KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT,tuhan semesta alam,yang mana pada kesempatan ini masih diberikan-Nya kenikmatan sehat lahir dan batin sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul:”Puisi” Solawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia pilihan,pembawa risalah islam yaitu Nabi Muhammad SAW.Beserta para keluarga,sahabat dan kita semua pengikutnya. Teimakasih kepada Ibu Habibah S.Pd selaku Guru Bahasa Indonesia yang sudah membantu membuat makalah ini. Penulis sadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,kekeliruan ataupun kesalahan.Maka dari itu,kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan sebagai perbaikan makalah ini di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemakalah khususnya,dan bagi pembaca umumnya.
Tangerang, Februari 2019 Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………..………….i DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang……………………………….……………………………....1 B.Rumusan Masalah……………………………………………………………1 C.Tujuan Masalah………………………………………………………………1 BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian Puisi……………………………………………….…………….2 B.Jenis-jenis Puisi……………………………………………………….….….2 C.Ciri-ciri Puisi………………………………………………………………...4 BAB III PENUTUP A.Kesimpulan…………………………………………………………..……..5 B.Saran………………………………..............................................................5 DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya Sastra merupakan sebuah bentuk seni,karya sastra terdiri dari beragam bentuk,yaitu puisi,prosa maupun drama,prosa dapat berupa novel dan cerpen. Sebuah karya sastra dianggap sebagai bentuk ekspresi dari sang pengarang.Sastra itu dapat berupa kisah rekaan melaluoi pengalaman batin (Pemikiran dan Imaginasi-Nya) maupun pengalaman empirik (Sebuah potret kehidupan nyata dari sang penulis ataupun realita yang terjadi di sekitanya) dari sang pengarang. Puisi sebagai salah satu sebuah karya seni sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspeknya. Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-unsurnya, mengingat bahwa puisi itu macam adalah struktur yang tersusun dari bermacam- unsur dan sarana-sarana kepuitisan. Dapat pula puisi dikaji jenis-jenis atau ragam-ragamnya,mengingat bahwa ada ragam-ragam puisi. Begitu juga,puisi dapat dikaji dari sudut kesejarahannya, mengingat bahwa sepanjang sejarahnya, dari waktu ke waktu puisi selalu ditulis dan selalu dibaca orang. Sepanjang zaman puisi mengalami perubahan, perkembangan. Hal ini mengigat hakikanya sebagai karya seni yang selalu terjadi ketegangan antara konvensi dan pembaharuan (Inovasi) (Teeuw, 1980 : 12) puisi selalu berubah-ubah sesuai dengan evolusi selera dan perubahan konsep estetiknya ( Riffaterre, 1978 :1 ). B. Rumusan Masalah Masalah pokok yang akan dibahas dan ingin ditemukan jawabannya dalam penelitian ini mencakup hal berikut ini : 1. Apa yang dimaksud dengan puisi? 2. Apa saja jenis-jenis puisi? 3. Apa saja ciri-ciri puisi?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian karya sastra puisi ini adalah sebagai berikut : 1. Agar mengetahui pengertian puisi. 2. Dapat mengetahui jenis-jenis puisi. 3. Mengetahui ciri-ciri puisi. 1
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Puisi Puisi adalah karya sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, larik, dan bait. Puisi itu terikat oleh aturan-aturan ketat. Akan tetapi, pada waktu sekarang, para penyair berusaha melepaskan diri dari aturan yang ketat itu. Dengan demikian, terjadilah kemudian apa yang disebut sajak bebas. Akan tetapi, sungguhkah sajak itu bebas. Sajak tetap tidak bebas, tetapi yang mengikat adalah hakikatnya sendiri,bukan aturan yang ditentukan oleh sesuatu diluar dirinya. Aturan diluar dari puisi itu ditentuka oleh penyair yang membuat dahulu ataupun oleh masyarakat. Hal ini tampak pada puisi lama yang harus mengikuti aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar, yaiu aturan bait, baris, jumlah kata, dan pola sajak, terutama sajak akhir.
