Posyandu Balita(1).docx

  • Uploaded by: Candra Ayu
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Posyandu Balita(1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,758
  • Pages: 21
POSYANDU BALITA

Oleh Kelompok 6:

1. Ari Cendani Prabawati

( 17.321.2658 )

2. Ni Kadek Kristiani

( 17.321.2684 )

3. Ni Ketut Yuliana

( 17.321.2686 )

4. Ni Made Ayu Priyastini

( 17.321.2695 )

5. Ni Putu Ayu Wismaya Dewi

( 17.321.2698 )

6. Ni Putu Merry Tasia Suryawan

( 17.321.2702 )

7. Ni Wayan Yuna Pratiwi

( 17.321.2705)

8. Ni Luh Asriani

( 17.321.2688)

STIKES WIRA MEDIKA BALI PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2018/2019

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan “Posyandu Balita”. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, supaya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepanya

dapat lebih baik lagi dan semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan.

Makalah ini kami sadari masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 31 oktober 2018

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2 1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Posyandu Balita ................................................................................. 4 2.2 Tujuan Posyandu Balita ....................................................................................... 5 2.3 Pelaksanaan Sistem 5 Meja Posyandu Balita....................................................... 6 2.4 Pengertian Tugas, Organisasi Dan Pendanaan Kader .......................................... 8 2.5 Kartu Menuju Sehat ............................................................................................. 12

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan .............................................................................................................. 16 3.2 Saran .................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 18

iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola danvdiselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia yang mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien, dan dapat menjangkau semua sasaran yang membutuhkan pelayanan, salah satunya adalah layanan tumbuh kembang anak (Depkes RI, 2006). Kegiatan pemantauan pertumbuhan di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1974 melalui penimbangan bulanan di posyandu dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan penimbangan bulanan ini diharapkan gangguan pertumbuhan setiap anak dapat diketahui lebih awal sehingga dapat ditanggulangi secara cepat dan tepat. Pemantauan pertumbuhan perlu ditingkatkan perannya dalam tindak kewaspadaan untuk mencegah memburuknya keadaan gizi balita (Depkes RI,2002). Perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan anak. Bila kenaikan berat badan anak lebih rendah dari yang seharusnya, pertumbuhan anak terganggu dan anak berisiko akan mengalami kekurangan gizi. Sebaliknya bila kenaikan berat badan lebih besar dari yang seharusnya merupakan indikasi risiko kelebihan gizi (Depkes RI, 2009).

Pemantauan pertumbuhansaat ini merupakan kegiatan utama posyandu yang jumlahnya mencapai lebih dari 260.000 yang tersebar di seluruh Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar

1

(Riskesdas) 2007 menunjukkan bahwa sebanyak 74,5% (sekitar 15 juta) balita pernah ditimbang minimal 1 kali selama 6 bulan terakhir; 60,9% diantaranya lebih dari 4 kali. Sebanyak 65 % (sekitar 12 juta) balita memiliki KMS (Depkes RI, 2009). Semua informasi atau data yang diperlukan untuk pemantauan pertumbuhan balita, pada dasarnya bersumber dari data berat badan hasil penimbangan balita bulanan yang diisikan ke dalam KMS untuk dinilai naik (N) atau tidaknya(T). Tiga bagian penting dalam pemantauan pertumbuhan adalah: ada kegiatan penimbangan yang dilakukan terus menerus secara teratur, ada kegiatan mengisikan data berat badan anak ke dalam KMS, serta ada penilaian naik atau turunnya berat badan anak sesuai dengan arah garis pertumbuhannya (Depkes RI, 2002).

1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan posyandu balita? 2. Apa yang dimaksud dengan tujuan posyandu balita? 3. Apa yang dimaksud dengan pelaksanaan sistem 5 meja posyandu balita? 4. Apa yang dimaksud dengan kader? 5. Apa yang dimaksud dengan KMS?

