Keluarga Binaan Khawennnn (repaired).docx

  • Uploaded by: Dede Harissantoso
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Keluarga Binaan Khawennnn (repaired).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,182
  • Pages: 34
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Keluarga 1. Pengertian Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal ditempat dibawah suatu atap dalam kesadaran saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988). Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Saluicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989).

2. Struktur Keluarga A. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun. B. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam berbagai generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu. C. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri. D. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami. E. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.

3. Tipe/Bentuk Keluarga a.

Keluarga inti (nuclear family)

b. Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. c. Keluarga besar (extended family) d. Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya, nenek, kakek, keponakan, saudara, sepupu, paman, bibi dsb. e. Keluarga berantai (seriel family)

f. Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti. g. d. Keluarga duda/janda (single family) h. Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian. i. e. Keluarga berkomposisi (composite) j. Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama. k. f. Keluarga kabitas (cohabitation) l. Adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

4. Peranan Keluarga a. Peranan ayah Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak berperanan sebagai pencari nafkah, pendidikan, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga. Sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dan lingkungannya. b. Peranan ibu Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga sebagai pengaruh dan pendidik anak-anaknya pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.Disamping itu juga ibu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. c. Peranan anak Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

5. Fungsi keluarga a. Fungsi biologis 1)

Untuk meneruskan keturunan

2)

Memelihara dan membesarkan anak

3)

Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

4)

Memelihara dan merawat anggota keluarga

b. Fungsi psikologis 

Memberikan kasih sayang dan rasa aman



Memerikan perhatian diantara anggota keluarga



Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga



Memberikan identitas keluarga

c. Fungsi sosialisasi 

Membina sosialisasi pada anak



Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.



Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

d. Fungsi ekonomi 

Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.



Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.



Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.

e. Fungsi pendidikan 1) 1)Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya. 2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa. 3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

6. Fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarga 

Asih

Adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepala anggota sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya 

Asuh

Adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesalahannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi mereka anak-anak yang sehat, baik fisik, sosial, mental dan spiritual.



Asah

Adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.

Asam Urat Asam urat merupakan suatu penyakit yang diakibatkan tingginya kadar purin didalam darah, kondisi beberapa tahun terakhir ini semakin banyak orang yang dinyatakan menderita penyakit tersebut. Penyakit asam urat cenderung diderita pada usia yang semakin muda. Penderita paling banyak pada golongan usia 30-50 tahun yang tergolong usia produktif (Krisnatuti & Rina, 2006). Kadar normal asam urat untuk wanita adalah 2,4-5,7 mg/dl dan 3,4-7 mg/dl untuk pria ( Krisnatuti,2008). Penyakit asam urat ditandai oleh gangguan linu-linu, terutama di daerah persendian tulang. Tidak jarang timbul rasa amat nyeri bagi penderitanya. Rasa sakit tersebut diakibatkan adanya radang pada persendian. Radang sendi tersebut ternyata disebabkan oleh penumpukan kristal di daerah persendian. Tingginya kadar asam urat dalam darah juga dapat menyebabkan Gout artritis yang merupakan salah satu jenis rematik (Alifiasari, 2011). Dampak selanjutnya jika penyakit ini tidak diatasi secara tepat dikhawatirkan dapat menurunkan produktifitas kerja. Salah satu cara mengatasinya, yaitu dengan pengaturan diet. Menu diet diatur agar lebih banyak mengonsumsi makanan dengan kandungan nukleotida purin rendah. Dengan melakukan program diet yang baik, dapat membantu meringankan gangguan penyakit gout (Krisnatuti & Rina, 2006). Asupan diet vegetarian seimbang dengan protein hewani dan konten purin disertai asupan cairan yang cukup dengan buah-buahan dan sayuran setelah diteliti dapat mengurangi risiko terserang asam urat dibandingkan dengan orang yang memakan segala jenis makanan (Roswitha, 2003). Banyak hal yang dapat mempengaruhi kepatuhan seseorang terhadap diet, diantaranya umur seseorang, jenis kelamin, kepribadian, kondisi kesehatan, pengalaman terhadap kesehatan, lingkungan dan pelayanan yang diterima dari fasilitas kesehatan. Lingkungan sangat berperan dalam kepatuhan klien menjalankan diet, jika lingkungan mendukung penderita asam urat akan patuh terhadap diet nya. Seseorang yang menginginkan dirinya dalam kondisi sehat mempunyai keinginan selalu patuh terhadap anjuran petugas pelayanan kesehatan (Suharto, 2000).

