PROPOSAL DISCHARGE PLANING PRAKTEK PROFESI MANAGEMEN KEPERAWATAN DI RUANG ANGGREK RSUD DR ISKAK TULUNGAGUNG
Disusun : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Devangga Darma Karingga Endrik Setyawan Erni Wijayanti Galih Satrio Lya Ayu Debitasari Muhammad Fahrul Amin Widha Desy Puspitasari
PROGRAM STUDI S-1KEPERAWATAN PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN “ HUTAMA ABDI HUSADA” TULUNGAGUNG 2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena dengan limpahan rahmat dan ijin-Nya kami dapat menyeleseikan penyusunan Laporan Manajemen Untuk Praktek Profesi Keeperawatan. Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk melengkapi tugas Manajemen pada pelaksanaan praktek profesi keperawatan Prodi S1 Ilmu Keperawatan STIKES
HUTAMA
ABDI
HUSADA
TULUNGAGUNG.
Selanjutnya
kami
mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan semua pihak, baik materiil maupun moril sehingga laporan ini dapat diseleiseikan. Kami menyadari bahwa Laporan yang disusun masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan Laporan selanjutnya. Semoga Laporan ini dapat berguna bagi semua pihak baik mahasiswa atau petugas kesehatan yang memanfaatkannya.
Tulungagung,
Februari 2019
Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan. (Raden dan Tafft, 1990). Perencanaan perawatan pasien selama dirawat dirumah sakit bertujuan untuk memberikan gambaran pada pasien tentang proses yang akan dilewatinya selama dirawat, sehingga pasien merasa lebih tenang dan tujuan yang diharapkan tercapai. Pelaksanaan discharge planning di ruang Anggrek sudah berjalan mulai dari adanya mahasiswa praktek profesi manajemen keperawatan dan dapat terus berjalan sampai sekarang yang dilakukan oleh perawat ruangan, dan kartu discharge planning juga sudah tersedia. Namun pelaksanaan discharge planning yang ada sampai saat ini hanya pada perencaan pasien pulang, sedangkan pelaksanaan discharge planning untuk perencanaan alih perawatan pasien belum didokumentasikan. Discharge planning yang tidak berjalan dapat mengakibatkan kegagalan dalam program perencanaan perawatan pasien di rumah sakit yang akan berpengaruh terhadap tingkat ketergantungan pasien. Program Pendidikan Profesi Ners STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG diharapkan mampu menjadi role model dalam pelaksanaan discharge planinning di Ruang Anggrek RSUD Dr. Iskak Tulungagung secara benar. Oleh karena itu dengan adanya penerapan discharge planning, diharapkan dapat dijalakankan secara berkelanjutan, dengan demikian dharapkan tujuan peningkatan kualitas kesehatan pasien dapat tercapai secara optimal. 1.2 Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah dilaksanakan praktek manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa
dan perawat di Ruang Anggrek mampu menerapkan discharge
planning dengan baik dan benar. 2. Tujuan Khusus 1)
Pasien dan keluarga mengetahui perkembangan kondisi penyakitnya.
2)
Pasien dan keluarga mengetahui perawatan dan tindakan yang akan dilakukan pada pasien selama di Rumah Sakit (pemberian obat, perawatan luka, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologis).
3)
Pasien dan keluarga mengetahui diit (makanan yang dilarang atau dianjurkan dikonsumsi).
4)
Pasien dan keluarga mengetahui tentang obat-obatan yang diberikan selama dalam perawatan.
5)
Pasien dan keluarga mengerti tentang aktivitas dan istirahat selama dalam perawatan.
1.3 Manfaat .1
Bagi Klien a.
Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga dalam hal perkembangan penyakit klien, perawatan dan tindakan yang harus dilakukan selama dilakukan perawatan di rumah sakit
.2
Bagi Perawat .a
Terjadinya pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat dengan klien sebagai penerima pelayanan.
.b
Mempermudah proses asuhan keperawatan yang akan diberikan pada pasien.
.c
Meningkatkan kualitas pelayanan selama di rumah sakit.
