ROLEPLAY KEPEMIMPINAN DEMOKRASI
GAMBARAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DI RUANG RAWAT DALAM
Pemeran : Kepala Ruangan
:
Perawat Primer 1
:
Perawat Primer 2
:
Perawat 1
:
Perawat 2
:
Perawat 3
:
Perawat 4
:
NASKAH ROLEPLAY Di sebuah rumah sakit Surya Kencana di Ruang Penyakit Dalam kelas 3 yang terdiri dari 30 bed , pasien pria 12 orang dan pasien wanita 14 orang. Terdapat pasien yang minimal care 5 orang, intermediate 14 orang dan total care 7 orang. Terdapat pasien dengan penyakit gangguan sistem pernafasan dan membutuhkan perawatan intermediate care. Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan ternyata pasien tersebut menderita BTA positif. Pasien seharusnya di pindahkan ke ruang isolasi tetapi di ruangan tersebut penuh. Karena kejadian ini sudah berulang beberapa kali maka diadakan rapat ruangan untuk memecahkan masalah ini agar tidak terulang kembali. Diruang Perawat.. Perawat 1
: Bu, pasien bernama Tn. X telah keluar hasil pemeriksaan Radiologi dan laboratorium ternyata pasien ini positif TBC paru dengan BTA positif, menurut ibu bagaimana ? soalnya ruangan isolasi sudah penuh.
Perawat Primer 1
: Oh gitu yah, boleh saya lihat hasil pemeriksaannya ? kalau gitu nanti saya bicarakan dengan kepala ruangan
Perawat primer menghampiri ruang kepala ruangan Perawat Primer 1
: (mengetuk pintu) Assalammualaikum wr. wb
Kepala Ruangan
: Waalaikumsalam, Masuk... Silahkan Duduk, ada apa ?
Perawat Primer 1
: Terimakasih Pak, begini Pak pasien bernama Tn. X sudah ada hasil pemeriksaannya dan hasilnya pasien positif TBC paru dengan BTA positif, sedangkan Ruang Isolasi sudah penuh. Bagaimana pendapat Bapak mengenai hal ini karena sudah sering terjadi kasus seperti ini ?
Kepala Ruangan
: Oh Begitu, Yasudah untuk sementara diruangan itu saja dulu, karena tidak memungkinkan untuk dipindahkan ke ruang Isolasi.
Perawat Primer 1
: Baik pak, terimakasih. Assalammualaikum wr. wb
Kepala Ruangan
: Ya, Waalaikumsalam wr. wb
Perawat primer 1 meninggalkan ruangan..... Di Ruangan Perawat, perawat primer 1 membicarakan dengan perawat associate mengenai pasien bernama Tn. X yang didiagnosa menderita TBC paru BTA positif Perawat Primer 1
: Saya sudah konfirmasi dengan kepala ruangan, menurut kepala ruangan pasien bernama Tn. X dirawat diruangan itu saja, pasien dipindahkan apabila ruangan isolasi ada yang kosong.
Perawat 1
: Bagaimana dengan pasien yang berada di ruangan tersebut ?
Perawat 2
: Lalu bagaimana dengan perawat sendiri, sedangkan
untuk
penggunaan masker dibatasi yaitu hanya untuk ruangan isolasi saja ? Perawat 3
: Jadi kalau keputusannya seperti itu maka APD kita harus ditambah
Perawat Primer 1
: Iya , untuk sementara keputusan ini yang akan kita laksanakan untuk yang lainnya saya akan konsultasi kembali dengan kepala ruangan.
Pada saat sedang membicarakan hal itu perawat jaga siang sudah berada diruangan dan mendengar apa yang dibicarakan dan mereka pun ikut berbicara. Perawat 4
: Tapi bagaimana apabila Rumah Sakit menolak untuk menambah jumlah Stok APD kita ? dan belum lagi, keluarga pasien yang lain komplain apabila mengetahui ruangannya disatukan dengan pasien yang memiliki penyakit menular.
Perawat primer 2
: iya kan hal ini sedang dibicarakan lagi kepada kepala ruangan, kita tunggu saja hasilnya.
Diruang kepala ruangan... Perawat primer 1
: Assalamualaikum wr. wb
Kepala ruangan
: Waalaikumsalam wr. wb silahkan masuk
Perawat primer 1
: Pak bagaimana masalah pasien yang terkena penyakit TBC ? perawatperawat kita sudah komplain kalau harus tetap diruangan itu, karena APD bagi perawat dibatasi, Mereka takut tertular.
Kepala ruangan
: Yasudah jika hal ini menjadi masalah bagi perawat mungkin baiknya kita adakan rapat saja untuk mencari penyelesaian masalah ini, mungkin waktunya besok saja agar semua perawat hadir. Kira-kira jam 12.00 diruang perawat.
Perawat primer 1
: Baik pak akan saya sampaikan kepada rekan-rekan saya yang lain.
