PEMICU 5 CAIRAN, LENTING DAN GATAL YANG MENGGANGGU KELOMPOK 2 BLOK UROGENITAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2017
KELOMPOK 2 Tutor : dr. Julius Ketua : Putri Ayu N 405130019 Sekertaris : Intan Sari 405140013 Penulis : Sandra Sudargo 405140165
Anggota: Ahsan Ignasius Hans Fransiska Alisa A Wenny Damayanti Brandon Nick Kristianto Archangela Luisa Keyko Albert Shanto Sinta Gotama
405120018 405130153 405130172 405140049 405140088 405140173 405140183 405140239
KOMPETENSI BLOK
Gonore (3A) Chancroid Trikomoniasis Candidiasis Pedikulosis Skabies Vaginitis bakterialis Herpes Genital Sifilis
MATA KULIAH PENUNJANG MODUL
Anatomi Histologi Fisiologi Patologi klinik Ilmu bedah Radiologi Parasitologi Ilmu penyakit anak Mikrobiologi Farmakologi Ilmu gizi Ilmu penyakit kulit dan kelamin
What’s ON
STD?
Cairan, Lenting, dan Gatal yang Mengganggu Seorang laki-laki berusia 28tahun, yang menikah selama empat belas hari datang bersama istrinya ke dokter praktik umum dengan keluhan utama kencing nanah sejak 5 hari yang lalu. Ia juga mengeluh kemaluannya memerah dan terasa gatal. Dari anamnesa didapatkan riwayat timbul lenting berisi air di batang kemaluannya satu tahun lalu. Saat itu ia berobat ke puskesmas dan mendapat obat minum yang harus dihabiskan selama 3 hari. Pada pemeriksaan genitalia didapaatkan mukosa glans penis eritema, sekret mukopurulen pada ostium uretra externum dan belum ada tanda-tanda disunat. istrinya yang berusia 24 tahun ikut juga berobat dengan keluhan utama keluar cairan dari kemaluan disertai luka-luka lecet yang terasa nyeri dibibir kemaluan sejak 4 hari yang lalu. Cairan berwarna kekuningan, agak berbau, tidak gatal dan tidak nyeri. Untuk keluhan cairan dari kemaluan, ia belum minum obat. Sedangkan untuk luka-luka dibibir kemaluan, ia sudah berobat ke dokter ia sudah berobat ke dokter dan mendapat obat tablet beserta krim tetapi tidak sembuh. Lima bulan lalu pasien juga mempunyai keluhan cairan seperti ini yang terutama keluar menjelang menstruasi, berbau asam, berwarna putih susu, kental dan disertai gatal. Ia sudah berobat ke dokter umum lalu diberi beberapa jenis obat selama 5 hari dan keluhan pun hilang. Pasien diketahui sehari-harinya bekerja dipasar dan sering membilas organ kewanitaannya d toilet umum. Pada pemeriksaan gentialia didapatkan: luka erosi di labia major dan labia minor, vegetasi linier pada perineum, vulva hiperemis, terlihat sekret pada introitus vagina. Saat pasien di anamnesis ulang, diketahui kutl sudah ada sejak 3 bulan yang lalu tetap tidak terasa nyeri sehingga tidak diindahkan oleh pasien. Dokter lalu menyarankan untuk pemeriksaan sekret vagina. setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, suami yang berprofesi sebagai supir bus antar kota mengaku sering berkunjung ke tempat prostitusi dan punya pekerja seks komersial langganan. Selama berhubungan seksual, ia mengaku jarang memakai kondom. Sang suami mengaku PSK langganannya jarang memakai kondom dan pernah bercerita bahwa dulu ia menderita luka dikemaluannya dan sang suami juga sempat melihat bercak – bercak merah di kedua telapak tangan dan kaki PSK langganannya tersebut. Apa yang dapat dipelajari dari kasus tersebut?
RUMUSAN MASALAH & CURAH PENDAPAT 1. 2. 3.
