Kebijakan Pelayanan Hcu Rsgt.docx

  • Uploaded by: dona
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kebijakan Pelayanan Hcu Rsgt.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,179
  • Pages: 5
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA Jl. Tentara Pelajar No. 22 Telp. : ( 0281 ) 891016 Fax. (0281) 893279 Purbalingga

Lampiran Keputusan Direktur RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Nomor : ...... / ...... / 2015 Tanggal : ...... / ...... / 2015

KEBIJAKAN PELAYANAN RUANG HIGH CARE/HCU RSUD dr R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

1. Ruang High Care adalah ruang pelayanan di RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga yang memberikan pelayanan kepada pasien dengan kondisi respirasi, haemodinamik dan kesadaran yang stabil dan masih memerlukan pengobatan, perawatan serta observasi secara ketat. 2. Tersedia pelayanan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan penyelenggaraan pelayanan HCU di Rumah Sakit Umum Daerah Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan semua pelayanan tersebut memenuhi standar di RS, standar nasional, UU dan peraturan serta standar profesional. 3. Tujuan a. Tujuan Umum: Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien yang dirawat di RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. b. Tujuan Khusus: i). Menyediakan meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia. ii). Meningkatkan sarana dan prasarana serta peralatan HCU di RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. iii). Meningkatkan efiseinsi dan efektitas pemanfaatan pelayanan HCU RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, terutama bagi pasien kritis stabil yang hanya membutuhkan pelayanan pemantauan. 4. Pelayanan HCU adalah tindakan medis yang dilaksanakan melalui pendekatan tim multi disiplin yang dipimpin oleh dokter spesialis yang telah mengikuti pelatihan dasar-dasar lCU. 5. Anggota tim terdiri dari dokter spesialis dan dokter umum, serta perawat yang bekerja secara interdisiplin dengan fokus pelayanan pengutamaan pada pasien yang membutuhkan pengobatan, perawatan dan pemantauan secara ketat, sesuai dengan standar prosedur operasional yang berlaku di Rumah Sakit Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. 6. Pelayanan dan pemantauan di ruang high care RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga: Dokter jaga dan perawat jaga melakukan pelayanan di Ruang High Care yang meliputi pemantauan pasien secara ketat dan periodik, menganalisis hasil

pemantauan, dan melakukan tindakan medik dan keperawatan yang diperlukan dengan dokumentasi pada lembar monitoring 24 jam. 7. Tenaga yang terlibat dalam pelayanan HCU RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, terdiri dari tenaga dokter spesialis, dokter umum dan perawat. Tenaga tersebut melaksanakan pelayanan HCU sesuai dengan kompetensi dan kewenangaan yang diatur oleh rumah sakit. 8. Koordinator: dokter spesialis yang telah mengikuti peratihan dasar-dasar HCU, yang meliputi: a. Pelatihan pemantauan. b. Pelatihan penatalaksanaan jalan napas dan terapi oksigen. c. Pelatihan terapi cairan, elektrolit, dan asam basa. d. Pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi. e. Pelatihan manejemen HCU. Anggota: a. Dokter spesialis/dokter yang telah mengikuti pelatihan Basic dan Advanced Life Support. b, Perawat yang telah mengikuti pelatihan Basic Life Support dan dapat melakukan pemantauan menggunakan peralatan monitor. 9.

Jumlah dokter spesialis, dokter dan perawat, disesuaikan dengan jam kerja pelayanan HCU 24 jam, beban kerja, dan.kompleksitas kasus pasien yang membutuhkan pelayanan di HCU RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Rasio jumlah perawat berbanding pasien di HCU sebaiknya adalah 1 (satu) perawat untuk 2 (dua) pasien.

10. SDM pelayanan HCU diharuskan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan guna mempertahankan dan meningkatkan kompetensinya sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran. Program pelatihan harus diselenggarakan bagi semua staf agar dapat meningkatkan dan menambah pengetahuan ketrampilan dan kemampuan dalam menerapkan prosedur serta pengetahuan dan teknologi baru. 11. Program pengembangan dan pendidikan eksternal untuk dokter ditujukan pada pelatihan dan petatihan ulang ACLS, FCCS, dan PFCCS. Untuk perawat ditujukan pada pelatihan Bantuan Hidup Dasar, ACLS, Kardiologi dasar dan Pelatihan ICU. Adapun evaluasi dilakukan setelah pelatihan dilaksanakan. 13. Secara umum ruangan di Ruang High Care RSUD Goeteng Taroenadibrata dibagi menjadi 3 area perawatan : a. Area Merah Merupakan area utama di Ruang High Care untuk perawatan pasien memerlukan observasi ketat dan intervensi termasuk support untuk single organ failure, dengan dilengkapi dengan bed side monitor untuk setiap bed pasien. b. Area Biru i). Merupakan area di Ruang High Care dengan kemampuan Advance Life Support dan dilengkapi dengan bed side monitor dan ventilator.

