Kisi Kisi Soal Uts Cg.docx

  • Uploaded by: nazif hamdani
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kisi Kisi Soal Uts Cg.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,755
  • Pages: 10
Nama: M Nazif Hamdani NIM: 2101780214

Latihan 1. Jelaskan mekanisme, fungsi dan prinsip dari corporate governance ? Jawab: Mekanisme Corporate Governance Struktur corporate governance dibentuk dari mekanisme internal dan eksternal governance. Mekanisme internal disusun untuk mengatur, mengarahkan dan mengawasi aktivitas perusahaan untuk menciptakan manfaat yang berkelanjutan bagi stakeholder. Contoh dari mekanisme internal adalah: dewan direksi, direktur independen, komite audit,manajemen perusahaan, pengendalian internal, dan fungsi internal audit. Mekanisme eksternal diciptakan untuk mengawasi aktivitas, kegiatan dan kinerja perusahaan untuk menjamin bahwa kepentingan pihak internal (manajemen, direktur dan pegawai) sesuai dengan kepentingan eksternal (pemegang saham dan stakeholder). Contoh dari mekanisme eksternal adalah pasar modal, pasar untuk pengawasan perusahaan, pasar tenaga kerja. Mekanisme internal dan eksternal ini dibutuhkan, untuk melindungi investor dan stakeholder lainnya agar terhindar dari resiko atas dijalankannya manajemen perusahaan yang tidak benar, seperti yang tercermin dari kejadian skandal keuangan perusahaan.

Fungsi dari corporate governance terdiri dari: a. Fungsi Pengawasan (Oversight Function) Fungsi ini diberikan kepada dewan direksi sehingga fungsi ini dapat berjalan efektif bergantung kepada independensi, kewenangan, komposisi, kualifikasi dan akuntabilitas dari direktur. Dewan direksi harus menyediakan saran yang strategis untuk mengawasi kinerja manejerial dibawahnya. b. Fungsi Manajerial (Managerial Function) Fungsi ini diberikan kepada manajemen dalam rangka menjalankan perusahaan dan menglola sumber dayanya, operasinya, dan pengungkapan yang relevan dan andal terkait informasi keuangan dna non keuangan

c. Fungsi Kepatuhan (Compliance Function) Fungsi ini terdiri dari seperangkat hukum, peraturan-peraturan,standar-standar, dan best practices yang dikembangkan oleh regulator, badan standar, organisasi profesi untuk menciptakan kerangka kepatuhan bagi perusahaan publik dalam mencapai tujuan organisasinya. d. (Fungsi Audit Internal) Internal Audit Function Fungsi ini menyediakan baik jasa konsultasi dan assurance untuk perusahaan dalam lingkup terkait efisiensi operasi, pengelolaan risiko, pengendalian internal, pelaporan keuangan, dan proses tata kelola perusahaan. e. (Fungsi Penasihat Hukum dan Keuangan) (Legal and Financial Advisory Function) Fungsi ini menyediakan nasihat dan bimbingan hukum kepada perusahaan dalam memenuhi kepatuhan terhadap hukum yang berlaku dan kewajiban hukum lain. Sementara financial advisers menyediakan nasihat keuangan dan perencanaan untuk perusahaan.

f.

Fungsi Audit Eksternal (External Audit Function) Fungsi ini dilakukan oleh auditor eksternal dalam menyatakan opini bahwa laporan keuangan telah disusun secara benar dan wajar dalam semua hal yang material dan telah mematuhi Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU).

g. Fungsi Pemantauan (Monitoring Function) Fungsi ini dilaksanakan oleh pemilik saham, khusunya pemilik saham institusional, yang memiliki wewenang untuk memilih dan memberhentikan direktur.

Prinsip – prinsip Corporate Governance: Prinsip – prinsip Corporate Governance: a. Honesty corporate governance honesty adalah salah satu dari prinsip corporate governance yang menekankan pada kejujuran yang merupakan hal yang penting dalam menciptakan hubungan saling percaya diantara semua pihak dalam tata kelola perusahaan. Kejujuran ini dapat dicapai dari waktu ke waktu melalui komunikasi yang jujur dan transparan, dan pula dapat dihancurkan dalam sekejap oleh adanya kebohongan, pemalsuan, kecurangan.