Keluarga Ny. T khususnya Ny. T sebagai pasien atau yang menderita asam urat dahulunya pernah menderita penyakit stroke dan hipertensi telah sembuh sejak 3 tahun yang lalu, sedangkan untuk penyakit asam urat Ny. T baru tahu sejak beberapa minggu ini dikarenakan kaki sebelah kiri nyeri atau sakit saat digerakan. Ny.T mengatakan bahwa dikeluarga tidak ada yang sakit asam urat dan didapat penyebab dari asam urat adalah pola makan Ny. T yang tidak teratur, tidak pernah cek asam urat dikarenakan kekurangan biaya dan juga kurangnya pengetahuan tentang penyakit.

B. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu anggota keluarga yang menderita asam urat dengan menggunakan proses keperawatan, bagi keluarga dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan keluarga sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya.

2. Tujuan Khusus Mampu memahami penyakit asam urat dan mengatasi nyeri yang muncul dengan mendemonstrasikann teknik relaksasi C. Manfaat 1. Bagi Mahasiswa Sebagai salah satu syarat dalam praktek kerja lapangan di perkuliahan. 2. Bagi Masyarakat Untuk memberikan pengetahuan tentang penyakit asam urat.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

ASAM URAT

1. Pengertian Asam Urat Gout adalah penyakit metebolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah. (Merkie, Carrie. 2005). Gout merupakan penyakit metabolic yang ditandai oleh penumpukan asam urat yang menyebabkan nyeri pada sendi. (Moreau, David. 2005;407). Jadi, Gout atau sering disebut asam urat adalah suatu penyakit metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi.

2. Klasifikasi Asam Urat Gout terbagi atas 2 yaitu : a. Gout Gprimer, dimana menyerang laki-laki usia degenerative, dimanameningkatnya produksi asam urat akibat pecahan purin yang disintesis dalam jumlah yang berlebihan didalam hati. Merupakan akibat langsung dari pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekresi asam urat yaitu hiperurisemia karena gangguan metabolisme purin atau gangguan ekresi asam urat urin karena sebab genetik. Salah satu sebabnya karena kelainan genetik yang dapat diidentifikasi, adanya kekurangan enzim HGPRT (hypoxantin guanine phosphoribosyle tranferase) atau kenaikan aktifitas enzim PRPP (phosphoribosyle pyrophosphate ), kasus ini yang dapat diidentifikasi hanya 1 % saja b. Gout sekunder, terjadi pada penyakit yang mengalami kelebihan pemecahan purin menyebabkan meningkatnya sintesis asam urat. Contohnya pada pasien leukemia Disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekresi asam urat yang berkurang akibar proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu. merupakan hasil berbagai penyakit yang penyebabnya jelas diketahui akan menyebabkan hiperurisemia karena produksi yang berlebihan atau penurunan ekskresi asam urat di urin

3. Etiologi Asam Urat Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit / penimbunan kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat abnormal dan Kelainan metabolik dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal. Beberapa factor lain yang mendukung, seperti : a. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkanasam urat berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya. b. b.Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi,gangguan ginjal yang akan menyebabkan : c. Pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia. d. Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asamurat seperti : aspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat,aseta zolamid dan etambutol. e. Pembentukan asam urat yang berlebih f. Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah. g. g.Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih karana penyakit lain, seperti leukimia. h. h.Kurang asam urat melalui ginjal i. Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distalginjal yang sehat. Penyabab tidak diketahui. Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal,misalnya glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik.

4. Patofisiologi Asam Urat Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut: Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway). a.

Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor

nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan

oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase (amidoPRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan. b.

Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin

bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT). Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.

5. Tanda Dan Gejala Asam Urat Manisfestasi sindrom gout mencakup artiritis gout yang akut (serangan rekuren inflamasi artikuler dan periartikuler yang berat), tofus (endapan kristal yang menumpuk dalam jaringan aritukuler,jaringan oseus,jaringan lunak,serta kartilago),nefropati gout (gangguan ginjal) dan pembentukan assam urat dalam traktus urunarus. Ada empat stadium penyakit gout yang di kenali : 1.

