Keperawatan Klien Dengan Masalah Adaptasi

  • Uploaded by: Robby
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Keperawatan Klien Dengan Masalah Adaptasi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,763
  • Pages: 36
A.Arti dan istilah Model adalah contoh atau pola Model adalah serangkaian konsep dan peringatan yang terintergrasi menjadi suatu susunan yang bererti.model dpt membantu menjelaskan hubungan antara konsep hasil hipotesa dan memberikan perspektif pada ide atau konsep dapat diobservasi Fenomena yaitu factor atau kejadian yg dapat diobservasi .

Fenomena adalah respon yang berhubungan dengan kesehatan yang dapat diobservasi pd orang sehat atau sakit. Kalau respon itu bersifat negatif atau sakit maka akan muncul masalah kesehatan. jadi model fenomena sehat sakit adlh suatu pengetahuan yang menggambarkan hubungan faktor predisposisi,stresor presipitasi (pencetus,penilaian primer terhdp stersor,penilaian sekunder trehdp stresor serta mekanisme penyesuaian tehdp keadaan sehat sakit.

D.Penilaian Pertama Terhadap Stressor Hal ini merupakan : 1. Pengolahan & pemahaman situasi yang menegakan pada tingkat kognitif,afektif,fisiologis, prilaku & social serta evaluasiarti. 2. Suatu peristiwa terhadap kesejahteraan orang itu. Pada langkah ini individu yang menerima stressor tersebut bagi dirinya, interpretasi unik, & mencari pengaruh dari stressor tersebut. Penilaian pertama terhadap stressor meliputi tanggapan kognitif, afektif, fisiologis, perilaku, & social.

a. Penilaian kognitif merupakan hal yang kritis dan merupakan peran pusat adaptasi. Penilaian kognitif akan mempengaruhi dampak tersebut, pemilihan pemakaian, pola penyesuaian dan reaksi atau tanggapan emosional, psikological dan perilaku. Individu akan menilai apakah situasi tersebut berbahaya berdasarkan pengertian tentang kekuatan dari : 1. situasi yang menghasilakan bahaya. 2. sumber yang dimiliki untuk menetralisir atau bertoleransi terhadap bahaya.

HERASUS membagi tiga jenis penilaian kognitif pertama terhadap stressor yaitu : 1.kerusakan/kehilangan, dalam arti bahaya itu telah terjadi. 2.ancaman,dalam arti menduga akan terjadi kerusakan. 3.tantangan,dimana stressor dianggap sebagai pencapaian.pertumbuhan atau penguasaan potensi sial secara positif dari pada bahaya yang mungkin terjadi.

b.Respon efektif adalah keadaan yang ditimbulkan oleh stressor tersebut. Respon perasaan utama biasanya kecemasan umum ( kecemasan non spesifik ) c.Respon psikologis sejaln dengan respon epektif,respon psikologis ini merupakan respon ‘’ fight or flight’’ (tempur atau lari) merupakan stimulasi dari sistem saraf otonom dan simpatis serta pening katan aktivitas hormonal

d. Respon perilaku penilaian pertama pada individu merupakan dampak stressor pada individu tersebut. Bila timbul perilaku reaksif buka merupakan perilaku yang bertujuan. Perilaku ini bervariasi tergantung pada derajat kecemasan yang dialaminya. Misalnya segera setelah mendengar kematian bayi. e. Respon social secara mekanik, respon social seseorang terbagi menjadi tiga asfek : 1. mencari arti stressor 2. sifat social 3. perbandingan social.

