Kerangka Acuan K Muje.docx

  • Uploaded by: Minarni Kurais
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kerangka Acuan K Muje.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,416
  • Pages: 5
PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA UNA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS TETE KODE PUSK : 7209040101 Alamat Tete A. Kec. Amp Tete ( 0464 )

21600

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENGELOLAAN OBAT A. Pendahuluan Pengelolaan obat adalah rangkaian kegiatan PKM yang menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, pendistribusian, dan penggunaan serta pelayanan obat-obatan dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia. Obat merupakan komponen dasar suatu pelayanan kesehatan. Selain itu obat mrupakan kebutuhan pokok masyarakat tentang hasil yang diperoleh dari pelayanan kesehatan adalah menerima obat setelah berkunjung ke sarana kesehatan baik Puskemas, Rumah Sakit maupun Poliklinik. B. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional. Dalam Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemapuan hidup sehat bagi setiap orang. Agar terwujud kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dan tujuan pembangunan nasional(Anonim 1992). Untuk mencapai tujuan terssebut diselenggarakkan upaya-upaya yang bersifat menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut yaitu membentuk pusat kesehatan masyarakat Puskemas. Pukesams sebagai salah satu organisasi fungsional pusat pengembangan masyarakat yang memberikan pelayanan promotif (peningkatan) preventi (pencegahan), Kuratif (pengobatan), rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Salah satu upaya pemulihan kesehatan yang dilakukan melalui kegitanpokok pukesmas adalah pengobatan. Manajemen obat di Pukesmas merupakan salah satu aspek penting dari puskesmas karen ketidakefisien aan memberikan dampak negatif obat setiap saat di butuhkan baik mengenai jenis,jumlah, maupun kualitas secara efisien. Ketidak cukupan obat-obatan disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang sangat menetukan yaitu faktor perenvcanan/perthitunagn perkiraan kebutuhan obat yang belum tepat, belum efektif, dan kuran efisien(Anonim 200) C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus - Tujuan Umum Pengelolaan di Puskesmas adalah terlaksanakannya optimasi penguna obat melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan obat dan penggunaan obat secara tepat dan rasional. - Tujuan Khusus 1. Mengoptimalkan peran Puskesmas dalam enyediaan obat-obat sebagai penunjang pelayanan medik terpadu 2. Mengoptimalkan peran obat-obat di Puskemas dengan managemen penggunaan obat rasional.

D.

E.

F.

G.

