K3 Makalah.docx

  • Uploaded by: putrinwhyni
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View K3 Makalah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,982
  • Pages: 15
MAKALAH Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) KESELAMATAN KERJA LISTRIK

DOSEN PEMBIMBING Dra. Anny Martiningsih, M.Kes

DI SUSUN OLEH Putri Nurwahyuni(170513624005) Vicky Zaenal Arifin(170513624072)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKUTAS TEKNIK S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF 2017/2018

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul: “KESELAMATAN KERJA LISTRIK” Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Penyusun,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2. RUMUSAN MASALAH 1.3.TUJUAN BAB II PEMBAHASAN 2.1 BAHAYA LISTRIK 2.2 CIDERA AKIBAT LISTRIK 2.3 KEBAKARAN AKIBAT LISTRIK 2.4 CARA MEMINIMALISIR KECELAKAAN LISTRIK 2.4 CARA MENCEGAH KEBAKARAN AKIBAT LISTRIK

BAB III PENUTUP 3.1 SIMPULAN 3.2 SARAN 3.3 DAFTAR PUSTAKA

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keselamatan dan kesehatan kerja dibidang kelistrikan berdasarkan hasil statistik dan symposium kecelakaan karena listrik diketahui bahwa:

1. ampir 95% kecelakaan lisrik berakhir dengan kematian. 2. Lebih dari 60% kecelakaan listrik dari hasil kerja tegangan rendah, yang pada hakekatnya adlah tegangan terpakai; 3. Sekitar 50% dari kecelakaan tersebut disebabkan oleh pemakain alat alat listrik. 4. Faktor ketidak sengajaan dan ketidaktahuan sebagai sumber terbesar dari kecelakaan listrik.

1.2 RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dari karya tulis ini adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.

Jelaskan bahaya listrik bagi manusia ! Sebutkan Cidera yang terjadi akibat listrik ! Jelaskan penyebab kebakaran akibat listrik ! Bagaimana cara meminimalisir kecelakaan listrik ?

1.3 TUJUAN Adapun tujuan dan manfaat diadakannya makalah ini antara lain adalah;

1. 2. 3. 4.

Mengenal Bahaya listrik bagi manusia. Membahas cidera akibat listrik. Membahas kebakaran akibat listrik Cara meminimalisir kecelakaan listrik

BAB 2. PEMBAHASAN 2.1 BAHAYA LISTRIK Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari kita sangat membutuhkan daya listrik. Namun pada sisi lain, listrik sangat membahayakan keselamatan kita kalau tidak dikelola dengan baik. Sebagian besar orang pernah mengalami atau merasakan sengatan listrik, dari yang hanya merasa terkejut saja sampai dengan yang merasa sangat menderita. Oleh karena itu, untuk mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan, kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya listrik dan jalan yang terbaik adalah melalui peningkatan pemahaman terhadap sifat dasar kelistrikan yang kita gunakan.

Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung, seperti bahaya sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau ledakan.

Sedangkan bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkan listrik secara tidak langsung. Namun bukan berarti bahwa akibat yang ditimbulkannya lebih ringan dari yang primer. Contoh bahaya sekunder antara lain adalah tubuh atau bagian tubuh terbakar baik langsung maupun tidak langsung, jatuh dari suatu ketinggian, dan lain-lain. Tiga Faktor Penentu Tingkat Bahaya Listrik.

Ada tiga faktor yang menentukan tingkat bahaya listrik bagi manusia, yaitu tegangan (V) , arus (I) dan tahanan (R) . Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi antara satu dan lainnya yang ditunjukkan dalam hukum Ohm, Tegangan (V) dalam satuan volt (V) merupakan tegangan sistem jaringan listrik atau sistem tegangan pada peralatan. Arus (I) dalam satuan ampere (A) atau mili- ampere (mA) adalah arus yang mengalir dalam rangkaian, dan tahanan (R) dalam satuan ohm, kilo ohm atau mega ohm adalah nilai tahanan atau resistansi total saluran yang tersambung pada sumber tegangan listrik.