Pasien Pria 28 tahun Kencing nanah : GONORE, SIFILIS Kemaluan eritema : Infeksi Virus, Bakteri, Jamur Lenting berisi air : HSV Mukosa glands penis eritema, sekret mukopurulen : SIFILIS, GONORE Istri Pasien Keluar cairan dari kemaluan berwarna kuning, sedikit berbau, tidak gatal dan tidak nyeri : VAGINALIS BAKTERIALIS Bibir kemaluan nyeri, lecet : ULKUS MOLE Riwayat keluar cairan sebelum menstruasi, berwarna putih susu, asam dan gatal : CANDIDIASIS Riwayat kebiasaan membilas organ genital di toilet umum : CANDIDIASIS, TRIKOMONIASIS Vegetasi linear pada perinem : CONDYLOMA ACUMINATA, MOLLUSCUM CONTANGIOSUM PSK yang sering bermain bersama pasien Luka di kemaluan, bercak merah di telapak tangan pasien : SIFILIS
DUH • Kandidiasis • GO • Sifilis • Trikomoniasis
VEGETASI • Molluscum C • Condyloma A
REVIEW ULKUS
STD
• Ulkus mole • Ulkus durum
. Jamur
Bakteri Virus
LENTING • Herpes Genitalis
PF
PP •INSPEKSI •PALPASI
Parasit
TATALAKSANA •PENGAMBILAN DUH •LAB •SEROLOGI
•FARMAKOLOGI •NONFARMAKOLOG I
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
LEARNING ISSUES 1. 2. 3. 4. 5. 6.
MMM. Diagnosis Banding IMS berdasarkan gejala MMM. IMS yang disebabkan oleh bakteri MMM. IMS yang disebabkan oleh virus MMM. IMS yang disebabkan oleh Jamur MMM. IMS yang disebabkan oleh Parasit dan Protozoa MMM. Prosedur Pengambilan dan Pemeriksaan DUH Tubuh
LO 1. DD IMS BERDASARKAN GEJALA
Pedoman IMS 2011. DEPKES RI
Pedoman IMS 2011. DEPKES RI
Pedoman IMS 2011. DEPKES RI
Pedoman IMS 2011. DEPKES RI
Pedoman IMS 2011. DEPKES RI
KARAKTERISTIK DUH VAGINA
http://www.ctcfp.org/wp-content/uploads/characteristics_of_common_vaginal_discharges-01-28-09.pdf
Pedoman IMS 2011. DEPKES RI
Pedoman IMS 2011. DEPKES RI
LO 2. MMM IMS ETIOLOGI BAKTERI
Pedoman IMS 2011. DEPKES RI
GONORE
Seluruh infeksi yang disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrheae.
Ilmu penyakit kulit dan kelamin. FKUI
GONORE • URETRITIS • PARAURETRITIS • BARTHOLINITIS • SALPINGITIS • P.I.D
GEJALA PADA WANITA Keluar duh tubuh mukopurulen disertai rasa gatal, panas dan nyeri terutama saat BAK Nyeri saat haid Nyeri pinggul bawah
Daili SF, Makes WIB, Zubier F, Judanarso J, editors. Infeksi menular seksual. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.
GONORE
GONORE
GONORE • URETRITIS • PARAURETRITIS • COWPERITIS • TYSONITIS • PROSTATITIS • EPIDIDIMITIS • VAS DEFERENTIS
GEJALA PADA PRIA Keluar duh tubuh mukopurulen disertai rasa gatal, panas dan nyeri terutama saat BAK, ereksi pagi Os. Uretra externum edema dan eritem
Daili SF, Makes WIB, Zubier F, Judanarso J, editors. Infeksi menular seksual. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.
