Kir Jkpka.docx

  • Uploaded by: Nabila Zulfani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kir Jkpka.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,497
  • Pages: 33
LOMBA JKPKA PELESTARIAN SUMBER DAYA AIR KE 17 TAHUN 2014 PENELITIAN KUALITAS AIR DAN KESEHATAN HABITAT SUNGAI DUNGUS DAN PANJUNAN MENGGUNAKAN PARAMETER LINGKUNGAN BERUPA PH DAN SUHU PERAIRAN

BIDANG : PENELITIAN Disusun Oleh : Ketua Kelompok : Fauziah Indah Masruroh (7646) Anggota Kelompok : 1. Annisya Fitri Rachmada (7567)

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SIDOARJO SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TAMAN SIDOARJO

HALAMAN PENGESAHAN Judul :

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono dan Sungai DungusMenggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan.

Ketua Kelompok : a. Nama Lengkap

: Fauziah Indah Masruroh

b. NIS

: 7646

c. Jurusan

: IPA

Anggota a. Nama Lengkap

: Annisya Fitri Rachmada

b. NIS

: 7567

c. Jurusan

: IPA

Identitas Pendamping : a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP

: Novarita Zulkarnaen, S.Pd : 196111061984032009

Taman, 22 Oktober 2014 Guru Pendamping

Ketua Kelompok

Novarita Zulkarnaen, S.pd NIP. 196111061984032009

Fauziah Indah Masruroh NIS. 7646

Mengetahui, Kepala SMAN 1 Taman

Drs. H. Subagyo, M.Si NIP. 19630625 19890 Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

2

KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Ynag Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan tema “Penelitian Kualitas Air Sungai Dungus dan Panjunan” tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada : 1. Bapak Drs. H. Subagyo, M.Si., selaku Kepala SMA Negeri 1 Taman Sidoarjo. 2. Ibu Novarita Zulkarnaen, S.Pd., selaku Guru bidang studi Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Taman yang telah memberi materi pembelajaran tentang Karya Tulis Ilmiah kepada penulis. 3. Ibu Maisaroh, S.Pd., selaku Guru bidang studi Kimia SMA Negeri 1 Taman, yang telah membantu dalam pembuatan KTI. 4.

Ibu Lailis Safitri, S.Pd., selaku Guru bidang studi Biologi SMA Negeri 1 Taman, yang turut membantu saat melakukan berbagai pengamatan untuk pembuatan KTI.

5. Ibu Nanik Mujiastutik, S.pd, selaku Guru bidang studi Biologi SMAN 1 Taman, yang turut membantu dalam pembuatan KTI. 6. Warga desa sekitar Sungai Panjunan yang bersedia diwawancarai saat melakukan penelitian selaku mediator pemberi informasi. 7. Keluarga dan teman-teman yang turut memberikan dukungan. Penulis menyadari bahwa karya ini masih banyak kekurangan.Oleh karena itu dengan penuh rendah hati mohon para pembaca berkenan memberikan saran dan kritik. Segala kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima dengan baik.

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

3

DAFTAR ISI Halaman Pengesahan…………………………………………………………….... 2 Kata Pengantar………………………………………………………………..........3 Daftar Isi………………………………………………………………………..….4 BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………............7 1.1 1.2 1.3 1.4

Latar Belakang………………………………………………………........7 Rumusan Masalah…………………………………………………...........8 Tujuan…………………………………………………………….......…..8 Manfaat Penelitian…………………………………………………..........8

BAB II TINJAUAN MASALAH………………………………………………....9 2.1 Sungai…………………………………………………………………..9 2.1.1 Jumlah………………………………………………………………..9 2.1.2 Klasifikasi Arah Aliran yang Dilalui………………………………..10 2.1.3 Klasifikasi Sumber Air……………………………………………...10 2.1.4 Klasifikasi Struktur Batuan yang Dilalui……………………………10 2.1.5 Klasifikasi Pola Aliran……………………………………………....11 2.2 Parameter Kualitas Air…………………………………………...….…11 2.2.1 Fisis…………………………………………………………………11 2.2.2 Biologis……………………………………………………………..13 2.2.3 Kimiawi………………………………………………………….…11 BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………...15 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian………………………………………….15 3.2 Rancangan Penelitian…………………………………………………..15 3.3 Metode Penelitian…………………………………………………….......…15 3.3.1 Alat…………………………………………………………………16

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

4

3.3.2 Bahan………………………………………………………………16 3.3.3 Variabel……………………………………………………………..16 3.3.4 Langkah Kerja………………………………………………………16 3.4 Metode Pengumpulan Data……………………………………………….16 3.4.1 Deskripsi Kualitatif…………… …………………………………...17 3.4.2 Deskripsi Kuantitatif…………………………………………......…17 3.5 Metode Analis Data…………………………………………………….....17 3.5.1 Metode Analis Komperatif…………………………………….....…17 3.5.2 Metode Analis Deskripsi…………………………………………....17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………18 4.1 Hasil Pengamatan……………………………………………………….…18 4.1.1 Fisis……………………………………………………………….…18 4.1.1.1 Karakterisitik Substrat Dasar Sungai……………………………...19 4.1.1.2 Faktor Gangguan Kesehatan Sungai……………………………….19 4.1.2 Biologis………………………………………………………………26 4.1.3 Kimiawi…………………………………………………………....…28

