TERAPI KOMPLEMENTER AROMATERAPI
MAKALAH
oleh Kelompok 3
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER MARET, 2017
TERAPI KOMPLEMENTER AROMATERAPI
MAKALAH diajukan guna memenuhi tugas Keperawatan Komplementer dengan dosen pengampu: Ns. Jon Hafan S,M.Kep.,Sp.Kep.MB
oleh Sofi Fitriyah Santoso
NIM 142310101019
Neneng Dwi Saputri
NIM 142310101020
Reza Ramadaha T. F.
NIM 142310101036
Fitri Muna Rahayu
NIM 142310101041
Karina Bariroh
NIM 142310101053
Rosita Amalia Dewi L
NIM 142310101094
Restina Septiani
NIM 142310101118
Delia Nurfalahita V.P.
NIM 142310101139
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER MARET, 2017 ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Keperawatan Komplementer dengan judul “Terapi Komplementer Aromaterapi” Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih kurang sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi semuanya.
Jember, Maret 2017
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ........................................................................................... i Halaman Judul............................................................................................... ii Kata Pengantar .............................................................................................. iii Daftar Isi........................................................................................................ iv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 5 1.2 Tujuan ........................................................................................... 5 1.3 Manfaat .......................................................................................... 6 BAB 2 TINJAUAN KASUS 2.1 Konsep Dasar Aromaterapi ............................................................ 7 2.2 Analisis Jurnal Aromaterapi ........................................................... 10 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan .................................................................................... 12 3.2 Saran ............................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 13
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Teknik pengobatan atau perawatan menggunakan baubauan sudah sejak ribuan tahun lalu dilakukan. Teknik ini biasa disebut aromaterapi. Aromaterapi menggunakan minyak essensial yang mempunyai aroma yang menenangkan. Minyak yang digunakan berasal dari beberapa proses ekstraksi (penyulingan), secara umum dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu penyulingan dengan dengan air (direbus), penyulingan dengan air dan uap (dikukus), dan penyulingan dengan uap (diuapkan). Banyak jenis aroma yang ditawarkan sebagai aromaterapi, yaitu basil, lavender, jasmine, sandalwood, peppermint, ginger, lemon, orange geranium, dan masih banyak lagi yang lainnya. Salah satu aroma yang paling digemari adalah lavender. Kandungan utama dari bunga lavender adalah linalyl asetat dan linalool (C10H18O). Linalool adalah kandungan aktif utama yang berperan pada efek anti cemas (relaksasi) pada lavender. Menurut hasil dari beberapa jurnal penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa minyak esensial dari bunga lavender dapat memberikan manfaat relaksasi (carminative), sedatif, mengurangi tingkat kecemasan, dan mampu memperbaiki mood seseorang. (Iga Prima, 2011) Perawat juga telah menggunakan aromaterapi dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Florence Nightingale juga telah mempopulerkan teknik ini saat beberapa prajurit di medan perang terluka. Florence nightingale menggunakan minyak lavender sebagai aromaterapinya. Teknik pijat dan refleksi menggunakan aromaterapi merupakan salah satu intervensi keperawatan nonfarmakologis sederhana serta efektif yang dapat digunakan untuk membantu mengelola rasa sakit dan kelelahan pada pasien. (Zehra Gok Metin, 2016) 1.2 Tujuan 1.2.1
Tujuan Umum Mahasiswa memperoleh pengetahuan tentang aromaterapi
1.2.2
Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu memahami adanya manfaat dari aromaterapi bagi pasien
5
b. Mahasiswa mampu memahami penggunaan aromaterapi yang cocok untuk beberapa kasus tertentu. 1.3 Manfaat 1.3.1 Manfaat teoritis Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya sebagai bahan pembanding bagi dunia pendidikan. 1.3.2 Manfaat praktis a. Bagi penulis Menambah wawasan penulis mengenai wacana dan selanjutnya dapat dijadikan sebagai acuan bahan makalah. b. Bagi Lembaga Pendidikan Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas lembaga pendidikan serta menjadi pertimbangan dalam duniapendidikan pada lembaga-lembaga yang ada.