Hiperutisemia asimtomatik

2.

Artiritis gout yang kronis

3.

Gout interkritikal

4.

Gout tofaseus yang kronik Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah

menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak diternui pada usia 50-60. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya sekitar 1 mg per 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada priahiperurisemia biasanya tidak timbul sebelurn mereka mencapai usia remaja.

Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan serangan gout adalah

rasa

sakit

yang

hebat dan

peradangan

lokal.

Pasien

mungkin

juga

menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut mungkin didahului oleh tindakan pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri. Kebanyakan gejala-gejala serangan Akut akan berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan. Perkembangan serangan Akut gout biasanya merupakan kelanjutan dari suatu rangkaian kejadian. Pertama-tama biasanya terdapat supersaturasi urat dalam plasma dan cairan tubuh. Ini diikuti dengan pengendapan kristal-kristal urat di luar cairan tubuh dan endapan dalarn dan seldtar sendi. Tetapi serangan gout sering merupakan kelanjutan trauma lokal atau ruptura tofi (endapan natrium urat) yang merupakan penyebab peningkatan konsentrasi asam urat yang cepat. Tubuh mungkin tidak dapat menanggulangi peningkatan ini dengan memadai, sehingga mempercepat proses pengeluaran asam urat dari serum. Kristalisasi dan endapan asam urat merangsang serangan gout. Kristal-kristal asam urat ini merangsang respon fagositosis oleh leukosit dan waktu leukosit memakan kristal-kristal urat tersebut maka respon mekanisme peradangan lain terangsang. Respon peradangan mungkin dipengaruhi oleh letak dan besar endapan kristal asam urat. Reaksi peradangan mungkin merupakan proses yang berkembang dan memperbesar diri sendiri akibat endapan tambahan kristal-kristal dari serum. Periode antara serangan gout akut dikenal dengan nama gout inter kritikal. Pada masa ini pasien bebas dari gejala-gejala klinik. Gout kronik timbul dalarn jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan rasa nyeri, kaku dan pegal. Akibat adanya kristal-kristal urat maka terjadi peradangan kronik, sendi yang bengkak akibat gout kronik sering besar dan berbentuk nodular. Serangan gout Aut dapat terjadi secara simultan diserta gejala-gejala gout kronik. Tofi timbul pada gout kronik karena urat tersebut relatif tidak larut. Awitan dan ukuran tofi sebanding dengan kadar urat serum. Yang sering terjadi tempat pembentukan tofi adalah: bursa olekranon, tendon Achilles, permukaan ekstensor dari lengan bawah, bursa infrapatella dan helix telinga Tofi-tofi ini mungkin sulit dibedakan secara klinis dari rheumatoid nodul. Kadangkadang tofi dapat membentuk tukak dan kemudian mengering dan dapat membatasi pergerakan

sendi. Penyakit ginjal dapat terjadi akibat hiperurisemia kronik, tetapi dapat dicegah apabila gout ditangani secara memadai.

6. Pemeriksaan Penunjang Asam Urat 1. a.

Pemeriksaan Laboratorium

Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg % normalnya pada

pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%. b.

Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnosa yaitu cairan

berwarna putih seperti susu dan sangat kental sekali. c.

Pemeriksaan darah lengkap

d. Pemeriksaan ureua dan kratinin 1) kadar ureua darah normal : 5-20 ,mg/dl 2) kadar kratinin darah normal :0,5-1 mg/dl 2. Pemeriksaaan fisik a.

Inspeksi 1)

Deformitas

2)

Eritema

b. Palpasi 1)

Pembengkakan karena cairan / peradangan

2)

Perubahan suhu kulit

3)

Perubahan anatomi tulang/ jaringan kulit

4)

Nyeri tekan

5)

Krepitus

6)

Perubahan range of motion

7. CARA PERAWATAN ASAM URAT SECARA MANDIRI 1. Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi serangan, pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah memperoleh diagnosa. 2. Bila anda mengalami serangan gout secara tiba-tiba, lakukan tindakan darurat, berikut: a. Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastik berisi es) beberapa jam sekali selama 15 samapai 20 menit pada sendi yang nyeri untuk

mengurangi nyeri akibat radang. Kalau perlu masukkan kaki yang bengkak ke dalam ember berisi air es. Selimut atau kain lain yamg menempel pada sendi yang nyeri, karena lokasi tersebut sedang dalam keadaan yang sensitif. b. Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan rasa nyeri c. Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin.