Bila dalam hal ini titik perhatiannya pada unsur manusia, maka selain kabel (peng-hantar), sistem pentanahan, dan bagian dari peralatan lain, tubuh kita termasuk bagian dari tahanan rangkaian tersebut.

Tingkat bahaya listrik bagi manusia, salah satu faktornya ditentukan oleh tinggi rendah arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh kita. Sedangkan kuantitas arus akan ditentukan oleh tegangan dan tahanan tubuh manusia serta tahanan lain yang menjadi bagian dari saluran. Berarti peristiwa bahaya listrik berawal dari sistem tegangan yang digunakan untuk mengoperasikan alat. Semakin tinggi sistem tegangan yang

digunakan, semakin tinggi pula tingkat bahayanya. Jaringan listrik tegangan rendah di Indonesia mempunyai tegangan dan sistem tegangan yang digunakan di Indonesia adalah: fasa-tunggal 220 V, dan fasa-tiga 220/380 V dengan frekuensi 50 Hz. Sistem tegangan ini sungguh sangat berbahaya bagi keselamatan manusia.

2.2 CIDERA AKIBAT LISTRIK Perlindungan Tenaga Kerja Pasal 3 Ayat 1 UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja mengatur tentang syarat-syarat dan sanksi yang diberlakukan bagi perusahaan untuk mengimplementasikan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menyatakan dengan jelas keharusan untuk memberikan jaminan keselamatan pekerja dalam bentuk pencegahan terkena aliran listrik yang berbahaya.

Tindakan pencegahan ini tentunya dapat mengurangi biaya jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) yang nantinya harus diberikan kepada korban jika terjadi kecelakaan. Akibat fatal dari sengatan listrik adalah kematian atau biasa disebut electrocution. Namun efek tidak fatal dari senggatan listrik electric shock juga cukup bervariasi.

Beberapa indikasi sengatan listrik 1. Efek pada jantung (Cardiac) Arus AC 30-200mA dapat menyebabkan VF. Sementara arus diatas 5A dapat menyebabkan asystole. Efek lainnya adalah rusaknya pembuluh jantung (myocardial).

2. Efek pada otot tulang Arus listrik lebih dari 15 -20 mA memunculkan gejala kontraksi yang hebat (tetanic contraction) yang menyebabkan tubuh sulit melepaskan diri dari sumber listrik mengakibatkan sindrome pelepasan lengan

dan tulang belakang jika sengatan listrik mengenai lengan.

3. Cedera otot Thrombosis dan occlusion yang menghasilkan ischaemia dan necrosis Yang terjadi pada lengan mengakibatkan kerusakan otot dan memerlukan amputasi.

4. Cedera susunan syaraf (Neurological injuries) Dapat terjadi kerusakan terpusat atau sebagian dan seketika maupun jangka panjang. Jika sengatan listrik melewati kedua bahu, maka kerusakaan sumsum tulang belakang dapat teerjadi. Sementara sengatan listrik pada bagian kepala menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan, dan pengaruh jangka panjangnya seperti epilepsy, encephalopathy, dan Parkinsonism. Efek lain dari sengatan listrik juga mengakibatkan gagal ginjal, pecahnya gendang telinga (tegangan tinggi), katarak. Arus Listrik Serta Keamanan dan Keselamatan Manusia Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya, sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal dalam hidupnya. Mencari lingkungan yang betul-betul aman memang sulit, maka konsekuensinya promosi keamanan berupa kesadaran dan penjagaan adalah hal yang penting. Dalam rangka usaha menyadarkan pentingnya menjaga keamanan dan menyediakan keamanan bagi anggota keluarga, komunitas dan masyarakat, sangat relevan membahas keamanan dari arus listrik karena arus listrik termasuk penyebab kecelakaan yang cukup dominan yang menyebabkan kebakaran maupun kematian (electrocution) , terjadi baik pada perumahan maupun industri.

