KOMPAS cetak - Gempa Goyang Gedung
Page 1 of 2
Gempa Goyang Gedung Kamis, 3 September 2009 | 03:41 WIB Jakarta, Kompas - Pascagempa berkekuatan 7,3 skala Richter, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo memerintahkan semua instansi untuk memeriksa struktur bangunan gedung dan jemba layang. Semua gedung harus diperiksa, baik milik pemerintah maupun milik swasta. ”Laporan hasil pemeriksaan struktur bangunan harus diserahkan ke Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) dalam waktu satu minggu. Jika ada kerusakan, instansi yang berwenang harus segera melakukan perbaikan,” kata Fauzi seusai menyelamatkan diri ke lua Kantor Gubernur DKI, Rabu (2/9). Kerusakan dan rencana perbaikan diminta segera dilaporkan agar dinas P2B dapat menentuk rencana perbaikan itu sudah memenuhi syarat atau belum. Meskipun dalam perizinan bangunan ada faktor ketahanan gempa yang harus diperhatikan, pemeriksaan pascagempa harus selalu dilakukan. Tujuannya adalah mencegah keruntuhan bangunan dan timbulnya korban. Kepala Dinas P2B Hari Sasongko mengatakan, bangunan bertingkat di Jakarta harus dapat menahan gempa minimal sampai 7 skala Richter. Namun, biasanya pemilik gedung menamba ketahanan bangunan terhadap gempa hingga 10 sampai 15 persen. Pemeriksaan itu penting untuk mengevaluasi kekuatan bangunan tinggi. Apalagi, jumlah gedu tinggi di Jakarta mencapai 700 bangunan. Pemeriksaan juga harus dilakukan terhadap struktur jalan layang dan jembatan. Kedua bangunan penunjang transportasi itu harus dipastikan dalam kondisi baik karena menyangkut kepentingan banyak orang. Gempa tersebut menyebabkan semua pegawai dan pengunjung di Balaikota DKI Jakarta berhamburan ke luar gedung Blok G dan Kantor Gubernur. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Wakil Gubernur Prijanto, beberapa kepala dinas, beberapa deputi gubernur, dan para pejabat yang sedang mengadakan rapat dengan gubernur juga lari menyelamatkan diri ke luar kantor. Para sopir pejabat dan petugas pengawal bersepeda motor juga mengeluarkan kendaraan da samping gedung menuju ke halaman. Proses evakuasi berlangsung hampir 30 menit karena banyaknya pegawai yang harus menuruni tangga dari lantai 23. Beberapa orang mengalami lu ringan karena panik saat lari menyelamatkan diri. Gempa juga menyebabkan pipa penyalur air baku untuk PAM Lyonnaisse Jaya (Palyja) pecah
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/03/0341326/gempa.goyang.gedung
9/15/2009
KOMPAS cetak - Gempa Goyang Gedung
Page 2 of 2
Pipa yang membawa air baku dari Waduk Jatiluhur itu pecah di sekitar Kampung Melayu. Kepala Komunikasi Perusahaan PT Palyja Meyritha Maryanie mengatakan, dua dari tiga pompa air yang ada di Cawang harus dimatikan agar pipa yang pecah dapat diperbaiki. Akibatnya, 60 persen pasokan air baku bagi Palyja terhenti. (ECA)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/03/0341326/gempa.goyang.gedung
9/15/2009