ii). Merupakan area untuk perawatan pasien dengan support pernapasan lanjut atau support pernapasan dasar dengan sekurang-kurangnya support 2 organ sistem, yang belum mendapatkan tempat di unit intensif. iii). Merupakan area resusitasi untuk pasien yang mengalami perburukan kondisi yang memerlukan resusitasi dan mekanikal ventilator. c. Area Pediatrik Merupakan area perawatan pasien anak yang memerlukan monitoring lebih lanjut. 14. Ruang yang cukup untuk staf dan dapat menjaga kontak visual perawat dengan pasien. Ruang yang cukup untuk memonitor pasien, pralatan resusitasi dan penyimpanan obat dan alat (termasuk lemari pendingin). Ruang yang cukup untuk mesin X –Ray mobile dan dilengkapi dengan viewer. Ruang untuk telepon dan sistem komunikasi dan komputer dan koreksi data, juga tempat untuk penyimpanan alat tulis dan terdapat ruang yang cukup untuk resepsionis dan petugas administrasi. a. Lingkungan Mempunyai pendingin ruangan/AC yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban sesuai dengan luas ruangan, suhu 22—25°C, kelembaban 50-70 %. b. Ruang penyimpanan peralatan dan barang bersih: Untuk menyimpan monitor, ventilasi mekanik, pompa infus dan pompa syringe, peralatan dialisis, alat-alat sekali pakai, cairan, penggantung infus, troli, penghangat darah, alat isap, linen dan tempat penyimpan barang dan alat bersih. c. Ruang tempat pembuangan alat/ bahan kotor. Ruang untuk membersihkan alat-alat, pengosongan dan pembersihan pispot dan menjamin tidak ada kontaminasi. d. Ruang Staff Terdapat ruang terpisah yang dapat digunakan oleh staf yang bertugas. 15. Untuk mewujudkan pelayanan HCU yang optimal perlu adanya kebijakan tata kelola manajemen tertulis meliputi uraian tugas dan tanggung jawab yang terinci maupun secara klinis/teknis medis yang dituangkan dalam standar prosedur operasional HCU. 16. Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang optimal dari program pelayanan HCU di Rumah Sakit Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, perlu ditata pengorganisasian pelayanan dengan tugas dan wewenang yang jelas dan terinci baik secara administratif maupun secara teknis disesuaikan dengan jenis dan kelas rurnah sakit, sarana, prasarana dan peralatan serta ketenagaan.

Lampiran Keputusan Direktur RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Nomor : ...... / ...... / 2015 Tanggal : ...... / ...... / 2015

URAIAN TUGAS PETUGAS HCU 1.

Ruang lingkup pemantauan yang harus dilakukan antara lain: a. Tingkat kesadaran. b. Fungsi pernapasan dan sirkulasi dipantau sesuai dengan keadaan pasien, dengan interval waktu paling lama setiap 4 (empat) jam. c. Oksigenasi dengan menggunakan oksimeter secara terus menerus. d. Keseimbangan cairan dipantau sesuai dengan keadaan pasien, dengan interval waktu paling lama setiap 8 (delapan) jam. e. Maksimal perawatan di ruang HCU 3 X 24 jam sudah harus diputuskan untuk perawatan ke ruang intensif atau bangsal rawat inap. 2. Tindakan medik dan asuhan keperawatan yang dilakukan adalah: a. Bantuan Hidup Dasar/ Basic Life gupport (BHD/ BLS) dan Bantuan Hidup Lanjut (Advanced Life Support ( BHL/ALS). i. Jalan nafas (Airway): Membebaskan jalan nafas bila perlu menggunakan alat bantu membebaskan jalan nafas seperti pipa orofaring/nasofaring, LMA serta Intubasi. Dokter HCU harus bisa melakukan intubasi endotrakeal dan segera memindahkan ke ruang perawatan ICU. ii. Pernafasan ventilasi (Breathing), mampu melakukan bantuan nafas (breathing support) dengan bag-mask-valve. iii. Sirkulasi (Circu!ation) resusitasi cairan, tindakan defibrilasi, dan tindakan kompresi jantung luar. b: Terapi oksigen. Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien dengan berbagai alat pengalir oksigen, seperti: kanul nasal, sungkup muka sederhana, sungkup muka dengan reservoir, sungkup muka dengan katup dan sebagainya. c. Penggunaan obat-obatan untuk pemeliharaan stabilisasi (obat inotropik, obat anti nyeri, obat aritmia jantung, obat-obat yang bersifat vasoaktif dan lain-lain). d. Nutrisi parenteral atau nutrisi parenteral campuran. e. Fisioterapi sesuai dengan keadaan pasien. f. Evaluasi seluruh tindakan yang telah diberikan.

Related Documents


More Documents from "lenovo yoga"