E. Penilaian sekunder terhadap penyesuaian penilaian sekunder adlh evaluasi sumber,pilihan dan strategi penyesuaian.penilaian sekunder ini meliputi respon : 1. Kognitif Kecerdasan dan pengetahuan seseorang merupakan sumber yg strategis dan efektif untuk penyesuaian sehingga memungkinkan seseorang melihat cara lain dan menanggulangi stress. 2. Afektif Respon afektif pada tahap ini lebih spesifik,yaitu dpt berupa : a. Kegembiraan b. Kesedihan

3. Fisiologis Respon fisiologis menggambarkan interaksi neuroendocrine. 4. Perilaku dan social yaitu perubahan emosional dan fisiologis yang dialami oleh seseorangserta analisa kognitif atas situasi yang menegangkan. Secara mekanik terdapat 5 sumber utama penyesuaian yang membantu seseorang menghadapi stress yaitu ; 1. modal ekonomi 2. keterampilan dan kemampuan individu 3. tehnik pertahanan 4. dukungan sosial 5. motivasi

F. Mekanisme penyesuain Adalah segala usaha yang diarahkan untuk menanggulangi stres. Mekanisme penyesuaian terbagi menjadi 2 : 1. konstruktif /adaptif bila kecemasan dianggap sebgai tertanda peringatan adanya ke tidak beresan dari individu menerima situasi itu sbgai tantangan untuk menjernihkan dan menyelesaikan masalah yang terselubung 2. Destruktif /mal adaptif Bila dipakai untuk melindunngi seseorang dari kecemasan tanpa menyelesaikan konflik penyebab sehingga

Mal adakttif /destruktif menyebabkan neurotik/psikotik. Contoh neurosa : Mahasiswa gagal dalam menempuh prestasi ia menyalahkan orang lain tanpa melihat yang ada pada dirinya sehingga lama kelamaan tidak dapt diterima dalam pergaulan. Contoh psikotik : Orang yang selalu berfantasi dan terlalu mengandai sehingga timbulah waham. Kita boleh berfantasi tapi harus cepat kembbali kedunia nyata.

G. Rentang respon penyesuain sehat-sakit Mula-mula adanya suatu peristiwa lalu berproses secar psikologis sesuai informasi yang didapat. Hal ini berdasarkan pada factor kondisi spesifik, kualitas,stressor,dan persepsi individu itu tentang sumber dan kebutuhanya,ia akan dan harus menghadapi stressor tersebut. Respon yang mendukung fungsi yang terintegrasi dianggap sbg repon sehat atau adaptif shingga dapt menju pertumbuhan,beljar & mencapai tujuan. Respon yang menghambat fungsi terinttegrasi dianggap sbg respon

MODEL-MODEL KONSEFTUAL DALAM ASUHAN KEPERAWATAN MENTAL Konsep model asuhan keperawatan mental terdiri dari : b. Model psikonalisa c. Model medikal d. Model kepreawatan e. Model interpersonal f. Model sosial g. Model eksistential h. Model komunikasi i. Model perilaku

A. Model psikoanilisasi ( sigmond frued ) Fokus : Perkembangan psikoseksual Perkembangan kepribadian terdiri dari beberapa fase,dimana pada perkembangan setiap fase mempunyai ciri tersendiri dan antar satu fase dengan fase yang lainnya saling berhubungan. Perkembangan tersebut adalh sbg brkut : 1. perkembangan kepribadian a. Fase oral ( umur 0 - 18 bulan ) b. Fase anal ( 18 bulan – 3 tahun ) c. Fase phalik ( 3 tahun – 6 tahun ) d. Fase laten ( 6 tahun – 12 tahun ) e. Fase genital ( 12 tahun - 18 tahun )

Jika tugas/hal yang harus diperkembangkan pada fase oral tidak terpuaskan maka akan terjadi fiksasi atau hambatan untuk perkembangan selanjutnya. Fiksasi : pengalaman anak yang gagal akan mengakibatkan gangguan pada masa dewasa.