1.3 TUJUAN PENULISAN Tujuanpenulisan makalah ini adalah untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Jawaban dari pertanyaan tersebut sebagai berikut: 1. Mahasiswa mampu memahami pengertian posyandu balita 2. Mahasiswa mampu memahami tujuan posyandu balita 3. Mahasiswa mampu memahami pelaksanaan sistem 5 meja posyandu balita 4. Mahasiswa mampu memahami pengertian kader 5. Mahasiswa mampu memahami pengertian KMS

2

1.4 MANFAAT PENULISAN Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. 1. Manfaat bagi penulis a. Untuk menambah wawasan penulis agar lebih mengetahui apa saja yang dilakukan dalam posyandu balita untuk menurunkan angka kematian atau angka kecacatan pada balita. 2. Bagi pembaca: b. Untuk menambah wawasan pembaca agar lebih mengetahui apa saja yang dilakukan dalam posyandu balita untuk menurunkan angka kematian atau angka kecacatan pada balita. c. Sebagai media informasi.

3

BAB 2

PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Posyandu Balita Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes, 2011). Posyandu merupakan suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana (Meilani, 2009). Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan sosial. UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, intas sektor dan lembaga terkait lainnya (Depkes, 2011). Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga. berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu manusia di masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi yaitu: 4

a. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita. b. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh. c. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara. Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan strategi yang tepat untuk intervensi ini. Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan memperhatikan aspek-aspek Poleksosbud. 2.2 Tujuan Posyandu Balita Menurut Sulistyorini (2011) tujuan penyelenggaraan Posyandu adalah sebagai berikut: a. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (ibu hamil, melahirkan, dan nifas). AKI dsn AKB masih cukup tinggi meskipun dari tahun ketahun sudah dapat diturunkan, b. Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera), c. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untu mengembangkan kegiatan kesehatan dan Keluarga Berenacana (KB) serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera, d. Posyandu berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera, e. Menghimpun potensi masyarakat untuk berperan serta secara aktif meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi, dan balita dan keluarga serta mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita.

5

2.3 Pelaksanaan Sistem 5 Meja Posyandu Balita Pelaksanaan kegiatan di Posyandu Cahaya dikenal dengan nama “sistem 5 meja”, dimana kegiatan di masing-masing meja mempunyai kehususan sendiri-sendiri. Sistem 5 meja tersebut tidak berarti bahwa Posyandu harus memiliki 5 buah meja untuk pelaksanaanya, tetapi kegiatan Posyandu harus mencakup 5 pokok kegiatan: a. Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui b. Meja 2 Penimbangan balita c. Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan d. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui e. Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok oralit 1. Kegiatan Di MEJA 1 a. Pendaftaran Balita a) Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita b) Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah ditimbang. Minta KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempat penimbangan. c) Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau KMS lamanya hilang. Ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya ke tempat penimbangan. b. Pendaftaran ibu hamil a) Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil. b) Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke meja 4 untuk mendapat pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas kesehatan di meja 5. c) Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik kertas, dan ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas kesehatan di meja 5.

6

2. Kegiatan di MEJA 2 a. Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada secarik kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam KMS. b. Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menu meja 3, meja pencatatan. 3. Kegiatan di MEJA 3 a. Buka KMS balita yang bersangkutan. b. Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya. c. Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS. d. Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut. e. Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai ingatan ibunya. f. Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang, perkirakan bulan lahir anak dan catat. 4. Kegiatan di MEJA 4 a. Penyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak, perhatikan umur dan

hasil penimbangan pada bulan ini. Kemudian ibu balita diberi penyuluhan. b. Penyuluhan untuk semua ibu hamil. Anjurkan juga agar ibu memeriksakan kehamilannya

sebanyak minimal 5 kali selama kehamilan pada petugas kesehatan atau bidan c. Penyuluhan untuk semua ibu menyusui mengenai pentingnya ASI, kapsul iodium/garam

iodium dan vitamin A. 5. Kegiatan di MEJA 5 Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB, imunisasi serta pemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas. a. Sasaran Posyandu: a) Bayi/Balita. b) Ibu hamil/ibu menyusui. c) WUS dan PUS.