DIAGNOSIS GONORE Anamnesis Pemeriksaan Fisik : edema, eritema, ektropion, Duh tubuh purulen/mukopurulen KGB ingunal membesar, unilateral/ bilateral Serviks merah, edema, erosi Kel. Bartholin membengkak, sangat nyeri bila berjalan
Pemeriksaan penunjang :
Sediaan langsung Kultur (biakan) Tes definitif Tes beta-laktamase Tes Thomson
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA, editors. Kapita selekta kedokteran. Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius; 2014. Daili SF, Makes WIB, Zubier F, Judanarso J, editors. Infeksi menular seksual. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.
DIAGNOSIS GONORE SEDIAAN LANGSUNG Bahan → duh tubuh pria (daerah fossa navikularis); wanita (dari uretra, muara kelenjar Bartholin, endoserviks, rektum) Pewarnaan Gram → gonokokus (diplokokus) gram negatif, intraseluler dan ekstraseluler leukosit PMN
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA, editors. Kapita selekta kedokteran. Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius; 2014. Daili SF, Makes WIB, Zubier F, Judanarso J, editors. Infeksi menular seksual. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.
KULTUR Media transpor
Stuart → hanya transpor saja, perlu ditanam kembali pada media pertumbuhan Transgrow → media transpor + media pertumbuhan. Bertahan hingga 96 jam. Sama dengan modifikasi media Thayer-Martin
Media pertumbuhan
Thayer-Martin → selektif untuk isolasi gonokok. Mengandung vankomisin, kolimestat, nistatin Modifikasi Thayer-Martin → ditambah trimetoprim → cegah pertumbuhan Proteus spp. Agar coklat McLeod → tidak selektif
DIAGNOSIS GONORE
TES THOMPSON Syarat pengambilan urin : Urin dalam kandung kemih sedikitnya 80 – 100 ml Sebaiknya setelah bangun pagi Urin dibagi ke dalam 2 gelas Tidak boleh menahan miksi dari gelas I ke gelas II Gelas I
Gelas II
Makna
Jernih
Jernih
Tidak ada infeksi
Keruh
Jernih
Infeksi uretritis anterior
Keruh
Keruh
Panuretritis
Jernih
Keruh
Tidak mungkin
TES DEFINITIF Tes oksidasi → koloni gonokokus tersangka + reagen oksidasi (larutan tetrametil-p-fenilendiamin hidroklorida 1%) → warna bening menjadi merah muda-lembayung → (+) Tes fermentasi → koloni gonokokus ditambah pada larutan glukosa, maltosa, dan sukrosa → perubahan warna hanya pada glukosa (e.c. gonokokus hanya meragi glukosa)
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA, editors. Kapita selekta kedokteran. Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius; 2014. Daili SF, Makes WIB, Zubier F, Judanarso J, editors. Infeksi menular seksual. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.
GONORE – TATALAKSANA
TATALAKSANA NONFARMAKOLOGI Konseling → tentang penyakit, cara penularan, komplikasi, pentingnya mengobati pasangan, risiko tertular penyakit lain (HIV, hepatitis B, hepatitis C, IMS lain) Periksa dan obati pasangan seksual Abstinensia s/d terbukti sembuh oleh pemeriksaan laboratorium. Terpaksa → kondom Kunjungan kembali hari ke-3 dan ke-8 https://www.cdc.gov/std/tg2015/gonorrhea.htm
SIFILIS
Definisi
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum merupakan penyakit kronis dan bersifat sistemik, selama perjalanan penyakit dapat menyerang seluruh organ tubuh , ada masa laten tanpa manifestasi lesi di tubuh, dan dapat ditularkan kepada bayi di dalam kandungan.
Etiologi
Treponema pallidum, Gram (-)
Transmisi
Sexual contact
Pathogenesis
Spirochetes melewati membrane mukosa dan abrasi di kulit, masuk ke dalam limfe dan pembuluh darah, beberapa jam berikutnya menghasilkan inflamasi sistemik dan metatastik yang akan berubah menjadi lesi primer.
