Komoditi Mineral (autosaved).docx

  • Uploaded by: Elvira Trada Hartono
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Komoditi Mineral (autosaved).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,379
  • Pages: 8
Komoditi Mineral "Ekonomi Mineral" Tinjauan Komoditi Mineral 1.Pengelompokan mineral Pengelompokan komoditi mineral atau bahan galian berdasarkan pemanfaatan adalah sebagai berikut : 1. Mineral bahan bakar - Batubara - Minyak dan gas bumi - Mineral energi nuklir 2. Logam (metals) a. Logam besi - Bijih besi - Ferro alloy ores b. Logam non-besi : - Tembaga(Cu) -Timbal (Pb) -Seng (Zn) -Timah (Sn) c.Logam ringan : -Alumunium (Al) -Magnesium (Mg) -Titanium (Ti) d.Logam Minor : -Antimoni -Berilium (Be) -Mercury/Air Raksa (Hg) -Tungsten e.Logam Berharga : -Perak (Ag) -Emas ( Au) -Platinum (Pt)

3.Non Logam : a.Mineral untuk konstruksi : -Aggregate -Asbes -Gipsum -Semen -Batgamping -Vermikulit b.Mineral untuk pupuk : -Phospat -Potash c.Mineral untuk pengisi dan penyaring : -Barit -Bentonit -Fullers Earth -Tanah Diatomea -Talk d.mineral non-logam lainnya : -Abrasit -Tanah liat (Clay) 2.Bentuk Logam Dalam Pemasaran Hampir semua logam yang sampai pada konsumen terakhir adalah dalam bentuk logam fibrikasi. misalnya kawat, lembar, pipa, dll. Logam – logam yang dihasilkan oleh peleburan atau refiner dituang dalm bentuk : -

Pig

- ingot

-

Cakes

- bentuk lain

3.Logam Besi 3.1.Bijih besi Bahan galian yang berupa bijih besi di klasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu : -Direct Shipping -Concetrate -Agglomerated 3.2.Bijih Ferro Alloy

Alloy-alloy yang paling umum di gunakan adalah : -Ferro Manganese -Ferro chrome -Ferro Silicon -FerroTungsten -Ferro Phosphorus -Ferro Vanadium -Ferro Mollybdenum -Ferro Nickel -Ferro Columbium selanjutnya akan dibahas mengenai bijih alloy nya seperti manganese, chromium, dan nickel. 1.Mangan Hampir 95% dikonsumsi oleh baja, baik sebagai ferromanganese maupun sebagai manganese metal. Sisanya 5% dari pemakain mangan digunakan untuk pemakaian khusus, seperti baterai untuk keperluan metalurgi. 2.Chromium Chromium digunakan dalam pembuatan stainless steels, paduan baja yang lain, super alloy untuk meningkatkan kekerasan, meningkatkan ketahanan terhadap abrasi dan pemakaian, serta meningkatkan carburization. Bijih chromium dikategorikan oleh 3 bentuk pasar, secara umum adalah : a.Metallurgical ore b.Refractory ore c.Chemical ore 3.Nickel Ciri-ciri nickel : -Sebagai bahan anti karat dan berfungsi untuk memperkuat -sebagai katalis -cracking minyak — 4.Logam Non-Besi 4.1.Tembaga Berdasarkan kandungan mineral tembaganya, maka bijih tembaga dapat di bagi menjadi 4 Jenis, yaitu bijih oksida, bijih karbonat, bijih silikat, dan bijih sulfida. Bijih sulfida merupakan bijih tembaga yang paling banyak ditemukan dan di usahakan di dunia saat sekarang. 4.2.Timbal (lead)

