Karakteristik Responden.docx

  • Uploaded by: Prasetya Adie
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Karakteristik Responden.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 316
  • Pages: 1
1.

Karakteristik responden

a.

Usia

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa distribusi usia responden yaitu usia 60-69 tahun sebanyak 42 responden (77,8%), 70-79 tahun sebanyak 9 responden (16,7%), dan 80-89 tahun sebanyak 3 responden (5,5%). Dimana semua responden sudah berusia diatas 50 tahun Berdasarkan hasil penelitian trisnawati (2013) variabel umur ≥50 dapat meningkatkan kejadian DM tipe 2 karena penuaan menyebabkan menurunnya sensitivitas insulin dan menurunnya fungsi tubuh untuk metabolisme glukosa. Hal tersebut didukung hasil penelitian yang serupa oleh Suastika di Bali didapatkan bahwa prevalensi DM pada kelompok usia tua lebih tinggi tiga kali lipat dibandingkan dengan kelompok yang lebih muda. Selain mengalami penurunan kondisi fisik, para lansia menghadapi masalah psikologis yaitu munculnya kecemasan menghadapi kematian pada lansia ((Ranni dan Fredy, 2012)). Usia keagamaan yang luar biasa tampaknya justru terdapat pada usia lanjut (William James dalam Sururin 2004). Karakteritik sistem kepercayaan dan aktivitas lansia merupakan bentuk kepatuhan terhadap komponen spiritual dalam terapi (Stanley et. all, 2011). *EBN untuk mendukung apa??apa korelasi dg hasil penelitian??

b.

Jenis kelamin

Berdasartkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa distribusi jenis kelamin responden yaitu perempuan lebih banyak dari pada laki-laki yaitu laki-laki sebanyak 17 responden (31,5%), dan perempuan sebanyak 37 responden (68,5%). Penelitian yang dilakukan oleh Bataha Y,B (2011) dalam Yanes (2014) di poli endokrin RSUP Prof. Kandou Manado, ditemukan penderita DM tipe II dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak. Perempuan lebih berisiko mengidap DM tipe II karena secara fisik memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar, sindroma siklus bulanan, pasca-menopause membuat distribusi lemak tubuh mudah terakumulasi akibat proses hormonal tersebut. Hal ini didukung oleh penelitian Tamara (2014) yang menyebutkan bahwa berdasarkan kategori jenis kelamin dapat dilihat mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 24 orang responden (52,2%). Kejadian DM tipe 2 tinggi pada wanita disebabkan oleh penurunan hormon esterogen akibat menopause. *Pembahasan harus memuat hasil penelitian dan cerita dari peneliti terkait hasil penelitian,baru dihubungkan dengan EBN/Penelitian yang lain. Jadi tidak hanya copas

Related Documents


More Documents from "Nur Fauziyah"

Kk.docx
June 2020 25
Lampiran 1.docx
May 2020 27
Daftar Pustaka.docx
June 2020 26
Pus.docx
May 2020 30
Soal Kdp.docx
May 2020 18