Tradeoff Komoditi

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tradeoff Komoditi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,751
  • Pages: 34
TRADE OFF DARI OTONOMI DAERAH TERKAIT DENGAN PEMETAAN KOMODITAS DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN DI SULAWESI SELATAN

Makassar, 19 Januari 2009

MASALAH !!!

KRIS

KRISIS ENERGI

IS GL OBAL

KRISIS PANGAN KRISIS FINANSIAL

ANCAMAN !!! a. b.

Global Warming

c.

Perubahan curah hujan Meningkatnya frekuensi anomali cuaca ekstrim (ElNino dan La-Nina) Permukaan air laut naik

1. Pergeseran waktu, musim dan pola tanam 2. Pengurangan lahan pertanian subur di sekitar pantai Penurunan produktivitas dan produksi Kerawanan Pangan

Ancaman

Penurunan ketersediaan dan stok pangan (Beras)

TANTANGAN !!!

KEBIJAKAN IPTEK PANGAN POKOK & KEBIJAKAN MAKRO LAINNYA PD MASA LALU

Perubahan & Pergeseran

Ketergantungan yg tinggi terhdp BERAS

KEBIASAAN PANGAN (FOOD HABIT) SEBAGIAN BESAR PENDUDUK

“BELUM MERASA MAKAN, KALAU BELUM MAKAN NASI”

Konsumsi Beras Penduduk Asia Tahun 2005

1. 2. 3. 4.

Jepang : 45 kg/kap/tahun Malaysia : 80 kg/kap/tahun Thailand : 90 kg/kap/tahun Indonesia : 139,15 kg/kap/tahun

Rata-rata dunia : 56,9 kg/kap/tahun

Pertumbuhan Penduduk dan Kebutuhan Bera di Indonesia No

Tahun

Pertambahan

Jumlah

Konsumsi

Kebutuhan

 

 

Penduduk

Penduduk

kg/kap/thn

Beras

 

 

(%)

(Juta Jiwa)

 

(juta ton)

1 2005 s/d 2010

1.3

233.48

139.15

32.49

2 2010 s/d 2015

1.18

247.57

139.15

34.45

3 2015 s/d 2020

1.06

261.01

139.15

36.32

4 2020 s/d 2025

0.92

273.22

139.15

38.02

5 2025 s/d 2030

0.92

286.02

139.15

39.8

Sumber : Perhitungan BPS tahun 2007

Kalau konsumsi tidak menurun dipastikan akan mengancam KETAHANAN PANGAN NASIONAL

KOMITMEN PEMERINTAH  “BOLEH SAJA KITA MENUNDA PEMBANGUNAN, KECUALI PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN“, KARENA:  “PANGAN ADALAH KEBUTUHAN MANUSIA YANG PALING MENDASAR SERTA KETAHANAN PANGAN ADALAH BENTENG TERAKHIR KETAHANAN NASIONAL“

KEBIJAKAN PERWILAYAHAN KOMODITAS  Suatu strategi peningkt produksi pertanian & pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan secara optimal potensi sumberdaya lahan, perairan, tenaga kerja, teknologi, sarana & prasarana yg tersedia  Pengemb komoditas utama ditetapkan dlm suatu wilayah tertentu berdasarkan kesesuaian agroekologinya dan permintaan pasar  Pada wilayah sentra komoditas utama tetap diusahakan komoditas penunjang, baik dlm bentuk tumpangsari maupun dgn pola pergiliran tanaman

TUJUAN  Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya, terutama peningkt efisiensi, produktivitas, dan kualitas produk pertanian & pendapatan petani serta wilayah secara keseluruhan  Memperluas lapangan kerja, meningkatkan devisa & menunjang pengemb sektor industri

PELAKSANAAN PERWILAYAHAN KOMODITAS Perwilayahan komoditas dititikberatkan pd optimalisasi alokasi penggunaan lahan pertanian sesuai agroklimatologinya dgn sasaran peningkt skala ekonomi:  Pelayanan saprodi  Akumulasi hasil (ekonomi transport)  Pengemb agroindustri

DUKUNGAN PROGRAM/KEGIATAN PUSAT:  Gerakan Nasional  Program  Program

Peningkt Produksi Beras (GP2BN) Pengemb Agribisnis TPH Peningkt Ketahanan Pangan

PROVINSI:  Gerakan Surplus Beras Dua Juta Ton  Gerakan Pencapaian Produksi Jagung Satu Setengah Juta Ton