b. Resilience corporate governance resilience adalah salah satu dari prinsip corporate governance yang menekankan pada struktur tata kelola yang tangguh yang berarti dapat lekas pulih dan bangkit kembali dari adanya kemunduran dan penyalahgunaan. c. Responsiveness corporate governance responsiveness adalah salah satu dari prinsip corporate governance yang menekankan pada respon perusahaan yang tepat waktu dan sesuai atas permintaan dan keinginan para pemangku kepentingan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan sangat menghormati kepentingan dari pihak lain. d. Transparency corporate governance transparency adalah salah satu dari prinsip corporate governance yang menekankan pada keterbukaan perusahaan atas pengungkapan terkait tujuan, prinsip, mekanisme dan fungsinya secara wajar, akurat dan andal kepada pihak internal maupun eksternal. Hal tersebut berarti bahwa perusahaan tidak menyembunyikan informasi yang relevan, Pengungkapan yang terbuka dan dapat dimengerti/dipahami akan menimbulkan kepercayaan pada tata kelola perusahaan tersebut. 2. Jelaskan pengertian dari corporate governance ? Jawab: Rezaee (2009) dan Solomon (2012) menyatakan bahwa belum ada definisi corporate governance yang baku. Namun, corporate governance umumnya dikaitkan dengan cara perusahaan dioperasikan, diawasi dan memiliki akuntabilitas. Solomon (2012) membagi 2 tipe definisi corporate governance, yaitu tipe narrow definition yang menitikberatkan pada kemampuan suatu system entitas/Negara untuk melindungi pemegang saham minoritas. Definisi yang lebih luas lagi adalah perusahaan bertanggung jawab terhadap seluruh komunitas, generasi dimasa yang akan datang dan ‘natural world’. Solomon (2012) memberikan definisi corporate governance sebagai berikut: “the systems of checks and balances, both internal and external to companies, which ensures that companies discharge their accountability to all their stakeholders and act in a socially responsible way in all areas of their business activity” (page 7). Selain itu, Rezaee (2009) juga memberikan definisi corporate governance sebagai berikut: “the process affected by a set of legislative, regulatory, legal, market mechanisms, listing standards, best practices, and efforts of all corporate governance participants, including the company’s directors, officers, auditors, legal counsel, and financial advisors, which creates a sustainable shareholder value, while protecting the interests of other stakeholders” (page 30). Dari ke-dua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa corporate governance pada intinya adalah menjaga perusahaan agar beroperasi sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk melindungi kepentingan stakeholders.

3. Jelaskan fungsi dari OJK dan perbedaannya dengan Bank Indonesia ? Jawab: Dalam website OJK disebutkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan. Perbedaannya dengan Bank Indonesia adalah: a. BI akan berfokus pada menjaga kestabilan nilai rupiah, sedangkan OJK berfokus pada pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan di Indonesia. b. BI mengatur Perbankan secara makro melalui berbagai peraturan BI, SE (Surat Edaran) dan Undang-Undang yang berdampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap kestabilan moneter. OJK akan mengatur Perbankan secara langsung (mikro) melalui kegiatan pengawasan, peraturan OJK, SE dan Undang-undang yang berdampak terhadap Perbankan. c. Nasabah yang mengalami keluhan terhadap pelayanan terkait industri keuangan dapat melaporkannya ke OJK, bukan ke BI. Termasuk keluhan terhadap pelayanan Bank, Leasing, Pasar Modal, hingga Investasi Bodong. Karena salah satu tugas utama OJK adalah melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat 4. Jelaskan konsep dari triangle of business ethics ? Jawab: Berikut konsep dari Triangle of business ethics : a. Sensitifitas etik (Ethical sensitivity): didefinisikan sebagai prinsip-prinsip moral faktor tempat kerja, loyalitas, tekanan rekan kerja, keamanan kerja yang mempengaruhi suatu keputusan etis dan diturunkan dari budaya etis perusahaan. b. Insentif etik (Ethical incentives): mencakup penghargaan, hukuman, dan kewajiban atas konsekuensi dari perilaku etis atau tidak etis c. Perilaku etis (Ethical behavior): direktur dan eksekutif perusahaan harus menunjukkan komitmen perusahaan melalui tindakan dan kebijakan untuk menegakkan perilaku dan budaya etis dalam perusahaan 5. Jelaskan Bagaimana peran karyawan dalam corporate governance ? Jawab: Peran karyawan dalam Tata Kelola Perusahaan adalah: a. Karyawan bekerja menuju pencapaian kinerja yang berkelanjutan b. Karyawan dapat menjadi investor dengan memiliki saham perusahaan melalui program tabungan rencana pensiun mereka atau ESOP terpisah. Meskipun karyawan tidak memiliki hak hukum untuk berpartisipasi dalam pengawasan rencana pensiun, mereka bergantung pada pengawas rencana untuk melaksanakan fungsi pengawasan atas nama