8. MAKANAN YANG DIAJURKAN PADA PENDERITA ASAM URAT 1. Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang 2. Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan strawberry. Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat 3. Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi

9. MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI PADA PENDERITA ASAM URAT 1. Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak. 2. Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden. 3. Ekstrak daging seperti abon dan dendeng. 4. Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden). 5. Daging kambing, daging sapi, daging kuda. 6. Bebek, angsa dan kalkun. 7. Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping. 8. Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung. 9. Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental. 10. Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa.

11. Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega. 12. Makanan kaya protein dan lemak.

10. OBAT TRADISIONAL UNTUK PENDERITA ASAM URAT Obat tradisional untuk asam urat, antara lain : 1. Jus tomat dan wortel Alat dan bahannya adalah 1 buah wortel, 1 buah tomat, jeruk nipis 1/3 sendok makan, dan air putih 1/3 gelas belimbing, pisau dan blender. Cara membuatnya:yaitu cuci bersih semua bahan, iris wortel dan tomat, masukkkan kedalam blender, kemudian tambahkan 1/2 sendok makan jeruk nipis dan 1/3 air gelas putih dan kemudian diblender hingga halus Cara penggunaannya:adalah minum jus ini pagi hari sebelum makan atau 2x perhari juka diperlukan

2. Kumis Kucing Rebus 30-60 gr kumis kucing kering atau 90-120 gr kumis kucing segar, lalu minum air rebusannya. Kumis kucing segar atau kering juga dapat diseduh lalu diminum seperti teh.

3. Kompres Jahe Kompres Jahe, karena jahe mengandung minyak asiri, gingerol dan oleoresin yang bersifat menghangatkan. Kompres jahe baik digunakan bagi penderita asam urat yang telah mengalami pembengkakan yang berfungsi untuk memperlebar pembuluh darah dan memperlancar aliran darah, sehingga bengkak dan nyeri dapat berkurang atau hilang. Alat dan bahan : jahe 3-5 ruas, parutan, mangkok dan kain perban. Cara membuatnya yaitu cuci bersih jahe, kemudian parut jahe dan tempatkan dalam mangkok, aduk sampai seperti bubur. Cara penggunaannya masukkan parutan jahe kedalam kain lalu kompreskan ke daerah yang bengkak.

BAB III PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : R.WENDRA GUNAWAN NIM

: 16101026

Tanggal

: 19 Desember 2018

Kunjungan

: Jl. Sidorukun

A. Data Umum 1. Nama KK

: Ny. T

2. Umur

: 54 Tahun

3. Pendidikan

: SLTP

4. Pekerjaan

: IRT

5. Alamat

: Jl. sidorukun, Labuh Baru Barat. Pekanbaru.

6. Komposisi Keluarga No

1

Nama Iren sinaga

Jenis

Hubungan

Kelamin

dengan KK

LK

Anak

TTL/Umur 16-06-1991 27 Tahun

/

Pendidikan

Pekerjaan

DIPLOMA

Montir

Genogram : Keterangan :

: Meninggal

: Perempuan

: Laki-Laki

: Tinggal Serumah

: Pasien

Ny.T penderita sakit asam urat bukan merupakan penyakit keturunan dari keluarga tetapi Ny.T terkena asam urat disebabkan oleh pola dan jenis makanan yang memicu asam urat.

7. Tipe Keluarga Keluarga Ny.T merupakan tipe keluarga single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dan anak disebabkan oleh kematian.

8. Suku Bangsa Ny.T berasal dari Medan, Sumatera Utara, bahasa yang di gunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia dan bahasa batak.

9. Agama Keluarga Ny.T beragama kristen dan menjalani ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.

10. Status Sosial Ekonomi Keluarga Pendapatan keluarga perbulan tidak tentu karena sehari-hari An.I bekerja sebagai montir. Penghasilan perbulannya lebih dari Rp. 2.000.000.