W.Klaus, G. Lowell, K. Stephen, G, Barbara, P. Amy, L. David.,eds., Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. McGraw Medicine, McGraw-Hill. 7th edition, 2008
SIFILIS
KLASIFIKASI Sifilis kongenital Dini Lanjut Stigmata
Sifilis didapat (akuisita) Stadium I (S I) Stadium II (S II) Stadium III (S III) Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster JC. Robbins and cotran pathologic basis of disease. 9th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2014. Daili SF, Makes WIB, Zubier F, Judanarso J, editors. Infeksi menular seksual. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.
Syphilis physician's pocket guide. Ohio Department of Health.
SIFILIS KONGENITAL sifilis kongenital dini (prekoks) Menular Berbentuk seperti S II
• Treponema secara hematogen ke janin melalui plasenta (uk 10 minggu) • Tahun I infeksi yang tidak diobati : 90% • Sifilis laten dini : 80% • Sifilis lanjut : 30 % Hukum Kossowitz
sifilis kongenital lanjut (tarda)
2 tahun setelah prekoks Tidak menular Berbentuk guma
pemfigus sifilitika
stigmata
Jaringan parut/deformitas akibat penyembuhan stadium sebelumnya
Bulldog facies
Ragades
Gigi Hutchinson Saddle nose
SIFILIS – TATALAKSANA FARMAKOLOGI
Syphilis physician's pocket guide. Ohio Department of Health.
VAGINOSIS BAKTERIALIS
ETIOLOGI GEJALA • Dapat tanpa gejala • Bau vagina seperti bau ikan tu waktu hubungan seksual • Pemeriksaan: secret homogeny, tipis, cair, warna putih/ keabu-abuan • Tidak ada inflamasi pada vagina dan vulva • Dapat timbul bersama infeksi traktus genital bawah seperti trikomoniasis dan servitis
Mycoplasma genital Gardnerela vaginalis Pretosstreptococci Prevotella Mobiluncus spp
KRITERIA AMSEL Cairan vagina putih keabu-abuan fishy smelling PH vagina >4,5 Tes whiff amin (+) fishy odor
ULKUS MOLE Giant chancroid : bbrp ulkus dpt bergabung membtk lesi tunggal yg dpt meluas ke tepinya Ulkus mole serpiginosum : lesi2 yg berkonfluens, membesar akibat perluasan dan inokulasi sendri dan bersifat destruktif Ulkus mole gangrenosum : disebabkan oleh superinfeksi dgn bakteri fusispirokhetosis menimbulkan ulkus fagedenik dpt menyebabkan destruksi jar yg cpt dan dlm Transient chancroid : ulkus kecil yg sembuh spontan dlm wkt bbrp hari dpt diikuti dgn limfadenitis regional akut 2-3 minggu kemudian Ulkus mole folikularis : timbul pd folikel rambul berupa ulkus kecil multipel Ulkus mole papular : terdiri atas papul yg beruselrasi dan granulomatosa
Infeksi Menular Seksual FK UI Edisi 4
ULKUS MOLE Penyakit infeksi alat kelamin akut, setempat disebabkan oleh streptobacillus ducrey (Haemophilus ducreyi) Chancroid Endemik & tersebar di daerah tropik & subtropik, terutama kota & pelabuhan Penularan melalui hubungan seksual Frekuensi pada wanita lebih rendah (mungkin karena kesukaran membuat diagnosis) https://www.cdc.gov/std/tg2015/tg-2015-print.pdf
LO 3. MMM IMS ETIOLOGI VIRUS
Pedoman IMS 2011. DEPKES RI
HERPES GENITAL Herpes genitalis adalah infeksi pada genital yg disebabkan oleh herpes simplex virus ( HSV ) dengan gejala khas berupa vesikel yg berkelompok dengan dasar eritema dan bersifat rekurens
HSV-1 HSV-2 Infeksi dapat berupa : episode I infeksi primer (inisial) episode I non infeksi primer infeksi rekurens asimtomatik atau tidak terjadi infeksi sama sekali.