mereka. Dalam hal ini, para karyawan melalui administrator program pensiun, secara tidak langsung terlibat dalam memantau tata kelola perusahaan perusahaan mereka c. Reformasi dalam tata kelola telah melahirkan berbagai inovasi, salah satunya adalah program whistleblower dimana para karyawan dapat melaporkan apabila melihat praktik yang melawan hukum dan kecurangan tanpa merasa takut atau tidak nyaman 6. Apa fungsi internal auditor dan jelaskan hubungannya dengan komite audit ? Jawab: Fungsi Auditor Internal setelah SOX: Sesudah reformasi (post reform): • Fungsi audit internal bersifat mandatory • Auditor internal yang objektif • Fungsi pengawasan oleh komite audit • Melaporkan tanggung jawab kepada komite audit • Memberikan jaminan dan layanan konsultasi di bidang manajemen risiko, kontrol internal, pelaporan keuangan, dan tata kelola perusahaan • Sumber daya dan wewenang yang memadai • Koordinasi yang lebih baik dengan auditor eksternal • Dianggap sebagai "mata" dan "telinga" Komite Audit Fungsi Auditor Internal yaitu sebagai assurance provider dan sebagai consultants Internal auditor as assurance provider artinya bahwa auditor internal memiliki peran untuk menyediakan berbagai jenis layanan assurance. Objektivitas dan kredibilitas yang dari jasa assurance yang diberikan bergantung pada indenpendensi dan kompetensi dari auditor internal. Dalam peran ini auditor internal juga dapat mereview kebijakan manajemen terkait pengendalian internal dan laporan keuangan dan memberikan jaminan atas keakuratannya. Internal auditor as Consultants artinya bahwa auditor internal memiliki peran untuk menyediakan berbagai jenis jasa konsultasi kepada dewan direksi, komite audit, manajemen dan personil lainnya, diantaranya: a. Jasa Konsultasi kepada Dewan Direksi dan Komite Audit b. Jasa Konsultasi kepada Manajemen c. Jasa Pelatihan

Hubungan Komite Audit dengan Auditor Internal Komite audit dapat memberikan kontribusi kepada kesuksesan auditor internal dan memberikan nilai tambah terhadap aktifitas auditor internal, dengan memberikan jaminan, bahwa auditor internal memiliki:

a. Kebebasan dari manajemen yang memadai dengan cara melaporkan kepada komite audit. b. Sumberdaya, kompentensi dan focus yang memadai untuk menilai efisiensi operasional perusahaan, efektifitas pengawasan internal, ERM dan keandalan laporan keuangan. c. Pengetahuan yang cukup terhadap tata kelola perusahaan, pengawasan internal dan pelaporan keuangan serta aktifitas audit d. Mekanisme dan kepercayaan diri untuk mengungkapkan permasalahan yang kontroversial terkait pelaporan keuangan. e. Proses untuk mengkomunikasikan secara langsung kepada komite audit secara regular dan tepat waktu. f. Akses kepada komite audit untuk mendiskusikan permasalahan terkait dengan aktifitas manajemen, resiko dan kecurangan pelaporan keuangan. g. Persetujuan komite audit terhada anggaran dan sumber daya manusia untuk menjalankan fungsi pengawasan internal.

7. Jelaskan 4 tingkatan dalam business ethics atau etika bisnis ? Jawab: Terdapat empat level etika bisnis, terdiri dari: a. Level masyarakat (the society level) yang mendefinisikan bagaimana perilaku etis dan menentukan efek dari bisnis terhadap masyarakat. b. Level industri (the industry level) yang menyarankan bahwa industri yang berbeda memiliki etika standar masing-masing. c. Level perusahaan (the company level) menyatakan bahwa tiap perusahaan juga pasti memiliki etika standar masing-masing yang berbeda. d. Level individu manajer (the individual manager level) mendeskripsikan sampai sejauh mana tiap manajer dan pihak lain dalam perusahaan bertanggungjawab terhadap perilaku etis masing-masing. 8. Jelaskan hubungan eksternal auditor dengan komite audit ? Jawab: Pengawasan Audit Komite terhadap Auditor Eksternal Berikut ini adalah tanggungjawab audit komite dalam pengawasan kepada auditor eksternal:  Penunjukan, pemberian kompensasi, dan penugasan kembali KAP.  Persetujuan awal terhadap jasa audit and jasa non-audit yang diijinkan.  Mereviu rencana auditor independen atas proses audit yang terintegrasi antara audit tahunan laporan keuangan dan audit internal terkait dengan proses pelaporan keuangan.  Mereviu dan mendiskusikan laporan keuangan yang telah diaudit atau direviu oleh auditor independen.  Mengawasi keindependensian auditor.  Meminta rotasi auditor.