B. Jenis-jenis Puisi 1. Puisi baru (puisi tradisional) Puisi lama adalah puisi Indonesia yang terikat oleh mantra, irama, rima, larik, dan bait. Puisi lama meliputi pantun, gurindam, syair, matra, karmina, bidal. Puisi lama biasanya tidak diketahui nama pengarangannya dengan pasti karena bersifat warisan turun-menurun. Terikat oleh aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima dibedakan menjadi : a. Syair Syair mempunyai ciri-ciri sebagai berikut -
Terdiri atas 4 baris Pola rimanya a-a-a-a Berisi nasehat
Contoh syair : Dengarkan tuan mulia rencana
(a)
Disuratkan oleh dagang yang hina
(a)
Karangan janggal banyak tak kena
(a)
Daripada paham belum sempurna
(a)
2
b. Mantra yaitu, Puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait terdiri 4 baris,bersajak a-a-a-a-a dan bersi nasihat. c. Karmina yaitu, Pantun kilat tetapi pendek. Contoh karmina : Kura-kura dalam perahu Pura-pura tidak tahu Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu bertanya pula d. Gurindam yaitu, Puisi yang bersajak a-a, tiap baris terdiri dari 2 baris dan berisi nasihat. Contoh gurindam : Apabila banyak berkata-kata
(a)
Di situlah jalan masuknya dusta
(a)
2. Puisi Baru Puisi baru adalah puisi yang sudah mendapat pengaruh dari puisi barat. Puisi baru tidak terikat oleh aturan rima, larik, baris, ataupun matra. Berbeda dengan puisi lama, biasanya puisi baru diketahui nama pengarangnya dengan jelas. Puisi baru mulai dikenal antara angkatan Balai Pustaka sampai dengan Angkatan 1990-an. Puisi baru lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Puisi baru dibedakan menjadi : a. Balada, yaitu puisi yang berisikan kisah b. Himne, yaitu puisi pujaan Tuhan, tanah air. c.Ode, yaitu puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. d. Romance, yaitu puisi yang berisikan luapan perasaan cinta kasih. e. Satire, yaitu puisi yang bersifat sindiran.
3
C. Ciri-ciri Puisi Ciri-ciri puisi adalah sebagai berikut. a. Dalam puisi terdapat pengonsentrasian atau pemadatan segala unsur kekuatan bahasa. b. Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, diperbagus, dan diatur sebaikbaiknya dengan memerhatikan irama dan bunyi. c. Puisi berisikan ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berdasarkan pengalaman dan bersifat imajinatif. d. Bahasa yang dipergunakan bersifat konotatif. e. Puisi dibentuk oleh struktur fisik (tifografi, diksi, majas, rima, dan irama) serta struktur batin (makna, tema puisi).
4
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah karya sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, larik, dan bait. Puisi dibagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan antara puisi lama dengan puisi baru yaitu puisi lama merupakan puisi yang terikat oleh aturan jumlah dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait, rima, dan banyak suku kata tiap baris irama. Sedangkan puisi baru merupakan puisi yang lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi baris, suku kata, maupun irama. Ciri yang ada dalam puisi dibentuk oleh struktur fisik dan struktur batin.
B. Saran Pelajarilah karya sastra dengan baik agar kita memperoleh pengetahuan tentang karya sastra terutama puisi. Agar pembaca dapat memahami lebih mengenai puisi. Tingkatkanlah prestasi belajar untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
5
DAFTAR PUSAKA
Pradopo, Rakhmat Djoko. 2005. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Setyaningrum, Wulandari dan Chrisna Farmadiani. 2013. Rangkuman Materi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Javalitera. Lestari, Rika. 2009. Kupas Tuntas UN Bahasa Indonesia: Media Pusindo. Juanda, Asep S.Pd dan Kaka Rosdianto S,Pd. 2006. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia Edisi Revisi. Bandung: CV PUSTAKASETIA.
MAKALAH BAHASA INDONESIA “ PUISI “
Kelompok 1 Nama Kelompok : 1. Anena Putri 2. Maedi Yuanita 3. Riri Amelia Solehah 4. Syahrul Romadhan 5. Wike Lestari
SMAN 12 KAB. TANGERANG TAHUN AJARAN 2018-2019