Jenis Lahan Sawah * Irigasi Teknis

Luas (ha)

%

156 194

26,60

* Irigasi ½ Teknis

54 281

9,24

* Irigasi Sederhana

59 375

10,11

* Irigasi Desa/Non PU

77 082

13,12

239 055

40,71

1 317

0,22

587 304

100,00

* Tadah Hujan * Pasang Surut, Dll Total

KAWASAN SENTRA PADI

Kontribusi Prod 68%

• • • • • •

BONE SOPPENG WAJO SIDRAP PINRANG LUWU RAYA

KONTRIBUSI SULSEL TERHADAP PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADI NASIONAL

No. 1 2 3 4 5 6 7 8

Provinsi Jawa Barat Jawa Timur Jawa Tengah Sulawesi Selatan Sumatera Utara Sumatera Selatan Lampung Jumlah (1 s/d 7) Provinsi lain (26) INDONESIA Sumber: BPS (ATAP, 2007)

Produksi (ton GKG) 9.914.019 9.402.029 8.616.855 3.635.139 3.265.834 2.753.044 2.308.404 39.895.324 17.262.111 57.157.435

Kontribusi (% ) 17,35 16,45 15,08 6,36 5,71 4,82 4,04 69,80 30,20 100,00

Keragaan Produksi Padi Sulsel Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Rata-rata

Tanam (ha) % (+/-) 763.281 854.782 11,99 739.813 (13,45) 832.558 12,54 681.410 (18,15) 801.562 17,63 778.901 2,11

Panen Produktivitas (ha) % (+/-) (ku/ha) % (+/-) 773.855 - 46,51 796.697 2,95 47,22 1,53 704.775 (11,54) 45,83 (2,94) 730.611 3,67 46,40 1,24 719.846 (1,47) 46,75 0,75 770.733 7,07 47,16 0,88 749.420 0,14 46,65 0,29

Produksi (ton) % (+/-) 3.599.395 3.761.976 4,52 3.229.912 (14,14) 3.390.396 4,97 3.365.507 (0,73) 3.635.139 8,01 3.497.054 0,52

Peningkatan Produksi Padi Tahun 2008 dibanding Tahun 2007

Luas Panen Naik 8,98 % Produktivitas Naik 2,65 % Produksi Naik 11,85 % ARAM III 2008

ATAP 2007 Luas Panen : 770 733 Ha Produktivitas: 47,16 Ku/Ha Produksi : 3 635 152 Ton GKG

LPanen : 69 180 Ha Provitas : 1,25 Ku/Ha Prod : 430 987 Ton

Kenaikan

Luas Panen : 839 913 Ha Produktivitas : 48,41 Ku/Ha Produksi : 4 066 139 Ton GKG

Sasaran surplus beras tahun 2009 A.

B.

PRODUKSI

=

5.084.323

Ton

a. b.

= =

22.267 254.216

Ton Ton

GABAH TERSEDIA

=

4.807.840

Ton

a. b. c. d.

= = = =

3.028.939 61.790 11.813 17.265

Ton Ton Ton Ton

Kebutuhan benih (25 kg/ha) Tercecer gabah (5%)

Konversi Tercecer Tercecer Tercecer

gabah ke beras (63%) di penggilingan (2,04%) di pengangkutan (0,39%) penyimpanan (0,57%)

C.

BERAS TERSEDIA

=

2.938.071

Ton

D.

KEBUTUHAN KONSUMSI

=

938.071

Ton

SURPLUS

=

2.000.000

Ton

a. b. c. c.

= = = = = = =

250.000 575.000 300.000 875.000 175.000 437.500 262.500

Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton

(Jumlah penduduk thn 2009 7.819.866 jiwa x 119,96 kg beras) E.

