Kegiatan Manajer Dalam Fungsi Pengarahan.docx

  • Uploaded by: Putri Septia Sari
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kegiatan Manajer Dalam Fungsi Pengarahan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,184
  • Pages: 8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen juga diartikan sebagai suatu organisasi bisnis yang memfokuskan pada produksi dan dalam banyak hal lain untuk menghasilkan suatu keuntungan (Nursalam, 2003). Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengokoordinasikan kegiatankegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi. Menurut Wijono (2000), mengartikan supervisi sebagai kegiatan yang merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi,

mendorong,

memperbaiki,

memercayai,

dan

mengevalusi

secara

berkesinambungan anggota secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang di miliki anggota. Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Organisasi yang tidak secara maksimal menerapkan fungsi pengarahan, dapat mengakibatkan antara lain : karyawan kurang disiplin, karyawan dalam bekerja tidak sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan, atau bahkan karyawan kurang bisa menghargai peran dan fungsi pimpinan. B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian pengarahan Pengarahan adalah fase kerja manajemen, dimana manajer berusaha memotivasi, membina komunikasi, menangani konflik, kerja sama, dan negosiasi (Marquis dan Huston, 2010). Pengarahan yang efektif akan meningkatkan dukungan perawat untuk mencapai tujuan manajemen keperawatan dan tujuan asuhan keperawatan (Swanburg, 2000). Kegiatan Manajer Keperawatan pada Fungsi Pengarahan Pengarahan akan mencapai tujuannya jika dikerjakan dengan baik. Dauglas dalam Swansburg (2000) mengatakan bahwa ada dua belas aktivitas teknis yang berhubungan dengan pengarahan pada manajemen, yaitu: 1. Merumuskan tujuan perawatan yang realistis untuk pelayanan keperawatan, pasien dan perawat pelaksana 2. Memberikan prioritas utama untuk kebutuhan klien sehubungan dengan tugas- tugas perawat pelaksana 3. Melaksanakan koordinasi untuk efisiensi pelayanan 4. Mengidentifikasi tanggung jawab dari perawat pelaksana. Identifikasi tanggung jawab semua pekerjaan agar semua staf bekerja dengan benar dan adil 5. Ciptakan budaya kerja yang aman dan suasana pendidikan berkelanjutan agar selalu bekerja dengan keilmuan yang kokoh dan mutakhir 6. Memberikan perawatan yang berkesinambungan 7. Mempertimbangkan kebutuhan terhadap tugas-tugas dari perawat pelaksana 8. Memberikan kepemimpinan untuk perawat dalam hal pengajaran, konsultasi, dan evaluasi 9. Mempercayai anggota. Timbulkan rasa percaya diri anggota yang tinggi, dengan memberikan reward and punishment yang jelas dan tegas.

10. Menginterpretasikan protocol 11. Menjelaskan prosedur yang harus diikuti 12. Memberikan laporan/pengarahan yang ringkas dan jelas 13. Menggunakan proses kontrol manajemen. Gunakan manajemen kontrol yang baik untuk mengkaji kualitas layanan secara teratur dan rutin 14. Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan umum. Suharsimi arikunto memberikan pengertian pengarahan sebagaipenjelasan, petunjuk serta pertimbangan dan bimbingan terhadap para petugas yang terlibat, baik secara structural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan pengarahan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan

a. Melaksanakan orientasi tentang pekerjaan yang akan dilakukanindividu ataukelompok b. Memberikan petunjuk umum dengan petunjuk khusus baik secara lisan maupun tertulis,secara langsung ataupun tak langsung.

Muninjaya menyebut tujuan fungsi pengarahan ada lima yaitu : 1) Menciptakan kerja sama yang lebih efisien Komunikasi antara atasan dan bawahan berpotensi menjadi lebih baik, efisiensi kerja dapat tercapai dengan kontribusi kepala ruang dalam menggerakkan bawahannya, misalnya melalui supervisi tindakan keperawatan yang dilakukan kepala ruang berdampak pada minimalnya kesalahan tindakan yang pada akhirnya dapat menghemat bahan, alat dan waktu dibandingkan jika terjadi kesalahan akibat dari tidak dilakukan supervisi tindakan keperawatan oleh kepala ruang. 2) Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf

Supervisi, pendelegasian merupakan sebagian kegiatan terkait dengan fungsi pengarahan. Kegiatan tersebut memberikan peluang bagi bawahan untuk mengerjakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya secara mandiri 3) Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan Pengarahan yang dilakukan kepala ruang ketika perawat melakukan kesalahan, memberi motivasi saat motivasi menurun, memberi apresiasi saat kinerja baik akan dapat meningkatkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan 4) Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf Pemimpin yang baik adalah yang mampu menciptakan suasana lingkungan yang kondusif dan menciptakan hubungan interpersonal yang harmonis, kepemimpinan yang adil merupakan kunci sukses dalam memberikan motivasi kerja dan meningkatkan prestasi kerja perawat pelaksana 5) Pengarahan bertujuan membuat organisasi berkembang lebih dinamis Pengarahan yang dilakukan oleh kepala ruang akan menjadikan hal yang bermanfaat bagi semua perawat sehingga akan mempermudah semua perawat untuk mengembangkan diri yang pada gilirannya akan membuat organisasi berkembang lebih dinamis

Berikut ini beberapa kegiatan yang terkait dengan Fungsi Pengarahan :

a. Menerapkan teori keperawatan b. Membuat dan menggunakan rencana strategis dan taktis dengan menerima masukan dari staf keperawatan untuk memudahkan perencanaan operasional. c. Memudahkan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi. d. Memfasilitasi dan mempertahankan sumber-sumber yang ada (SDM, alat/fasilitas) e. Menjaga atau mempertahankan moral yang baik. f. Memfasilitasi dan memberikan program pelatihan atau pendidikan berkelanjutan untuk mempertahankan kompetensi. g. Menyediakan dan mempertahankan standar dalam bentuk kebijakan, prosedur, peraturan dan regulasi.

h. Mengkoordinasikan disiplin dalam semua aspek kegiatan. i. Memudahkan dan mempertahankan hubungan interpersonal. j. Memberikan kesempatan untuk konseling. k. Membangun dan mempertahankan kepercayaan dan kerja tim. l. Mengatasi atau me-manage konflik. m. Mengorganisir sumber daya manusia potensial sebagai aset organisasi. n. Mendelegasikan wewenang.

BAB III PENUTUP Simpulan Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Melakukan kegiatan untuk mempengaruhi orang lain agar mau dan suka bekerja dalam rangka menyelesaikan tugas . Penggerakan mempunyai arti dan peranan yang sangat penting. Sebab diantara fungsi manajemen lainnya, maka penggerakan merupakan fungsi secara langsung berhubungan dengan manusia (pelaksana). Dengan ini fungsi penggerakan inilah, maka ketiga fungsi manajemen yang lain baru efektif. Penggerakan adalah aktivitas pokok dalam manajemen yang mendorong dan menjuruskan semua bawahan agar berkeinginan, bertujuan bergerak untuk mencapai maksud-maksud yang telah ditentukan dan mereka berkepentingan serta bersatu padu dengan rencana keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA Cushway, B. dan Lodge , D. (1999) Organisational behavior and design, perilaku organisasi dan desain organisasi, Jakarta : PT Elex Media Indonesia, Terjemahan Dauglass ,L.A. (1984). The Effective Nurse Leader ang Manager, @ nd .ed. St. Louish : The CV Mosby Company Departemen Kesehatan RI (2002) Standar tenaga keperawatan di Rumah sakit, Jakarta, Departemen Kesehatan RI Sitorus, Ratna. (2006) Model Praktek Keperawatan Profesional, Edisi pertama, Jakarta , EGC -------------------(2006) Model Praktek Keperawatan Profesional, Panduan Implementasi , Edisi pertama, Jakarta , EGC Swansberg,RC & Swansberg RJ ( 1999) Introductory manajemen and leadership for nurses: an interactive text, Second edition., Boston : Jones and Bartlett Publishers. Tappen GR (2001) Nursing Leadership and Management Consep and Practice , 4 th ed, FA Davis, Philadelphia : WB Saunders. Thoha. M (2008) Perilaku organisasi: Konsep dasar dan aplikasinya. Cetakan ke18 , Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Gillies, D.A. (1994) Nursing management a system approach, Philadelphia : W.B Sounders Company Mariono, (2001). Materi kuliah ketenagaan, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Jakarta Dauglass (1992) , The Effective Nurse : Leader and manager, 4th, St Louish : Mosby years Book. Fik- UI dan RSUP CiptpMangunkusumo, (2000), Semiloka : Model Praktek Keperawatan Profesional II, Jakarta 12 -14 Juli 2000. Gillies, (1994) Nursing Management a System Approach, Philadelphia : WB Saunders Kron and Gray, (1987), The Management of Patient Care : Putting Leadership Skill to Work, 6th, Philadelphia: WB Saunders. Dexter, Akbar. 2012. Fungsi Pengarahan dalam Management. https://www.pdfcoke.com/doc/96274382/Fungsi-Pengarahan-Dalam-Manajemen Swamburg, Russel C. 2000. Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Jakarta : EGC

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39138/4/Chapter%20ll.pdf diakses tanggal 15 Maret 2019

Related Documents


More Documents from "Bee"