2. Struktur psiko/jiwa psiko manusia terdiri terdiri dari 3 bagian yaitu : id, geo, & super geo yang letaknya didalam psiko,yaitu tak sadar,prasadar, dan sadar. a. Id : 1. Egositis,asosial, dan amoral 2. Tidak mempunyai konsep etika 3. Tidak dapat menunda keinginan yang harus dipenuhi dengan secara prinsip kesenangan / pleasureprinciple 4. Tidak beljar dari pengalaman 5. Tidak mengenal waktu 6. Bagian yang paling primitif 7. Fungsinya sbg dorongan/energi libido 8. terdapat pada bayi

b. Ego : 1. Berarti akuu/saya (dalam bhs latin) 2. Memberi identitas dari pada individu 3. merupakan bagian yang yang rasional 4.Prinsif realitas/reasliti princiople 5.Mentest realitas/really testing

1) Fungsi dari ego : Kita tidak dapat menghendaki bahwa id terlalu kuat karena jika demikian maka individu hanya ingin memenuhi kehendaknya tanpa memperhatikan orang lain. Contohnya : pemerkosaan, pembunuh berdarah dingin, perampokan ,dsb. Kita tidak menghendaki bahwa super ego kita terlalu kuat karena individu tersebut akan selalu merasa bersalah. Contohnya : X sakit jiwa dengan waham dosa. Yang diharapkan adalah ego yang kuat karena berhubungan dengan identitas diri seseorang & merupakanbagian yang rasional & matur/matang jiwa seseorang.

a. Fungsi kekuatan dari ego Ego harus tau tentang tuntutan realitas mempengaruhi/mendorong kelakuan yang sesuai dengan tuntutan tersebut. Jika ego menyadari seseorang untuk pergi ke dokter penyakit dalam maka ego harus kuat mendorong individu itu untuk pergi ke dokter penyakit dalam.

b. Fungsi selektif dari ego Ego harus memilih reaksi yang cocok dengan keadaan & kapasitas individu pada saat itu. Fungsi ini disebut juga realita testing. Ego mentest realitas untuk menyesuaikan diri. Ego mentest teknik-teknik dalam menyesuaikan diri

c. Fungsi sintesa dari ego Ego merupakan dari kepribadian untuk bekerja sama. Ego mengatur pekerjaan & pengaruh-pengaruh ini, agar jiwa tetap dalam keseimbangan. Egospan adalah daya toleransi seorang individu. Egospan luas berarti individu tersebut toleransinya besar, jiwa matur & tidak mudah digolongkan dalm stimulus yang besar. Egospan sempit berarti indivdu tersebut toleransinya kecil, ego lemah, jiwa emmature & mudah digolongkan dengan stimulus yang kecil. Klien sakit jiwa berarti mempunyai egospan yang sempit.

B. Model medikal (siglar & osmond) 1. Penyimpangan perilaku : akibat/manifestasi proses penyakit pada system saraf pusat. Diduga adanya ketidaknormalan pada transmisi/hantaran implus saraf. a. Gejala-gejala dari kombinasi fisiologik genetik, lingkungan, & factor social. b. Tingkah laku menyimpang dengan toleransi klien terhadap stress.

2. Proses terapeutik Berdasarkan kondisi sekarang, riwayat penyakit, dan studi diagnostik. a. Pengobatan sehubungan dengan diagnosa sering mencakup terafi somatic sebagai tambahan dari bebagai teknik hubungan interpersonal. b. Pendekatan pengobatan diatur tergantung dari repon simpatomatik. c. Profesi kesehatan lain dilibatkan jika keahlian mereka di butuhkan.

3. Peranan klien & terafist a. Peranan klien : melaksanakan pengobatan yang telah ditetapkan oleh terfist, misalnya : minum obat. b. Melaporkan efek pengobatan kepada terafist. c. Mengikuti pengobatan jangka panjang jika diperlukan. d. Peranan terafist yaitu : menggunakan kombinasi dari terafi somatic & interpersonal menurut diagnosa penyakit & menggunakan pendekatan terapeutik yang ditetapka serta mengajarkan kepada klien tentang penyakitnya.

