Chrisan Bimo Prayuda 10100114078 FakuItas Kedokteran Khutbah I Bismillahirrahmanirrahim...
ست َ ْغ ِف ُرهُ َونَعُ ْوذُ ِباهللِ ِم ْن ش ُُر ْو ِر ْ َست َ ِع ْينُهُ َون ْ َإِ ّن ا ْل َح ْم َد ِهللِ نَ ْح َم ُدهُ َون ْ ُت أ َ ْع َما ِلنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم ِض ّل لَهُ َو َم ْن ي ض ِل ْل ِ سيّئ َا ِ ُأ َ ْنف َ َ سنَا و ِم ْن ُِي لَه فَالَ َهاد َ Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu Segala puji bagi Allah, kita memuji dia dan mencari dia dan mencari pengampunan darinya, Kita mencari perlindungan kepada Tuhan dari kejahatan diri kita sendiri dan dari kejahatan tindakan kita, siapapun yang dibimbing oleh Allah tidak menyesatkan dan siapa pun yang menyesatkan tidak dibimbing kepadanya. ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAAHU WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ‘ABDUHUU WA RASUULUHUU LAA NABIYYA BA’DAHU
ص َحا ِب ِه َو َم ْن ْ َ سلّ ْم عَلى ُم َح ّم ٍد َوعَلى آ ِل ِه ِوأ َ اَلل ُه ّم َ ص ّل َو ان إِلَى يَ ْو ِم ال ّد ْين ت َ ِبعَ ُه ْم َ ِب ِإ ْح. ٍ س Allahumma sholli wa sallam ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alihii wa ash haabihi wa man tabi’ahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin Ya Allah, kirimkan berkah dan damai atas Muhammad dan keluarga dan teman-temannya dan mereka yang mengikuti mereka dalam amal sampai hari kiamat.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SYAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII ‘AJMA’IIN
ّق تُقَاتِ ِه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ ّن ِإال ّ يَاأَيّ َها الّذَ ْي َن آ َمنُ ْوا اتّقُوا هللاَ َح س ِل ُم ْو َن َوأ َ ْنت ُ ْم ْ ُم yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, hak kesalehanNya, dan jangan mati kecuali ketika Anda seorang Muslim
أ َ ّما بَ ْع ُد
ammaa ba’du..
Hadirin kaum Muslimin jamaah shalat Jum'at yang mulia. Puji syukur pada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan kepada kita semua, terutama nikmat iman, islam dan kesehatan. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Rasulallah SAW dan para ahli keluarganya yang suci dan mulia. Selaku khatib, saya berpesan pada diri sendiri dan jamaah sekalian: mari tingkatkan selalu ketakwaan kita kepada Allah SWT, agar kita mendapatkan kesuksesan hidup dunia dan akherat. Amin. Pada hari yang cerah ini, selaku khatib, saya ingin mengajak hadirin sekalian untuk sejenak mentabbauri al-Qur’an, terutama dikaitkan dengan wahyu pertama yang turun kepada Rasulallah SAW di bulan Ramadhan, musim panas tahun Ramadhan memang bulan al-Qur’an, Allah SWT menegaskan,
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)" (QS al-Baqarah: 185). Menariknya, lima ayat pertama yang turun kepada Rasulallah SAW mengajarkan kita untuk membaca. Pada khutbah yang singkat ini, saya ingin kita mentadabburi dua ayat yang mula-mula turun kepada Rasulallah SAW. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Aisyah (RA), diceritakan:
Dari Aisyah Ummul Mukminin r.a. bahwa ia berkata, "Pertama turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW secara mimpi yang benar waktu beliau tidur. Biasanya mimpi itu terlihat jelas oleh beliau, seperti jelasnya cuaca pagi. Semenjak itu hati beliau tertarik untuk mengasingkan diri ke Gua Hira. Di situ beliau beribadah beberapa malam, tidak pulang ke rumah istrinya. Untuk itu beliau membawa perbekalan secukupnya. Setelah perbekalan habis, beliau kembali kepada Khadijah, untuk mengambil lagi perbekalan secukupnya. Kemudian beliau kembali ke Gua Hira, hingga suatu ketika datang kepadanya kebenaran (wahyu), yaitu sewaktu beliau masih berada di Gua Hira. Malaikat datang kepadanya, lalu berkata, "Bacalah"Nabi menjawab, "Aku tidak bisa membaca". Nabi menceritakan, "Maka aku ditarik dan dipeluknya hingga aku kepayahan. Lalu aku dilepaskannya dan disuruh membaca. Malaikat berkata "bacalah" aku menjawab "aku tidak bisa membaca." Maka aku ditarik dan dipeluknya hingga aku kepayahan. Lalu aku dilepaskannya dan disuruh membaca. "Bacalah" kujawab menjawab "aku tidak bisa membaca." Maka aku ditarik dan dipeluknya untuk kali ketiga. Kemudian aku dilepaskan seraya ia berkata "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan. Yang menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Demi Tuhanmu yang Maha Mulia." Menilik hadits di atas, dua ayat pertama berbicara tentang (1). Membaca sebagai proses belajar, dan (2) Penciptaan manusia.