3. Mengoptimalkan peran obat-obat di Puskesmas sebagai pemberi pelayanan dalam managemen penggunaan obat rasional di Puskemas melalui peningkatan pengetahuan keterampian dan keahlian petugas mengenai obat-obatan. 4. Menghindari penyimpanan penatalaksaaan medikamentosa akibat kecerobohan/kesalahan baik pengelolaan obat maupun penggunaan obat. Kegiatan Pokok dan Rincian kegiatan - Kegiatan Pokok Kegiatan pengelolaan obat di Puskemas terbagi menjadi: 1. Pengelolaan logistik obat-obatan 2. Pencatatan dan pelaporan obat - Rincian kegiatan 1. Pengelolaan logistik obat-obatan  Perencanan  Permintaan  Penerimaan  Penyimpanan  Pendistribusian 2. Pencatatan dan pelaporan Obat dilaksanakan di gudang Puskemas, di kamar obat, di KIA, Puskemas keliling, Puskemas Pembantu. Cara Melaksanakan Kegiatan 1. Pengelolaan logistik obat-bobatan meliputi: - Perencanaan: petugas membuat perencanaan berdasarkan pengumpulan data informasi antara lain: jumlah pemakaian obat Puskesmas dan dub unit pelayanan dalam satu bulan, jumlah kekosongan obat, jumlah obat rusak dan kadarluarsa. - Permintaan obat: petugas farmasi mengajukan permintaan obat dan bahan habis pakai kepada Dinkes Kab. Kota dengan menggunakan LPLPO atau surat permintaan di luar LPLPO yang ditandatangani kepala Puskemas. - Penerimaan: petugas farmasi yang menerima wajib melakukan pengecekkan terhadap obat dan bahan medis habis pakai yang di serahkan. mencakup jumlah kemasan jenis, jumlah obat, bentuk obat dan tanggal kadarluarsa obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO). ditandatangani olah petugas penerima dan di ketahui oleh kepala Puskemas bila tidak memenuhi syarat maka petugas penerima dapat mengajukan keberatan. - Penyimpanan: penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai mempertimbangkan hal-hal berikut: bentuk dan jenis sediaan satabilitas (suhu,cahaya,kelembaban) mudah atau tidaknya meledeak/terbakar, narkotika dan psikotropika di simpan di lemari khusu. - Pendistribusian: pendistribusian ke unit(UGD,KIA,Kamar obat, LAB, Pusling, Pustu, Poskesdes) dilakukan dengan cara menyerahkan obat sesuia dengan kebutuhan untuk pasien dilakukan dengan cara pemberian obat sesuai resep yang di terima. 2. Unit farmasi melaksanakan kegitan pencatatn dan pelaksanaan obat yang meliputi pencatatan, penerimaan, penyaluran obat dan membuat laporan obat dengan menggunkan format LPLPO. Untuk di serahkan pada Kepala Puskesmas untuk diteliti da ditanda tangani untuk selanjutnya diserahkan kepad Dinas Kesehatan. Sasaran Kegiatan pengelolaan obat dilakukan di dalam Puskemas dan di luar Puskesmas yang terdiri dari KIA,UGD,Kamar Obat, Pusling, Pustu dan Poskesdes Jadwal Pelaksanaan kegiatan - Pendistribusian obat dilakuan setiap bulan - Penerimaan obat dilakukan setiap bulan

- Pelaporan LPLPO ke dinas kesehatan setiap akhir bulan H. Evaluasi pelaksanaan - Setiap bulan petugas farmasi melakukan pendistribusian ke unit pelayanan - Setiap bulan petugas farmasi melaporkan penggunaan obat dalam bentuk LPLPO ke Dinas Kesehatan I. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan - Unit pelayanan membuat laporan pengeluaran dan permintaann obat ke petugas farmasi dengan menggunakan laporan LPLPO - Petugas farmasi menganalisa laporan unit dan membuat laporan kebutuhan obat ke Dinas Kesehatan - Evaluasi pelaporan kebutuhan obat dilaksanakan setiap akhir tahun.

PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA UNA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS TETE KODE PUSK : 7209040101 Alamat Tete A. Kec. Amp Tete ( 0464 )

21600

KERANGKA ACUAN MONITORING OBAT DI PUSTU POSKESDES

A. Pendahuluan Menurut peraturan Pemerintah No 39 Tahun 2006 (dalam IPDN, 2011) disebutkan bahwa monitoring merupakan suatau kegiatan mengamati secara saksama suatu keadan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, denagn tujuan agar semua data masuk atau informasi yang di peroleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan. Motivasi dilaksanakan dengan maksud agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Obat merupaan salah satu bagian terpenting dalam proses penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan dan pencegahanan terhadap suatu penyakit. Keputusan penggunaan obat selalu mengandung pertimbangan antara manfaat resiko. B. Latar Belakang PKM adalah unit pelaksanaan teknis Dinkes Kab/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakkan pembangunan di suatu wilayah kerja. Secara nasional standar wilayah kerja Puskemas adalah suatu Kecamatan. Apabila di satu kecamatan terdapa lebih dari satu Puskemas maka tanggung jawab wilayah kerja di bagi antara Puskemas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah yaitu desa/kelurahan atau desa (RW). Dalam menyelenggrakkan upaya kesehatan program dan upaya kesehatan masyarakata. Puskemas perlu ditunjang dengan pelayanan kefarmasian yang bermutu Pembangunan di bidang obat anatara lain bertujuan untuk menjamin tersedianya obat dan jenis dan jumlah yang cukup sesuai kebutuhan dengan terjamin, tersebar secara merat dan teratur, sehingga mudah di peroleh pada waktu yang tepat. Pengelolaan dan pelayanan obat di Puskemas merupakan suatu hal yang perlu dilakukan karena obat di inventariskan di Puskemas menyerap dana yang cuupm besar yaitu kurang lebih 30-40% dari anggaran pembangunan kesehatan di masing-masing Kabupaten/Kota. Latar bekakang pendidikan petugas di ruang obat farmasi Puskemas sangat beragam mulai dari tenaga apoteker, asiten apoteker, perawat dan lain-lainnya. Agar pengelolaan obat sesuai dengan tujuan di atas, maka perlu dilakukan monitoring obat di Pustu dan poskesdesnagar tidak terjadi penumpukkan dan kekosongan obat dan obat kadarluarsa, sehingga perlu dilakukan bimbingan teknis pengelolaan obatdan perbekalan kesehatan secara terus-menerus yang berdampak terhadap semakin baik dan efisien pelayanan kesehatan dasar, terutama pelayanan obat, sehingga masyrakat pengguna jasa kesehatan akan mendapatkan pelayanan sebaik-baiknya sesuai dengan standar yang ditetapkan