7

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi: a.

Kesehatan ibu dan anak: a) Pemberian pil tambah darah (ibu hamil) b) Pemberian vitamin A dosis tinggi (bulan vitamin A pada bulan Februarii dan Agustus) c) PMT d) lmunisasi. e) Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.

b. Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom. c. Pemberian Oralit dan pengobatan. d. Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS alita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN S: Semua baita diwilayah kerja Posyandu. K: Semua balita yang memiliki KMS. D: Balita yang ditimbang. N: Balita yang naik berat badannya.

2.4 Pengertian, tugas, organisasi, dan pendanaan kader 2.4.1 Pengertian Kader Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela mengelola posyandu. Kader posyandu merupakan pilar utama penggerak pembangunan khususnya di bidang kesehatan mereka secara swadaya dilibatkan oleh puskesmasdalam kegiatan pelayanan kesehatan desa yang salah satunya adalah pemberian imunisasi Polio. Tanpa mereka kegiatan pelayanan kesehatan di desa tidak banyak artinya kader posyandu sebaiknya mampu menjadi pengelola posyandu, karena merekalah yang paling memahami masyarakat di

8

wilayahnya. Kaderbertugas melaksanakan penyuluhan di posyandu, salah satunya penyuluhan tentang bayi / balita mengenai jadwal pemberian imunisasi dan manfaatnya 2.4.2 Tugas Kader Adapun tugas kader dalam Posyandu meliputi: 1. Melakukan kegiatan bulanan Posyandu a. Mempersiapkan pelaksanaan Posyandu 2.

Tugas- tugas kader Posyandu pada saat persiapan hari buka Posyandu, meliputi: a.

Menyiapkan alat dan bahan, yaitu alat penimbangan bayi, kartu menuju sehat (KMS), alat peraga, LILA, alat pengukur, obat-obat yang dibutuhkan

b. Mengundang dan menggerakkan masyarakat yaitu memberitahu ibu-ibu untuk datang ke Posyandu c. Menghubungi pokja Posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor Desa dan meminta mereka untuk memastikan apakah petugas sektor bisa hadir pada buka Posyandu d. Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas diantara kaderkader Posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan. 3. Tugas kader pada kegiatan bulanan Posyandu a. Tugas kader pada hari buka Posyandu disebut juga dengan tugas pelayanan 5 meja, meliput: 1. Meja 1: Petugas mendaftar bayi atau balita yaitu menuliskan nama balita pada kartu menuju sehat (KMS) dan mendaftar ibu hamil pada formulir atau register ibu hamil 2. Meja 2: Petugas menimbang bayi atau balita dan mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada kartu menuju sehat (KMS). 3. Meja 3: Petugas mengisi kartu menuju sehat (KMS) atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertas kedalam kartu menuju sehat (KMS) anak tersebut 4.

Meja 4: Petugas menjelaskan data kartu menuju sehat (KMS) atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan yang digambarkan dalam grafik 9

KMS kepada ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran. 5. Meja 5: kegiatan pelayanan sektor yang biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan. Pelayanan yang diberikan antara lain: imunisasi, keluarga berencana (KB), pemberian pil zat besi, dan vitamin A b.

Kegiatan setelah pelayanan bulanan Posyandu Tugas - tugas kader setelah hari buka Posyandu, meliputi: 1. Memindahkan catatan – catatan dalam kartu menuju sehat (KMS) ke dalam buku register atau buku bantu kader 2. Menilai hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari Posyandu pada bulan berikutnya 3. Kegiatan kunjungan rumah merupakan tindak lanjut dan mengajak ibu-ibu datang ke Posyandu pada kegiatan bulan berikutnya.

