MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PENGELOLAAN PROGRAM KIA KB DI KOMUNITAS MELALUI POSYANDU BALITA/ LANSIA Dosen pengampu : Yani Widyastuti S.SiT, M.Keb
Disusun oleh : Kelompok 4 Dini Islamiati
P07124117008
Kamilla Amalia
P07124117015
Rizqi Amalia Tyastuti
P07124117027
Syafira Fida Annisa
P07124117031
DIII Kebidanan Reguler Semester 4 KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2018/ 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
mencurahkan
rahmat
dan
karunia-Nya
sehingga
kami
dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “Pengelolaan Program KIA KB Di Komunitas Melalui Posyandu Balita/ Lansia”. Makalah yang berjudul “Pengelolaan Program KIA KB Di Komunitas Melalui Posyandu Balita/ Lansia” ini, disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas. Makalah ini disusun tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami
penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam pembuatan makalah ini. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Yani Widyastuti S.SiT, M.Keb selaku Dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bahasanya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang. Akhirnya, kami penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat membawa manfaat terutama bagi kami dan pembaca sekalian
Yogyakarta, 30 Maret 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2 C. Tujuan ................................................................................................ 3 BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 4 A. Posyandu Balita ..................................................................................... 4 1. Pengertian posyandu ............................................. .................. ...... 4 2. Tujuan posyandu .................................................... .................. ...... 4 3. Kegiatan di posyandu ............................................. .................. ...... 5 4. Sasaran posyandu ................................................... .................. ...... 6 5. Syarat terbentuknya posyandu ............................... .................. ...... 6 B. Posyandu Lansia .......................................................... .................. ...... 7 1. Pengertian posyandu lansia .................................... .................. ...... 7 2. Tujuan posyandu lansia.......................................... .................. ...... 7 3. Sasaran dari posyandu lansia ................................. .................. ...... 7 4. Mekanisme pelayanan posyandu lansia ................. .................. ...... 8 5. Kendala pelaksanaan posyandu lansia .................. .................. ...... 8 6. Bentuk pelayanan posyandu lansia ........................ .................. .... 10 BAB III PENUTUP ............................................................ .................. .... 12 A. Kesimpulan .................................................................... .................. .... 12 B. Saran .............................................................................. .................. .... 12 DAFTAR PUSTAKA ......................................................... .................. ..... iii
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan
secara
keseluruhan.
Jika
dilihat
dari
kepentingan
masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan status kesehatan. Jika dilihat dari kepentingan pemerintah, maka pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan usaha memperluas jangkauan layanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun swasta dengan peran aktif dari masyarakat sendiri. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat yang bersangkutan. Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan di segala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan
mempunyai
arti
yang
penting
dalam
kehidupan
nasional,khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Hal ini merupakan suatu upaya yang besar sehingga tidak dapat dilaksanakan hanya oleh pemerintah melaikan perlu peran serta masyarakat. Untuk mempercepat angka penurunan tersebut diperlukan keaktifan peran serta masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan Posyandu karena Posyandu adalah milik masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan umum. Dimana kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. Untuk mewujudkan tujuan posyandu tersebut maka perlu dibarengi
1
dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh kader posyandu. Banyak
faktor
yang mempengaruhi keaktifan kader diantaranya
pengetahuan kader tentang posyandu, pengetahuan kader tentang posyandu akan berpengaruh terhadap kemauan dan perilaku kader untuk mengaktifkan
kegiatan
posyandu,
terlaksananya
program
kerja
sehingga
posyandu.
akan
Perilaku
mempengaruhi yang
didasari
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Selain pengetahuan kader tentang posyandu, keaktifan kader juga dipengaruhi oleh motivasi baik dari dalam diri kader sendiri ataupun dari pihak luar seperti dukungan yang positif dari berbagai pihak diantaranya kepala desa, tokoh masyarakat setempat, maupun dari petugas kesehatan setempat, fasilitas yang memadai (mengirimkan kader kepelatihanpelatihan kesehatan, pemberian buku panduan, mengikuti seminar-seminar kesehatan), penghargaan, kepercayaan yang diterima kader dalam memberikan pelayanan kesehatan mempengaruhi aktif tidaknya seorang kader posyandu. Penghargaan bagi kader dengan mengikuti seminarseminar kesehatan dan pelatihan serta pemberian modul-modul panduan kegiatan pelayanan kesehatan. Dengan kegiatan tersebut diharapkan kader mampu dalam memberikan pelayanan kesehatan dan aktif datang disetiap kegiatan posyandu.
B. Rumusan masalah 1. Apakah Pengertian posyandu ? 2. Apakah Tujuan posyandu ? 3. Bagaimanakah Kegiatan di posyandu ? 4. Siapakah Sasaran posyandu ? 5. Apakah Syarat terbentuknya posyandu? 6. Apakah Pengertian posyandu lansia? 7. Apakah tujuan posyandu lansia?
2
8. Siapakah sasaran dari posyandu lansia? 9. Bagaimana mekanisme pelayanan posyandu lansia? 10. Apakah kendala pelaksanaan posyandu lansia? 11. Bagaimanakah bentuk pelayanan posyandu lansia?