Pengadaan pangan Antar pulau Ekspor Buffer stock - Petani - Penggilingan - Pedagang

Sasaran tanam, panen, provitas dan produksi 2009 No

Kabupaten/ Kota

1

Luwu

2

Luwu Utara

3

Luwu Timur

4

Palopo

5

Tator

6

Soppeng

7

Wajo

8

Bone

9

Sinjai

10 Bulukumba 11 Selayar 12 Bantaeng 13 Jeneponto 14 Takalar 15 Gowa 16 Makassar 17 Maros 18 Pangkep 19 Barru 20 Pare-Pare 21 Sidrap 22 Enrekang 23 Pinrang JUMLAH

Luas Tanam (ha) MT.2008/2009 MT. 2009

24.604 23.398 16.325 2.984 24.318 16.974 27.290 31.537 9.156 24.055 1.591 7.253 16.894 16.463 34.193 3.040 25.593 16.040 13.393 933 33.649 8.066 46.263 424.012

37.730 13.276 13.245 2.490 10.070 25.075 86.142 96.841 13.835 20.647 6.518 4.304 5.126 19.356 950 13.004 4.176 5.694 46.879 4.149 37.159 466.666

Jumlah

62.334 36.674 29.570 5.474 34.388 42.049 113.432 128.378 22.991 44.702 1.591 13.771 21.198 21.589 53.549 3.990 38.597 20.216 19.087 933 80.528 12.215 83.422 890.678

Luas Panen (ha)

60.776 35.757 28.831 5.337 33.528 40.998 110.596 125.169 22.416 43.584 1.551 13.427 20.668 21.049 52.210 3.890 37.632 19.711 18.610 910 78.515 11.910 81.336 868.411

Provitas (ku/ha)

64,19 57,47 65,18 61,31 51,59 63,72 50,21 53,25 58,70 61,85 45,66 63,17 58,92 57,56 60,87 47,23 55,99 56,98 53,20 50,78 64,69 57,07 66,05 58,55

Produksi (ton)

390.149 205.511 187.930 32.721 172.973 261.227 555.351 666.474 131.590 269.578 7.083 84.821 121.782 121.164 317.817 18.374 210.714 112.313 99.001 4.619 507.907 67.971 537.253 5.084.323

Sasaran Produksi Padi Tahun 2009

Luas Panen Naik 3,39 % Produktivitas Naik 20,95 % Produksi Naik 25,04 %

ARAM III 2008 Luas Panen : 839 913 Ha Produktivitas: 48,41 Ku/Ha Produksi : 4 066 139 Ton GKG

Kenaikan LPanen : 28 498 Ha Provitas : 10,14 Ku/Ha Prod : 1 018 184 Ton

Sasaran 2009 Luas Panen : 868 411 Ha Produktivitas : 58,55 Ku/Ha Produksi : 5 084 323 Ton GKG

SENTRA JAGUNG SULSEL • • • • • Kontribusi Prod 80,5% • • •

GOWA TAKALAR JENEPONTO BANTAENG BULUKUMBA SELAYAR SINJAI BONE

Potensi areal

=

427 500 Ha

Rata-rata realisasi tanam

=

229 500 Ha

=

198 000 Ha

(5 thn terakhir) Peluang pengembangan

PELUANG PENGEMBANGAN JAGUNG DI SULSEL No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kabupaten Gowa Takalar Jeneponto Bantaeng Bulukumba Selayar Sinjai Bone Jumlah Kab Lain TOTAL

Potensi tanam (ha) 40.000 6.500 43.500 40.000 45.000 40.000 20.000 112.500 347.500 80.000 427.500

Areal tanam existing (ha) 27.441 6.217 41.632 30.607 33.667 3.536 12.518 41.412 197.030 32.523 229.553

Peluang pengemb (ha) 12.559 283 1.868 9.393 11.333 36.464 7.482 71.088 150.470 47.477 197.947

KONTRIBUSI SULSEL TERHADAP PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI JAGUNG NASIONAL

No. 1 2 3 4 5 6 7 8

Provinsi Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sulawesi Selatan Sumatera Utara Jawa Barat Gorontalo Jumlah (1 s/d 7) Provinsi lain (26) INDONESIA

Sumber: BPS (ATAP, 2007)

Produksi (ton PK) 4.252.182 2.233.992 1.346.821 969.955 804.850 577.513 572.785 10.758.098 2.529.429 13.287.527

Kontribusi (%) 32,00 16,81 10,14 7,30 6,06 4,35 4,31 80,96 19,04 100,00

Keragaan Jagung Sulsel 2003-2007

Tahun

Tanam (ha) % (+/-) 2003 221.286 2004 216.445 (2,19) 2005 221.500 2,34 2006 215.831 (2,56) 2007 272.933 26,46 Rata-rata 229.599 6,01