HERPES GENITALIS Infeksi Primer - Masa inkubasi: 2 hari – 2 minggu - Lesi genital luas (vesikel, pustula, ulserasi eritematosa) - Berlangung 2-3 minggu
• ♂:
Laten - Gejala klinis (-)
glans penis, batang penis • ♀ : vulva, perineum, glutea, vagina, serviks • Gejala: gatal, dysuria, discharge vagina / uretra, limfadenopati inguinal yang nyeri • Gejala sistemik: demam, sakit kepala, malaise, mialgia
Rekurensi - Lesi lebih ringan. - Diawali nyeri, gatal, rasa terbakar / kesemutan. - Biasa sembuh dalam 6-10 hari.
• Vesikel kecil multipel berkelompok di daerah genital, termasuk abdomen, inguinal, glutea • Lokasi dapat sama atau berbeda dari infeksi primer.
Herpes genitalis primer pada wanita usia muda
Herpes genitalis primer pada pria
Herpes genitalis primer pada wanita usia tua
Herpes genitalis rekuren pada pria
HERPES GENITAL Bila pada kehamilan timbul Herpes genitalis: Abortus neonatorum, 60% kematian Infeksi neonatal: cacat neurologis atau kelainan mata. Kelainan yang dapat timbul pada bayi: ensefalitis, mikrosefali, hidrosefali, koroideretenitis, keratokonjunctivitis, hepatitis, lesi pada kulit. Infeksi pada trimester I: abortus Trisemester II: prematuritas, transmisi pada saat intra partum atau pasca partum.
https://www.cdc.gov/std/tg2015/tg-2015-print.pdf
FARMAKOLOGI
NON - FARMAKOLOGI Profilaksis Faktor pencetus sebaiknya dihindari Faktor psikis Proteksi individual Pengobatan non-spesifik Zat pengering yg bersifat antiseptik
HUMAN PAPILOMA VIRUS (HPV) • family papillomaviridae • tidak berenvelope, berdiameter 55nm. Dan tahan terhadap panas. TRANSMISI Cutaneous warts(pd kulit): kontak erat dengan pasien dan adanya lesi minor pada tempat inokulasi. Anogenital warts : melalui hubungan seksual. Pada anak- anak dapat terjadi karena kontak tangan dengan lesi nongenital. !!Respiratory papilomatosis berulang pada anakanak diduga terjadi melalui jalan lahir yang terinfeksi sedangkan pada orang dewasa melalui kontak oralgenital.
Sumber: IPD edisi 6 jilid 1
HUMAN PAPILOMA VIRUS (HPV)
DIAGNOSIS BANDING Condyloma lata (secondary shyphilis) Karsinoma sel skwamosa Karsinoma verukosa (burschke-lowenstein tumor atau gianr condylomata)
HUMAN PAPILOMA VIRUS (HPV) DIAGNOSIS Metode yang digunakan untuk mendiagnosis warts adalah kolposkopi yang didahului pemberian larutan asam asetat 3-5% Selma 3-5 menit papul akan memutih karena larutan asetat. Pada papanicolaou smear(pap smear) adanya koilosit pada pemeriksaan sitology tanda khas HPV. Common antigen HPV dapat dideteksi dengan peroksidase- anti peroksidasee immunochemical staining (hasil positif pada 50% lesi HPV)
TATALAKSANA Cutaneous warts asam salisilat topical/ krioterapi dengan nitrogen cair. Anogenital warts padofilox (padophyllotoxin) (4 minggu) imidazoquinolineamine (8 minggu- 16 minggu) Metode electrosurgical (laser karbondioksida) HAART (highly active antiretroviral therapy)
Sumber: IPD edisi 6 jilid 1
LO 4. MMM IMS ETIOLOGI JAMUR
Nama Penyakit
Candidiasis (Candida albicans)
Gejala •
• • •
cairan keputihan seperti susu, bergumpal tidak berbau / berbau asam rasa gatal daerah kemaluan bengkak dan merah
