Sop-pasien Infeksius.doc

  • Uploaded by: Novha Ode
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sop-pasien Infeksius.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 349
  • Pages: 2
PENANGANAN PASIEN INFEKSIUS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

01

1/ 1

070-KEP-RSBW-047

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

Tanggal Terbit

Ditetapkan

26 April 2017 Dr. Dewi Yuliawati, Mars Isolasi adalah segala usaha pencegahan penularan/penyebaran kuman pathogen dari sumber infeksi (petugas,pasien,carier,pengunjung) ke orang lain. 1. Mencegah agar kasus HAIs tidak menyebar. 2. Mengamankan dan melindungi karyawan rumah sakit dan masyarakat dari bahaya HAIs 3. Menjamin mutu pelayanan rumah sakit 1. SK Direktur No.050/DIR/SK/RSBW/II/2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Binawaluya 2. SK Direktur No.014/DIR/SK/RSBW/I/2017 tentang Pelayanan Rumah Sakit Jantung Binawaluya

PROSEDUR PELAKSANAAN

. A. Pasien Isolasi Setiap pasien yang di duga ada indikasi infeksius harus di rawat sementara di ruang Isolasi yang tersedia di IGD sampai kondisi pasien stabil dan memungkinkan untuk di rujuk ke RS lain yang mempunyai fasilitas ruang Isolasi. B. Perawat ruang Isolasi dan pengunjung. 1. Kebersihan tangan harus dikerjakan sebelum dan sesudah masuk ruang isolasi,menyentuh bagian tubuh pasien yang menular atau menyentuh pakaian/alat yang ada diruang isolasi. 2. Kebersihan tangan harus menggunakan antiseptic dengan air bersih yang mengalir,jika secara kasat mata tangan kita kotor dan apabila tangan tampak bersih cukup menggunakan handsrub. 3. Sarung tangan harus digunakan ketika : kontak langsung dengan pasien atau bahan yang menular (bahan pemeriksaan laboratorium,pakaian atau sprei bekas

4. 5. 6. 7. 8. 9.

pakai),melakukan prosedur medis yang bersifat invasive dan saat menanganani bahan-bahan bekas pakai yang telah terkontaminasi atau menyentuh permukaan yang tercemar. Masker N95 EU FFP2 digunakan ketika kontak dengan pasien pada kondisi (penyakit menulat lewat udara,luka terinfeksi misalnya:MRSA). Jika tidak memungkinkan penggunaan masker N95 perlu menggunakan Powered Air Puiryfing Respirator (PARP) Gaun/Apron hanya dipakai bagi mereka yang kontak langsung dengan pasien atau bahan menular. Petugas kesehatan harus melepas gaun tersebut sebelum meninggalkan ruangan/lingkungan pasien dan sebelum kebersihan tangan buang di tempat sampah infeksius. Gunakan pelindung mata (goggle) apabila ada resiko kena percikan darah dan cairan tubuh pasien. Jika diperlukan gunakan pelindung kaki untuk melindungi kaki dari cedera akibat benda tajam atau beda berat yang mungkin jatuh secara tidak sengaja diatas kaki,atau resiko terkena cairan tubuh dan darah.

1. Instalasi Gawat Darurat UNIT TERKAIT

2. Tim PPIRS

More Documents from "Novha Ode"