BAB 2 MATERI DISCHARGE PLANNING 2.1 Pengertian Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fasefase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan. (Raden dan Tafft, 1990). 2.2 Bagian dari Discharge Planning Menurut Rich O’Boyle (1999) Discharge Planning terdiri dari: 1. Memastiakan klien berada di lokasi yang aman setelah klien pulang 2. Memutuskan perawatan klien lanjut yang dibutuhkan, asisten yang dibutuhkan atau peralatan spesial yang diperlukan kemudian. 3. Mengatur pelayanan keperawatan di rumah (home care) 4. Memilih tenaga kesehatan atau puskesmas terdekat yang akan memonitor kesehatan klien dan keperluan medis lainnya setelah tiba di rumah 5. Memberi pelajaran singkat kepada keluarga yang akan menjaga klien di rumah tentang keterampilan yang diperlukan untuk merawat klien 6. Melaksanakan rentang perawatan antara RS dengan masyarakat. 2.3 Tujuan Menurut Jipp dan Sirass (1998) discharge planning bertujuan untuk : 1. Menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan sosial. 2. Meningkatkan kooperatif klien dalam menerima tindakan keperawatan. 3. Membantu klien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam mempertahankan status kesehatan klien. 4. Mempercepat proses penyembuhan 5. Lama hari rawat tidak melebihi waktu yang telah ditentukan 2.4 Komponen perencanaan tindakan keperawatan 1. Komponen perencanaan perawatan a. Perawatan Pemberian pendidikan kesehatan mengenai : Penyakit, prognosa, tindakan operasi, lama perawatan setelah operasi, diet dan mobilisasi. b.
Obat-obatan Penjelasan mengenai obat-obatan meliputi : dosis, cara pemberian, dan waktu yang tepat untuk minum obat.
2. Rencana tindakan keperawatan selama di rumah sakit. a Pendidikan kesehatan tentang penyakit klien.
b. Persiapan tindakan operasi c. Program pelaksanaan tindakan operasi. d. Perawatan klien setelah operasi e. Diit f. Obat-obatan yang digunakan g. Aktivitas dan istirahat 3. Persiapan pasien pulang 1) Kontrol (tempat dan waktu kontrol) 2) Diit (makanan yang boleh atau dianjurkan dikonsumsi) 3) Obat-obatan yang dibawa pulang (dosis dan waktu pemberian) 4) Aktivitas dan istirahat 5) Perawatan diri di rumah termasuk perawatan luka. 2.5 Tindakan Keperawatan Pada Waktu Perencanaan Pulang 1. Pendidikan Kesehatan Diharapkan bisa mengurangi angka kambuh atau komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga, meliputi : a.
Kontrol (waktu yang tepat)
b.
Diit/nutrisi
yang
Aktivitas,
istirahat
harus
konsumsi c.
dan
kontrol d.
Perawatan diri (kebersihan dan mandi)
2.
Perawat Primer a. Membuat rencana discharge planning b. Membuat leaflet dan kartu discarghe planning c. Memberikan konseling d. Memberikan pendidikan kesehatan e. Menyediakan format discharge planning f. Mendokumentasikan discharge planning g. Melaksanakan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai dengan akhir perawatan).
3.
Perawat Associate Ikut membantu melaksanakan discharge planning yang telah direncanakan oleh perawat primer.
2.6 Alur Discharge Planning
PP Pra discharge planing
Identifikasi pasien Persiapan pasien : -Kontrak waktu -Obat -Rencana kontrol
Pelaksanaan discharge
Apa yang menjadi masalah Bagaimana perencanaan pulang Tindakan/diskusi/demonst rasi
Evaluasi Post pelaksanaan discharge
Follow up
Keterangan: Penyelesaian administrasi untuk pasien ASKES MASKIN harus memenuhi kelengkapan dari jaminan perawatan kemudian tanda tangan di kamar operasi jika selama di Rumah Sakit dilakukan operasi, selanjutnya ke Tim pengendali ASKES. Setelah itu ke kasir ruangan untuk mendapatkan kuitansi pembayaran. Dan yang terakhir di catat dulu dalam buku ongkos keperawatan di Ruang Anggrek RSUD Dr. Iskak Tulungagung.
