MAKALAH DOKUMENTASI KEPERAWATAN “SOP Menerima Pasien Baru”
Tingkat: I (B)
Oleh: Kelompok 1
Afelika Wirahma Putri (183110201)
Suci Ramadhani R ( 183110229 )
Sherli Yusuf ( 183110233 )
Nur Aini ( 183110225 )
Dosen Pembimbing: Ns.Yessy Fadriyanti S,kep.,M,kep
Prodi D-III Keperawatan Padang Poltekkes Kemenkes RI Padang 2018
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasien yang masuk ke Rumah Sakit yang membutuhkan tindakan keperawatan karena membutuhkan pemantauan dan pengawasan yang lebih lanjut dan karena memiliki defisit personal higiene dan gangguan lainnya.Selain itu, pasien juga membutuhkan dukungan mental berupa konseling , healthty education. Di sini perawat di beri kepercayaan untuk merawat pasien dalam waktu 24 jam sebagai perawat yang profesional mampu memahami atau mempunyai kompetensi untuk melihat kebutuhan yang di gunakan pasien selama dalam proses keperawatan. Menerima pasien yang baru masuk Ke Rumah Sakit sesuai protap untuk dirawat yang berlaku dan pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien dan dengan kemajuan IPTEK sehingga pasien mampu melihat memperhatikan kualitas keperawatan yang telah di beri. Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif melibatkan pasien dan keluarga, dimana sangat mempengaruhi mutu kualitas pelayanan. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien dapat dimulai dengan adanya suatu upaya perencanaan tentang kebutuhan asuhan keperawatan sejak masuk sampai pasien pulang. Penerimaan pasien baru yang belum dilakukan sesuai standar maka besar kemungkinan akan menurunkan mutu suatu kualitas pelayanan yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kepercayaan pasien terhadap pelayanan suatu Rumah Sakit. Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam tekanan pelayanan keperawatan adalah dengan melakukan proses penerimaan pasien baru sesuai standar dengan harapan adanya faktor kelola yang optimal sehingga mampu menjadi wahana bagi
2
peningkatan keefektifan pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. B. Tujuan Setelah dilakukan penerimaan pasien baru diharapkan pasien baru mampu melakukan adaptasi ruangan dengan lebih baik, sehingga tingkat kecemasan pasien dapat berkurang. C. Manfaat 1. Bagi pasien Tercapainya
kepuasan
pasien
yang
optimal
terhadap
pelayanan
keperawatan. 2. Bagi perawat Tercapainya kepuasan kerja yang optimal, Perawat, pasien dan keluarga dapat bekerja sama dengan baik dan meningkatkan kepercayaan pasien/keluarga kepada perawat. 3. Bagi institusi Tercapainya model asuhan keperawatan professional.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Penerimaan Pasien Baru Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam menerima kedatangan pasien baru pada suatu ruangan. Dalam penerimaan pasien baru disampaikan beberapa hal mengenai orientasi ruangan, perawatan, medis dan tata tertib ruangan. 2. Tujuan 1. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan senyum dan salam 2. Membina hubungan saling percaya 3. Meningkatkan komunikasi terapeutik antara perawat, keluarga dan pasien 4. Mengetahui kondisi pasien secara umum 5. Melakukan atau melengkapi pengkajian pasien baru 6. Mengurangi kecemasan keluarga dan pasien
3. Tahapan Penerimaan Pasien Baru 1. Tahap pra penerimaan pasien baru a. Menyiapkan kelengkapan administrasi b. Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan c. Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
4
d. Menyiapkan lembar serah terima pasien dari ruangan lain catatan medik, obat, alat, hasil pemeriksaan penunjang, catatan khusus dll) e. Menyiapkan format pengkajian f. Menyiapkan informed consent sentralisasi obat. g. Menyiapkan nursing kit h. Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung serta sarana dan prasarana yang ada di ruangan. i. Menyiapkan lembar inventaris
2. Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru a. Pasien datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan atau perawat primer atau perawat yang diberi delegasi. b. Perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarganya. c. Perawat menunjukkan kamar atau tempat tidur pasien dan mengantar ke tempat yang telah ditetapkan. d. Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ke tempat tidur (apabila pasien datang dengan branchard atau kursi roda) dan berikan posisi yang nyaman e. Perawat PP menerima obat, alat, hasil pemeriksaan penunjang yang dan catatan khusus dari perawat yang mengantar kemudian mendokumentasikan pada lembar serah terima pasien dari ruangan lain dan penandatanganan antara perawat sebelumnya dengan PP.