Komunikasi Auditor Independent dengan Komite Audit Corporate governance menyarankan beberapa cara komunikasi formal dan informal antara komite audit dengan auditor independen. Berikut ini adalah komunikasi dari komite audit kepada auditor independen:

a. Persetujuan atas penunjukan dan perpanjangan penunjukan auditor independen. b. Persetujuan formal atas jasa audit dan non-audit yang diijinkan. c. Persetujuan formal atas audit fee untuk jasa audit dan non-audit tersebut dengan focus untuk meningkatkan kualitas audit dan jasa non-audit. d. Jika terjadi masalah atau resiko yang mengancam reputasi dan integritas manajemen, kehandalan proses pelaporan keuangan, atau efektifitas pengendalian control diketahui oleh komite audit yang dapat mempengaruhi proses audit dan kualitas pelaksanaan proses audit. e. Dugaan adanya kecurangan pada laporan keuangan yang diketahui oleh komite audit yang dapat mempengaruhi integritas dan kehandalan laporan keuangan dan efektifitas dari proses audit. Komunikasi dari auditor independen kepada audit komite: a. Untuk mendapatkan persetujuan awal dari komite audit atas aktifitas audit dan jasa non-audit dengan tepat waktu. b. Kebijakan dan praktek akuntansi yang kritikal yang diterapkan oleh manajemen dalam proses penyiapan laporan keuangan. c. Semua tindakan alternative atas informasi keuangan, konsekuensi atas tindakan alternative tersebut dan tindakan yang akan diambil oleh auditor. d. Jika ada ketidakcocokan mengenai praktek akuntansi antara auditor independen dengan manajemen. e. Jika terjadi komunikasi tertulis antara auditor independen dengan manajemen selama proses audit berlangsung. f. Jika ditemukan kelemahan yang signifikan dalam proses pengawasan internal terkait dengan pelaporan keuangan. g. Laporan audit atas laporan keuangan tahunan. h. Laporan reviu atas laporan keuangan per kuartal. i.

Laporkan audit atas hasil penilaian mereka untuk efektifitas pengawasan internal pada proses pelaporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen.

j.

Laporan audit atas efektifitas pengawasan internal pada proses pelaporan keuangan.

k. Resiko financial terkait dengan laporan keuangan. 9. Jelaskan kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh auditor ? Jawab: Professional Competencies Auditor harus memiliki pendidikan, penglaman, dan sertifikat dalam audit atas laproan keuangan dan memenuhi semua syarat pendaftaran dan pengawasan. Technical Competencies Auditor harus mempunyai pengetahuan tentang standar profesional yang relevan, peraturan, hukum dan peraturan, dan pemahaman teknis industri dan bisnis klien mereka, tata kelola perusahaan, proses pelaporan keuangan, dan kontrol internal dalam melakukan audit secara efektif Process competencies berkaitan dengan kemampuan auditor untuk memilih prosedur pengumpulan bukti yang sesuai dan pelaksanakan prosedur audit tersebut Reporting Competencies merujuk pada kemampuan dan kemauan auditor untuk menemukan dan melaporkan salah saji material 10. Jelaskan apa hubungan dengan free enterprise system, capital market dan corporate governance ? Jawab: mengutip tulisan buku Corporate Governance Zabihollah Rezaee: "The free enterprise system is a bedrock principle of the U.S. economy, and its capital markets are the backbone of such systems" Hal tersebut menandakan peran penting dari capital market yang dianalogikan sebagai "tulang punggung" atau "sumber kekuatan" dari Free Enterprise System. tanpa adanya capital markets yang kompetitif, maka tujuan utama dari Free Enterprise System yaitu untuk memberikan konsumen suatu kebebasan dalam membuat pilihan pilihan ekonomi mereka tidak akan tercapai. jika Free Enterprise System dan Capital markets berjalan dengan baik, maka pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat tercapai, seperti yang terjadi pada negara Amerika, yang membuat negara tersebut sebagai "the world's largest, deepest, and safest marketplaces dan sebagai "rumah" bagi institusi keuangan terbesar. Salah satu tujuan utama dari Corporate Governance adalah untuk menciptakan tingkat keamanan dan mekanisme pasar yang optimal. Tingkat keamanan dari capital market dan mekanisme pasar