Beberapa penyebab yang berpotensi menyebabkan kecelakaan listrik pada lingkungan kerja maupun rumah tangga :

1. Buruknya kondisi installasi listrik. antara lain disebabkan oleh : • pemasangan kabel yang serampangan. Banyak sekali dijumpai kasus instalasi listrik yang serampangan dengan kurang mempertimbangkan kemampuan kabel untuk menyalurkan daya. Demikian juga dengan banyaknya sambungan listrik yang memperbesar impedansi kabel. Kedua hal tersebut dapat meningkatkan suhu kabel sehingga menyebabkan rusaknya isolasi kabel. Rusaknya isolasi kabel berpotensi terjadinya hubung singkat atau kontak dengan manusia. • rusaknya isolasi kabel karena usia. Seiring dengan bertambahnya usia kabel, kualitas isolasi kabel juga semakin berkurang. Kondisi ini tidak hanya ditemui di rumah tangga, tetapi juga di industri. Tidak

mengherankan jika kita sering menjumpai kabel yang sudah berumur lebih dari 10 tahun masih digunakan dalam instalasi rumah. Rusaknya isolasi kabel berpotensi menimbulkan kebakaran, dan melalui media lain seperti air atau kayu yang lapuk/basah kontak tidak langsung dengan manusia (kesetrum/electric shock).

2. Kurangnya pemahaman terhadap lingkungan/object kerja. Bekerja dengan alat-alat baru atau alat yang sudah tua, memerlukan perhatian khusus. analisa yang mendalam (job safety analisys/JSA) perlu dibuat untuk menggantisipasi hal-hal yang tidak lazim tetapi berpotensi terjadi,semisal asumsi rusaknya isolasi.

3. Penggunaan pemanas listrik. Bahaya rusaknya isolasi pada alat pemanas listrik sangat besar, terutama jika isolasi berhubungan langsung dengan manusia atau media penghantar listrik yang berpotensi kontak dengan manusia. Sebagai contoh water heater. Air mengalir melalui rangkaian pemanas listrik berisolasi. Jika terjadi kebocoran isolasi maka aliran listrik juga akan mengalir melalui air yang dilewatkan. Bisa dibayangkan bahaya yang mengancam jika air tersebut sedang digunakan untuk mandi.

2.3 KEBAKARAN AKIBAT LISTRIK Kebakaran dapat terjadi jika ada tiga unsur yaitu bahan yang mudah terbakar, oksigen dan percikan api. Sementara menurut data yang dikumpulkan oleh Dinas Kebakaran DKI sejak dari tahun 1992 s/d 1997 telah tejadi kebakaran sebanyak 4.244 kasus di mana yang 2135 kasus disebabkan karena konsleting listrik. Berarti 50% lebih dari total kasus kebakaran disebabkan oleh listrik. Hal ini karena perlengkapan listrik yang digunakan tidak sesuai dengan prosedur yang benar dan standar yang ditetapkan olehLMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) PLN, rendahnya kualitas peralatan listrik dan kabel yang digunakan, serta intalasi yang asal-asalan dan tidak sesuai peraturan. Sekarang ini masih banyak pabrik perlengkapan listrik yang kualitas produknya rendah kemudian mensuplainya ke pasar. Hal ini tentunya akan dikonsumsi oleh instalatir dan pemakai listrik yang mengutamakan keuntungan tanpa memikirkan akibat fatal yang akan ditimbulkannya. Karena tingkat keamanan perlengkapan listrik ditentukan oleh kualitasnya. Jadi bagi para produsen, instalatir dan konsumen harus menyadari benar akan fungsi perlengkapan listrik yang akan digunakannya.