Tugas kegiatan kader akan ditentukan, mengingat bahwa pada umumnya kader bukanlah tenaga profesional melainkan hanya membantu dalam pelayanan kesehatan. Dalam hal ini perlu adanya pembatasan tugas yang diemban, baik menyangkut jumlah maupun jenis pelayanan. Adapun kegiatan pokok yang perlu diketahui oleh dokter kader dan semua pihak dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan baik yang menyangkut didalam maupun diluar Posyandu antara lain: a) Kegiatan yang dapat dilakukan kader di Posyandu adalah: - Melaksanan pendaftaran. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita. - Melaksanakan pencatatan hassil penimbangan. - Memberikan penyuluhan. - Memberi dan membantu pelayanan. - Merujuk. b) Kegiatan yang dapat dilakukan kader diluar Posyandu KB-kesehatan adalah: 1. Bersifat yang menunjang pelayanan KB, KIA, Imunisasi, Gizi dan penanggulan diare. 2.

Mengajak ibi-ibu untuk datang para hari kegiatan Posyandu.

3. Kegiatan yang menunjang upanya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang ada: - pemberantasan penyakit menular. - Penyehatan rumah. - Pembersihan sarang nyamuk. - Pembuangan sampah. - Penyediaan sarana air bersih. - Menyediakan sarana jamban keluarga. - Pembuatan sarana pembuangan air limbah. - Pemberian

10

pertolongan pertama pada penyakit. - P3K - Dana sehat. - Kegiatan pengembangan lainnya yang berkaitan dengan kesehatan. 4. Peranan Kadfe diluar Posyandu KB-kesehatan: - Merencanakan kegiatan, antara lain: menyiapkan dan melaksanakan survei mawas diri, membahas hasil survei, menyajikan dalam MMD, menentukan masalah dan kebutuhan kesehatan masyarakat desa, menentukan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan bersama masyarakat, membahas pembagian tugas menurut jadwal kerja. - Melakukan komunikasi, informasi dan motivasi wawan muka (kunjungan), alat peraga dan percontohan. - Menggerakkan masyarakat: mendorong masyarakat untuk gotng ronyong, memberikan informasi dan mengadakan kesepakatan kegiatan apa yang akan dilaksanakan dan lain-lain. Memberikan pelayanan yaitu: a. Membagi obat b. Membantu mengumpulkan bahan pemeriksaan c. Mengawasi pendatang didesanya dan melapor d. Memberikan pertolongan pemantauan penyakit e. Memberikan pertolongan pada kecelakaan dan lainnya - Melakukan pencatatan, yaitu: 1. KB atau jumlah Pus, jumlah peserta aktif dsb 2. KIA: jumlah ibu hamil, vitamin A yang dibagikan dan sebagainya 3. Imunisasi: jumlah imunisasi TT bagi ibu hamil dan jumlah bayi dan balita yang diimunisasikan 4. Gizi: jumlah bayi yang ada, mempunyai KMS, balita yang ditimbang dan yang naik timbangan 5. Diare: jumlah oralit yang dibagikan, penderita yang ditemukan dan dirujuk Melakukan pembinaan mengenai laima program keterpaduan KB-kesehatan dan upanya kesehatan lainnya. - Keluarga pembinaan yang untuk masingmasing untuk berjumlah 10-20KK atau diserahkan dengan kader setempat hal ini dilakukan dengan memberikan informasi tentang upanya kesehatan dilaksanakan. - Melakukan kunjungan rumah kepada masyarakat terutama keluarga binaan. - Melakukan pertemuan kelompok.

