KERANGKA ACUAN KERJA PERTEMUAN PENASUN
A.
Pendahuluan Program pengurangan dampak buruk pengguna narkoba suntik (penasun) atau Harm Reductiondi di jawa tengah telah dilakukan sejak tahun 1995, atas kerjasama Dinas Kesehatan dan HCPI, dibawah naungan KPA Provinsi jawa tengah. Program tersebut terus mengalami pengembangan dan penyempurnaan dari segi kuantitas dan kualitas pelayanan. Dinas Kesehatan telah menunjuk 30 puskesmas untuk pelaksanaan salah satu komponen Harm Reduction yaitu Layanan Jarum Suntik Steril (LJSS) dan 12 puskesmas untuk melaksanakan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) atau sering disebut klinik PTRM. Puskesmas Kecamatan Parakan sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi jawa tengah no 3371/2006 telah ditetapkan sebagai lokasi/tempat pelaksanaan satelit PTRM, sebagai perluasan jangkauan pada fasilitas Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat. Pengguna narkoba diklasifikasikan berdasarkan ICD 10 sebagai salah satu kelainan/ penyakit dengan klasifikasi F11# atau gangguan penggunaan napza. Puskesmas Kecamatan Parakan telah melaksanakan layanan di klinik PTRM sejak 09 September 2012.
B.
Latar Belakang Pada 1 Desember 2012 lalu masyarakat dunia kembali memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS). Di tahun ini tema dari HAS adalah “Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS”. Pemilihan tema tersebut berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional, yang menyatakan bahwa risiko penularan HIV dan AIDS tidak hanya terbatas pada populasi yang berisiko tinggi tetapi juga dapat menular pada risiko populasi rendah seperti ibu rumah tangga dan anak-anak
serta bertujuan untuk meningkatkan semangat, kepedulian, komitmen dan gerakan nyata pembangunan kesehatan yang harus diperjuangkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Komitmen yang digagas dalam peringatan HAS ini adalah 3 (tiga) ZERO yaitu zero kasus infeksi baru HIV, zero diskriminasi terhadap orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dan zero kematian akibat HIV di tahun 2015. Penggagasan ketiga zero tersebut dilatarbelakangi adanya ulasan surat kabar Balipost tertanggal 2 Desember 2012 di halaman 2 dengan judul “Infeksi HIV rambah ibu dan Anak”. Ulasan tersebut dimuat berdasarkan hasil proyeksi secara nasional terlihat adanya peningkatan jumlah ODHA perempuan dari 19% pada tahun 2008 dan diperkirakan meningkat menjadi 28% pada tahun 2014. Sementara berdasarkan data hingga Juli 2012 kasus HIV/AIDS di Bali mencapai 6.292 orang dengan 4.163 orang berjenis kelamin laki-laki dan sisanya 2.129 berjenis kelamin perempuan. Jika dilihat dari faktor risikonya di Bali pada awalnya penyebaran kasus HIV dan AIDS didominasi oleh penularan lewat narkoba jarum suntik namun saat ini bergeser kepada faktor risiko hubungan heteroseksual yang persentasenya mencapai 74,43% atau 4.683 orang dari total jumlah ODHA.1 Jumlah ODHA di wilayah Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnyasebanyak 25 %. Berdasarkan data Layanan HIV/AIDS Puskesmas Kecamatan Parakan tercatat sebanyak 77 ODHA di wilayah Kecamatan Parakan. Peningkatan jumlah ODHA di Puskesmas Kecamatan Parakan, baik data tidak terselubung/melakukan rujukan maupun data terselubung/tidak melakukan rujukan karena berbagai faktor, sehingga memotivasi pemerintah daerah khususnya pemerintah pusat yang berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait (diantaranya LSM dan RS. Pembina) untuk bersama-sama merumuskan sebuah program yang memberikan layanan terbaik bagi ODHA. Program tersebut adalah Layanan One Stop Service bagi penderita ODHA.Program ini sebagai upaya pelayanan
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan kepuasan pelanggan di wilayah Kecamatan Parakan. Latar belakang pembentukan program Layanan One Stop Service khususnya di Puskesmas Kecamatan Parakan adalah pertama, adanya peningkatan kasus HIV/AIDS;
kedua, adanya diskriminasi dan stigma yang masih tinggi terhadap
ODHA membuat ODHA tidak mau memeriksakan kesehatannya dilayanan kesehatan tingkat sekunder; ketiga, agar ODHA lebih mudah mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus menunggu lama seperti dirumah sakit, sehingga Puskesmas Kecamatan Parakan memberi Layanan Kesehatan One Stop Service terhadap ODHA dan ikut berjuang untuk mengurangi diskriminasi dan stigma terhadap ODHA di masyarakat.2 Selain ketiga hal diatas, Layanan One Stop Servicejuga memberikan kepastian adanya layanan jaminan kesehatan bagi ODHA. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi dalam Pembukaan Pertemuan Konsultasi Nasional; Pemangku Kepentingan untuk Jaminan Sosial yang Sensitif HIV di Jakarta. Beliau menyampaikan bahwa "Hak ODHA untuk mendapatkan jaminan kesehatan merupakan amanat Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang menyebutkan, perlindungan ini menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak". Jaminan kesehatan sendiri diselenggarakan bertujuan menjamin agar seluruh penduduk Indonesia mendapatkan manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.a
C. TUJUAN Untuk mengenali tahapan perubahan perilaku penyalahgunaan napza dan bagaiman langkah mereka supaya sukses di setiap tahapannya. D. KEGIATAN Kegiatan ini di laksanakan tanggal 5 November 2018 pukul 09.00 sampai dengan selesai. E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Kegiatan di laksanakan di puskesmas Parakan dengan jumlah peserta 25 orang, narsum dari Dinas kesehatan provinsi jawa tengah.
F. SASARAN Penasun dan pasien metadon dan pengguna napza sejumlah 25 orang.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN jam 09.00 – 09.30 WIB 09.30 – 10.00 WIB 10.30 – 11.00 WIB 11.00 – 01.00 WIB 01.00 – 01.30 WIB 01.30 – 02.00 WIB 02.00 – 02.30 WIB
kegiatan Registrasi peserta pembukaan Sambutan kepala puskesmas Parakan Materi ishoma diskusi penutup
pelaksana Panitia Pembawa Acara Kepala Puskesmas Parakan Dinas Prop Jateng panitia Panitia
H. PENDANAAN I.
Sumber dana dari APBD Kabupaten Temanggung. PENUTUP Demikian kerangka acuan kegiatan pertemuan penasun ini di buat untuk di pergunakan seperlunya.
Mengetahui Kepala Puskesmas Parakan
Parakan, 5 November 2018 Pemegang Program
DIDIK PONCO BUDIANTORO,SKM NIP.19640423 198611 1 001
TRI WARDANI,AMK NIP. 19831118 200903 2 009