6
BAB 2. TINJAUAN KASUS
2.1 Konsep Dasar Arometerapi 2.1.1 Pengertian Aromateri berarti terapi dengan memakai minyak esensial yang sudah di ekstrak yang unsur kimianya yang diambil secara utuh. Aroma terapi merupakan bagian ilmu dari herbal (herbalism) (Poerwadi, 2006). Sedangkan menurut Sharma (2009), aromaterapi merupakan pengobatan yang menggunakan wangi-wangian. Hal ini merujuk pada penggunaan minyak esensial yang dalam proses penyembuhan secara holistik untuk memperbaiki kesehatan dan kenyamanan emosional dan dalam mengembalikan keseimbangan dalam tubuh. Terapi komplementer ini merupakan terapi pelengkap yang terdiri dari beberapa macam terapi, di antaranya yaitu terapi akupuntur, terapi bekam, terapi homoeopati da aromaterapi yang sering dilakukan dengan pengobatan konvensional (Jones, 2006). Tumbuhan aromaterapi ini menghasilkan minyak aromatik. Apabila dilakukan penyulingan, senyawa yang manjur ini harus dilakukan secara berhatihati. Karena sebagian besar dari senyawa ini akan menimbulkan reaksi yang berbahaya bagi kulit, tetapi jika digunakan secara tepat senyawa ini akan menimbulkan nilai terapeutik. Senyawa ini banyak sekali kegunaannya, bisa di hirup, dibuat mandi, dibuat kompres, dan dibuat minyak pijat (Jones, 2006). 2.1.2 Jenis Aromaterapi Jenis wangi-wangian yang dihasilkan aromaterapi tersebut memberikan dampak terapi yang berbeda. Berikut dijabarkan secara singkat mengenai manfaat dari setiap jenis : a. Citronella Mengurangi ketegangan, meredakan hidung tersumbat, mengatasi insomnia dengkur dan migrant.
7
b. Kayu Putih (Eucalyptus) Melegakan pernapasan, meringankan hidung sensitif, bronchitis, asma, pilek, batuk, demam dan juga flu. c. Lavender Membantu memudahkan tidur, meredakan kegelisahan, mengatasi masalah depresi, mengurangi perasaan ketegangan. d. Teh Hijau ( Green Tea ) Bermanfaat
untuk
memperbaiki
sistem
peredaran
darah,
membantu
mengeluarkan dahak dan membersihkan paru – paru. Juga dipercaya untuk memperlambat penuaan. e. Cendana ( Sandalwood ) Bermanfaat untuk menghilangkan rasa cemas dan aromanya sangat bermfaat untuk meditasi. f. Bunga Mawar ( Rose ) Untuk menciptakan suasan romantis dan penuh gairah, memperbaiki metabolism dan sistem peredaran darah, menyeimbangkan hormone, meringankan kepekaan kulit sensitif dan alergi. g. Bunga Kenanga ( Ylang – Ylang ) Berguna untu meringankan tekanan darah tinggi, mengeluarkan sebum pada kulit. Aroma yang menyegarkan, membangkitkan suasana, mengurangi sakit perut, ketegangan dan menyembuhkan sakit kepala. h. Chammomile Digunakan untuk menenangkan dan mengakhiri stress, membuat tidur menjadi lebih nyenyak. i. Dandellion Mengobati sakit sendi, masalah ginjal dan kantung kemih, hepatitis, penyaringan darah dan mengatasi masalah pencernaan dan juga efektif untuk menyembuhkan sengatan lebah. j. Thyme Untuk mencegah flu, demam, detoksifikasi racun, mencegah infeksi, meredakan hidung tersumbat dan alergi sinus. k. Bunga Teratai ( Lotus )
8
Meningkatkan
vitalitas
dan
konsentrasi,
mengurangi
panas
dalam,
meningkatkan fungsi limpa dan ginjal. l. Patchoulli Meningkatkan gairah dan semangat, meningkatkan sensualitas, memberi efek menyenangkan dan rasa tenang, membuat tidur lebih nyenyak, menambah daya tahan tubuh. m. Basil Mengurangi mengobati sakit kepala dan migran serta meningkatkan daya konsentrasi. n. Apel Hijau ( Green Apple ) Menyembuhkan
mabuk
dan
diare,
menguatkan
sistem
pencernaan,