11

2.4.3 Organisasi Kader kader suatu organisasi dapat dibedakan menjadi dua ikon secara umum. Pertama, pelaku kader (subyek). Dan kedua, sasaran kader (obyek). Untuk yang pertama, subyek atau pelaku kader sebuah organisasi adalah individu atau sekelompok orang yang dipersonifikasikan dalam sebuah organisasi dan kebijakan-kebijakannya yang melakukan fungsi regenerasi dan kesinambungan tugas-tugas organisasi. Sedangkan yang kedua adalah obyek dari kader, dengan pengertian lain adalah individu-individu yang dipersiapkan dan dilatih untuk meneruskan visi dan misi organisasi. 2.4.4 Pendanaan Sejak tahun 2000 pos pelayanan terpadu (posyandu) telah berkembang baik, tetapi kekurangan dana dan pelatihan mengalami penurunan kinerja akibat krisis ekonomi. Hal tersebut terlihat pada penurunan kunjungan dan drop out kader yang menghadapi banyak tugas, besar cakupan, dan kurang mampu merespon tuntutan masyarakat. Pedoman World Health Organization (WHO) terakhir menyatakan bahwa untuk menjamin keberlanjutan program jangka panjang, kader perlu dibayar. Kabupaten Penajam Paser Utara memberikan insentif kader terbesar di Indonesia. Studi ini mengkaji peningkatan kinerja kader posyandu di Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun. 2.5 Kartu Menuju Sehat (KMS) Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah catatan grafik perkembangan anak yang diukur berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin. Dari situlah bisa diketahui status gizi bayi dan balita Anda. KMS juga menyuguhkan informasi kelengkapan imunisasi anak dan memantau pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Selain itu, dalam KMS terdapat tips dasar perawatan anak, seperti pemberian makanan anak, dan perawatan anak bila mengalami diare. Anda dianjurkan untuk memperbarui data di kartu tersebut setiap bulan dengan membawa balita Anda ke posyandu untuk ditimbang. Dengan memantau pertumbuhan anak melalui kartu ini, dokter dapat menentukan apakah seorang anak tumbuh normal, atau mengalami gangguan pertumbuhan sehingga dapat didagnosis dan ditangani 12

lebih dini. KMS terdiri dari 1 lembar (2 halaman bolak-balik) dengan 5 bagian di dalamnya. Cara mengisi dan membaca Kartu Menuju Sehat dibedakan antara anak laki-laki dengan anak perempuan. KMS anak laki-laki berwarna biru dan punya anak perempuan berwarna merah muda. Kartu Menuju Sehat (KMS) tersedia dalam bentuk fisik yang diberikan oleh dokter setelah kelahiran anak. 1. Bagaimana cara membaca KMS? Setelah anak ditimbang beratnya, dokter atau tenaga medis akan memberikan titik sesuaibulan waktu anak diperiksa. Tugas Anda selanjutnya adalah memperhatikan lokasi titik tersebut. Jika titik tersebut berada:

Grafik tumbuh kembang anak dalam KMS

13

a. Dibawah garis merah menunjukkan anak Anda mengalami kurang gizi sedang hinggaberat. Jika anak Anda berada di zona ini, maka segera bawa anak Anda ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut. b. Terletak di daerah dua pita warna kuning (di atas garis merah), hal ini menunjukkan anak tersebut mengalami kurang gizi ringan. Anda tidak perlu panik. Yang perlu Anda lakukan adalah mengevaluasi pemberian makanan pada anak Anda. c. Dua pita warna hijau muda dan dua warna hijau tua di atas pita kuning, menunjukkan anak Anda memiliki berat badan cukup atau status gizi baik atau normal. Meski begitu, berat badan anak tetap perlu ditimbang dan diawasi agar senantiasa sesuai dengan umurnya. d. Empat pita di atas pita warna hijau tua (2 pita warna hijau muda ditambah 2 pita warna kuning), menunjukkan anak Anda memiliki berat badan yang lebih di atas normal. Jika anak Anda mengalami hal ini, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih tepat. Perlu diingat, bahwa anak yang kelebihan berat badan mudah terkena berbagai penyakit, seperti obesitas atau serangan jantung. Di samping itu, anda juga perlu melihat perkembangan titiknya setiap bulan, apakah naik-turun, semakin menanjak, atau malah menurun. Masing-masing perkembangan ini ada artinya. a. Bila titik pada grafik lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, tandanya berat badan anak Anda naik. b. Bila titik pada grafik sejajar dengan bulan sebelumnya, maka berat badan anak Anda sama dengan bulan sebelumnya. Anda harus meningkatkan pemberian makan, baik mutu dan waktu pemberiannya c. Bila titik pada grafik lebih rendah dari bulan sebelumnya, maka berat badan anak Anda mengalami penurunan. Hal ini dapat terjadi terutama bila anak mulai memasuki usia 6 bulan di mana gigi sudah mulai tumbuh. Biasanya bila gigi akan tumbuh, anak akan mengalami demam ringan dan nafsu makan akan sedikit menurun. Jika anak tidak mengalami sakit, tetapi berat badannya tetap berkurang, maka ibu harus segera membawanya ke bidan atau dokter. d. Bila titik berat badan pada grafik KMS terputus-putus, ini artinya Anda kurang rajin menimbang anak. Alangkah baiknya jika penimbangan dilakukan setiap bulan.