BAB V PENUTUP...............................................................................................32 5.1 Simpulan………………………………………………………………….…32 5.2 Saran…………………………………………………………………………32 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....33 LAMPIRAN…………………………………………………………………...…34

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

5

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Latar Belakang Masalah Sungai merupakan sumber air yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia.Salah satu manfaat yang cukup penting dari sungai adalah untuk menampung air pada saat hujan.Masyarakat Indonesia juga memanfaatkan air sungai untuk mengairi persawahan, memandikan kerbau, bahkan budidaya ikan pun bisa dilakukan di Sungai.Tapi, kegitan-kegiatan manusia juga menyebabkan pencemaran sungai.Pentingnya sungai bagi kehidupan sehari-hari sayangnya tidak membuat manusia turut menjaga kelestarian sungai.Sampahsampah dibuang ke sungai dengan seenaknya tanpa memperdulikan kehidupan biota yang ada di dalamnya.Selain sampah, manusia juga membuang limbah ke dalam sungai.Limbah tersebut biasanya berasal dari pabrik yang berada dekat dengan sungai.Dengan masuknya sampah dan limbah ke dalam sungai, kualitas air di sungai pun menjadi buruk dan tak layak konsumsi.Kerugian pun tentunya dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di dekat sungai.Merekalah yang dengan langsung memanfaatkan sungai dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Dengan adanya Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat maupun diri sendiri.Serta dapat dijadikan motivasi bagi para bagi generasi muda untuk mengasah kemampuannya dalam memecahkan masalah pencemaran air sungai.Sehingga sungai-sungai yang ada di Indonesia tetap terjaga kebersihannya dan terbebas dari bakteri-bakteri jahat yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat baik yang memanfaatkan air sungai maupun yang tinggal di sekitarnya. Dan dapat menjadikan pengetahuan bagi masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan habitat sungai.

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

6

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kualitas air di Sungai Dungus dan Panjunan ? 2. Bagaimana hubungan antara pH , suhu perairan serta jumlah biota di sungai dengan kualitas airnya di pagi dan sore hari?

1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui kualitas air di Sungai Dungus dan Panjunan, Sukodono. 2. Untuk mengetahui hubungan antara jumlah biota yang terdapat di sungai dengan kualitas airnya. 3. Untuk mengetahi kesehatan habitat Sungai Dungus dan Panjunan, Sukodono

1.4 Manfaat Penelitian 1. Dapat memberi informasi kepada masyarakat mengenai kualitas air di Sungai Dungus, Sukodono. Sehingga mereka dapat termotivasi untuk selalu ikut serta dalam menjaga dan melestarikannya agar kebersihan air di sungai tersebut tetapterjaga. 2. Dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk mengasah kemampuannya dalam memecahkan masalh pencemaran air sungai. Sehingga sungai-sungai yangada di Indonesia tetap terjaga kebersihannya dan terbebas dari bakteribakteri jahat yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat baik yang memanfaatkan air sungai maupun yang tinggal di sekitarnya. 3. Dapat dijadikan dasar untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut.

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sungai Sungai merupakan jalan air alami. Laluan melalui sungai merupakan cara biasa air hujan yang turun di daratan untuk mengaliri ke laut atau takungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai.Beberapa anak sungai bergabung untuk membentuk sungai utama.Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan.Penghujung sungai dimana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai. Pemanfaatan terbesar sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).

2.1.1 Klasifikasi Jumlah 1. Sungai permanen

: Sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap.

2. Sungai periodic

: Sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak

sedangkanpada musim kemarau airnya sedikit. 3.Sungai episodic

: Sungai yang mengalirkan airnya pada musim penghujan,

sedangkan pada musim kemarau airnya kering. hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

8

2.1.2 Klasifikasi Arah Aliran yang Dilalui 1. Sungai konsekuen Merupakan sungai yang arah alirannya sesuai kemiringan batuan. 2.Sungai subsekuen Merupakan sungai yang arah alirannya tegak lurus sungai konsekuen. 3.Sungai obsekuen Merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya berlawanan kemiringan batuan. 4.Sungai resekuen Merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya searah kemiringan batuan. 5.Sungai insekuen Merupakan sungai yang arah alirannya teratur dan tidak terikat lapisan batuan yang dilaluinya.

2.1.3 Klasifikasi Sumber Air 1.Sungai hujan Merupakan sungai yang airnya berasal dari hujan. 2. Sungai gletser Merupakan sungai yang airnya berasal dari salju yang mencair (gletser). 3. Sungai campuran Merupakan sungai yang airnya berasal dari air hujan maupun gletser.

2.1.4 Klasifikasi Struktur Batuan yang Dilalui 1. Sungai anteseden Merupakan sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan lapisan batuan yang dilaluinya. 2.Sungai epigenesa Merupakan sungai yang terus menerus mengikis batuan yang dilaluinya sehingga mencapai batuan induk.

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

9

2.2 Parameter Kualitas Air 1.Parameter Fisika Parameter fisika adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur kadar kualitas air yang berhubungan dengan fisika seperti suhu, kecepatan arus, kecerahan dan tinggi air. Parameter fisika meliputi : 1.

Suhu Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda (air).

2.

Kecepatan arus Kecepatan arus adalah gerakan massa air dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping) dengan satuan m/s.

3.

Kecerahan Kecerahan adalah suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan cahaya untuk menembus lapisan air pada kedalaman tertentu.

4.