11. Aktivitas Rekreasi Keluarga Ny.T mengatakan tidak ada waktu rekreasi dan kumpul bersama anggota keluarga ketika menonton tv dan makan.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga 12. Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga Ny.T saat ini sedang menghadapi tahapan keluarga dengan anak dewasa. Anak pertama mereka (tunggal) berusia 27 tahun dan telah bekerja . Adapun tugas perkembangannya antara lain : a. Memperluas keluarga inti b. Membantu orang tua memasuki masa tua c. Membantu anak untuk mandiri dimasyarakat

d. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi sejauh ini tidak ada.

14. Riwayat Keluarga Inti Ny.T mengatakan keluarganya sudah 3 tahun tinggal di Jl. Sidorukun.Saat dilakukan pengkajian secara fisik dalam kaki sebelah kiri susah digerakan dan juga nyeri saat bergerak. Ny.T sebelumnya pernah menderita sakit stroke dan telah sembuh 3 tahun yang lalu terkena asam urat belum lama ini. Keluarga Ny.T tidak ada yang sakit asam urat. 15. Riwayat Keluarga Sebelumnya Ny.T mengatakan seluruh keluarganya tidak ada yang menderita penyakit asam urat

C. Lingkungan 16. Karakteristik Rumah Dapur Kmr mandi Kmr tidur

R. Tamu

Ny.T tinggal di rumah kontrakan kayu, rumahnya berukuran 9x5 m 2 yang terdiri dari 1 kamar, 1kamar mandi, 1 dapur dan hanya memiliki ventilasi dibagian kamar serta dapur. Penerangan menggunakan listrik, lantai dari semen serta kebersihan cukup baik.Pembuangan air limbah langsung ke got, kondisi selokan tidak bersih dan terjadi banjir saat hujan.

17. Karakteristik Tetangga atau Komunitas Hubungan keluarga Ny.T dengan warga sekitar cukup baik, jarak antara rumah saling berdekatan, pekerjaan warga ada yang dibidang formal dan informal. Suasana pada siang hari sepi dan pada sore hari terlihat ramai dengan anak-anak. Fasilitas yang ada yaitu

masjid, pelayanan kesehatan seperti klinik, puskesmas yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal Ny.T. Untuk kerja bakti biasanya dilakukan 2 bulan sekali.

18. Mobilitas Geografis Keluarga Sebelum tinggal di rumah yang sekarang di tempati, keluarga Ny.T tinggal diMedan dan pindah ke Pekanbaru 3/4 tahun yang lalu.

19. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat Ny.T hidup dengan anak laki lakinya dan interaksi keluarga hanya dilakukan ketika menonton tv dan makan bersama. Ny.T tidak ada mengikuti pkk ataupun perkumpulan yang lainnya.

20. Sistem Pendukung Keluarga Sarana komunikasi untuk berhubungan dengan keluarga yang jauhNy.T berhubungan dengan menggunakan telephone. Untuk keperluan transportasi menggunakan sepeda motor. Fasilitas hiburan keluarga memiliki pesawat televisi yang terletak di ruang tamu sebagai fasilitas hiburan.

D. Struktur Keluarga 21. Pola Komunikasi Keluarga Keluarga Ny.T selalu berkomunikasi dengan anggota keluarga yang lain menggunakan pola dua arah yaitu bersama anaknya

22. Struktur Kekuatan Keluarga Yang berperan dalam keluarga adalah An.I sebagai pencari nafkah. Dalam menyelesaikan masalah keluarga tetap berdasarkan atas musyawarah, dan dalam musyawarah tersebut yang berperan sebagai pembuat keputusan adalah Ny.T.

23. Struktur Peran An. I sebagai pencari nafkah keluarga bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan dalam keluarganya, Ny.T berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurus rumah,.

24. Nilai dan Norma Budaya Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga tersebut sesuai dengan nilai agama yang dianutnya dan norma yang berlaku dilingkugannya. Jika ada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan (sakit) keluarga tersebut tetap percaya bah wa masalah yang dialaminya akan ada jalan keluarnya. Ny.T mendukung apapun yang dilakukan untuk keluarga dan selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dilingkunganya. Keluarga mempercayai pengobatan medis tetapi juga mempercayai pengobatan non medis seperti ke alternatif.

E. Fungsi Keluarga 25. Fungsi Afektif Keluarga Ny.T yang saling menyayangi dan peduli terhadap anggota keluarga yang sakit khususnya Ny.T yang menderita asam urat akan mempercepat proses penyembuhan. Karena adanya partisipasi dari anggota keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

26. Fungsi Sosialisasi Ny,T selalu mengajarkan dan menekankan pada keluarganya bagaimana berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-harinya di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya.

