Sap Deteksi Dini Ca Cerviks.docx

  • Uploaded by: fira
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Deteksi Dini Ca Cerviks.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,483
  • Pages: 9
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA WANITA USIA SUBUR “DETEKSI DINI CA CERVIKS”

Disusun Oleh: 1.

Intan Novita Sari

2.

Larasati Cahaya Ningrum

3.

Mia Indiyanti

4.

Miftah Rizkiyah R

5.

Nathias Okta Zella

6.

Siti Hardianti

7.

Yusrina Fauzziyyah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMC BINTARO KOMPLEKS RS. IMC, JL. RAYA JOMBANG NO.56 CIPUTAT-KOTA TANGERANG SELATAN 12453 Telp. 021-70615668/74862106. Fax. 021-74861272 Email: [email protected]

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan

: Deteksi Dini CA Cerviks

Sasaran

: Wanita usia subur

Hari/Tanggal

:

Waktu

: 30 menit

Tampat

:

1. Tujuan Umum : Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, peserta mengerti dan memahami manfaat Deteksi Dini CA Cerviks. 2. Tujuan Khusus : Setelah mengikuti penyuluhan peserta dapat : a. Menyebutkan dengan benar pengertian Deteksi Dini CA Cerviks tanpa melihat catatan b. Menyebutkan dengan benar manfaat Deteksi Dini CA Cerviks bagi wanita subur tanpa melihat catatan. c. Menjelaskan pencegahan Deteksi Dini CA Cerviks dengan cara melakukan pemeriksaan IVA Test dan PAP SMEAR d. Menyebutkan dengan benar kapan saja IVA Test dan PAP SMEAR dilakukan tanpa melihat catatn e. Menjelaskan perbedaan IVA Test dan PAP SMEAR

3. Materi Pembahasan :

a. Pengertian Deteksi Dini CA Cerviks b. Manfaat Deteksi Dini CA Cerviks c. Menjelaskan pencegahan Deteksi Dini CA Cerviks dengan cara melakukan pemeriksaan IVA Test dan PAP SMEAR d. Waktu IVA Test dan PAP SMEAR e. Perbedaan IVA Test dan PAP SMEAR 4. Metode Penyuluhan : a. Ceramah, b. Tanya jawab c. Demonstrasi 5. Media : a. Leaflet b. Lembar balik 6. Kegiatan : No

Kegiatan Peserta

1.

Pembukaan: 1. Menjawab Salam 2. Memperhatikan 3. Memperhatikan dan Merespon

Waktu Penyuluh 1. Memberikan salam, memperkenalkan diri 2. Menjelaskan Maksud dan Tujuan 3. Apersepsi dengan mengungkapkan pertanyaan tentang IVA Test dan PAP SMEAR

5 s/d 10 Menit

2.

Pelaksanaan Penyuluhan

1. Menjelaskan pengertian

1. Memperhatikan

IVA Test dan PAP SMEAR

2. Memberikan pertanyaan

a. Menanyakan kepada

3. Mensimulasikan cara Perawatan Perineum

peserta apabila ada yang kurang jelas. b. Menerima dan menjawab pertanyaan yang diajukan peserta. 2. Menjelaskan manfaat IVA Test dan PAP SMEAR a. Menanyakan kepada peserta apabila ada yang kurang jelas. b. Menerima dan menjawab pertanyaan yang diajukan peserta. 3. Menjelaskan waktu IVA Test dan PAP SMEAR. a. Menanyakan kepada peserta apabila ada yang kurang jelas. b. Menerima dan menjawab pertanyaan yang diajukan peserta. 4. Menjelaskan perbedaan IVA Test dan PAP SMEAR. a. Menanyakan kepada peserta apabila ada yang kurang jelas.

15 s/d 30 Menit

b. Menerima dan menjawab pertanyaan yang diajukan peserta. 5. Mendemonstrasikan IVA Test dan PAP SMEAR. 3.

Penutup: 1. Menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri 2. Memperhatikan 3. Memberikan sumbang saran 4. Memperhatikan dan membalas salam

1. Memberikan pertanyaan tentang materi yang baru

5 s/d 10 Menit

dijelaskan. 2. Mendiskusikan bersama jawaban dari peserta. 3. Bersama semua peserta menyimpulkan materi yang telah dibahas. 4. Menutup pertemuan dan memberi salam

7. Evaluasi Prosedur : Post test Jenis test : Pertanyaan secara lisan Butir soal : 4 soal a. Jelaskan apa itu IVA Test dan PAP SMEAR? b. Jelaskan apa saja manfaat IVA Test dan PAP SMEAR? c. Jelaskan kapan IVA Test dan PAP SMEAR? d. Jelaskan perbedaan IVA Test dan PAP SMEAR?