Guna timbal sebagai : 1.Timbal putih : unsur dominan dalam cat, telah digantikan dengan titanium

dioxide

2.Timbal merah : sebagai “Primer coating” dalam baja 3.Lead crhomate paint : dalam pemakaian “high way marking” 4.Lead acid batteries : untuk industri mobil 4.3.Seng (Zinc) Pemakaian terbesar untuk “galvanizing of steel”. “Zinc die Casting” menunjukan pasaran yang sama dengan “galvanizing of steel” di USA, dimana di gunakan oleh konsumen barang-barang industri automobil, elektrik, peralatan kantor, mainan anak-anak, dll. 4.4.Timah (tin) Timah di pasarkan dalam bentuk : -Bijih/konsentrat -Logam primer -Logam sekunder (hasil daur ulang) 4.5.Alumunium (light metal) Sifat alumunium bila dibandingkan dengan sifat besi, baja, tembaga, timah, dll : -Lebih ringan -Lebih tahan lama -Lebih tahan karat -Penghantar panas dan listrik yang baik -Lebih mudah di daur ulang -Berpenampilan lebih estetis 5.Batubara Batubara dikelompokkan dalam 5 kelas, yakni : 1.Gambut (paling rendah mutunya), dimana Kadar air Gambut dapat mencapai 60% 2.Lignit, dimana kadar airnya 30%-45% 3.Sub-bituminus, dimana kadar airnya 5%-10% 4.Bituminus, dimana kadar airnya 1%-3% 5.Antrasit (paling tinggi mutunya), dimana praktis tidak mengandung air , atau maksimal 1%. Ukuran mutu di tentukan oleh kadar air dan nilai kalor yang di kandung nya. Bituminus umumnya lebih banyak mengandung zat terbang (volatile matter) dan lebih lunak dari pada Antrasit. Nilai kalorinya, lignit (<2000 kkal/kg), sub-bituminus (2000-3000 kkal/kg), bituminus (3000-7000 kkal/kg), dan antrasit (>8000 kkal/kg).

Sub-bituminus dikenal juga sebagai steaming coal, karena cocok untuk di bakar. Jenis ini dibagi 2, yang kalori tinggi (5700-7000 kkal/kg) disebut batubara keras (hard coal) dan yang berkalori antara (3000-5700 kkal/kg) disebut batubara coklat (brown coal). Bituminus masih termasuk dalam steaming coal . Sedangkan Antrasit disebut coking coal, dimana jenis ini sering dipakai sebagai reduktor dalam proses metalurgi, pembuatan baja, pengolahanlogam, dll. Teknologi Pemanfaatan Batubara Bahan Bakar Langsung -Penyerapan gas SO2 dari hasil pembakaran briket bio batubara dengan unggulan zeolit. -Pengembangan model fisik tungku pembakaran briket biocoal untuk industri rumah tangga, pembakaran bata/genteng, boiler rotan dan pengering bawang. -Tungku hemat energi untuk industri rumah tangga dengan bahan bakar batubara/briket bio batubara. -Pembakaran kapur dalam tungku tegak system terus menerus skala komersial dengan batubara halus menggunakan pembakar siklon. -Tungku pembuatan gula merah dengan bahan bakar batubara. -Pembakaran kapur dalam tungku system berkala dengan kombinasi bahan bakar batubara - kayu. -Pembakaran bata-genteng dengan batubara. 3.2. Non Bahan Bakar -Pengkajian pemanfaatan batubara Kalimantan Selatan untuk pembuatan karbon aktif. -Daur ulang minyak pelumas bekas dengan menggunakan batubara peringkat rendah sebagai penyerap. 6.Mineral Industri Walau mineral industri tidak sepenting mineral utama, akan tetap perannya sangat berarti dalam kehidupan pertmbangan. Mineral industri dapat dibagi menjadi 7 kelompok berdasar asalnya : 1.Kelompok berasal dari batuan sedimen 2.Kelompok berasal dari batuan gunung api 3. Kelompok berasal dari batuan ultra basa 4. Kelompok berasal dari batuan plutonik/asam 5. Kelompok berasal dari batuan metamorfosa 6. Kelompok berasal dari batuan yang terkena proses hidrotermal 7. Kelompok berasal dari batuan yang terbentuk karena residu

Mineral yang di ekspor dan satuan transaksi perdagangan internasionalnya : 1.