Kedalaman Kedalaman adalah suatu keadaan yang menunjukkan tinggi rendahnya air dengan satuan meter (m).

5.

Warna air Warna air adalah parameter yang menunjukkan warna perairan yang dipengaruhi oleh jenis substrat atau biota yang mendiami perairan tersebut seperti plankton dan lainlain.

6.

Salinitas Salinitas adalah konsentrasi total ion di perairan dengan satuan ppt (part per thousand).

2. Parameter Kimia Parameter kimia adalah parameter yang sangat penting untuk menentukan air tersebut dikatakan baik atau tidak dalam budidaya perikanan. Parameter kimia meliputi DO, pH, amoniak, nitrat, nitrit, TAN, TOM, fospor, BOD, COD, alkalinitas, kesadahan, CO2 dan lain-lain. Parameter kimia meliputi :

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

10

1. DO (Dissolved Oxygen) Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara dengan satuan ppm (part per million). 2. pH (Power of Hydrogen atau Poisson Hard) pH adalah suatu ekpresi dari konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam air. Besarannya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H. 3. COD (Chemical Oxygen Demand) Chemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh biota perairan dalam reaksi kimia dengan satuan ppm (part per million). 4. BOD (Biology Oxygen Demand) Biology Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh biota perairan dengan satuan ppm (part per million). 5. CO2 (Karbondioksida) Karbondioksida adalah jumlah karbon yang dihasilkan oleh biota air dalam respirasi dengan satuan ppm (part per million). 6. Amonia (NH4) Amoniak adalah senyawa yang terbentuk dari oksidasi bahan organik yang mengandung bahan nitrogen dalam air dengan bantuan bakteri.Amonia merupakan produk sisa metabolisme yang utama dari ikan. 7. Nitrat (NO3-) Nitrat adalah hasil dari proses nitrifikasi oleh bakteri Nitrobacter. 8. Nitrit (NO2-) Nitrit adalah hasil dari proses oksidasi amonia oleh bakteri Nitrosomonas. 9. Total Amonia Nitrogen (TAN) Total Amonia Nitrogen (TAN) adalah gabungan dari beberapa senyawa nitrogen yang meliputi NH4 (amonia terionisasi, karena memiliki ion positif) dan NH3 (tak terionisasi, karena tidak memiliki ion) 10. Total Organic Matter (TOM) Total Organik Matter (TOM) atau sering disebut bahan organik terlarut total merupakan kandungan bahan organik total atau keseluruhan di perairan yang terdiri dari bahan organik terlarut, tersuspensi (particulate) dan koloid. 11. Alkalinitas

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

11

Alkalinitas adalah suatu parameter kimia perairan yang menunjukan jumlah ion karbonat dan bikarbonat. 12. Kesadahan Kesadahan adalah kandungan mineral tertentu di dalam air, umumnya yaitu ionkalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garamkarbonat. Air sadah atau sering disebut dengan air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi. 13. Total Dissoved Solid (TDS) Total Dissoved Solid (TDS) adalah jumlah ukuran zat terlarut (baik itu zat organik maupun anorganik) yang terdapat pada sebuah larutan. TDS menggambarkan jumlah zat terlarut dalam part per million (ppm) atau sama dengan milligram per liter (mg/L). 14. Total Suspended Solid (TSS) Total Suspended Solid (TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid. 15. Hidrogen Sulfida (H2S) H2S adalah gas beracun yang dihasilkan dari hasil penguraian atau perombakan bahan organik oleh bakteri.

III.

Parameter Biologi

Parameter biologi adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui kepadatan biota di dalam air.Biota tersebut dapat berupa plankton, benthos, perifiton, bakteri maupun biota jenis lainnya.Tetapi dalam dunia perikanan biota yang sering diukur adalah jenis plankton dan bakteri baik biota yang menguntungkan maupun yang merugikan. Parameter biologi meliputi : 1. Plankton Plankton adalah mikroorganisme yang hidup melayang di perairan, mempunyai gerak sedikit sehingga mudah terbawa oleh arus.Plankton merupakan salah satu komponen utama dalam sistem rantai makanan atau food chain dan jaring makanan atau food web (Ferianti, 2007).Plankton dibagi menjadi dua jenis yaitu fitoplankton (plankton tumbuhan) dan zooplankton (plankton hewan). 2. Bakteri

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

12

Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik (tidak mempunyai selubung inti), uniselluler dan berukuran renik (mikroskopis). Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.Bakteri yang menguntungkan seperti golongan Bacillus sp, Nitrosomonas, Nitrobacter dll. Sedangkan bakteri merugikan antara lain adalah Vibrio sp, Pseudomonas dan lain-lain.