menjernihkan pikiran dan meringkankan gejala panas dalam. o. Lada Hitam ( Black Papper ) Memiliki aroma yang tajam namun berkhasiat mengurangi rasa sakit pada otot. p. Lemon Membantu mengurangi stress dan anti depresi, meningkatkan mood dan membuat rikels pikiran serta perasaan segar. q. Vanilla Dengan aroma lembut dan hangat mampu menenangkan pikiran. r. Bunga Melati ( Jasmine ) Sebagai aphrodisiac sensual untuk merangsang dan menciptakan suasana romantis. s. Strawberry Dapat meningkatkan selera makan, mengurangi penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan penyakit kanker. 2.1.1
Manfaat Aromaterapi Perkembangan jaman, ternyata memberikan pembuktiaan lebih mengenai
manfaat dari penggunaan aromaterapi. Manfaatnya tidak hanya sekedar wewangian yang dapat menyembuhkan penyakit saja, tapi juga sebagai : a. Meningkatkan kekebalan tubuh baik secara jasmani maupun rohani. b. Meringankan pikiran dan mengurangi stress c. Membangkitkan semangat
9
d. Membersihkan racun dalam tubuh e. Peningkatan memori jangka panjang f. Pencegahan rambut rontok g. Pengurangan eksim gatal h. Mencegah insomnia i. Pencegahan dingin dan flu pada balita j. Membersihkan udara dan penangkalan kuman 2.2 Analisis Jurnal Berdasarkan jurnal yang kelompok kami analisis, berjudul “Effect of Lavender Aromatherapy on Vital Signs and Perceived Quality of Sleep in The Intermediate Care Unit : A pilot study” bahwa dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh menghirup 100% minyak lavender terhadap tanda-tanda vital pasien dan presepsi kualitas tidur di unit perawatan menengah. Kualitas tidur yang buruk pada pasien rawat inap sering terjadi dan dapat memiliki efek merugikan yang serius pada pemulihan dari penyakit. Aromaterapi lavender telah memberikan pengaruh yang baik terhadap kualitas tidur dalam berbagai pengaturan klinis, tetapi efeknya belum diuji di unit perawatan menengah. Penelitian ini dilakukan pada kelompok perlakuan yang diberikan 3 mL 100% minyak lavender di samping tempat tidur mereka dengan rentang waktu dari pukul 22.00 sampai dengan 06.00. Selain itu pada pukul 06:00 pagi semua pasien menyelesaikan Angket Richard Campbell Sleep untuk menilai kualitas tidur. Kurang tidur menyebabkan gangguan toleransi glukosa dan pengurangan respon insulin akut glukosa. Kontrol glukosa merupakan penanda penting dalam penyembuhan untuk pasien kritis .Aromaterapi lavender juga dapat mengurangi insomnia ringan pada pasien dalam pengaturan rumah mereka. Sebuah review sistematis intervensi keperawatan menunjukkan bahwa penelitian mengenai penggunaan aromaterapi sudah sering dilakukan dan memberikan manfaat untuk meningkatkan kualitas tidur di rumah sakit. Aromaterapi adalah penggunaan minyak esensial murni dari tanaman wangi untuk membantu meringankan masalah kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup pada umumnya. Aromaterapi telah digunakan dalam berbagai pengaturan untuk
10
membantu dalam relaksasi dan bantuan dalam tidur. Selain itu aromaterapi juga dapat memperbaiki suasana hati dan menurunkan tingkat kecemasan pada pasien. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian: a. Nilai perubahan untuk tengah malam sampai pukul 04:00 menunjukkan bahwa pasien pada kelompok intervensi memiliki penurunan tekanan darah, sedangkan di kelompok kontrol mengalami peningkatan tekanan darah. Untuk interval waktu pukul 04:00-06:00, kedua kelompok mengalami penurunan tekanan darah. Tren serupa terjadi di perubahan denyut jantung, tingkat pernafasan, dan saturasi oksigen, tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan. b. Nilai skor untuk kedalaman tidur, kemudahan tertidur, kemudahan dalam kembali tidur, dan kualitas tidur yang lebih tinggi pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol, tetapi perbedaannya tidak signifikan. Skor untuk frekuensi kebangkitan serupa di kedua kelompok. Rata skor tidur keseluruhan lebih tinggi pada kelompok