Demikianlah kita mendengar Rasulallah SAW menganjurkan umatnya untuk terus belajar. Bahkan, Rasulallah SAW mengatakan, “Keutamaan seorang yang berilmu atas ahli ibadah adalah seperti (keutamaan cahaya) bulan purnama atas seluruh bintang-gemintang” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi) Ilmu pengetahuan yang dipelajari harus menjadi jembatan untuk mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Sebab, sesungguhnya Islam tidak pernah membedakan ilmu dunia atau akherat, ilmu umum atau ilmu agama. Perbedaan itu terjadi karena keterbatasan manusia untuk menguasai semua disiplin ilmu. Kemampuan akal manusia sangat fakultatif sehingga diperlukan fakultas-fakultas ilmu. Hadirin Kaum Muslimin Jamaah Shalat Jum’at yang Mulia. Ilmu adalah anugerah ilahiyah. Tidak mungkin diperoleh kecuali dengan pertolongan dan taufik dari Allah. Karena itu, di antara doa yang paling agung yang ada dalam Alquran adalah
ب ِّز ْدنِّي ِّع ْل ًما ِّ َوقُل َّر
“Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”. QS:Thaahaa: 114.
“Bacalah, dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan”.
Oleh karena itu, hendaknya para pembelajar senantiasa meminta pertolongan kepada Allah SWT, memohon taufik kepada-Nya. Dan Allah sekali-kali tidak akan pernah mengecewakan doa seseorang yang tulus meminta kepada-Nya. Hadirin Kaum Muslimin Jamaah Shalat Jum’at yang Mulia.
“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. “
Puncak dari segala ilmu adalah yang mendatangkan rasa takut kepada Allah SWT. Bukan kesombongan apalagi sampai menantang-Nya. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya adalah para ulama, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS: Fathir: 28).
Hadirin kaum Muslimin jamaah shalat Jum'at yang mulia. Maka, membaca sebagai proses pembelajaran adalah ibadah yang sangat mulia. Dengan membaca, seseorang menjadi cerdas dan memiliki masa depan yang lebih cerah.
Jadi, ilmu pengetahuan yang tidak mendatangkan ketaatan kepada Allah adalah kesia-siaan. Apalah artinya banyak gelar, jika tak pernah gelar sajadah. Capaiancapaian dunia hanyalah halte dari fase kehidupan kita.
Maka, barangsiapa yang kehilangan rasa takut kepada Allah SWT di dalam hatinya, dia tidak disebut sebagai ilmuwan, betapapun banyak gelar akademis yang disandangnya. Takut kepada Allah adalah esensi dan puncak keilmuan seseorang. Semakin besar rasa takut yang mendatangkan ketakwaan kepada Allah, maka akan semakin tampak bersih hatinya, bagus akhlaknya, berbinar wajahnya, lembut tutur-katanya dan ilmunya mendatangkan kemaslahatan bagi umat manusia. Pada ayat ke-dua dalam surah al-Alaq itu, Allah SWT berfirman tentang penciptaan kita.
سانَ ِّم ْن َعلَق َ َخلَقَ اإل ْن
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Ayat ini menarik sekali untuk kita tadabburi bersama, sebab ia diturunkan di bagian awal wahyu, sehingga seharusnya manusia tak pernah berhenti belajar untuk mengetahui dirinya sendiri. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman yang artinya: 5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan? 6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, 7. yang keluar dari antara tulang sulbi lakilaki dan tulang dada perempuan. (QS At-Thariq 5-7) Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman: 37. Bukankah Dia (manusia) dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), 38. kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, 39. lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan. 40. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? (QS al-Qiyamah: 37-40) Karena itulah, kita mendapati firman Allah SWT lainnya yang menjelaskan tentang detail proses penciptaan manusia. Allah SWT berfirman:
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. () Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) () Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS al-Mu’minun 12-14). Hadirin Kaum Muslimin Jamaah Shalat Jum’at yang Mulia. Jadi dari 2 ayat yg diturunkan oleh Allah yang telah kita bahas membicarakan antara lain membaca sebagai suatu proses untuk mendapat ilmu dan proses penciptaan manusia. Keduanya memiliki tujuan supaya kita sebagai ciptaanNya senantiasa dapat meningkat kadar keimanannya, lebih taat dan mendatangkan rasa takut kepada Allah SWT bukannya kesombongan apalagi sampai menantang-Nya.