5
f. Perawat PP atau PA melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan format. g. Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar. h. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat memberikan informasi secara lisan, kepada pasien/keluarga diajak orientasi ruangan dan keluarga tentang orientasi ruangan, perawatan (termasuk perawat yang bertanggung jawab dan sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung jawab dan jadwal visite), tata tertib di ruang. i. Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah disampaikan Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk menandatangani lembar informed concent sentralisasi obat. 4. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan 1. Pelaksanaan secara efektif dan efisien 2. Dilakukan oleh kepala ruangan, perawat primer atau perawat pelaksana yang telah diberi wewenang atau delegasi. 3. Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi pasien. 4. Saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarga tetaplah tersenyum dan gunakan komunikasi terapeutik. 5. Peran perawat dalam penerimaan pasien baru 1. Kepala ruangan a. Mendelegasikan kepada PP atau PA b. Memperkenalkan PP atau PA
6
c. Menerima pasien baru
2. Perawat primer a. Menerima telepon dari rekam medik/IGD/Poliklinik b. Menyiapkan lembar serah terima dan penerimaan pasien baru c. Menandatangani lembar penerimaan pasien baru d. Menerima obat, alat, hasil pemeriksaan penunjang yang dibawa dan catatan khusus. e. Melakukan pengkajian, membuat diagnosa keperawatan, intervensi dan implementasi keperawatan pada pasien baru. 6. Prosedur Penerimaan Pasien 1.
Penerimaan pasien yang akan berkunjung ke poliklinik, unit rawat jalan, unit gawat darurat ataupun yang akan dirawat adalah bagian dari sistem prosedur pelayanan rumah sakit.
2.
Disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, sehingga sangat menentukan kesan baik dan buruk dari rumah sakit tersebut.
7.Jenis Pasien Yang Datang Ke Rumah Sakit 1) Dilihat dari segi pelayanan rumah sakit dapat dibedakan menjadi : a. Pasien yang dapat menunggu b. Pasien berobat jalan yang datang dengan perjanjian c. Pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat d. Pasien yang segera ditolong (pasien gawat darurat)
7
Komponen Penilaian
YA
NO 1
PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN Alat: Pena,Buku,Telepon ,Buku Rawat inap 1. Prosedur
penerimaan
Pasien Rawat Jalan A. Pasien Baru a)
Setiap
pasien
baru
diterima
di
tempat
penerimaan pasien baru (TPP) b)
Diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan data identitas yang akan diisikan pada formulir ringkasan riwayat klinik.
c)
Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien yang akan digunakan sebagai kartu pengenal, yang harus dibawa pada setiap kunjungan berikutnya ke rumah sakit yang sama.