intervensi (48.25) dibandingkan kelompok kontrol (40,10), tetapi perbedaan ini tidak signifikan. Temuan utama adalah bahwa aromaterapi dengan minyak esensial 100% dari lavender mengakibatkan tekanan darah rendah setelah 6 jam terapi. Tandatanda vital lainnya tampaknya tidak akan terpengaruh. Peneliti lain telah memiliki hasil yang sama. Menurut tinjauan literatur sistematis, aromaterapi menghasilkan peningkatan positif dalam stres fisiologis dalam 1 studi, seperti denyut jantung, tekanan darah sistolik, dan tingkat pernapasan; tidak menyebabkan perubahan stres fisiologis dalam 2 studi; dan tidak berpengaruh pada kualitas tidur dalam 1 studi. Chien et al menemukan hasil yang sama dalam tanda-tanda vital dan peningkatan tidur. Kesimpulannya Aromaterapi Lavender dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan tidur di unit perawatan menengah. (American Journal of Critical Care 2014; 23:. 24-29). Selain itu, terjadi penurunan tekanan darah setelah 6 jam pengobatan dan kepuasan yang lebih tinggi dengan tidur setelah penggunaan aromaterapi lavender.
11
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan Aromateri berarti terapi dengan memakai minyak esensial yang sudah di ekstrak yang unsur kimianya yang diambil secara utuh. menurut Sharma 2009 aromaterapi merupakan pengobatan yang menggunakan wangi-wangian. Hal ini merujuk pada penggunaan minyak esensial yang dalam proses penyembuhan secara holistik untuk memperbaiki kesehatan dan kenyamanan emosional dan dalam mengembalikan keseimbangan dalam tubuh. Jenis wangi-wangian yang dihasilkan aromaterapi tersebut memberikan dampak terapi yang berbeda. Berdasarkan jurnal yang kami analisis disebutkan bahwa aromaterapi lavender telah memberikan pengaruh yang baik terhadap kualitas tidur dalam berbagai pengaturan klinis, tetapi efeknya belum diuji di unit perawatan menengah. Aromaterapi telah digunakan dalam berbagai pengaturan untuk membantu dalam relaksasi dan bantuan dalam tidur. Selain itu aromaterapi juga dapat memperbaiki suasana hati dan menurunkan tingkat kecemasan pada pasien. Temuan utama adalah bahwa aromaterapi dengan minyak esensial 100% dari lavender mengakibatkan tekanan darah rendah setelah 6 jam terapi. Tanda-tanda vital lainnya tampaknya tidak akan terpengaruh. Peneliti lain telah memiliki hasil yang sama. Menurut tinjauan literatur sistematis, aromaterapi menghasilkan peningkatan positif dalam stres fisiologis, seperti denyut jantung, tekanan darah sistolik, dan tingkat pernapasan; tidak menyebabkan perubahan stres fisiologis 3.2 Saran Bagi pelayanan kesehatan aromaterapi lavender dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur,
menurunkan tekanan darah dan memperbaiki
suasana hati serta menurunkan tingkat kecemasan pada pasien. Aromaterapi dapat memperbaiki kesehatan dan kenyamanan emosional dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh. Terapi komplementer ini dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat diterapkan di rumah
12
DAFTAR PUSTAKA
Gok, Zehra.2016. The Effects of Aromatherapy Massage and Reflexology on Pain and Fatigue in Patients with Rheumatoid Arthritis: A Randomized Controlled Trial.Elsevier Vol. 17, Issue 2. Lytle, Jamie et al . 2014. Effect of Lavender Aromatherapy on Vital Signs and Perceived Quality of Sleep in The Intermediate Care Unit : A pilot study. [seial online]. http://ajcc.aacnjournals.org/content/23/1/24.full.pdf+html [18 Maret 2017]. Prima, Iga.2011.Aromaterapi lavender sebagai media relaksasi. [serial online]. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=14456&val=970 [17 Maret 2017] [serial online]. http://eprints.undip.ac.id/44834/2/BAB_1.pdf [17 Maret 2017]
13