C. Model keperawatan 1. Penyimpangan perilaku : a. Manusia adalah mahluk biopsikososial cultular yang utuh, yang berespon terhadap stress b. Gangguan tingkah laku berakibat kpd seseorang secara menyeluruh. Perilaku yang dapat diobservasikan harus berhubungan dengan factor predisposisinya & stressor presifitasi yang terlibat. c. Setiap orang menampilkan kekuatan sebagaimana kelemahanya. d. Resfon yang adaptif terhadap stress (sehat) & respon yang meladaptif (sakit) terletak pada kon tinum dari potensial tingkah laku. e. Sehat sakit merupakan sutau rentang.

D. Model Sosial 1. Penyimpangan perilaku a. Semua hubungan sosial & lingkungan menciptakan stress yang dapat menyebabkan kecemasan & menghasilkan pembentukan gejala. b. Tingkah lauku yang tidak bisa diterima didefinisikan secara social & membutuhakansystem social & politik. c. Sepanjang rentang sakit kita selalu melaksanakan intervensi & proteksi/mencegah terjadinya meladaptive sehingga membuat kita optimis walaupun keadaan klien sudah memburuk.

F. Model Ekstinsetial 1. Penyimpangan perilaku : a. Kehidupan akan berarti jika seseorang merasakan pengalaman & menerima dirinya. b. Penyimpangan perilaku adalah ekspresi individu (dimana ia termotivasi dalam usahnya untuk menemukan & menerima dirinya. c. Dirinya akan diperoleh melalui hubungan yang otentik dengan orang lain.

2. Proses terapeutik a. Membantu klien untuk mengeksplorasi & mene rima dirinya serta memperoleh keotentikan dlm berhubungan. b. Terafi sering dibantu dalam kelompok. c. Klien dibantu untuk mengontrol tingkah lakunya.

3. Peran klien & terapist a. Klien menerima tanggung jawab dari tingkah lakunya dan berpartisifasi dlm pengalaman yg berarti untuk belajar tentangdiri secara nyata. b. Terfist menolong klien untuk mengenai nilainilai dari klien. c. Klasifikasi kenyataan dari situasi & memperkenalkan klien pd keaslian perasaan & memperluas keadaan.

1. Penyimpangan perilaku : a. Semua perilaku adalah komunikasi. b. Penyimpangan perilaku terjadi ketika pesan tidak jelas disampaikan/diterima. Pesan yang disampaikan tidak sesuai antara persepsi pengiriman dngn penerima sehingga salah arti/ maksud. c. Bahasa yang digunakan untuk mengubah arti. d. Pesan dapt ditransmisikan secara simultan pada beberapa tingkatn. Pesan verbal & non verbal kurang/tidak sesuai sehingga keadaan

2. Proses terpeutik : a. Pola komunikasi dianalisa b. Umpan balik diberikan untuk mengklasifikasikan masalah. c. Terafi keluarga sering digunakan untuk membantu memodifikasi kekurang lengkapan dalam komunikasi.

3. Peran klien & terfist : a. Klien melihat pada pola komunnikasi termasuk permaianan. Bekerja untuk mengklasifikasikan komunikasinya sendiri & memvalidasi pesan dari orang lain. b. Terafist menginterpretasi dgn orang lain yang penting & mengajarkan prinsif komunikasi yg baik. Analisa transaksional berfokus pada permainan & pelajaran untuk berkomunikasi secara langsung tanpa perlu bermain

1. Teori belajar : a. Semua itu dipelajari. b. Penyimpangan perilaku individu membentuk kebiasaan yang tidak menyenangkan. c. Sesungguhnya penyimpangan yg dilakukan adalah usaha dia untuk menurunkan kecemasan mungkin disubstitusikan. 2. Proses terapeutik : a. Terafi meruoakan proses pedidikan b. Penyimpangan tingkah laku tdk diberi reward. c. Tingkah laku yang produktif lebih ditekan. d. Resiprocal inhibition meliputi substitusi dari tingkah laku yg dpt diterima untk mengurangi kecemasan dari orrang yang

Related Documents


More Documents from "Lazkar Aremania Dayak"