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

13

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Mulai

Ide Menemukan masalah

Wawancara ara

Literatur

Mengambil sampel

Penelitian

Mencatat data

Menganalisa data

Menarik kesimpulan

Selesai

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1

Penelitian pertama dilaksanakan pada hari Jum’at, 21 September 2014 pada

sore hari sekitar pukul 14.00 di Sungai Dungus, Ngares

rejo,Sukodono

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

14

3.1.2

Penelitian kedua dilaksanakan pada hari Jum’at, 03 oktober 2014 pada pagi hari sekitar pukul 08.00 di Sumgai Panjunan, Sukodono

3.1.3

Penelitian ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 04 Oktober 2014 pada siang hari sekitar pukul 14.00 di Sungai Dungus, Ngares rejo, Sukodono

3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Alat : » 1 Saringan » 1 Jaring ikan » 3 Sendok plastik » 3 Baskom » 3 tempat es batu » Lup » Thermometer » Kertas pengukur pH 3.3.2 Bahan : o Sempel air sungai Dungus dan Panjunan o Biota di dalam Sungai Dungus dan Panjunan 3.3.3 Variabel 3.3.3.1 Variabel Bebas Waktu, yaitu pagi dan siang hari. 3.3.3.2 Variabel terikat pH air Sungai Dungus

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

15

3.3.3.3 Variabel Kontrol Lokasi dan cara mengambil biota di Sungai Dungus, yaitu menggunakan teknik Swiping dan Kicking. 3.3.4 Langkah Kerja : 1) Menyiapkan seluruh alat dan bahan, terutama jaring ikan, saringan dan baskom

yang akan digunakan untuk mengambil, menyaring dan

menampung biota yang

terdapat di dalam Sungai Dungus

2) Masuk ke dalam sungai dengan hati-hati, setelah itu menghadap ke arah yang berlawanan dengan arus sungai. 3) Untuk mengambil biota digunakan 2 teknik, yaitu Teknik Swiping dan Teknik Kicking. Teknik swiping dilakukan dengan cara kaki sebelah kanan memutar ke belakang, ketika biota yang tercampur lumpur naik ke atas saringlah dengan saringan. Sedangkan Teknik Kicking dilakukan dengan cara kaki sebelah kanan menendang-nendang ke depan dan saat biota yang tercampur lumpur naik ke atas ambillah dengan jarring ikan. 4) Setelah menyaring biota, meletakkan biota ke dalam baskom. Siapkan tempat es batu, lalu isilah dengan air bersih 5) Memilih dan memilah biota yang masih tercampur dengan air lumpur, setelah menemukan biotanya lalu dimasukkan ke dalam tempat es batu yang telah diisi air bersih. 6) Mengamati biota tersebut dengan Lup. 7) Mengukur suhu air sungai dengan thermometer. Lalu mengambil kertas pengukur

pH kemudian mencelupkan kertas ke sungai selama 5 detik dan

mengamati perubahan warnanya serta menentukan pH-nya 8) Setelah itu, mencatat seluruh data yang telah diperoleh dari penelitian di Sungai Dungus.

3.4 Metode Pengumpulan Data Setelah diperoleh data-data dari berbagai tinjauan kemudian data dianalisis dengan 2 teknik, yaitu : Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

16

3.4.1 Deskripsi Kualitatif Deskripsi

kualitatif

adalah

mengamati

suatu

objek

dengan

suatu

objek

dengan

menggunakan panca indera / yang tidak memuat angka. 3.4.2 Deskripsi Kuantitatif Deskripsi

kuantitatif

adalah

mengamati

menggunakan Angka angka. Setelah itu data diolah dengan analisis sintesis untuk memecahkan permasalahan. 3.5 Metode Analisis Data Setelah mendapatkan seluruh data, kemudian data diolah dan dianalisis dengan menggunakan cara : 3.5.1 Metode analisis komparatif Metode analisis komparatif untuk melihat perbandingan antara obyek karya tulis ini dengan beberapa teori yang relevan. 3.5.2 Metode analisis deskripsi Metode analisis deskripsi untuk mengolah dan menafsirkan data yang telah diperoleh sehingga didapatkan gambaran jelas tentang keadaan sebenarnya pada obyek yang sedang dikaji.

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Fisis 4.1.1.1 Karakteristik Substrat Dasar Sungai Kami melakukan wawancara hari Jum’at, 03 Oktober 2014 pada pukul 08.30.Hasil wawancara dengan warga desa mengenai karakteristik substrat dasar Sugai Panjunan kami paparkan dalam tabel 4.1.berikut. No

Parameter

Kategori Baik (A)

1.

Cukup (B)

Skor Buruk (C)

Tutupan

Lebih baik dari

10-50% kondisi

Kondisi substrat

substrat di

50% substrat

substrat masih

yang stabil <10%;

zona literal

sesuai untuk

stabil; beberapa

habitat untuk

(tepi sungai)

koloni

bagian substarat

koloni

invertebrata dan

terganggu,

invertebrata dan

diatom; terdapat

tergerus atau

diatom sangat

potongan kayu

dipindahkan dari

sedikit dan sangat

yang lapuk di

sungai

tidak stabil

(A/B/C) A

dalam air dan campuran substrat batuan stabil dengan berbagai ukuran 2.

Substrat tepi

<25% batuan

25-75% substat

Lebih dari 75%

sungai yang

terpendam atau

terpendam dalam

substrat

terpendam

tertutupi lumpur

lumpur halu;

terpendam dalam

lumpur

halus; batuan

batuan harus

lumpur halus;

dapat diangkat

ditarik untuk

batuan harus

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

A

18

dengan mudah

mengangkatnya

dicongkel untuk

dari dasar

dari dasar sungai

mengangkatnya

sungai 3.

