KEPRIBADIAN DAN KESEHATAN LUQMAN EFFENDI PS.KESEHATAN MASYARAKAT FKK – UMJ - 2005
PENDAHULUAN Hasil Riset: hubungan antara kesehatan dan kepribadian masih tidak begitu jelas Rodin & Salovey (1989): kemungkinan hubungan kepribadian dan penyakit adalah Kepribadian dihasilkan dari proses timbulnya penyakit Kepribadian menyebabkan timbulnya penyakit Kepribadian mempengaruhi penyakit secara langsung Kepribadian berhubungan dengan penyakit secara tidak langsung Kemungkinan adanya hubungan timbul balik
PERILAKU TIPE A Pertama kali digambarkan secara jelas dan diukur oleh Friedman dan Rosenman (1959) Digambarkan sebagai gya perilaku dan emosi Meliputi disposisi perilaku , perilaku dan respon emosional yang khusus (Rodin & Salovey, 1989)
CIRI-CIRI UTAMA TIPE A: 1. Orientasi persaingan prestasi: ambisius, kritis terhadap diri sendiri. 2. Urgensi Waktu: berjuang melawan waktu, tidak sabaran, melakukan pekerjaan yang berbeda-beda dalam satu waktu 3. Permusuhan: mudah marah, kadangkadang agresif
Hasil-Hasil Penelitian Selama 20 tahun pertama: Tipe A mempunyai hubungan yang kuat dengan CHD Laki-laki tipe A mempunyai resiko 2 kali lipat untuk mengalami CHD. Mulai tahun 1980-an hasil penelitian lebih membingungkan (banyak yang tidak ada hubungan) Masalah pertama adalah beberapa peneliti menunjukkan bahwa 70 sampai 90% sampel masuk dalam kelompok tipe A
Masalah kedua, nampaknya tidak semua komponen tipe A berhubungan dengan CHD Permusuhan (anger, hostility) merupakan faktor penting CHD pada orang-orang berusia kurang dari 50 tahun dapat diramalkan oleh komponen permusuhan tetapi tidak oleh komponen yang lain Dengan meta-analisis, permusuhan pada umumnya merupakan prediktor penting dari CHD
Walaupun besarnya kesulitan-kesulitan dalam pengukuran perilaku tipe A, bukanlah ide yang baik melepaskan konsep perilaku tipe A. Pada penelitian anak-anak, ditemukan bahwa anak-anak dengan tipe A lebih reaktif terhadap stress daripada anak-anak yang non tipe A. Anak-anak pria lebih memiliki kemungkinan meniru perilaku tipe A dari orang tua daripada anak-anak perempuan Tipe A berkembang sebagai interaksi antara keturunan dan gaya pengasuhan
Menurut Nay & Wagner (1990) , anak-anak Tipe A: Memiliki harga diri lebih rendah Lebih eksternal locus of control-nya Tingkat kecemasannya lebih tinggi dari pada teman-teman yang bukan tipe A
KEPRIBADIAN KETABAHAN ‘HARDINESS’ Ketabahan (hardiness atau hardy personality) adalah tipe kepribadian yang penting sekali pada perlawanan terhadap stress. Didapat dari teori eksistensial kepribadian (Gentry & Kobasa, 1984). Hardiness dianggap menjaga seseorang tetap sehat walaupun mengalami kejadian-kejadian hidup yang penuh stress.
Hardiness memasukkan tiga sifat dasar: 1. Kontrol pribadi 2. Komitmen: tingkat keterlibatan dalam peristiwa-peristiwa, aktifitas-aktifitas dan orang-orang, 3. Tantangan: kecenderungan memandang adanya perubahan sebagai suatu kesem- patan untuk tumbuh dan bukan suatu ancaman keselamatan
Walaupun Hardiness telah mendapat
dukungan dari berbagai penelitian, namun kritik tetap saja harus dihadapi. Kritik pertama adalah bahwa sampling dari penelitian prospektif Kobasa terbatas pada laki-laki dari kelas sosial dan kelompok profesional yang tinggi (Sutherland & Cooper, 1990) Kritik kedua, sama dengan tipe A bahwa operasionalisasi komponen tersebut nampak sulit, tidak semua dari komponen membantu prediksi hasil kesehatan.
KEPRIBADIAN LAINNYA 1. Optimisme (dispositional)
the general expectations that outcomes will be positive (Taylor, 1991) - Dikaitkan dengan kesembuhan lebih cepat dari berbagai jenis pembedahan, banyak menggunakan ‘problem focused coping’, mencari dukungan sosial, dan menekankan aspek-aspek positif dari situasi penuh tekanan 1. Perasaan Pertalian (sense of coherence) -
Optimisme dan perasaan pertalian ditemukan sangat mampu meramalkan perbaikan dalam aspek-aspek positif dari penyembuhan setelah mengontrol tingkat pre-pembedahan Faktor-faktor kepribadian lain, yang kurang diteliti adalah, gaya kepribadian represif, kekakuan-fleksibilitas, ekstravertintrovert, dan kestabilan emosional umum. Terdapat kompleksitas dari berbagai faktor kepribadian, sehingga masih perlu banyak penelitian untuk menjelaskannya.
Terima kasih Wassalamu’alaikum Wr.Wb