2.5 Peran perawat dalam discharge planning 1. Kepala ruangan 1) Membuka acara discharge planning kepada pasien 2) Menyetujui dan menandatangani format discharge planning 2. Perawat primer 1) Membuat rencana discharge planning yang sesuai dengan kondisi klien 2) Membuat leaflet tentang penyakit besar 3) Memberikan konseling 4) Memberikan pendidikan kesehatan 5) Menyediakan format discharge planning 6) Mendokumentasikan discharge planning 7) Melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai akhir perawatan). 3. Perawat associate Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang sudah direncanakan oleh perawat primer.
BAB 3 KEGIATAN 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Topik
: Kepulangan pasien
Hari/tanggal
: Selasa, 19 Februari 2019
Waktu
: 09.00- selesai
Tempat
: Ruang III A IRNA Anggrek
Pelaksana
: Karu, Katim, PA, Pasien
Sasaran
: pasien AN Ny. S
3.2 Pengorganisasian Kepala Ruangan
: Lya Ayu D
Perawat Primer
: Erni Wijayanti (I) Endrik Setyawan (II)
Perawat Associate
: Widha Desy, Muhammad Fahrul A, Galih Satrio, Devangga Darma K
Pembimbing
: Evi Tunjung F., S.Kep,Ners, M.Kep, Sp.Kep.J
3.3 Metode Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. 3.4 Instrumen 1.
Lembar discharge planning (terlampir)
2.
leaflet tentang penyakit yang besar
3.
Status klien
3.5 Mekanisme kegiatan Tahap Persiapan
1.
2. 3. 4. 5. Pelaksanaan 1. 2.
3.
4. 5. Penutup
Kegiatan Waktu PP masuk ke ruang Karu 10 menit mengucapkan salam, memberitahukan pada Karu akan dilaksanakan discharge planning, Karu kemudian menanyakan bagaimana persiapan PP untuk pelaksanaan discharge planning PP sudah siap dengan status klien dan format discharge planning PP menyebutkan hal-hal yang perlu dijelaskan pada klien dan keluarga. Karu memeriksa kelengkapan discharge planning. Karu, PP dan PA menuju ke ruang klien. Karu membuka acara 20 menit discharge planning PP menyampaikan kontrak waktu yang diperlukan untuk discharge planning. PP dibantu PA menjelaskan tentang : a. Kondisi terakhir perkembangan penyakit klien b. Tindakan yang selanjutnya akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah klien (perawatan selama pasien di Rumah Sakit, termasuk pemberian obat, perawatan luka, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologis) c. Menanyakan kembali kepada klien dan keluarga tentang materi yang telah disampaikan. PP mengucapkan terima kasih dan memberikan leaflet pada pasien Pendokumentasian.
Karu memberikan pujian dan 2 menit masukan atau saran kepada PP dan PA
Tempat R.Karu
Pelaksana Karu
PP
PP Karu
Bed pasien
Karu PP PA
R.Karu
Karu
3.6 Evaluasi 1. Stuktur Diharapkan pada role play discharge planning sarana dan prasarana yang diperlukan telah tersedia antara lain : a. Persiapan dilakukan saat klien masuk ruang Anggrek b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik c. Menyusun proposal d. Menetapkan kasus e. Pengorganisasian peran. f. Penyusunan leaflet dan lembar discharge planning g. Persiapan obat h. Kontrak waktu dengan keluarga dan pasien 2. Proses Diharapkan selama proses discharge planning baik yang menyampaikan maupun yang menerima informasi a. Kelancaran kegiatan b.
Peran serta perawat yang bertugas
c.
Klien dan keluarga berperan aktif dalam diskusi
3. Hasil Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga. Klien dapat menyebutkan kembali tentang : a. Kontrol (tempat dan waktu kontrol) b. Diit (makanan yang boleh atau dianjurkan dikonsumsi) c. Obat-obatan yang dibawa pulang (dosis dan waktu pemberian) d. Aktivitas dan istirahat e. Perawatan diri termasuk perawatan luka
DAFTAR PUSTAKA Nursalam, (2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Salemba Medika. Jakarta. Gillies, (1989). Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.