d)
Setelah selesai dalam proses pendaftaran, pasien
baru
dipersilahkan
menunggu
di
poliklinik yang dituju dan petugas rekam medis mempersiapkan berkas rekam medisnya kemudian dikirim ke poliklinik tujuan pasien. B. Pasien Kunjungan Lama
a) Setiap
pasien
lama
diterima
di
tempat
penerimaan pasien lama (TPPL) b) Diwawancarai tentang poliklinik yang dituju c) Setelah
selesai
melaksanakan
8
proses
TIDAK
pendaftaran pasien dipersilahkan menunggu di poliklinik. d) Pasien lama dapat dibedakan : 1).Pasien yang datang dengan perjanjian 2).Pasien yang datang atas kemauan sendiri (tidak dengan perjanjian) e) Setelah mendapat pelayanan yang cukup dari poliklinik, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien : 1).Pasien boleh langsung pulang 2). Pasien diberi slip perjanjian oleh petugas klinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, kepada pasien yang diminta datang kembali, harus lapor kembali ke TPP 3).Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain 4).Pasien harus ke ruang perawatan 5).Semua berkas rekam medis pasien yang telah selesai mendapatkan
pelayanan harus
kembali ke bagian rekam medis 6).Pasien yang harus dirawat inap, rekam medisnya dikirim ke ruang perawatan.
C. Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Inap
1. Penerimaan pasien rawat inap dinamakan Admitting Office/ Central Opname. a. Fungsi utamanya adalah menerima
9
pasien untuk dirawat di rumah sakit b. Tata cara penerimaan pasien yang disebut
admitting
prosedure
harus
wajar sesuai dengan keperluannya. c. Dengan makin meningkatnya jumlah pasien, pimpinan rumah sakit harus memberikan perhatian yang konstan dalam membina sistem dan prosedur penerimaan
pasien
yang
sebaik-
baiknya 2. Pasien yang memerlukan perawatan, dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : a. Pasien
yang
tidak
urgen,
penundaan perawatan pasien tersebut tidak akan menambah penyakitnya. b. Pasien yang urgen, tetapi tidak darurat
gawat,
dapat
dimasukkan ke dalam daftar tunggu. c. Pasien
gawat
darurat
(emergency), langsung dirawat 3. Aturan harus dipenuhi dalam penerimaan pasien rawat inap : d. Bagian
penerimaan
pasien
bertanggungjawab sepenuhnya mengenai pencatatan seluruh informasi dengan
yang
berkenaan
diterimanya
seorang
pasien di rumah sakit e. Bagian
penerimaan
10
pasien
harus segera memberitahukan bagian-bagian
lain
bagian
berkepentingan
yang
terutama
langsung setelah diterimanya seorang pasien untuk dirawat. f. Semua
bagian
harus
memberitahukan
bagian
penerimaan
apabila
seorang
pasien, pasien
diijinkan
meninggalkan rumah sakit. b. Membuat catatan yang lengkap tentang jumlah tempat tidur yang terpakai dan yang tersedia di seluruh rumah sakit. c. Rekam medis yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan oleh seluruh bagian selama pasien dirawat. d. Intruksi
yang
jelas
harus
diketahui oleh setiap petugas yang bekerja dalam proses penerimaan dan pemulangan pasien.
11
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Penerimaan pasien baru dilakukan oleh perawat ketika ada pasien atau pasien yang baru datang dari rumah sakit, baik rujukan dari rumah maupun rujukan dari rumah sakit atau puskesmas sebelumnya yang menjadi tempat berobat. Selain itu bahwa penerimaan pasien baru termasuk bagian utama dari proses keperawatan sebab sebelum melakukan pemeriksaan awal perawat terlebih dahulu mengetahui identitas pasien yang diperoleh ketika perawat menerima pasien baru,baik rujukan dari rumah maupun rujukan dari lembaga kesehatan sebelumnya seperti rumah sakit atau puskesmas. B. Saran Penulis sangat menghimbau kepada rekan – rekan sekalian, pembaca maupun perawat agar nantinya dapat melakukan tindakan penerimaan pasien baru dapat dilakukan dengan sesuai prosedur yang benar. Dalam proses keperawatan khususnya penerimaan pasien baru sebaiknya perawat harus melakukan pendekatan tentang pasien tersebut sehingga dalam proses keperawatan.kita dapat memberi pelayanan yang optimal kepada pasien.
12
DAFTAR PUSTAKA Gillies. 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Alih bahasa : Dika Sukmana . Jakarta Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika Perry,Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta. EGC.
13