FAKTOR PREDISPOSISI • Pemakaian antibiotik dan kortikosteroid jangka panjang • Kontrasepsi oral / IUD • Kehamilan
Pedoman IMS 2011. DEPKES RI
CANDIDIASIS
https://www.cdc.gov/std/tg2015/tg-2015-print.pdf
LO 5. MMM IMS ETIOLOGI PARASIT & PROTOZOA
Pedoman IMS 2011. DEPKES RI
PEDICULOSIS PUBIS Infeksi rambut di daerah pubis & sekitarnya oleh Phthirus pubis
Gejala Klinis :
Gatal daerah pubis & sekitarnya Makula serule (bercak abu / kebiruan) Black dot (bercak hitam pada celana dalam -> krusta dari darah)
Diagnosis : Mencari telur / kutu dewasa Pengobatan : Krim Gameksan 1% Emulsi benzil benzoate 25% Vulva Hygine
FKUI : Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin
MMWR / June 5, 2015 / Vol. 64 / No. 3
SCABIES Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi Sarcoptes scabiei var. hominis
GAMBARAN KLINIS • Pruritus nokturna • Lesi khas berbentuk papul yang gatal sepanjang terowongan yang berisi tungau
Infeksi Menular Seksual. Edisi 4. FKUI
SCABIES
SCABIES - TATALAKSANA
Fitzpatricks. Dermatology in General Medicine. 8th Ed.
TRICHOMONAS VAGINALIS Tempat hidup: wanita (vagina) pria (uretra, prostat)
Penularan : • Langsung : hubungan seksual • Tidak langsung : toilet seat, handuk, atau pakaian terkontaminasi
TRICHOMONAS VAGINALIS GAMBARAN KLINIS PRIA Asimptomatik Simptomatik Gambaran klinis akut : Uretritis, prostatitis, epididimis.
Gambaran klinis ringan : Gatal pada uretra Nyeri pada glands dan preputium
Balanopostitis → lebih sering
pd pria yg tdk disunat
GAMBARAN KLINIS WANITA Keputihan berwarna kehijauan/kuning dengan bau yg kuat Sakit saat berkemih Gatal & iritasi pd vagina, strawberry cervix Sakit pd abdominal bawah
TRICHOMONIASIS - TATALAKSANA
https://www.cdc.gov/std/tg2015/tg-2015-print.pdf Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketujuh. FKUI.
NON FARMAKOLOGI Bila memungkinkan periksa dan lakukan pengobatan pada pasangan tetapnya Anjurkan abstinensia sampai infeksi dinyatakan sembuh secara laboratoris Follow up di hari ke-7 Lakukan konseling mengenai infeksi, komplikasi, dan pentingnya keteraturan berobat
LO 6. PROSEDUR PENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN DUH TUBUH
Pedoman IMS 2011. DEPKES RI
PEMERIKSAAN DUH TUBUH – INTERPERTASI HASIL LABORATORIUM
Pedoman IMS 2011. DEPKES RI
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
SARAN
Kami telah mempelajari, memahami dan menjelaskan tentang definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, tanda gejala, tatalaksana infeksi menular seksual serta mengetahui diagnosis banding serta mengetahui cara pengambilan spesimen untuk melakukan diagnosis infeksi menular seksual
Sebaiknya dilakukan edukasi tentang hygine dan infeksi menular seksual untuk pasien, isteri pasien dan PSK tersebut. Edukasi cara penggunaan kondom untuk PSK Pemeriksaan lebih lanjut dan tegakkan diagnosis untuk ketiganya agar bisa di tatalaksana sedini mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
DEPKES RI. Pedoman IMS 2011 Buku ajar ilmu penyakit dalam. FKUI. Jilid I. Ed IV Badan Penerbit FKUI. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Sexually Transmitted Diseases Treatment. Available from: https://www.cdc.gov/std/tg2015/tg-2015-print.pdf