Perawat primer 1 meninggalkan ruang kepala ruangan dan menghampiri perawat primer 2. Perawat primer 1
: Bu kepala ruangan akan mengadakan rapat besok jam 12.00 siang untuk membahas masalah ini, tolong nanti rekan-rekan yang lain beri tahu.
Perawat primer 2
: Iya baik nanti saya akan kasih tau kepada tim saya
Keesokan harinya diruang perawat rapat dimulai.... Kepala ruangan
: (membuka acara rapat) assalamualaikum wr.wb
Staf
: waalaikumsalamm wr.wb
Kepala ruangan
: Terimakasih kepada rekan-rekan sejawat yang telah beresedia hadir dalam rapat kali ini, hari ini kita akan membahas beberapa hal mengenai masalah yang perawat sampaikan kepada perawat primer diantaranya tentang APD dan ruang isolasi. Baiklah kita langsung saja, disini kita mempunyai pasien yang seharusnya dirawat diruang isolasi tetapi ruangannya penuh sehingga pasien tersebut masih dirawat bersama dengan pasien lain yang tidak berpenyakit menular serta APD yang disediakan pihak rumah sakit terbatas bagi perawat. Bagaimana pendapat rekan-rekan mengenai masalah ini ? Agar ada jalan keluar dan tidak ada masalah bagi kita semua.
Perawat 4
: Begini Pak, apakah kasus seperti ini harus selalu dibiarkan dan pastinya akan berdampak untuk kita semua dan juga para pasien disini. Iya Pak, jika terus dibiarkan seperti ini BOR rumah sakit akan semakin turun khususnya di ruang penyakit dalam karena kurangnya ruangan isolasi
Perawat 3
: Lalu apabila Tn. X di biarkan di ruangan itu, maka APD kita harus ditambah, masalahnya apakah rumah sakit mengizinkannya ?
Perawat 1
: Terus nanti apabila keluarga pasien yang lain tahu bahwa keluarganya disatukan dengan pasien yang menderita TBC bagaimana ?
Perawat 4
: Terus apabila perawat disini tertular bagaimana ?
Perawat Primer 2
: Baik, kita pecahkan bersama-sama, bagaimana baiknya agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara kita. Saya serahkan kepada bapak bagaimana baiknya.
Kepala Ruangan
: Baik, saya tampung pendapat rekan-rekan, terimakasih sudah mau menyampaikan pendapatnya. Kita akan bahas satu persatu, untuk masalah APD mungkin saya akan mengajukan kepada pihak rumah sakit apakah boleh untuk menambah jumlah APD. Untuk pasien yang disatukan dengan pasien yang terisolasi mungkin kita menyekat bed dengan bed yang lain, jadi ada salah satu bed yang kosong. Untuk keluarga pasien sendiri kita akan bicarakannya dengan musyawarah agar keluarga pasien menggunakan masker pada saat berada dalam ruangan.
Perawat 1
: lalu bagaimana jika saat kita memberitahu tentang penggunaan masker kepada keluarga pasien, dan keluarga pasien bertanya untuk apa masker itu, kita harus menjawab apa?
Perawat 2
: Nah iya, apabila kita memberitahu kepada keluarga pasien yang ada di ruangan itu bahwa ada pasien lain yang mempunyai penyakit menular apa tidak melanggar privasi klien?
Kepala Ruangan
: Mungkin ada rekan-rekan disini yang dapat memberikan masukan untuk mengatasi masalah yang ditanyakan oleh perawat 1 dan 2?
Perawat 3
: kalau masukan dari saya saat kita beritahu saja bahwa penggunaan masker ini untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial karena tetapi tidak menuntut kemungkinan bahwa kita tidak tertular penyakit yang ada di lingkungan ruangan rumah sakit.
Perawat 2
: saya cukup sependapat dengan perawat 6, intinya bagaimana caranya kita menjelaskan kepada keluarga pasien yang sedang menunggu bahwa penggunaan masker di lingkup rumah sakit adalah penting agar tidak terjadi penularan penyakit.
Perawat 4
: tapi kan masalahnya untuk APD sendiri belum ada kejelasan dari pihak rumah sakit apakah Rumah Sakit bersedia untuk menambah APD.
Kepala Ruangan
: baik, terimakasih kepada rekan-rekan yang telah memberikan masukannya. Insya Alloh dari hasil rapat ini saya akan mengutarakan semua pertanyaan dan keluhan dari apa yang kita bahas hari ini.
Perawat Primer 2
: baiklah, untuk rapat hari ini mungkin kita cukupkan sampai disini, apabila masih ada pertanyaan maupun keluhan dapat ditampung dulu dan dapat dibahas di rapat selanjutnya setelah ada keputusan yang jelas untuk penggunaan APD dari pihak Rumah Sakit.