Macam- macam penyebab kebakaran, yaitu :

a)

Human Error

Tapi kalau melihat lokasi kebakaran yang sebagian besar terjadi pada perumahan dan tempat berusaha. Berarti kebakaran itu bisa disebabkan oleh karena faktor human error. Hal ini karena awamnya masyarakat terhadap listrik sehingga sering kali bertindak sembrono atau teledor dalam menggunakan listrik atau tidak mengikuti prosedur dan metode penggunaan listrik secara benar menurut aturan PLN, sehingga terjadilah kebakaran itu yang tidak sedikit kerugiannya. Sedangkan salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk menekan terjadinya kebakaran adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat pengguna listrik untuk keperluan sehari-hari. Seperti dalam membagi-bagi arus dengan menggunakan stop kontak bukannya dilakukan dengan semaunya tapi harus dilakukan sesuai peraturan supaya tidak menimbulkan kebakaran. Artinya jika jumlah steker yang dipasang pada suatu stop kontak melebihi batas maka akan menyebabkan kabel pada stop kontak itu menjadi panas. Jika panas itu terjadi dalam waktu yang relatif lama maka hal ini

akan menyebabkan melelehnya terminal utama dan akhirnya secara pelan-pelan terjadilah hubung singkat. Kemudian dari panas itu munculah api yang akan merambat di sepanjang kabel dan jika isolator tidak mampu menahan panas maka akan terjadilah kebakaran. Untuk itu gunakanlah stop kontak sebagaimana mestinya. Dalam hal ini ada dua stop kontak; pertama stop kontak 200 Watt hanya digunakan untuk peralatan di bawah 500 - 1000 VA; ke dua jenis stop kontak tenaga yang digunakan untuk peralatan diatas 1000 VA.

B)

Hubungan Singkat

Korseleting listrik (hubung singkat) terjadi karena adanya hubungan kawat positif dan kawat negatif yang beraliran listrik. Hal ini karena isolasi kabel rusak yang disebabkan gigitan binatang, sudah tua, mutu kabel jelek dan penampang kabel terlalu kecil yang tidak sesuai dengan beban listrik yang mengalirinya. Kemudian di sekitar terjadinya percikan api isolasi kabel sudah mencapai titik bakar. Suhu isolasi kabel dapat mencapai titik bakar karena arus listrik yang lewat kabel jauh lebih besar dari kemampuan kabelnya. Misalnya kabel untuk ukuran 12 ampere dialiri arus listrik 16 ampere, karena kabel tersebut dipakai untuk menyambung banyak peralatan listrik akibatnya isolasi kabel menjadi panas. Jika pada suhu isolasi yang sedang tinggi itu terjadi percikan api maka kemungkinan besar bahan isolasi akan terbakar. Percikan api terjadinya hanya satu kali karena sikring langsung bekerja memutuskan aliran, namun itu cukup untuk menyebabkan kebakaran dan kebakaran yang diakibatkan oleh percikan api akan tetap berlangsung karena karet isolasi yang sudah mencapai suhu bakar akan terbakat terus secara merembet. Untuk bahan isolasi tertentu lelehan kabel terbakar yang jatuh tidak akan segera padam, tetapi masih menyala dengan waktu yang cukup untuk membakar, inilah salah satu kemungkinan penyebab kebakaran. Atau jika hubung singkat itu terjadi terlalu lama berati panasnya akan tinggi, kemudian dengan adanya udara yang mengandung oksigen dan ditambah lagi dengan adanya benda kering yang mudah terbakar maka menyebabkan timbulnya api.

C)

Kabel

Arus maksimum yang diizinkan mengalir pada penghantar kabel tentunya jangan sampai menimbulkan pemanasan yang menyebabkan lembeknya logam penghantar.Pelembekan logam penghantar merupakan fungsi waktu dan suhu.Upaya untuk menekan bahaya kebakaran yang ditimbulkan oleh hubung pendek arus bisa dilakukan melalui kabelnya. Artinya dalam menggunakan kabel kita harus mengetahui fungsinya yaitu untuk keamanan gedung dan keselamatan jiwa manusia. Berarti kita harus menomor satukan kualitas yang standarnya ditentukan oleh LMK-PLN dari pada harga kabel yang murah. Sedangkan menggunakan kabel yang tidak memenuhi standar biasanya hanya akan mengundang resiko kebakaran yang lebih besar. Untuk itu jangan menggunakan kabel dengan ukuran sembarangan untuk berbagai keperluan.

