Kebutuhan Gizi Pada Bayi.docx

  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kebutuhan Gizi Pada Bayi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,074
  • Pages: 11
1.Kebutuhan Gizi Bayi dan Balita Kebutuhan Gizi Bayi Usia 0-6 Bulan Penting memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga usia bayi 6 bulan karena ASI memiliki banyak manfaat untuk bayi dan ibu. Pada 6 bulan awal kehidupan bayi, tidak ada makanan apapun yang diberikan selain ASI. Pasalnya, perut bayi masih belum siap untuk mencerna makanan. ASI sudah memenuhi gizi bayi yang dibutuhkan pada usia ini. ASI yang keluar untuk pertama kalinya disebut dengan kolostrum. Kolostrum ini memiliki banyak manfaat untuk kekebalan tubuh bayi. Setelah bayi dilahirkan penting untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Jangan biarkan bayi anda tidak mendapatkan kesempatan mengkonsumsi ASI pertama ini. ASI pertama ini mengandung zat gizi dan kekebalan tubuh yang diperlukan oleh bayi. Kebutuhan Gizi Bayi dan Balita a. Karbohidrat Karbohidrat merupakan salah satu kebutuhan gizi bayi yang harus dipenuhi. Karbohidrat menjadi sumber energi utama yang dibutuhkan. Anda dapat memberikan sumber karbohidrat dari beberapa bahan makanan. Bahan makanan yang menjadi sumber karbohidrat di antaranya yaitu beras merah, beras, tepung roti, kentang, tepung maizena, pasta, havermut dan lain sebagainya. Dalam memilih sumber karbohidrat pastikan anda memilih bahan makanan yang dapat dikonsumsi oleh bayi atau balita anda.

b. Protein Protein merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Dimana protein ini bermanfaat untuk memelihara jaringan dan sel dalam organ tubuh. Selain itu, protein juga memiliki peran dalam

perkembangan otak. Sumber protein dapat anda temukan dari bahan makanan seperti misalkan, tahu, tempe, telur, kacang-kacangan, susu dan olahannya seperti misalkan krim, keju dan yoghurt. c. Lemak

Lemak merupakan kompenan utama yang berperan dalam membentuk membran sel otak bayi. Selain itu, lemak merupakan bahan utama sebagai sumber energi, serta dibutuhkan oleh zat-zat tertentu seperti misalkan vitamin A agar dapat diserap oleh tubuh dengan mudah. Sumber lemak bisa anda dapatkan dari bahan makanan seperti misalkan santan, margarin, mentega dan minyak sayur seperti minyak wijen, minyak jagung dan minyak bunga matahari.

d. Vitamin dan Mineral

Vitamin dan mineral dibutuhkan oleh tubuh guna memperlancar metabolisme dalam tubuh. Selain itu, untuk proses pengantaran perintah antara sel saraf. Sumber vitamin dan mineral bisa anda dapatkan dari bahan makanan yang mudah sekali ditemui seperti buah dan sayuran. Buah dan sayuran yang menjadi sumber vitamin dan mineral di antaranya yaitu labu kuning, brokoli, jagung, buncis muda, kacang kapri, jamur merang, wortel, tomat, jeruk, alpukat, pepaya, semangka, pir, melon, apel, pisang dan lain sebagainya.

Air

Kebutuhan air bayi dan balita penting untuk dipenuhi. Air dapat menghilangkan rasa dahaga bayi dan balita, serta berperan dalam melancarkan kerja sistem pencernaan. Untuk memenuhi kebutuhan air untuk buah hati tercinta, anda bisa mendapatkannya dari ASI, air mineral, makanan berkuah, sari buah dan lain sebagainya.

Kalori

Bayi, khususnya bayi yang sudah bergerak aktif atau balita yang sudah bisa merangkak, serta memiliki keinginan untuk meraih benda-benda tertentu kebutuhan kalorinya harus terpenuhi. Energi bisa didapatkan dari makanan yang mengandung kalori, seperti misalkan karbohidrat komplek, protein dan lemak sehat. Untuk bayi, kalori yang dibutuhkan biasanya sekitar 1300-1500 kkal dalam perharinya.