27. Fungsi Perawatan Kesehatan Jika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya diperiksakan ke klinik, rumah sakit atau memakan obat dari apotek.

F. Stress dan Koping Keluarga 28. Stresor Jangka Pendek dan Panjang a. Stress Jangka Pendek Ny.T mengatakan saat ini hanya memikirkan kesehatan dan masa depan anaknya.

b. Stress Jangka Panjang Ny.T memikirkan biaya untuk pengobatan yang akan di keluarkan apabila penyakit yang dideritanya tidak sembuh.

29. Kemampuan Keluarga Berespons terhadap Masalah Jika ada masalah, baik itu masalah keuangan/masalah kesehatan keluarga mengatakan bahwa semua masalah pasti ada jalan keluarnya.Disamping itu, keluarga berdoa dan berserah diri pada Tuhan.

30. Strategi Koping yang digunakan Keluarga khususnya Ny.T senantiasa menerima keadaan atau masalah yang terjadi dalam keluarganya tetapi Ny.T juga berusaha untuk mengatasi masalah tersebut dengan melibatkan anak dan keluarga dalam menyelesaikan masalah tersebut.

31. Strategi Adaptif Disfungsional Dalam menghadapi masalah, keluarga khususnya Ny.T tidak pernah putus asa dan tidak pernah melampiaskan ke hal-hal yang merugikan diri sendiri dan keluarga. 32. Pemeriksaan Fisik No PEMERIKSAAN

Ny.T

An.I

1

Kesadaran Umum

Compos Mentis

Compos mentis

2

TTV TD

130/80 mmHg

120/80 mmHg

Nadi

84x/menit

81x/menit

RR

20x/menit

20x/menit

Tinggi badan

149 cm

167 cm

Berat badan

47 kg

65 kg

Bentuk

Bentuk mesochepal, tidak ada lesi

3

LILA 4

Status gizi Berdasarkan BB/TB

5

Kepala

mesochepal,

tidak

ada lesi 6

Rambut

Warna hitam, tidak Warna hitam, tebal, lurus, ada uban tebal,

lurus,

ada sedikit.

uban sedikit. 7

Mata :

Bola

mata Bola mata berwarna hitam.

-Sklera

berwarna Coklat.

Tidak ikterik

-Konjungtiva

Tidak ikterik

Tidak anemis

Tidak anemis 8

Telinga

Bentuk

simetris, Bentuk simetris, pendengaran baik,

pendengaran baik, bersih bersih

tidak

serumen,

tidak

ada

serumen,

tidak

ada menggunakan alat bantu dengar. tidak

menggunakan alat bantu dengar. 9

Hidung

Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan, hidung simetris, hidung

simetris, bersih , polip (-), sinusitis (-) & tidak

bersih , polip (-), ada sumbatan. sinusitis (-) & tidak ada sumbatan. 10

Mulut/mukosa

Bibir kering tidak Bibir

Gigi

pecah-pecah,

lembab

tidak

pecah-pecah,

stomatitis (-), gigi bersih, ada carries,

stomatitis (-), gigi ada sedikit karang gigi. bersih, ada carries. 11

Leher

Tonsil kanan kiri Tonsil kanan kiri normal tidak ada normal tidak ada pembesaran dan peradangan. pembesaran

dan

peradangan. 12

Paru-paru :

Simetris,

tidak Simetris, tidak terdengar bunyi gallop,

-Bentuk dada

terdengar

bunyi vesikuler.

-Bunyi nafas

gallop,

terdengar

bunyi vesikuler. 13

14

Kardiovaskuler

Gallop (-), mur2 (- Gallop (-), mur2 (-).

-Bunyi jantung

).

Perut/bising usus

Datar, bising usus Datar, bising usus terdengar normal, terdengar tidak

normal, tidak ada nyeri tekan.

ada

nyeri

tekan. 15

Ekstremitas atas

Berfungsi

dengan Berfungsi dengan baik tidak ada

Ekstremitas

baik,

bawah

luka di ekstremitas

tiddak

ada kelainan.

bawah. 16

Turgor kulit

< 2 detik.

< 2 detik.