Kepala Ruangan
: untuk rapat selanjutnya nanti saya akan beritahu secepatnya melewati perawat primer 1. Terimakasih atas waktu luangnya menghadiri rapat hari ini dan semoga ada titik terang dari masalah ini. baiklah, saya cukupkan rapat hari ini, wassalamualaikum. wr. wb
Staf
: wa’alaikumsalam. wr. wb
Setelah kepala ruangan membahas masalah yang sedang terjadi di ruang penyakit dalam kelas 3 dengan kepala Rumah Sakit, kepala ruangan pun memberitahukan kepada perawat primer 1 agar diadakan rapat kembali.
Perawat primer 1
: Bu, tadi kepala ruangan telah membahas masalah yang kemarin kita bahas dalam rapat bersama kepela Rumah sakit, dan kepala ruangan meminta hari ini jam 14.00 diadakan rapat yang kedua, tolong sampaikan kepada semua perawat diruang penyakit dalam kelas 3.
Perawat primer 2
: baik bu saya akan informasikan kepada semua perawat yang ada di ruang penyakit dalam kelas 3 agar menghadiri rapat hari ini.
Saat rapat Kepala ruangan
: (membuka acara rapat) assalamualaikum wr.wb
Staf
: waalaikumsalamm wr.wb
Kepala ruangan
: terimakasih kepada rekan-rekan sejawat yang telah beresedia hadir dalam rapat kedua hari ini, hari ini kita akan membahas dan memecahkan semua masalah yang telah kita diskusikan saat rapat kemarin, untuk itu saya persilahkan kepada perawat Primer 1 untuk menjadi notulen rapat hari ini.
Perawat Primer 1
: terimakasih kepada Bapak kepala ruangan, baiklah mungkin yang pertama kita bahas masalah APD, bagaimana pak apakah dari pihak rumah sakit menyetujui tentang penambahan APD terutama masker?
Kepala Ruangan
: untuk pihak Rumah Sakit, Alhamdulillah setelah kami berdiskusi mereka menyetujui penambahan APD karena darurat, tetapi setelah masalah ini selesai, mungkin peraturan APD bahwa digunakan hanya di ruang isolasi akan berlaku kembali.
Perawat 2
: nah untuk masalah APD sudah dipecahkan
Perawat 3
: berarti tinggal kita menginformasikan kepada setiap keluarga pasien agar menggunakan masker selama ada di ruangan rumah sakit.
Perawat 4
: kalau begitu masalahnya tinggal pasien yang seharusnya diisolasi tetapi berada di ruang penyakit dalam bagaimana, apakah sudah ada keputusan dari kepala rumah sakit?
Kepala ruangan
: ya masalah itu juga sudah ibu bicarakan, dari pihak rumah sakit akan memberikan beberapa ruangan tambahan untuk kamar di ruang isolasi.
Perawat 3
: tetapi untuk penambahan ruangan kan perlu waktu? Sedangkan pasien yang seharusnya di ruang isolasi masih ada di ruang penyakit dalam?
Kepala ruangan
: ya itu juga sudah saya pikirkan, nanti di ruang penyakit dalam kita buat sekat untuk pasien yang mengalami penyakit menular untuk sementara waktu sebelum dibuat ruang isolasi yang baru. Mungkin kurang efektif, dan cukup sedikit membuat repot perawat, tetapi dengan cara itu mungkin penyebaran penyakit akan lebih bisa diminimalisir.
Perawat Primer 1
: bagaimana forum? Apakah setuju dengan usulan kepala ruangan, atau ada sanggahan atau memberi tambahan?
Perawat 2
: kalo saya pribadi setuju karena menurut saya mungkin dengan cara itu yang paling efektif untuk sementara ini selagi pihak rumah sakit menyediakan ruangan tambahan untuk ruang isolasi.
Perawat Primer 1
: untuk teman-teman yang lain bagaimana?
Staff
: setuju ..
Perawat associate
: baik, telah diputuskan dan ini telah disepakati bersama untuk masalah ini kita anggap clear. Saya kembalikan kepada kepala ruangan
Kepala ruangan
: terimakasih untuk perawat associate yang telah mengatur jalannya rapat hari ini, mungkin telah disepakati bersama dan saya anggap masalah ini clear dan dapat jalan keluarnya. Apabila dari rekan-rekan sejawat ada ide yang lebih baik bisa langsung bicara dengan saya.
Staff
: Baik Pak..
Kepala Ruangan
: nah sekarang, rekan-rekan bisa kembali untuk menyelesaikan tugasnya masing-masing.
Setelah ditemukan jalan keluarnya perawat di ruang penyakit dalam pun tidak khawatir tertular penyakit lagi karena sudah mendapat tambahan APD dari pihak Rumah Sakit. Sementara itu untuk pasien nya sendiri tetap berada di ruangan biasa namun disekat, dan keluarga pasien di beritahu untuk mengggunakan masker saat sedang berkunjung atau menunggu pasien agar tidak tertular penyakit.