4.

dari dasar sungai

Pengendapan

Kurang dari

Cukup banyak

Banyak endapan

sendimen

50% substrat

pengendapan

partikel halus;

dasar sungai

substrat baru

lebih dari 80%

dipengaruhi

berupa kerikil,

substrat dasar

oleh endapan

pasir dan lumpur;

terus mengalami

sendimen

50-80% dasar

pergantian, sungai

sungai

mengalami

dipengaruhi

pendangkalan

pengendapan baru

karena tumpukan

yang terakumulasi

sendimen

di belokan sungai

berlebihan Dasar sungai

Substrat di

Dasar sungai

Dasar sungai

bagian sungai

terdiri atas

seluruhnya lumpur berupa lempung

yang dalam

campuran

atau lempung

B

A

keras, paras,

material dasar

lempeng batu

sungai dengan

lebar, batuan

berbagai ukuran

besar atau seluruhnya pasir

4.1. Tabel karakteristik substrat dasar sungai Data tersebut menerangkan tutupan substrat di zona tepi Sungai Panjunan sesuai untuk koloni invertebrata dan diatom.Dasar sungai dipengaruhi oleh pengendapan baru berupa kerikil, pasir, potongan kayu yang lapuk serta batuan stabil dengan berbagai ukuran yang terpendam atau tertutupi lumpur halusdan lumpur yang terakumulasi di belokan sugai.Batuan di dalam Sungai Panjunan dapat diangkat dari dasar sungai dengan mudah. 4.1.1.2 Faktor Gangguan Kesehatan Sungai Kami melakukan wawancara hari Jum’at, 03 Oktober 2014 pada pukul 08.30. Hasil wawancara

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

19

No. 1.

Parameter

Kategori Baik (A)

Skor

Cukup (B)

Buruk (C)

Apakah ada

Di bagian hulu

Air menutupi 25-

Sangat sedikit air

modifikasi

tidak ada

75% penampang

yang mengisi

aliran sungai?

bendungan atau

sungai dan

saluran,

penyundatan

subtrat batuan air

kebanyakan

aliran sungai,

riak (riffle)

berupa genangan

kalaupun ada

adalah bagian

air tenang

skalanya kecil;

yang tidak

lebar sungai yang

tergenang sungai

(A/B/C)

A

tidak tergenang air saat musim hujan dan kemarau tidak terlalu kontras 2.

Apakah ada

Tidak ada

Pelurusan cukup

Tebing sungai

perubahan

pengerukan atau

luas, 20-50%

dibatasi

aliran karena

pelurusan batu

sungai

plengsengan

pengerukan

dan pasir sungai

diplengseng;

beton, lebih dari

atau

pengerukan

50% bagian

kelurusan?

material dasar

sungai

sungai

diplengseng;

mengganggu 1%

pengerukan

habitat sungai

material dasar

B

sungai mengganggu lebih dari 1% habitat sungai 3.

Bagaimana

Tebing sungai

Kurang stabil;

Tidak stabil;

stabilitas

stabil; bekas erosi

30-60% tebing

banyak bagian

terbing

atau tebing

terdapat bagian

tebing sungai

sungai

longsor tidak ada

mengalami eros,

yang mengalami

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

C

20

sebelah kiri?

atau sangat

tebing sungai

erosi, tebing yang

sedikit; kurang

kemungkinan

terkikis terlihat

dari 30% tebing

besar mengalami

pada bagian

sungai mengalami erosi tinggi pada

sungai yang lurus

erosi

dan berkelok,

musim hujan

bekas gerusan membentuk cekungan tebing, 60-100% tebing sungai memiliki bekas erosi 4.

Bagaimana

Tebing sungai

Kurang stabil;

Tidak stabil;

stabilitas

stabil; bekas erosi

30-60% tebing

banyak bagian

tebing sungai

atau tebing

terdapat bagian

tebing sungai

sebelah

longsor tidak ada

mengalami eros,

yang mengalami

kanan?

atau sangat

tebing sungai

erosi, tebing yang

sedikit; kurang

kemungkinan

terkikis terlihat

dari 30% tebing

besar mengalami

pada bagian

sungai mengalami erosi tinggi pada

sungai yang lurus

erosi

dan berkelok,

musim hujan

C

bekas gerusan membentuk cekungan tebing, 60-100% tebing sungai memiliki bekas erosi 5.

Bagimana

Lebih dari 90%

50-90% lahan

Kurang dari 50%

kondisi

permukaan lahan

bantaran sungai

permukaan

perlindungan

bantaran sungai

ditumbuhi

bantaran sungai

tebing oleh

ditumbuhi

vegetasi alami,

yang ditutupi

vegetasi

vegetasi alami,

gangguan

vegetasi,

bantaran

termasuk jenis

terhadap vegetasi

gangguan pada

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

A

21

sungai kiri?

pohon, semak

alami terlihat

vegetasi bantaran

bawah dan

jelas, terdapat 5-

sungai sangat

tanaman non-

10% bagian tanah tinggi, >70%

kayu;

kosong dan

vegetasi bantaran

pemanfaatan

ditanami tanaman

hilang karena

vegetasi untuk

budidaya, 10-

diambil untuk

pakan ternak dan

50% tanaman

pakan ternak atau

konversi untuk

alami dengan

dikonversi

hutan produksi

tinggi bervariasi

menjadi lahan

kurang dari 5%;

pertanian atau

lebih dari 50%

10% untuk

vegetasi bantaran

penanaman pohon

dapat tumbuh

kayu, <10%

alami

vegetasi alami dengan tinggi bervariasi

6.