Zat Besi

Zat besi diperlukan tubuh untuk membantu meningkatkan oksigen dalam darah, sehingga dengan begitu kesehatan dan perkembangan bayi dapat terjaga. Itulah kebutuhan gizi bayi dan balita. Dengan demikian untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan buah hati tercinta, anda harus memenuhi semua kebutuhan gizi yang diperlukan. Anda dapat memenuhi kebutuhan gizi buah hati tercinta dari makanan sumber gizi seperti yang sudah disebutkan di atas. Perhatikan dalam setiap memilih makanan sebagai sumber gizi untuk bayi dan balita sesuai yang dibutuhkan. Semoga bermanfaat.

ASI Eksklusif Beragam penelitian ilmiah menunjukan bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dibanding bayi yang tidak diberi ASI. Jadi, saat Ibu memberikan si Kecil ASI, Ibu juga akan memberikan si Kecil masa depan yang sehat. Pemberian ASI secara eksklusif merupakan pondasi serta momen terpenting dalam membangun sistem imun bayi.

Beragam hasil penelitian selama ini telah menghadirkan bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ASI adalah sumber prebiotik pertama dan terbaik yang dapat diperoleh si Kecil pada awal kehidupannya. Prebiotik ASI atau Oligosakarida ini akan membuat bakteri sehat di dalam usus si Kecil dapat berkembang optimal. Dengan itu, memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun dengan memberikan makanan pendamping, merupakan pondasi terpenting dalam membangun sistem imunitas bayi. Dengan ASI, interupsi dari bakteri-bakteri yang jahat dapat diminimalisir sehingga daya tahan tubuh si Kecil dapat berkembang optimal secara alamiah. Memberikan ASI merupakan perlindungan sempurna bagi daya tahan tubuh si Kecil. Waktu Pemberian ASI & Cara Menyusui Bayi WAKTU PEMBERIAN ASI 

0-6 bulan :ASI eksklusif memenuhi 100% kebutuhan



6-12 bulan :ASI memenuhi 60-70% kebutuhan, perlu makanan pendamping ASI yang adekuat



>12 bulan : ASI hanya memenuhi 30% kebutuhan, ASI tetap diberikan untuk keuntungan lainnya

TIPS CARA MENYUSUI BAYI ( ASI ) 1. Posisi Tubuh Anda , Mengubah seluruh tubuh bayi Anda ke arah Anda, yaitu dada anda dan dada bayi. Mulut bayi harus mencakup areola bukan hanya putting. 2. Hindari Panik ketika bayi anda butuh adaptasi , Menyusui membutuhkan kesabaran dan banyak latihan. Bila perlu konsultasi dengan bidan atau konselor Laktasi.

3. Saat Kondisi bayi premature ,, Jika Anda memiliki bayi prematur, Anda mungkin tidak dapat menyusui langsung, tetapi Anda harus mulai memompa ASI Anda. Bayi Anda akan menerima susu ini melalui tabung atau botol sampai dia cukup kuat untuk dapat menysus sendiri . 4 . Kondisi ibu sakit ketika bayi menyusu ,, Jika latch-on sakit, terisap lagi dengan memasukkan jari kelingking Anda di antara gusi bayi dan payudara Anda, cobalah berulang kali. Setelah bayi Anda terposisikan dengan benar, dia akan melakukan proses laktasi yang membuat anda dan bayi nyaman. 5. Waktu memberikan ASI ,,, Menurut pedoman dari American Academy of Pediatrics (AAP), daripada menyusui sesuai dengan jadwal yang kaku, Anda harus memberikan ASI pada bayi setiap kali dia menunjukkan tanda-tanda ingin menyusu . 6. Membangunkan bayi hari pertama diberikan ASI ,, Untuk menjaga dirinya terjaga selama menyusui dan juga untuk memastikan makan bayi Anda cukup sering, membangunkannya jika sudah empat jam sekali untuk memberikan ASI. 7. Posisi Nyaman Menyusui di Hari Pertama,, Karena menyusui dapat berlangsung hingga 40 menit, terutama di hari hari pertama kelahiran bayi, anda dapat memilih tempat yang nyaman untuk menyusui. 8. Kosumsi Makanan yang Seimbang untuk melancarkan ASI ,, Kosumsi diit seimbang akan memastikan bahwa kualitas dan kuantitas susu Faktor Yang Mempengaruhi Lancarnya ASI Asupan makanan Produksi ASI sangant dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Oleh karena itu ibu perlu menyantap makanan yang mengandung gizi seimbang secara teratur. 2. Kondisi psikis Keadaan psikis ibu tak kalah pentingnya dalam proses kelancaran ASI. Karena