C. Tujuan 7. Mengetahui Pengertian posyandu 8. Mengetahui Tujuan posyandu 9. Mengetahui Kegiatan di posyandu 10. Mengetahui Sasaran posyandu 11. Mengetahui Syarat terbentuknya posyandu 12. Mengetahui Pengertian posyandu lansia 13. Mengetahui tujuan posyandu lansia 14. Mengetahui sasaran dari posyandu lansia 15. Mengetahui mekanisme pelayanan posyandu lansia 16. Mengetahui kendala pelaksanaan posyandu lansia 17. Mengetahui bentuk pelayanan posyandu lansia
3
BAB II PEMBAHASAN
A. POSYANDU BALITA 1. Pengertian Posyandu (pos pelayanan terpadu) adalah kegiatan yang dilakukan oleh, dari dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak pada khususnya. Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang di bimbing petugas terkait. (Departemen kesehatan RI. 2006) Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. (Effendi, Nasrul. 1998: 267)
2. Tujuan a. Menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran. b. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR. c. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil sehat dan sejahtera. d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat. e. Pendekatan
dan
pemerataan
pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan geografis. f. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
4
3. Kegiatan Posyandu Beberapa kegiatan diposyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu antara lain: a. Kesehatan Ibu dan Anak 1) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita dan anak prasekolah. 2) Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral. 3) Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasiny. 4) Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA. b. Keluarga Berencana 1) Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi. 2) Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya. c. Immunisasi Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT3x, polio 3x, dan campak 1x pada bayi. d. Peningkatan gizi 1) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat. 2) Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui. 3) Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun e. Penanggulangan Diare
5
4. Sasaran Posyandu a. Bayi berusia kurang dari 1 tahun b. Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun c. Ibu hamil d. Ibu menyusui e. Ibu nifas f. Wanita usia subur
5. Syarat terbentuknya Posyandu a. Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti: 1) Pos penimbangan balita 2) Pos immunisasi 3) Pos keluarga berencana desa 4) Pos kesehatan 5) Pos lainnya yang dibentuk baru. b. Alasan Pendirian Posyandu Posyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai berikut: 1) Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB. 2) Posyandu
dari
masyarakat
untuk
masyarakat
dan
oleh
masyarakat, sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana. c. Penyelenggara Posyandu 1) Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi
kader
kesehatan
setempat
dibawah
bimbingan
Puskesmas. 2) Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari keder PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut.
6
B. POSYANDU LANSIA 1. Pengertian Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya. Posyandu lansia / kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat atau /UKBM yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri khususnya pada penduduk usia lanjut. Pengertian usia lanjut adalah mereka yang telah berusia 60tahun keatas.
2. Tujuan Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain : a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan
kebutuhan lansia b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta
dalam
pelayanan
kesehatan
disamping
meningkatkan
komunikasi antara masyarakat usia lanjut.
3. Sasaran Posyandu Lansia a. Sasaran langsung 1) Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun) 2) Kelompok usia lanjut (60 tahun keatas) 3) Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)
7
b. Sasaran tidak langsung 1) Keluarga dimana usia lanjut berada 2) Organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut 3) Masyarakat luas
4. Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja, pelayanan yang diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten maupun kota penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada juga hanya menggunakan sistem pelayanan 3 meja, dengan kegiatan sebagai berikut : a. Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau tinggi badan b. Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini. c. Meja III : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa dilakukan pelayanan pojok gizi.
5. Kendala Pelaksanaan Posyandu Lansia Beberapa kendala yang dihadapi lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu antara lain : a. Pengetahuan lansia
yang rendah tentang manfaat
posyandu.
Pengetahuan lansia akan manfaat posyandu ini dapat diperoleh dari pengalaman
pribadi
dalam
kehidupan
sehari-harinya.
Dengan
menghadiri kegiatan posyandu, lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar
8
pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia b. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau Jarak posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa harus mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena penurunan daya tahan atau kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu ini berhubungan dengan faktor keamanan atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau merasa mudah untuk menjangkau lokasi posyandu tanpa harus menimbulkan kelelahan atau masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat atau motivasi lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan demikian, keamanan ini merupakan faktor eksternal dari terbentuknya motivasi untuk menghadiri posyandu lansia. c. Kurangnya
dukungan
keluarga
untuk
mengantar
maupun
mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu. Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa jadwal
posyandu,
dan
berusaha
membantu
mengatasi
segala
permasalahan bersama lansia. d. Sikap
yang
kurang
baik
terhadap
petugas
posyandu.
Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas kesiapan atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan sikap yang baik tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang diadakan di posyandu lansia. Hal ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah suatu cermin kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek. Kesiapan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya suatu respons.
9
6. Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia Pelayanan Kesehatan di Posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan Kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi. Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu Lansia seperti tercantum dalam situs Pemerintah Kota adalah: a. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya. b. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua ) menit. c. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT). d. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit. e. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat f. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula (diabetes mellitus) g. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal. h. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7. i. Penyuluhan Kesehatan.
10
Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat
seperti
Pemberian Makanan
Tambahan
(PMT) dengan
memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lanjut usia dan kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia, dibutuhkan, sarana dan prasarana penunjang, yaitu: tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka), meja dan kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan dewasa, meteran pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium sederhana, thermometer, Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia.
11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Diperlukan keaktifan peran serta masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan Posyandu karena Posyandu adalah milik masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan umum. Dimana kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. Untuk mewujudkan tujuan posyandu tersebut maka perlu dibarengi dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh kader posyandu baik untuk posyandu balita maunpun posyandu lansia.
B. Saran Sebaiknya pelayanan ini harus di gerakkan dengan sebaik-baiknya agar mendapat hasil semaksimal mungkin dan dapat meningkatkan kesehatan di desa setempat. Harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat dan kami juga berharap semoga angka kesakitan dan kematian di Indonesia dapat menurun dan diturunkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Departemen kesehatan RI. 2006 Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Pengertian Posyandu, Kegiatan, Definisi, Tujuan, Fungsi, Manfaat dan Pelaksanaan Posyandu. KMS
iii