Bab I.docx

  • Uploaded by: Chrisan Bimo Prayuda
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 802
  • Pages: 4
BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Masalah kesehatan sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat sekarang,

salah satunya akibat penerapan pola hidup yang kurang baik, seperti buruknya pola makan, aktivitas, kebersihan diri dan lingkungan. Timbulnya masalah kesehatan akibat pola hidup yang kurang baik dapat memicu timbulnya penyakit seperti jantung, hipertensi, diabetes mellitus. Perubahan tersebut akan dipicu dengan berkurangnya aktivitas. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen Republik Indonesia menunjukkan bahwa proporsi penyakit kardiovaskular meningkat dari tahun ke tahun sebagai akibat kematian; 5,9% tahun 1975, 9,1% tahun 1986, dan pada tahun 1995 menjadi 19%, tahun 1995 menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular telah menduduki urutan pertama pada masyarakat sebagai penyebab kematian terbanyak saat ini. Prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya (tahun 1992 16,6%; 1995 19,0%; 2001 26,0%). Tingginya prevalensi penyakit jantung (khususnya penyakit jantung koroner) diakibatkan oleh sejumlah faktor yang berhubungan dengan pola hidup dan perilaku masyarakat yang cenderung mengalami pergeseran misalnya merokok, minum alkohol, makan makanan berlemak, stres dan kurangnya aktivitas fisik. Faktor-faktor tersebut dapat berisiko terhadap penyakit jantung koroner. Olahraga seperti yang diketahui merupakan salah satu faktor penting dalam usaha pencegahan terhadap penyakit. Olahraga terbukti pula dapat meningkatkan derajat kesehatan dan tingkat kesegaran jasmani seseorang. Seseorang yang memiliki kesegaran jasmani prima

dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan optimal dan tidak cepat lelah, serta masih memiliki cadangan energi untuk melakukan kegiatan lain. Daya tahan kardiorespirasi adalah salah satu unsur kebugaran jasmani yang menggambarkan kemampuan pembuluh paru-paru jantung dan darah untuk memberikan jumlah oksigen yang cukup ke sel untuk memenuhi aktivitas fisik. Beberapa faktor yang mempengaruhi daya tahan kardiorespirasi antara lain genetik,umur, jenis kelamin, latihan fisik, komposisi tubuh, kadar hemoglobin, dan asupan makanan. Aktivitas fisik merupakan faktor yang berpengaruh pada daya tahan kardiorespirasi karena saat kita melakukan aktivitas fisik, kekuatan otot jantung dan paru-paru akan terlatih. Kebugaran jasmani dapat diukur dengan cara menghitung VO2 max. VO2 max merupakan cara terbaik untuk mengukur kemampuan daya tahan sistem kardiorespirasi. Konsumsi oksigen maksimal atau VO2 max adalah kemampuan maksimal tubuh mengkonsumsi oksigen dalam sebuah metabolisme aerob. Dengan menjalankan program olahraga dapat meningkatkan VO2 max dari sebelumnya. Namun terdapat banyak sekali jenis olahraga yang dapat dipilih. Berdasarkan cara penghasilan energi serta metabolisme dan konsumsi oksigennya, olahraga dibagi menjadi olahraga Anaerobik dan Aerobik. Olahraga anaerobik sering juga disebut sebagai latihan kekuatan/strength training sementara olahraga aerobik disebut sebagai latihan ketahanan/endurance training. Yang termasuk olahraga anaerobik adalah angkat beban, lari sprint, berenang 50 meter, dan lain-lain. Olahraga yang termasuk olahraga aerobik adalah lari jarak jauh/marathon, basket, sepak bola, berenang jarak jauh, jogging, dan lain lain. Olahraga Anaerobik merupakan aktivitas fisik yang memerlukan letupan energi relatif besar dalam waktu singkat, keadaan ini menuntut penghasilan energi yang cepat melalui proses glikolisis tanpa memerlukan oksigen. Tanpa suplai dan utilisasi oksigen yang adekuat,

hidrogen yang terbentuk dari proses glikolisis gagal teroksidasi; pada keadaan ini, piruvat akan bereaksi dengan hidrogen membentuk laktat. Keadaan ini memungkinkan penghasilan ATP berkesinambungan dengan fosforilasi anaerobik pada tingkat substrat. Glikogen pada aktivitas fisik anaerobik ini dapat digolongkan sebagai “bahan bakar cadangan” yang diaktivasi saat perbandingan kebutuhan oksigen lebih tinggi dibandingkan dengan suplai oksigen. Olahraga aerobik, berbeda dengan olahraga anaerobik, membutuhkan penghasilan energi yang relatif kecil namun berkesinambungan dalam jangka waktu lebih lama (lebih dari 2 atau 3 menit). Untuk memenuhi kebutuhan ini tubuh mengambil jalur metabolisme aerobik yang menghasilkan lebih banyak ATP per substrat yang dibutuhkan. Pada individu yang terlatih dalam olahraga aerobik, pemakaian oksigen akan lebih efisien karena tubuh memasuki fase konsumsi oksigen stabil lebih cepat daripada individu tidak terlatih. Fase konsumsi oksigen stabil yang lebih cepat dicapai ini berarti hanya terjadi sintesis ATP anaerobik yang singkat, sehingga individu terlatih mengkonsumsi oksigen lebih banyak dengan penghasilan energi yang lebih efisien dan defisit oksigen lebih sedikit dibanding individu tak terlatih. Bersadarkan hal tersebut, pada penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti perbandingan nilai VO2 max pada kelompok yg melakukan olahraga anaerob seperti angkat beban dan yang melakukan olahraga aerob seperti futsal.

1.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan nilai VO2 max pada kelompok yang berolahraga angkat beban dan berolahraga futsal ? 2. Apakah terdapat hubungan antara olahraga angkat beban dan futsal terhadap nilai VO2 max ?

1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perbandingan nilai VO2max antara kelompok yang berolahraga angkat beban dan kelompok yang berolahraga futsal.

1.3.2. Tujuan khusus 1. Melihat gambaran nilai VO2max pada kelompok yang berolahraga angkat beban 2. Melihat gambaran nilai VO2max pada kelompok yang berolahraga futsal 3. Membandingkan nilai VO2max antara kelompok yang beolahraga angkat beban dan kelompok yang berolahraga futsal

1.4.

Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Akademik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran perbandingan nilai VO2max antara kelompok yang berolahraga angkat beban dan kelompok yang berolahraga futsal.

1.4.2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk dapat memilih jenis olahraga yang bisa dilakukan secara rutin untuk menjaga kebugaran jasmani.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Fisiologi.docx
October 2019 18
Bab I.docx
October 2019 4
Bab Ii.docx
October 2019 5
Vwd.docx
October 2019 9
Css Edited Aldilla.doc
December 2019 5