Tanggerang Selatan, 2019

Penyaji

Penyaji, MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Deteksi Dini Kanker Deteksi dini kanker adalah usaha untuk menemukan adanya kanker yang masih dapat disembuhkan yaitu kanker yang belum lama tumbuh, masih kecil, masih lokal, masih belum menimbulkan kerusakan yang berarti. Tujuannya untuk menemukan adanya kanker secara dini, yaitu kanker yang masih dapat disembuhkan untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat kanker. B. Kanker Rahim 1. Pengertian Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel dileher rahim, umunya kanker serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, gejala baru muncul pada saat kanker mulai menyebar meskipun belum diketahui apa penyebab kanker serviks, ada beberapa faktor yang meningkatkan kanker ini, faktor utamanya adalah kelompok virus yang disebut HPV (Human Papilloma Virus) yang menginfeksi kanker rahim. HPV pada serviks menular melalui hubungan seks dan penularan ini semakin beresiko bila memiliki lebih dari satu pasangan seksual, hubungan seks pada usia dini, individu dan kekebalan tubuh lemah. 2. Penyebab Kanker serviks memiliki beberapa tahapan yaitu ; 1) stadium 1 : sel kanker tubuh didalam leher rahim tetapi belum menyebar keluar rahim. 2) stadium 2 : kanker sudah menyebar kerahim namun belum menyebar hingga ke bawah vagina atau dinding panggul. 2) stadium 3 : kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina, menekan saluran kemih yang menyebabkan hidronefrosir. 3) stadium 4 : kanker sudah menyebar ke organ lain seperti kandung kemih, hati, paruparu,usus, tulang. 3. Pencegahan 1) Seks secara aman 2) Menerima vaksin HPV, 3) Rutin menjalani pap smear, 4) Melakukan IVA Test, tidak merokok

C. Pap Smear Pengertian Pap smear Pap Smear adalah pemeriksaan sel – sel pada serviks uteri untuk mengetahui apakah ada perubahan abnormal yang bersifat prakanker. Umur penderita kanker leher rahim antara 30 -60 tahun, terbanyak antara 45 050 tahun. Periode laten dari fase prainvasif untuk menjadi invasif memakan waktu sekitar 10 tahun. Dalam kurun waktu yang selama itu, mungkin saja seorang penderita tidak akan merasakan nyeri pada alat genetalianya, karena memang sel – sel pada leher rahim tidak terdapat sensor nyeri. Tujuan pap smear Tujuan dilakukan papsmear adalah untuk mendeteksi secara dini perubahanperubahan sel pada servik uteri, apakah normal atau tidak. Sehingga apabila ditemukan sel prakanker dapat diupayakan pengobatan yang optimal. 1. Cara Melakukan Pap Smear Adapun langkah-langkah dalam melakukan pap smear adalah : a. Spekulum dipasang dalam vagina. b. Spatula ayre yang dimodifikasi dengan cytobrush dimasukan ke dalam leher rahim, kemudian diputar se arah jarum jam. c. Usaplah sekret yang didapat pada obyek glass. d. Sediaan difiksasi dalam alkohol 95% selama 30 menit. e. Kirim sampel ke laboratorium sitologi. A. IVA 1. Pengertian IVA IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009) IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5% (Wijaya Delia, 2010). Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker (high-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 6696% dan spesifitas 64-98%. Sedangkan nilai prediksi positif (positive predective value) dan nilai prediksi negatif (negative predective value) masing-masing antara 10-20% dan 92-97% (Wijaya Delia, 2010). Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi.

Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks yang telah diberi asam asetat 3-5% secara inspekulo. Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal. Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada jaringan epitel. Serviks yang diberi larutan asam asetat 5% akan merespon lebih cepat daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan pemberian asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal (merah homogen) dan bercak putih (displasia) (Novel S Sinta,dkk,2010).

2. Tujuan IVA Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada leher rahim. 3. Keuntungan IVA Menurut (Nugroho. 2010) keuntungan IVA dibandingkan tes-tes diagnosa lainnya adalah: a. Mudah, praktis, mampu laksana b. Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan c. Alat-alat yang dibutuhkan sederhana d. Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana,Menurut (Emilia. 2010 :53) keuntungan IVA e. Kinerja tes sama dengan tes lain f. Memberikan hasil segera sehingga dapat diambil keputusan mengenai penatalaksanaannya 4. Jadwal IVA Program Skrining Oleh WHO : a. Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun b. Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-55 tahun c. Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun (Nugroho Taufan, dr. 2010) d. Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada wanita usia 2560 tahun. e. Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur hidup memiliki dampak yang cukup signifikan. f. Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1 tahun dan, bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun

5. Syarat Mengikuti Test IVA a. Sudah pernah melakukan hubungan seksual b. idak sedang datang bulan/haid c. Tidak sedang hamil d. 3x24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual 6. Kategori IVA Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah: a. IVA negatif = menunjukkan leher rahim normal. b. IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya (polip serviks). c. IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ) d. IVA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini (stadium IB-IIA).

Related Documents


More Documents from "Lee EunHye Lim"