Batubara : metrik ton (M/T) Mata uang : USD ($) Bursa : Chicago Mercantile Exchange 2. Tembaga : metrik ton (M/T) Mata uang : USD ($) Bursa : London Metal Exchange, New York 3. Nikel : metrik ton (M/T) Mata uang : USD ($) Bursa : London Commodity Exchange 4. Seng(Zinc) : metrik ton (M/T) Mata uang : USD ($) Bursa : London Commodity Exchange 5. Mangan : Ton Mata uang : USD ($) Bursa : London Commodity Exchange 6. Timah : metrik ton (M/T) Mata uang : USD ($) Bursa : London Commodity Exchange 7. Bijih besi : USD/dmtu 8. Aluminium : metrik ton (M/T) Mata uang : USD ($) Bursa : London Commodity Exchange 9. Emas : troy ons Mata uang : USD ($) Bursa : New York, Chicago 10. Perak : troy ons Mata uang : USD ($) Bursa : New York, Chicago

Produk tambang yang mengikuti pasar persaingan sempurna : Emas, perak, batu bara : batubara merupkan salah satu hasil tambang. Batubara biasanya digunakan sebagai bahan bakar. Potensi sumberdaya batubara di indonesia cukup besar dan banyak tersebar di daerah kalimantan, dan juga sumatera. Batubara di indonesia merupakan bahan bakar utama selain solar. Jumlah batubara di indonesia sangat berlimpah. Produk batubara memang serupa dari produsen satu ke produsen yang lainnya.pembelinya juga banyak untuk memenuhi berbagai kebutuhan sumber energi. Berdasarkan ciri-ciri tersebut pasar batubara dapat dimasukkan dalam pasar persaingan sempurna. Produk tambang yang mengikuti pasar oligopoli : Semen,

Produk tambang yang mengikuti pasar monopoli : Timah (oleh pt.timah) Produk tambang yang mengikuti pasar monopolistik :

DAMPAK TURUNNYA HARGA MINYAK BAGI INDONESIA DAMPAK NEGATIF

 Dampak pertama yakni penurunan kinerja ekspor. Nilai ekspor migas sampai saat ini masih dominan dalam total nilai ekspor Indonesia.  Dampak kedua, Terkait penurunan realisasi penerimaan pemerintah dalam APBN, Dikarenakan Penerimaan migas bagaimanapun masih merupakan salah satu sumber utama bagi penerimaaan negara  Dampak ketiga dari penurunan harga minyak yang terus menerus yaitu penurunan realisasi penerimaaan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari pajak penghasilan (PPh) minyak dan gas. DAMPAK POSITIF  Selain memberikan dampak negatif, koreksi harga minyak secara mikro dapat menguntungkan beberapa sektor industri seperti manufaktur, otomotif, dan properti. Hal ini dikarenakan dengan murahnya harga minyak dunia mengakibatkan semakin murahnya harga bahan bakar di dalam negeri. Indonesia yang merupakan negara net importir minyak seharusnya dapat memperoleh minyak dengan harga yang lebih murah. Pemerintah perlu segera mengoreksi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Penurunan harga BBM akan membuat biaya produksi industri manufaktur menurun. Dengan harga produksi yang rendah maka harga produk bisa turun, sehingga ekspor manufaktur dan nonmigas lebih kompetitif. Selain itu biaya transportasi dan energi pun menjadi lebih murah sehingga ujungnya inflasi dapat lebih rendah lagi.  Inflasi yang rendah dapat menjadi salah satu faktor pendorong bagi Bank Indonesia untuk kembali menurunkan suku bunganya di level lebih rendah. Jika suku bunga diturunkan, maka dapat berdampak lebih positif pada pasar saham terutama sektor properti.  Penurunan harga minyak juga mengakibatkan penurunan tarif listrik. Penurunan BBM

diikuti dengan turunnya tarif listri kerena dengan turunnya BBM dan tarif listrik diharapkan dapat merangsang kembali daya beli masyarakat yg sempat turun dimana selama ini daya beli di sektor konsumsi merupakan salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi.

Related Documents

Tradeoff Komoditi
April 2020 15
Mineral
October 2019 37
Mineral
May 2020 31
Mineral
May 2020 24

More Documents from "rumada"