Bagaimana

Lebih dari 90%

50-90% lahan

Kurang dari 50%

kondisi

permukaan lahan

bantaran sungai

permukaan

perlindungan

bantaran sungai

ditumbuhi

bantaran sungai

tebing oleh

ditumbuhi

vegetasi alami,

yang ditutupi

vegetasi

vegetasi alami,

gangguan

vegetasi,

bantaran

termasuk jenis

terhadap vegetasi

gangguan pada

sungai

pohon, semak

alami terlihat

vegetasi bantaran

kanan?

bawah dan

jelas, terdapat 5-

sungai sangat

tanaman non-

10% bagian tanah tinggi, >70%

kayu;

kosong dan

vegetasi bantaran

pemanfaatan

ditanami tanaman

hilang karena

vegetasi untuk

budidaya, 10-

diambil untuk

pakan ternak dan

50% tanaman

pakan ternak atau

konversi untuk

alami dengan

dikonversi

hutan produksi

tinggi bervariasi

menjadi lahan

kurang dari 5%;

B

pertanian atau

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

22

lebih dari 50%

10% untuk

vegetasi bantaran

penanaman pohon

dapat tumbuh

kayu, <10%

alami

vegetasi alami dengan tinggi bervariasi

7.

Berapa lebar

Lebar sempadan

Lebar sempadan

Lebar sempadan

vegetasi

sungai >15 meter;

sungai 6-15

sungai <5 meter;

sempadan

aktivitas manusia

meter; aktivitas

tidak ada atau

sungai

tidak terdampak

manusia

sedikit sekali

sebelah kiri?

nyata pada

berdampak pada

tumbuhan alami

sempadan sungai

sempadan sungai

di sempadan

alami

A

sungai karena tingginya aktivitas manuisa

8.

Berapa lebar

Lebar sempadan

Lebar sempadan

Lebar sempadan

vegetasi

sungai >15 meter;

sungai 6-15

sungai <5 meter;

sempadan

aktivitas manusia

meter; aktivitas

tidak ada atau

sungai

tidak terdampak

manusia

sedikit sekali

sebelah

nyata pada

berdampak pada

tumbuhan alami

kanan?

sempadan sungai

sempadan sungai

di sempadan

alami

A

sungai karena tingginya aktivitas manuisa

9.

Berapa besar

Diskusi dengan

Diskusi dengan

Diskusi dengan

flukuasi

penduduk

penduduk

penduduk

tinggi muka

setempat untuk

setempat untuk

setempat untuk

air?

mengetahui

mengetahui

mengetahui

perbedaan tinggi

apakah tinggi

apakah tinggi

muka air saat

muka air sungai

muka air

musim hujan dan

tebing berubah

sungaiberubah-

kemarau serta

setiap bulan,

ubah setiap hari

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

A

23

saat curah hujan

tetapi perbedaan

atau setiap

maksimal

tinggi muka air

minggu,

antara hulu dan

perbedaan

hilir sudetan

ketinggian muka

kurang dari 20

air >1 meter

cm

antara sungai di hulu dengan di hilir sudetan

10.

Apa saja

Sangat sedikit

Cukup banyak

Sangat banyak

aktivitas

aktivitas di sekitar aktivitas manusia

aktivitas manusia

manusia di

sungai dan

di sungai dan

di sungai dan

sekitar sungai

sempadan sungai;

sempadan sungai;

sempedan sungai;

dan berapa

tidak ada atau

<5% sungai dan

.5% sungai dan

besar

sedikit aktivitas

bantaran sungai

bantaran sungai

dampaknya?

pertanian,

rusak karena

rusak karena

pengembalaan

dampak aktivitas

dampak aktivitas

ternak,

pertanian,

pertanian,

pengambilan

perternakan,

perternakan,

vegetasi untuk

pembuangan

pembuangan

pakan ternak,

limbah,

limbah,

penambahan pasir

penambangan

penambangan

dan batu,

pasir dan batu,

pasir dan batu,

pembuangan

pembuangan

pembuangan

limbah cair,

sampah, dll

sampah, dll

A

pembuangan sampah, aktivitas perkapalan, dll 11.

Apakah ada

Sedikit aktivitas

Cukup banyak

Sangat banyak

aktivitas

manusia yang

aktivitas manusia

aktivitas manusia

manusia pada

menimbulkan

yang

yang

radius 2 km

gangguan ke

menimbulkan

menimbulkan

di bagian

wilayah hilir;

gangguan ke

gangguan ke

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

A

24

hulu lokasi

seperti adanya

wilayah hilir;

wilayah hilir;

pengamatan

penambangan

kurang dari 5%

lebih dari 5%

pasir dan batu

kawasan hulu

kawasan hulu

skala besar,

memiliki

memiliki aktivitas

aktivitas

aktivitas

penambangan

pembuangan

penambangan

pasir dan batu

limbah industri,

pasir dan batu

skala besar,

pemukiman,

skala besar,

aktivitas

penebangan

aktivitas

pembuangan

hutan,

pembuangan

limbah industri,

pembuangan

limbah industri,

pemukiman,

sampah, dll

pemukiman,

penebangan

penebangan

hutan,

hutan,

pembuangan

pembuangan

sampah, dll

sampah, dll 12.