G. Harapan Keluarga Keluarga Ny.T khususnya Ny.T berharap sakitnya segera sembuh, serta seluruh anggota keluarga diberikan kesehatan.

ANALISA DATA DATA

DIAGNOSA KEPERAWATAN

DS :

Nyeri(akut) b.d ketidakmampuan

- Ny. T mengatakan sering

keluarga merawat anggota keluarga

mengalami nyeri dibagian kaki sebelah kiri.

yang sakit asam urat.

-Ny.T mengatakan jika nyeri timbul didiamkan saja. -Ny.T merasa tidak nyaman dibagian kaki sebelah kiri. DO : -Ny.T terlihat sedang memegang kaki sebelah

kiri -Ny.T dan keluarga terlihat tidak mengetahui cara perawatan nyeri. -Skala nyeri 4, TD : 130/80 mmhg, Suhu : 36,7 derajat celcius. -Asam urat : 9mg%

DS :

Kurangnya pengetahuan asam urat b.d

-Ny.T mengatakan kaki nya sakit setelah sehat ketidakmampuan dari stroke.

keluarga

mengenal

masalah asam urat.

-Ny.T mengatakan awalnya mengira efek dari stroke. -Ny.T mengatakan apakah penyakit dapat sembuh.

DO : -Ny.T terihat bingung saat ditanya tentang penyakit asam urat. -Ny.S dan keluarga sering bertanya masalah asam urat.

SKALA PRIORITAS Dx. Nyeri(akut) b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit asam urat NO KRITERIA Sifat Masalah 1

BOBOT 1

PERHITUNGAN 3/3x1

SKORING 1

PEMBENARAN Masalah dapat diatasi

Kurang Sehat(3)

apabila

keluarga

Ancaman(2)

mengenal masalah asam

Sejahterah(1)

urat

Kemungkinan Masalah 2

2

1

Dapat

Masalah

mudah

dicegah

apabila

Diatasi

keluarga

kooperatif

Mudah(2)

terhadap

penjelasan

Sebagian(1)

yang

Tidak Dapat(0)

tenaga kesehatan

Potensi Masalah

3

1/2x2

1

3/3x1

1

disampaikan

Potensi masalah bisa

Untuk Dicegah

dicegah

karena

Tinggi(3)

keluarga

memiliki

Cukup(2)

kemauan

dan

Rendah(1)

kemampuan

untuk

mencegah Menonjolnya

4

1

2/2x1

1

Penyakit ini perlu di

Masalah

atasi

karena

sangat

Harus Segera(2)

mengganggu Ny.T

Tidak Segera(1) TidakDirasakan( 0) Total Skor

4

Dx. Kurangnya pengetahuan asam urat b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah asam urat. NO KRITERIA Sifat Masalah

BOBOT

PERHITUNGAN

SKORING

1

2/3x1

2/3

2

1/2x2

1

Kurang 1

Sehat(3) Ancaman(2) Sejahterah(1)

2

Kemungkinan

PEMBENARAN

Masalah Dapat Diatasi Mudah(2) Sebagian(1) Tidak Dapat(0) Potensi

1

3/3x1

1

1

2/2x1

1

Masalah Untuk 3

Dicegah Tinggi(3) Cukup(2) Rendah(1) Menonjolnya Masalah Harus

4

Segera(2) Tidak Segera(1) Tidak Dirasakan(0) Total Skor

3 2/3

URUTAN PRIORITAS MASALAH

1) Nyeri(akut) b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit asam urat

2) Kurangnya pengetahuan asam urat b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah asam urat

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TUJUAN N O 1

DX.KEP

Nyeri(akut) b.d ketidakmamp uan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit asam urat

UMUM

KHUSUS

Setelah dilakuk an kunjung an sebanya k 3 x 24 nyeri dapat teratasi.

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak 3 x 24 pasien dan keluarga mampu mendemonstras ikan perawatan pada nyeri.

EVALUASI KRITERI A Pasien dan keluarga mampu mengetahu i penyebab nyeri dan dapat mengetahu i cara menangani nyeri.