yang optimal/efektif yang diciptakan melalui corporate governance tersebut merupakan hal yang sangat penting terhadap kesejahteraan ekonomi suatu negara. Hal tersebut dikarenakan karena jika mekanisme pasar tidak optimal atau efektif, akan membuat public companies rentan terhadap skandal skandal keuangan, earning management (perbuatan yang mempengaruhi proses pada laporan keuangan untuk mendapat keuntungan pribadi), dan fraud yang akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor. Corporate governance yang efektif akan meningkatkan kepercayaan investor dan menjamin adanya efektivitas dan efisiensi pada capital market. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan Corporate Governance dengan Capital Markets adalah bahwa Corporate Governance memberikan tingkat kepercayaan investor yang diperlukan agar capital market berfungsi secara efektif dan efisien. 11. Jelaskan cybercompany model ? Dengan semakin berkembangnya penggunaan TI dalam perusahaan mendorong terbentuknya cybercompany, yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Komunikasi secara elektronik dengan pemegang saham. Voting yang dilakukan oleh pemegang saham dapat dilakukan secara elektronik dengan menggunakan teknologi yang sama dengan yang digunakan pada proses pemilihan kepala daerah local atau nasional. Konsep ini diharapkan, dimasa yang akan datang, mayoritas komunikasi perusahaan akan dilakukan dalam bentuk elektronik. b. Electronic commerce. E-commerce telah memberikan implikasi yang sangat besar untuk corporate governance dan mendorong munculnya berbagai masalah yang terkait dengan kebijakan, hukum dan masalah bisnis yang harus diatasi. c. Pelaporan keuangan secara elektronik. Laporan keuangan yang berkualitas baik hanya dapat dihasilkan dari system akuntansi dan pengawasan internal yang efektif, prosesnya berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan diaudit oleh auditor independen dan kompeten. 12. Jelaskan apa itu komite nominasi ? Jawab: Komite nominasi adalah komite yang bertindak sebagai bagian dari tata kelola perusahaan organisasi. Komite nominasi akan mengevaluasi dewan direksi dari masing-masing perusahaan dan memeriksa keterampilan dan karakteristik yang diperlukan dalam kandidat dewan. Komite nominasi akan sering mengidentifikasi kandidat yang cocok untuk berbagai posisi direktur. Tanggung jawab lain mungkin termasuk meninjau dan mengubah kebijakan tata kelola perusahaan. Komite sering terdiri dari ketua dewan, wakil ketua, dan kepala eksekutif (CEO). Jumlah pasti anggota di setiap komite cenderung berbeda tergantung pada organisasi.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi: a. Secara teratur meninjau struktur, ukuran dan komposisi (termasuk keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman) yang diperlukan Dewan dibandingkan dengan posisi saat ini dan membuat rekomendasi kepada Dewan sehubungan dengan perubahan apa pun; b. Memberikan pertimbangan penuh terhadap perencanaan suksesi untuk direktur dan eksekutif senior lainnya dalam pekerjaannya, dengan mempertimbangkan tantangan dan peluang yang dihadapi perusahaan, dan oleh karena itu keterampilan dan keahlian apa yang dibutuhkan oleh Dewan di masa depan; c. Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mencalonkan untuk persetujuan Dewan, kandidat untuk mengisi lowongan dewan ketika dan ketika mereka muncul d. Sebelum membuat janji, evaluasi keseimbangan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman di papan tulis, dan, berdasarkan evaluasi ini, siapkan uraian tentang peran dan kemampuan yang diperlukan untuk penunjukan tertentu e. Terus mengkaji kebutuhan kepemimpinan organisasi, baik eksekutif maupun noneksekutif, dengan tujuan untuk memastikan kemampuan organisasi yang berkelanjutan untuk bersaing secara efektif di pasar f. Tetap mendapatkan informasi terbaru dan informasi lengkap tentang masalah strategis dan perubahan komersial yang memengaruhi perusahaan dan pasar tempat perusahaan beroperasi; dan Tinjau setiap tahun waktu yang diperlukan dari direktur non-eksekutif. Evaluasi kinerja harus digunakan untuk menilai apakah direktur non-eksekutif menghabiskan cukup waktu untuk memenuhi tugas mereka

Sumber: • • • • • •

Zabihollah Rezaee. (2009). Corporate governance and ethics. 00. Wiley. ISBN: 9780471738008 Lecture's Note https://privasia.com/pdf/Nomination_Commitee.pdf https://www.investopedia.com/terms/n/nominationcommittee.asp https://www.ojk.go.id/id/tentang-ojk/Pages/Tugas-dan-Fungsi.aspx https://www.simulasikredit.com/inilah-beberapa-perbedaan-antara-bi-dan-ojk/

Related Documents


More Documents from "seni herwika gea"