14

Penjelasan istilah naik atau tidak naik pada berat badan anak dilambangkan dengan huruf N untuk berat badan naik dan T untuk berat badan tidak naik. Berat badan naik (N) artinya grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan berat badan sama dengan kenaikan berat badan minimal (KBM) atau lebih. Berat badan tidak naik (T) artinya grafik berat badan mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan berat badan kurang dari KBM.

15

BAB 3

PENUTUP

3.1 SIMPULAN Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes, 2011). Dengan tujuan posyandu balita adalah: a. Menurunkan Angka Kematian Bayi b. Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) c. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untu mengembangkan kegiatan kesehatan dan keluarga berenacana. Dan pelaksanaan sistem 5 meja posyandu adalah: a. Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui b. Meja 2 Penimbangan balita c. Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan d. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui e. Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok orali

3.2 SARAN Kita sebagai remaja Indonesia harus mengarahkan masyarakat terutama ibu – ibu untuk datang ke posyandu dengan balitanya untuk mencegah angka kematian balita. Dimna selain itu kita sebagai warga negara juga mengisi kemerdekaan dengan hal- hal yang positif. Tindakan tersebut merupakan suatu sikap yang tepat dalam upaya menghormati perjuangan para pejuang. 16

Remaja sebagai generasi penerus bangsa. Sebagai penggerak nasib bangsa Indonesia. Apabila semakin banyak remaja Indonesia yang tidak peduli dengan kesehatan maka dari itu angka kematian akan semakin besar.

17

DAFTAR PUSTAKA

Departemen kesehatan RI. 2006. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta. BKKBN, Pedoman Pelaksanaan Keterpaduan KB-kesehatan. Jakarta, Tahun 1988. Gunawan L. A. dan Hari Sutejo. Pembangunan kesehatan masyarakat desa, jakrta, IAKAMI tahun 1980. INdonesia Depkes. Posyandu, Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Jkarta, 1987. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29988/5/Chapter%20I.pdf diakses pada tanggal 31 oktober 2018 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/50747/4/Chapter%20II.pdf diakses pada tanggal 31 oktober 2018 http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/buku-saku-posyandu.pdf diakses pada tanggal 31 oktober 2018

18

Related Documents

Posyandu Jadwal.xlsx
April 2020 28
Posyandu Lansia.docx
August 2019 55
Posyandu Remaja.docx
December 2019 34
Posyandu Jiwa.pptx
June 2020 14
Eksistensi Posyandu
April 2020 31
Rekap Posyandu
October 2019 46

More Documents from "ricky"

Tugas Resume Maternitas.docx
December 2019 31
Tugas Kd Ii.docx
December 2019 37
Bhs Inggris Paper
August 2019 45
Hematologi.docx
December 2019 34