Panen (ha) % (+/-) 210.656 192.462 (8,64) 206.569 7,33 207.340 0,37 262.436 26,57 215.893 6,41

Produktivitas (ku/ha) % (+/-) 30,36 34,36 13,17 34,18 (0,53) 33,57 (1,77) 36,96 10,09 33,89 5,24

Produksi (ton) % (+/-) 639.555 661.265 3,39 705.990 6,76 696.085 (1,40) 969.955 39,34 734.570 12,02

Pencapaian Produksi Jagung Tahun 2008 dibanding Tahun 2007 Luas Panen Naik 7,36 % Produktivitas Naik 7,60 % Produksi Naik 15,51 % ATAP 2007 Luas Panen : 262 436 Ha Produktivitas: 36,96 Ku/Ha Produksi : 969 955 Ton PK

Kenaikan LPanen : 19 326 Ha

ARAM III 2008

Provitas : 2,81 Ku/Ha

Luas Panen : 281 762 Ha

Prod : 150 486 Ton

Produktivitas : 39,77 Ku/Ha Produksi : 1 120 441 Ton PK

Sasaran Produksi Jagung Tahun 2009 Luas Panen Naik 18,76 % Produktivitas Naik 12,72 % Produksi Naik 33,88 % ARAM III 2008 Luas Panen : 281 762 Ha Produktivitas: 39,77 Ku/Ha Produksi : 1 120 441 Ton PK

Kenaikan L.Panen : 52 858 Ha

Sasaran 2009

Provitas : 5,06 Ku/Ha

Luas Panen : 334 620 Ha

Prod : 379 559 Ton

Produktivitas : 44,83 Ku/Ha Produksi : 1 500 000 Ton PK

Prioritas Pengembangan Komoditas Unggulan Hortikultura Tanaman Buah

Mangga, Manggis, Durian, Jeruk, Pisang, Markisa

Tanaman Sayuran

Kentang, Bawang Merah, Cabe Merah, Kubis-kubisan

Tanaman Hias

Anggrek, Non-anggrek

Tanaman Biofarmaka

Rimpang

Rancangan Kawasan Pengembangan Hortikultura di Sulawesi Selatan No

Kawasan (Kabupaten/Kota)

Komoditas

1

Karaeng Lompo Gowa, Jeneponto, Bantaeng, Sinjai

Sayuran Dataran Tinggi, Markisa

2

Latimodjong Enrekang dan Tator

Sayuran dataran tinggi, markisa, tanaman hias, jahe

3

Kawasan Luwu Luwu, Lutra, Lutim, Palopo

Durian, rambutan, manggis, jeruk siem

4

Selayar, Bantaeng, Bulukumba

Jeruk keprok

5

Pangkep, Barru, Maros

Jeruk besar, nangka

6

Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap

Pisang

7

Makassar, Takalar, Gowa, Jeneponto

Sayuran dataran rendah, mangga

8

Pinrang, Enrekang

Salak

9

Sidrap, Pinrang, Pare-Pare

Cabe, Pisang

10

Makassar, Gowa

Tanaman hias

11

Sinjai, Bulukumba

Durian, rambutan, manggis

Perlu Pendekatan PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN  Definisi pembangunan berkelanjutan menurut World Commission on Enviromental and Development (WCED, 1986)  Pembangunan yg memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yg akan datang dlm memenuhi kebutuhan mereka  Keseimbangan antara pencapaian tujuan ekonomi, sosial, & kelestarian sumberdaya lahan & air

Tujuan Sosial

Ekonomi Sosial

Tujuan Ekonomi (Efisiens)

Pembangunan Berkelanjutan

Konservasi Dgn Equity

Integrasi Ekonomi Lingkungan

Tujuan Lingkungan (Ekologi)

Konsep pembangunan berkelanjutan

DATABASE YANG SANGAT DIPERLUKAN  Luas baku lahan sawah dan lahan kering  Konversi riil lahan pertanian ke nonpertanian  Tingkat kesuburan masing-masing daerah pengembangan  Pertambahan lahan kritis  Daerah rawan banjir dan kekeringan

TINGKAT PRODUKSI

KETAHANAN PANGAN !!!

Related Documents