C. Tujuan umum dan Tujuan Khusus - Tujuan Umum : sebagai upaya untuk melaksnakan pembinaan dan pengawasan baik di Puskemas maupun di puskemas pembantu - Tujuan Khusus : untuk mengontrol penerimaan dan pengeluaran obat serta memeriksa obat ekspaer yang ada di Pustyu dan Poskesdes D. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan 1. Kegitan Pokok - Melakukan pemantauan pelayanan obat di pustu dan poskesdes - Melakukan pemeriksaan ketersediaan obat di pustu dan poskesdes - Upaya pencegahan dan penaggulangan obat yang ekspair 2. Rincian Kegiatan - Pemberian informasi obat tentang pelayanan obat yang dilaksanakan petugas pustu dan poskesdes - Pemeriksaan ketersediaan obat dengan memperhatikan tempat penyimpanan kelebihan dan kekosongan obat di pustu/Poskesdes - Membentuk informasi tentang penaggulangan obat-obat yang ekspair E. Cara Melakasanakan Kegiatan 1. Metode pelaksanaan kegiatan pemantauan pelayanan obat adalah dengan melakukan denagn koordinasi dengan petugas Pustu/ Poskesdes 2. Metode pelaksanaan kegiatan pemeriksaaan ketersediaan obata adalah dengan melakukan koordinasi dengan petugas Pustu/Poskesdes agar tidak terjadi penumpukan dan kekurangan obat di Pustu dan Poskesdes 3. Metode pelaksanaan pencegahan dan penaggulangan obat ekspair dengan memberitahukan kepada petugas pustu dan poskedes apabila terdapat obat yang tidak terpakai atau jarang di pakai. Obat tersebut dikembalikan ke Puskemas dengan membuat laporan pengembalian obat dan apabila ada obat tyang ekspair maka dikembalikan ke Puskemas membuat laporan obat ekspair. F. Sasaran Petugas Pustu dan poskesdes G. Jadwal Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan monitoring dilaksanakan pada bulan Agustus dan Desember 2016 H. Evaluasi pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan - Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untu melihat kegiatan pelayanan obat yang dilakukan petugas Pustu/Poskesdes apakah sudah sesuai dengan prosedur - Setiap bulan petugas Pustu/Poskesdes melaporkan penggunaan obat dalam bentuk LPLPO ke Puskemas. I. Pencatatan, pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah bukti pelaksanaan kegiatan laporan foto kegiatan. Pelporan kegiatan ini dilakukan ketika selesia melaksanakan kegiatan dan di laporkan kepada Kepala Puskemas.. evaluasi dilakukan satu tahun dua kali denagn dilakukan pemantauan terhadap pelaksanan kegiatan petugas Pustu Poskesdes

Related Documents


More Documents from "yuni"

Contoh Fmea
August 2019 30
Kerangka Acuan K Muje.docx
November 2019 24
11110033.pdf
May 2020 5