refleks keluarnya ASI sangat dikontrol oleh perintah yang dikirim oleh hipotalamus. Bila ibu dalam keadaan stress, cemas, khawatir, tegang dan sebagainya, ASI tidak akan turun dari alveoli menuju puting. Umumnya hal ini terjadi pada hari-hari pertama menyusui. Reflek pengaliran susu dapat berfungsi baik bila ibu merasa tenang dan rileks, serta tidak kelelahan. Oleh karena itu peran keluarga, terutama suami, sangat penting menjaga kondisi psikis ibu agar tetap tenang dan nyaman. 3. Perawatan payudara Perawatan payudara yang benar akan memperlancar produksi ASI. Oleh karena itu sebaiknya perawatan payudara dilakukan saat ibu masih dalam masa kehamilan. 4. Frekuensi bayi menyusu Frekuensi bayi menyusui secara langsung maupun dengan memerah ASI mempengaruhi produksi dan kelancaran keluarnya ASI. 5. Bayi kurang bisa menghisap ASI Terkadang ada juga bayi yang tidak dapat menghisap ASI secara benar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya struktur mulut dan rahang bayi yang kurang baik. 6. Pengaruh obat-obatan 7. Alat kontrasepsi Penggunaan alat kontrasepsi pada ibu yang menyusui dapat memengaruhi jumlah produksi ASI. 8 Zat Gizi Wajib Bagi Ibu yang Sedang Menyusui Protein Anda bisa mendapatkan protein dari daging, ayam, ikan dan seafood, telur, keju, susu, yogurt, dan sumber protein lainnya.

kebutuhan (AKG 2013): 76-77 gram per hari Lemak Anda bisa memeroleh asam lemak omega-3 dari ikan salmon, ikan tuna, ikan herring, ikan sarden, dan kacang-kacangan (seperti kacang kenari, kanola, dan flaxseed). Kebutuhan (AKG 2013): 

6 bulan pertama menyusui: 71-86 gram per hari (kebutuhannya menurun sesuai usia ibu)



6 bulan kedua menyusui: 73-88 gram per hari (kebutuhannya menurun sesuai usia ibu)

Zat besi Anda bisa mencukupi kebutuhan zat besi Anda dari konsumsi daging, ayam, ikan dan seafood, kuning telur, dan sayuran hijau (seperti bayam dan brokoli). Kebutuhan (AKG 2013): 

6 bulan pertama menyusui: 32 mg per hari



6 bulan kedua menyusui: 34 mg per hari

Kalsium Anda bisa memeroleh kalsium dari susu dan produk susu (seperti keju dan yogurt), serta sayuran hijau (seperti bayam, brokoli, sawi hijau, daun kale, dan lainnya). Kebutuhan (AKG 2013): 1200-1300 mg per hari (kebutuhannya menurun sesuai usia) Vitamin C Anda bisa mendapatkan vitamin C dari jeruk, brokoli, kentang, tomat, kiwi, kol, jambu biji, mangga, dan lainnya.

