Lampiran Keputusan Direktur RS Nomor Tanggal
: :
KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM DI RUMAH SAKIT
A. KEBIJAKAN UMUM 1. Pelayanan di Unit Laboratorium harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien 2. Pelayanan unit dilaksanakan dalam waktu 24 jam dalam sehari, dengan sistem 3 shift. Pada
jam
kerja
semua
layanan
tersedia, namun
setelah jam kerja ada beberapa
pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dilakukan. Daftar pemeriksaan laboratorium a. b. c. 3. 4. 5. 6.
yang tidak dapat dilakukan di luar jam kerja : Morfologi darah tepi IT ratio Morfologi Sumsum tulang. Semua petugas laboratorium wajib memenuhi kualifikasi dan surat izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas wajib mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi aturan K3 (keselamatan dan kesehatan Kerja) Program keamanan lingkungan kerja laboratorium dilaksanakan dan diterapkan dengan sebaik-baiknya
7. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional
yang berlaku, etika profesi, etiket dan menghormati hak pasien 8. Peralatan di unit harus dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku 9. Penyediaan tenaga harus selalu mengacu kepada pola ketenagaan 10. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal satu bulan sekali 11. Setiap bulan Koordinator laboratorium wajib membuat laporan yang disampaikan kepada Manajer Penunjang Medis 12. Layanan laboratorium harus memenuhi standar laboratorium lokal maupun nasional, serta peraturan yang berlaku.
13. Penanganan bahan infeksius dilaksanakan sesuai dengan standar Nasional B. KEBIJAKAN KHUSUS 1. Pemeriksaan dilakukan oleh analis laboratorium dan hasil pemeriksaan diverifikasi oleh Dokter Spesialis Patologi Klinik yang bertugas pada saat itu. Jika dokter spesialis
patologi klinik tidak berada di tempat maka hasil diverifikasi oleh Koordinator atau Penanggung Jawab (PJ) pada shift yang bertugas saat itu 2. Apabila terdapat keraguan mengenai hasil pemeriksaan, maka pemeriksaan harus diulang dengan sampel baru atau dilakukan konfirmasi pemeriksaan ke laboratorium rujukan (luar). 3. Hasil pemeriksaan laboratorium biasa pasien rawat inap yang dilakukan di Rumah Sakit harus
diserahkan
maksimal
4
jam
setelah
pengambilan
sampel. 4. Hasil pemeriksaan laboratorium biasa pasien rawat jalan yang dilakukan di Rumah Sakit diserahkan
sesuai
dengan
waktu
tunggu
hasil
laboratorium
yang telah ditetapkan 5. Hasil pemeriksaan yang dilakukan dilaboratorium luar/rujukan diperoleh sesuai dengan kesepakatan . 6. Hasil pemeriksaan laboratorium yang diminta secara emergensi (cito) harus diinformasikan selambat-lambatnya < 30 menit setelah hasil selesai. 7. Hasil pemeriksaan yang kritis atau mengancam jiwa harus diinformasikan kepada dokter yang meminta pemeriksaan atau perawat ruangan < 30 menit setelah hasil selesai. 8. Melakukan pencatatan terhadap semua tindakan yang dilakukan dalam buku nilai a. b. c. d.
kritis yang meliputi : Nama tes Nilai yang dilaporkan Tanggal dan waktu hasil selesai Tanggal dan waktu pelaporan
e. Nama pelapor dan yang menerima laporan 9. Permintaan pemeriksaan laboratorium, pengambilan sampel dan pemberian label, serta pengiriman sampel ke laboratorium dilakukan sesuai dengan SPO yang berlaku 10.Pembuangan sampel dilakukan sesuai dengan prosedur pembuangan sampel laboratorium. 11. Kerjasama dilakukan dengan laboratorium lain untuk pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan
di
RS sesuai
dengan
kontrak
kerjasama
yang
telah
dilakukan 12. Laboratorium yang ditunjuk adalah Laboratorium Klinik Prodia, Laboratorium RS Eka Hospital 13. Apabila pemeriksaan akan dilakukan di laboratorium rekanan, petugas lab harus menginformasikannya kepada pasien 14. Laboratorium rekanan harus mengirimkan hasil pemeriksaan kontrol kualitas secara berkala.
15. Laboratorium RS menentukan 3 bulan sekali untuk pengumpulan data dan jenis kontrol kualitas dari laboratorium rekanan, dan dievaluasi oleh penanggung jawab mutu 16. Pemeriksaan laboratorium dapat diakukan atas permintaan pasien atau permintaan dokter. Khusus pemeriksaan HIV hanya dapat dilakukan jika ada permintaan dari dokter 17. Pengambilan sampel pasien poliklinik dilakukan di laboratorium lantai 2 gedung baru, untuk pasien poliklinik umum pengambilan sampel pasien dilakukan di laboratorium lantai 1. 18. Program pemantapan mutu eksternal dilakukan 1 kali dalam setahun 19. Hasil pemeriksaan laboratorium pasien yang diperiksa diluar laboratorium RS awal Bros pekanbaru harus dilakukan penilaian ulang oleh dokter yang merawat. Jika pemeriksaan dilakukan di laboratorium yang diketahui kelas nya berada dibawah kelas laboratorium RS ( laboratorium utama) seperti dari laboratorium klinik pratama atau laboratorium klinik madya, maka dokter dianjurkan melakukan pemeriksa an ulang di laboratorium RS
20. Dokter yang menerima hasil laboratorium yang di bawa pasien dari luar rumah Sakit Pekanbaru wajib memberitahukan pasien kalau pemeriksaan perlu diulang di laboratorium RS jika melihat kondisi klinis pasien saat itu tidak sesuai dengan hasil laboratorium yang dibawa 21. Hasil laboratorium dari laboatorium RS atau laboratorium klinik yang merupakan pusat rujukan nasional atau regional tidak perlu dilakukan pengulangan di laboratorium kecuali ada indikasi untuk pemeriksaan ulang 22. Khusus untuk pemeriksaan laboratorium skrining pre HD, pasien harus melakukan pemeriksaan ulang di laboratorium RS 23. Hasil laboratorium dari laboratorium luar yang telah direkomendasikan oleh dokter penanggung jawab laboratorium tidak perlu dilakukan pengulangan kecuali ada ketidaksesuaian antara hasil laboratorium dengan kondisi klinis pasien 24. Nilai rujukan laboratorium yang dipakai disesuaikan dengan alat yang digunakan metode yang dipakai dan konsensus nasional dan internasional 25. Laboratorium memiliki akses kepada para ahli di bidang diagnostik spesialistik saat dibutuhkan. 26. Jadwal jaga konsulen disesuaikan dengan jadwal jaga yang telah ditetapkan oleh konsulen sesuai dengan spesialistik yang telah ditunjuk sesuai dengan kesepakatan
Direktur Rumah Sakit ,