STANDAR

RENCANA INTERVE NSI

Pasien dan 1. Lakukan keluarga mampu pengkaji mengatasi/menget an nyeri ahui cara untuk secara mengatasi nyeri kompreh yang dirasakan. emsif. 2. Ajarkan prinsipprinsip manaje men nyeri. 3. Ajarkan penggun aan teknik non farmako logi/ teknik relaxasi. 4. Berikan informas i neri, penyeba b nyeri, dan antisipas i nyeri

TUJUAN N O

DX.KEP UMUM

KHUSUS

EVALUASI KRITERI A

STANDAR

RENCANA INTERVE NSI

2

Kurangnya pengetahuan keluarga tentang asam urat berhubungan dengan ketidakmamp uan keluarga mengenal masalah asam urat

Setelah dilakuk an kunjung an sebanya k 3 x 24 jam keluarg a mampu mengen al masalah kesehat an.

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak 3 x 24 jam keluarga mampu mengenal masalah asam urat

Keluarga mampu menyebut kan defenisi asam urat, penyebab, tanda, dan gejala asam urat

1. Defenisi asam urat merupakan 2. Penyebab asam urat antara lain 3. Tanda dan gejala asam urat

1. Kaji pengeta huan tentang asam urat 2. Diskusik an dengan keluarga tentang pengerti an, penyeba b, tanda dan gejala asam urat dengan menggu nakan leaflet. 3. Evaluasi kembali pengeta huan keluarga tentang asam urat. 4. Berikan reward( pujian) pada keluarga atas jawaban yang benar.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA No. Dx. Kep. Nyeri(akut) b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit asam urat

Hari/Tanggal Senin/14 januari 2019

Implementasi 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehemsif. 2. Mengajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri.

Evaluasi S: O:

A: P:

3. Mengajarkan penggunaan teknik non farmakologi/ teknik relaxasi. 4. Memberikan informasi neri, penyebab nyeri, dan antisipasi nyeri.

No. Dx. Kep.

Hari/Tanggal

Kurangnya Senin/14 pengetahuan januari 2019 keluarga tentang asam urat berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah asam urat

Implementasi 1. Mengkaji pengetahuan tentang asam urat.. 2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala asam

Evaluasi S: O: A: P:

urat dengan menggunakan leaflet. 3. Mengevaluasi kembali pengetahuan keluarga tentang asam urat 4. Memberikan reward(pujian) pada keluarga atas jawaban yang benar.

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan Diharapkan pada keluarga agar lebih peduli terhadap kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatannya dan lebih memperhatikan sebab,penyebab dan gejala terjadinya penyakit asam urat. B. Saran 1. Bagi Keluarga Anggota keluarga yang sakit agar bisa mengontrol dan mengurangi makanan yang bisa menimbulkan terjadinya penyakit asam urat dan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit asam urat. 1. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan hasil laporan studi kasus ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan ilmu pengetahuan untuk institusi pendidikan dan sebagai referensi perpustakaan yang bisa digunakan untuk mahasiswa sebagai bahan acuan dan dasar dalam menerapkan asuhan keperawatan keluarga khususnya batu ginjal.

DAFTAR PUSTAKA Carpenito, J, Lynda, (1999). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 2, Jakarta : Balai Penerbit FKUI Effendy Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat., Jakarta : EGC. Friedman., M. Marilyn. 1998. Keperawatan Keluarga Teori & Praktek. Alih Bahasa Ina Debora R.L, Jakarta : EGC. Hidayat Alimul Azis.A. 2004. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Meilianingsih Lia, Mkep. 2006. Aplikasi Keperawatan Komunitas pada Kelompok Lansia dengan Hipertensi di Keluraha Kemiri Muka Kecematan Beiji Kota Depok. (Karya Tulis Ilmiah Tidak di Publikasikan), Jakarta : Universitas Indonesia Murwani Arita. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Mitra cendikia. Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2000, Penuntun Diit, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Price, A Sylvia & M. Wilson, Lorraine, 2000, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, alih bahasa Peter Anugerah, Jakarta : EGC. Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu Smeltzer, Suzanne C, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Bruner dan Suddarth jilid 3, alih bahasa Agung Waluyo,dkk. Jakarta : EGC. Suprajitno, 2004, Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktek, Jakarta : EGC Supriyadi, S.Kp, M.Kep. Sp.Kom. 2007. Keperawatan Keluarga. (tidak dipublikasikan). Bandung: Poltekkes Tartowo dan Wartonah. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Watson Roger. 2003. Perawatan pada Lanjut Usia. Jakarta:EGC

Related Documents


More Documents from ""