Apakah ada

Sedikit aktivitas

Cukup banyak

Sangat banyak

aktivitas

manusia yang

aktivitas manusia

aktivitas manusia

manusia pada

menimbulkan

yang

yang

radius 2-10

gangguan ke

menimbulkan

menimbulkan

km di bagian

wilayah hilir;

gangguan ke

gangguan ke

hulu lokasi

seperti adanya

wilayah hilir;

wilayah hilir;

pengamatan

penambangan

kurang dari 5%

lebih dari 5%

pasir dan batu

kawasan hulu

kawasan hulu

skala besar,

memiliki

memiliki aktivitas

aktivitas

aktivitas

penambangan

pembuangan

penambangan

pasir dan batu

limbah industri,

pasir dan batu

skala besar,

pemukiman,

skala besar,

aktivitas

penebangan

aktivitas

pembuangan

hutan,

pembuangan

limbah industri,

pembuangan

limbah industri,

pemukiman,

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

A

25

sampah, dll

pemukiman,

penebangan

penebangan

hutan,

hutan,

pembuangan

pembuangan

sampah, dll

4.2. Tabel faktor gangguan kesehatan sungai Data di atas menerangkan stabilitas tebing Sungai Dungus sebelah kanan dan kiri tidak stabil.Selain itu, permukaan lahan bantaran sungai kanan dan kiri ditumbuhi vegetasi alami dan dapat tumbuh alami.Aktivitas manusia tidak berdampak nyata pada sempadan sungai alami serta sedikit menimbulkan gangguan ke wilayah hilir pada radius 2-10 km di bagian hulu Sungai Dungus. 4.1.2 Biologis Setelah melakukan penelitian di Sungai Panjunan, Sukodono, kami menemukan beberapa biota yang dapat digunakan sebagai objek untuk menguji kualitas air di sungai tersebut. Ternyata penelitian yang telah dilaksanakan pada siang hari dengan hari yang berbeda mempunyai hasil yang sama.Data biota hasil temuan dipaparkan dalam tabel 4.3.dan 4.4. berikut.

No.

Banyak Biota

Skor

Skor Total

(X)

(Y)

(Z)

Nama

1

Cordulegasteridae

1

4

4

2

Lumbricidae

6

1

6

3

Rhyacophilidae

1

4

4

4

Paralhelphusidae

2

2

4

5

Thiaridae

1

2

2

6

Buccinidae

1

2

2

7

Velidae

1

3

3

4.3. Tabel biota pada pagi hari Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

26

Dari grafik si atas dapat dianalisis dengan: Langkah 1: Mencari nilai dari ∑Z dan ∑X ∑Z = 4+6+4+4+2+2+3 = 25 ∑X = 1+6+1+2+1+1+1=13 Maka,

∑Z = 25 = 1,92 atau 2,2 ∑X

13

Langkah 2 : Melihat nilai tersebut berada di kolom yang mana pada tabel 4.5. Dari data di atas dapat disimpulkan kulaitas air pada pagi hari kotor,pencemaran agak berat. Tabel berikut penelitian di Sungai Ngaresrejo,Dungus, Sukodono, sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 21 september dan 04 oktober 2014,kami menemukan beberapa biota yang dapat digunakan sebagai objek untuk menguji kualitas air di sungai tersebut. Ternyata penelitian yang telah dilaksanakan pada siang hari dengan hari yang berbeda mempunyai hasil yang sama. Data biota hasil temuan dipaparkan dalam tabel 4.4. berikut.

No.

Banyak Biota

Skor

Skor Total

(X)

(Y)

(Z)

Nama

1

Atyidae

8

2

16

2

Lymnaeidae

2

2

4

3

Tubificidae

2

1

2

4

Buccinidae

37

2

74

5

Lumbricidae

5

1

5

6

Turbellaria

42

3

126

4.4. Tabel biota pada sore hari

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

27

Biota di pagi hari lebih banyak ditemukan daripada pada di siang hari.“Semakin sedikit biota di dalam air, semakin kotor kualitas air sedangkan semakin banyak biota di dalam air, semakin bersih kualitas air.” Dari grafik si atas dapat dianalisis dengan: Langkah 1: Mencari nilai dari ∑Z dan ∑X ∑Z = 16+4+2+74+5+126 = 227 ∑X = 8+2+2+37+5+42= 96 Maka,

∑Z = 227 = 2,4 ∑X

96

Langkah 2 : Melihat nilai tersebut berada di kolom yang mana pada tabel 4.4. Dari data di atas dapat disimpulkan kulaitas air pada sore hari agak bersih, pencemaran sedang.

4.1.3 Kimiawi Ke-pH-an air sungai dan suhu air sungai diuji pada waktu yang berbeda. Perbedaan waktu, yaitu pagi dan siang dapat menjadi faktor perubahan pH, suhu dan kualitas air sungai. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5.berikut. Waktu pemantauan

08.30

13.45

Suhu air sungai

29°C

30°C

pH air sungai

8 (basa)

8° (basa)

4.2 Analisis dan Pembahasan 4.2.1 Fisis Terdapat dua topik saat wawancara mengenai Sungai Dungus berdasarkan fisis, yaitu:

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

28

4.2.1.1 Karakteristik substrat dasar sungai Tutupan substrat di zona tepi Sungai Dungus sesuai untuk koloni invertebrata dan diatom.Dasar sungai dipengaruhi oleh pengendapan baru berupa kerikil, pasir dan lumpur yang terakumulasi di belokan sugai. Di dalam air juga terdapat potongan kayu yang lapu 4.2.1.2Faktor gangguan kesehatan sungai Stabilitas tebing Sungai Dungus sebelah kanan dan kiri tidak stabil karena 60100% memiliki bekas tebing sungai yang mengalami erosi. Pemanfaatan vegetasi pada permukaan lahan bantaran sungai kanan untuk pakan ternak dan konversi untuk hutan produksi kurang dari 5%.Permukaan lahan bantaran sungai kanan dan kiri ditumbuhi vegetasi alami dan dapat tumbuh alami, termasuk jenis pohon, semak bawah dan tanaman non-kayu.Bedanya bagian kiri lebih dari 90% vegetasi yang tumbuh alami sedangkan bagian kanan hanya 10-50%.Selain itu, aktivitas manusia,seperti pertanian dan perkapalan, penggembalaan dan pengambilan vegetasi untuk pakan ternak tidak berdampak nyata pada sempadan sungai alami yang sebelah kanan dan kirinya memiliki lebar lebih dari lima belas meter. Serta sedikit aktivitas manusia yang menimbulkan gangguan ke wilayah hilir, seperti adanya penambangan pasir dan batu dalam skala besar, aktivitas pembuangan sampah dan limbah industri, pemukiman dan penebangan hutan pada radius 2-10 km di bagian hulu Sungai Dungus.

4.2.2 Biologis Terdapat dua faktor yang mempengaruhi banyak biota.Faktor tersebut adalah waktu penelitian dan biota yang diteliti.Saat menganalisa hubungan boita dengan waktu, biota menjadi variabel terikat dan waktu sebagai variabel bebas. ∑Z

Pada data kuantitatif dapat dihitung dengan cara:

∑X

Lalu

untuk

mengetahui kulaitas air, dapat dilihat pada tabel 4.6. berikut.

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

29

Skor

Kualitas Air

0

Luar biasa kotor (tidak ada kehidupan sama sekali)

1.0-1.9

kotor

2.0-2.9

Agak besih sampai bersih

3.0-4.0

Sangat bersih

4.2.3 Kimiawi Ke-pH-an air sungai dan suhu air sungai diuji pada waktu yang berbeda. Perbedaan waktu, yaitu pagi dan siang dapat menjadi faktor perubahan pH, suhu dan kualitas air sungai. Variabel bebas pada penelitian ini adalah waktu

sedangkan

perubahan pH, suhu dan kualitas air sungai menjadi variabel terikat.

Pada data

kuantitatif menunjukkan pH air sungai pada pagi hari sebesar 7 (normal) sedangkan pada siang hari pH air sungai meningkat menjadi 8 (basa).Pada pagi hari suhu air sungai menunjukkan angka 29oC sedangkan pada sore hari suhu air sungai menunjukkan angka 35oC.

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

30

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan 1. Kualitas air di Sungai Dungus jika pagi hari sedang (rata-rata) sedangkan siang hari sangat kotor. 2. Terdapat perbedaan kualitas air dan suhu perairan di Sungai Dungus pada pagi dan siang hari. Penyebab perbedaan kualitas air adalah faktor variabel bebas, yaitu waktu. Waktu dapat mempengaruhi suhu air sungai, tinggi rendahnya pH dan banyaknya ikan yang ditemukan. Suhu merupakan pengatur proses kehidupan yang mendukung biota di dalamnya. Pengaruh tinggi rendahnya pH terhadap biota didalam air adalah semakin tinggi angka yang ditunjuk lakmus, semakin sedikit biota

sedangkan semakin rendah angka yang ditunjuk

lakmus, semakin banyak biota didalam air. Pengaruh banyaknya biota terhadap kualitas air adalah semakin sedikit biota di dalam air, semakin kotor kualitas air sedangkan semakin banyak biota didalam air, semakin bersih kualitas air.

5.2 Saran 1. Kepada peneliti selanjutnya, kami mengharapkan untuk menyempurnakan penelitian, yang di dalamnya memuat percobaan dan membuat laporan. 2. Kepada peneliti selanjutnya, kami menyarankan untuk melakukan pengamatan dengan serius agar hasil laporan lebih akurat. 3. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti dampak yang mungkin terjadi akibat penggunaan mikro organisme dan bagaimana cara untuk mensosialisasikan kepada masyarakat umum tentang cara penggunaan dan manfaatnya bagi ekosistem di sungai. 4. Kepada masyarakat sekitar Sungai Dungus dan Panjunan, kami mengharapka laporan ini dapat dijadikan tambahan ilmu untuk menanggulangi pencemaran air dan pertimbangan pemanfaatan air di Sungai Dungus dan Panjunan.

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

31

DAFTAR PUSTAKA Sulifan, Jupiter. 2013. Wisata Bioassesment Kali Dungus oleh Siswa Smanita.. [serial online]

http://bagiilmu.blogspot.com/2011/09/wisata-bioass

esment-kali-dungus-

oleh.html Ferianti FM. 2007. Metode Sampling Bioekologi.Jakarta : Bumi Aksara.

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

32

LAMPIRAN

Penelitian Kualitas Air dan Kesehatan Habitat Sungai Dungus, Sukodono Menggunakan Parameter Lingkungan Berupa pH dan Suhu Perairan

33

Related Documents

Kir
November 2019 39
Kir
June 2020 30
Kir
December 2019 39
Kir
April 2020 29
Kir Binahong
June 2020 36
Kir Jkpka.docx
May 2020 25

More Documents from "Nabila Zulfani"

Kir Jkpka.docx
May 2020 25
Bab V.docx
June 2020 13
Bab Ii Klp 4.docx
July 2020 20