Kebutuhan (AKG 2013): 100 mg per hari Vitamin E Beberapa sumber makanan yang mengandung vitamin E adalah kacang almond, bayam, asparagus, mangga, alpukat, dan selai kacang. Kebutuhan (AKG 2013): 19 mg per hari Kalium Anda sangat mudah dalam menemukan kalium karena terdapat di banyak makanan, seperti kentang, pisang, jeruk, tomat, bayam, kacang almond, dan lainnya. Kebutuhan (AKG 2013): 5100 mg per hari Kolin Kolin sangat penting untuk perkembangan otak bayi Anda. Namun, kolin tidak mudah ditemukan di dalam banyak makanan. Anda dapat memeroleh kolin dari ayam, hati sapi, gandum, kembang kol, dan telur, terutama kuning telur. Anda bisa mendapatkan 250 mg kolin dalam 2 butir telur. Kebutuhan (AKG 2013): 500 mg per hari Fisiologi Menyusui dan Faktor yang Mempengaruhi ASI Fisiologi menyusui dalam hal ini bisa diartikan sebagai proses terbentuknya ASI serta sistem organ yang memproduksi ASI. Proses terbentuknya ASI ini memang perlu diketahui oleh semua ibu menyusui. Produksi ASI ini bisa dipengaruhi oleh berbagai factor seperti makanan serta kondisi psikis ibu menyusui. Terbentuknya ASI ASI mulai terbentuk pada kehamilan usia 20 minggu. Pada periode ini, akan terjadi pembesaran serta penambahan pada lobules dan alveolus untuk proses produksi ASI. Pada saat ini, rangsangan prolaktin sebenarnya sudah ada, tapi masih ditekan oleh progesterone sehingga masih sangat sedikit dalam

mengeluarkan kolostrum. Rangsangan prolaktin ini akan semakin bertambahsaat bayi sudah lahir sehingga produks kolostrum akan semakin bertambah karena plasenta sudah keluar/lepas.

Produksi ASI stadium 2 akan terjadi pada akhir kehamilan hingga setelah persalinan sekitar 48 hingga 72 jan. setelah palsenta keluar, hormone estosteron dan progesterone akan menurun namun masih ada di persedaran darah, sehingga pada saat ini yang diproduksi adalah kolostrum yang sangta bermanfaat terhadap imunitas tubuh bayi. Jumlah kolostrum yangkeluar ini akan disesuaikan dengan kebutuhan bayi serta kapasitas dari lambung bayi. Pada saat ini, hal yang terpenting adalah melakukan laktasi. Dengan adanya kontak langsung antara ibu dan bayi (perlekatan kulit bayi dan ibu) produksi ASI akan semakin bertambah.

Laktogenesis stasium selanjutnya yaitu stadium 3 yang sering disebut galaktopoesis. Pada stadium ini tubuh akan mempertahankan prosuksi ASI baik jumlah mupun kualitasnya dari hari keempat hingga keempatbelas setelah lahir. Semakin sering bayi menyusu, akan semakin banyak juga produksi ASI. Tahap selanjutnya adalah involusi yaitu masa ketika bayi sudah tidak lagi menyusu dan ASI tidak diberikan lagi. Sekitar 40 hari setelah bayi tidak lagi menyusu, sel-sel yang menghasilkan ASI akan terus menurun.

Faktor yang Mempengaruhi ASI

ASI bisa dipengaruhi oleh berbagai hal. Pertama, makanan. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui akan terserap oleh ASI. Oleh karena itu, ibu menyusui memang sebaiknya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta menghindari makanan yang mengandung zat berbahaya bagi bayi. Selain makanan, kondisi psikologis ibu juga sangat mempengaruhi produksi ASI terutama jumlah ASI. Ketika ibu mengalami stress atau depresi, produksi ASI akan menurun. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada masa menyusui

Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan ideal.9 

Gizi seimbang mengandung 3 zat gizi utama yaitu: 1. Zat tenaga (yang terdiri dari karbohidrat dan lemak) 2. Zat pembangun (yang terdiri dari protein) 3. Zat pengatur (yang terdiri dari vitamin dan mineral)



Gizi seimbang pada ibu menyusui dapat diartikan bahwa konsumsi makanan ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya sendiri dan untuk pertumbuhan serta pekembangan bayinya.9



Gizi seimbang pada saat menyusui merupakan seuatu yang penting bagi ibu menyusui karena sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, Oleh karena itu, pemenuhan gizi yang baik bagi ibu menyusui akan berpengauh terhadap status gizi ibu menyusui dan juga tumbuh kembang bayinya.13



Komponen-komponen di dalam ASI diambil dari tubuh ibu sehingga harus digantikan oleh makan makanan yang cukup pada ibu menyusui tersebut. Oleh karena itu, ibu menyusui membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak menyusui dan masa kehamilan, tetapi konsumsi pangannya tetap harus beranekaragam dan jumlah serta poposinya sesuai

Related Documents