Khutbah II Bismillahirrahmanirrahim... ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAAHU WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ‘ABDUHUU WA RASUULUHUU LAA NABIYYA BA’DAHU
ص َحا ِب ِه َو َم ْن ْ َ سلّ ْم عَلى ُم َح ّم ٍد َوعَلى آ ِل ِه ِوأ َ اَلل ُه ّم َ ص ّل َو ان إِلَى يَ ْو ِم ال ّد ْين تَبِعَ ُه ْم َ بِ ِإ ْح. ٍ س Allahumma sholli wa sallam ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alihii wa ash haabihi wa man tabi’ahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin Ya Allah, kirimkan berkah dan damai atas Muhammad dan keluarga dan teman-temannya dan mereka yang mengikuti mereka dalam amal sampai hari kiamat.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SYAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII ‘AJMA’IIN Ilmu pengetahuan dapat memperluas cakrawala dan memperkaya bahan pertimbangan dalam segala sikap dan tindakan. Keluasan wawawasan, pandangan serta kekayaan informasi akan membuat seseorang lebih cenderung kepada obyektivitas, kebenaran dan realita. Ilmu yang benar dapat dijadikan sarana untuk mendekatkan kebenaran dalam berbagai bentuk. Tentunya bagi seorang muslim, dibalik wajah-wajah kebenaran itu tersirat kebenaran yang mutlak adalah Allah SWT. Dengan kata lain, ilmu yang benar mendorong seseorang beriman kepada Allah SWT. Bahkan lebih dari itu, ilmu yang benar dapat pula
memperkuat dan meningkatkan keimanan seseorang. Ilmu dapat memperkuat iman, dan iman melahirkan kepatuhan dan tawadhu' kepada Allah SWT. Bahkan seorang ilmuwan ahli anatomi dan embriologi prof. Keith L. Moore. MSc. PhD. FIAC. FSRM. Yg merupakan presiden AACA american association of clinical anatomy antara tahun 1989 dan 1991 pun mendapat hidayah dan masuk islam setelah mendengar ayat Allah mengenai penciptaan manusia. Untuk itu dengan membaca dapat meningkatkan ilmu kita sehingga insyaallah dapat bermanfaat bagi kita sehingga dapat meningkatkan keimanan dan dengan lebih memahami siapa kita melalui proses penciptaan manusia dapat lebih menyadarkan posisi kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT dan mendatangkan ketaatan serta rasa takut kepada Allah SWT bukannya kesombongan.
َ ب ا ْلعَالَ ِم ْ َ ين َوأ ش َه ُد أ َ ْن الَ إِلهَ إِالّ هللاُ َو ِل ُّي ِ ّ إِ ّن ا ْل َح ْم َد ِهللِ َر َ صا ِل ِح ْ َ ين َوأ اء ِ َش َه ُد أ َ ّن ُم َح ّمدًا َخات َ ُم األ َ ْن ْْ ْْ ِبي َّ ال َ س ِل علَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َ علَى ُم َح َّم ٍد َو َ ص ِ ّل َ ين اَللَّ ُه َّم َ َوا ْل ُم ْر إِنَّكَ َح ِم ْي ٌد،علَى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم َ علَى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َ َصلَّ ْيت َ َم ِج ْي ٌد. َار ْكت َ علَى ُم َح َّم ٍد َو َ َوبَ ِار ْك َ َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما ب إِنَّكَ َح ِم ْي ٌد،علَى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم َ علَى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َ َم ِج ْي ٌد., أ َ َّمابعد, Innal hamdalillahi robbal’aalamiin wa asyhadu an laa ilaaha illahllaahu wa liyyash shalihiina wa asyhadu anna muhammadan khaatamul anbiyaai wal mursaliina allahumma shalli ‘alaa muhammadan wa ‘alaa aali muhammadin kamaa shollayta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim.Wa barok ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammadin kamaa baarokta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid. Ammaa ba’ad..
َّن ا ْغ ِف َّْر اَللَّ ُه َّم ََّ س ِل ِم ْي َِّ س ِل َما ََّ َوا ْل ُم ْؤ ِم ِن ْي ْ ت ِل ْل ُم ْ وا ْل ُم، َ ن َِّ اء َوا ْل ُم ْؤ ِمنَا ت َِّ َت ِم ْن ُه َّْم اْأل َ ْحي َِّ واْأل َ ْم َوا، ََّ َِّإن َ ك َّس ِم ْيع َُّ ت ُم ِج ْي َِّ ال ّدع ََوا. َ َّب قَ ِر ْيب اخ َّْذ َربّنَا َّْ س ْينَا ِإ ِ ن نَا الَت ُ َؤ ِ ََو َّالَ َربّنَا أ َ ْخ َطأْنَا أَ َّْو ن علَ ْينَا ت َ ْح ِم َّْل َ ع َل ََى َح َم ْلت َ َّهُ َك َما ِإص ًْرا َ ن ََّ اّل ِذ ْي َّْ ِب َِّه لَنَا َطاقَ َّةَ َما َّالَ ت ً َح ّم ْلنَا َو َّالَ َربّنَا قَ ْب ِلنَا ِم ن َُّ عنّا َواع ْف َ ار َح ْمنَا لَنَا َوا ْغ ِف َّْر ََّ َم ْوالَنَا أ َ ْن ْ ت َو ص ْرنَا َ ن ا ْلقَ ْو َِّم ََّ ا ْلكَافِ ِر ْي. ُ علَى فَا ْن سنَ َّةً ال ّد ْنيَا ِفي َءاتِنَا َربَنَا َ سنَ َّةً اْأل َ ِخ َر َِّة َوفِي َح َ َح اب َو ِقنَا ََّ ع َذ َ ار َِّ ّالن. العالمين رب هلل والحمد.
Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati. Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina. Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin. Wassalmualaikum warahmatullahi wabarakatuh...