D)

Instalatir

Biro instalatir adalah suatu badan yang terdaftar dan mendapat izin kerja dari PT PLN untuk merencanakan dan mengerjakan pembangunan atau pemasangan peralatan ketenagalistrikan. karena jika instalasi listrik dipasang secara sembarangan dengan kualitas material yang rendah maka hal ini tentunya bisa menimbulkan kebakaran. Adapun kebakaran itu disebabkan karena: a)

Sistim instalasi yang asal-asalan dan tidak sesuai peraturan. Untuk itu perlu dipilih instalatur yang

resmi dan profesional berarti pekerjaannya harus sesuai dengan PUIL sehingga kesalahan teknis dalam pemasangan yang dapat berakibat patal bisa ditekan. Instalasi itu senantiasa menekankan penggunaan material dan perlengkapan listrik sesuai standar LMK - PLN dan telah dilakukan pengujian secara ketat. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan sistim instalasi yang aman sesuai ketentuan. b)

Pengubahan instalasi yang dilakukan sendiri tanpa sepengetahuan dari instalatur yang melakukan

pekerjaan awal. Kemudian dikerjakan tidak sesuai prosedur. Untuk itu apabila masyarakat pengguna listrik akan melakukan perubahan instalasi pada bangunannya dianjurkan menghubungi instalatur resmi yang telah diakui kemampuannya. Selain dari itu hendaknya dalam pemasangan panel box hendaknya digunakan bahan yang kedap air dan anti tikus. Karena air dan tikus sangat mungkin menyebabkan terjadinya hubung singkat arus listrik.

c)

Setelah 15 tahun digunakan umumnya instalasi harus diperbaharui hal ini karena kondisi kabel sudah

mengalami perubahan dan berkurang kemampuannya. Sedang untuk mencapai waktu itu tentunya pengontrolan kondisi instalasi selama penggunaan harus dilakukan.

2.4 CARA MEMINMALISIR KECELAKAAN LISTRIK Berikut ini langkah dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja sewaktu bekerja dengan listrik. 1. Beralas kaki Ketika bekerja dengan listrik, salah satu hal yang mesti diperhatikan yaitu jangan sampai tubuh terhubung langsung ke tanah, sebab tanah merupakan kutub negatif pada setiap aliran listrik. Maka dari itu ketika sedang bekerja menghadapi listrik, usahakan jangan samai tubuh bersentuhan langsung dengan tanah ataupun bersentuhan dengan bumi.

2. Selalu mengecek aliran listrik menggunakan test pen Sebelum memulai kerja, Anda mesti yakin terhadap kabel mana yang terdapat aliran listrik serta bagian mana kabel yang negatif serta kabel positifnya. Untuk mengetahui hal tersebut gunakanlah Test Pen guna membedakan kabel negatif serta kabel positifnya. Ceklah aliran listrik pada setiap kabel tersebut sehingga ketika bekerja tidak akan tersengat listrik.

3. Mematikan sentral listrik pada saat memperbaiki listrik Untuk lebih amannya, matikan saja sekringnya listriknya. Dengan demikian aliran listrik terhadap rangkaian listrik pada lingkungan kerja akan terputus semuanya. Jika semua pekerjaan sudah selesai maka pasang kembali sekeringnya. 4. Mengisolasi sambungan dengan baik Apabila diharuskan untuk menyambung kabel, maka lakukanlah proses tersebut dengan sebaik-baiknya. Dalam menyambung kabel, sebaiknya gunakanlah isolasi yang kuat serta tahan lama. Ketika proses penyambungan kabel janganlah melakukan di satu tempat yang bersebrangan, tetapi lakukanlah pada satu jarak tertentu semisal sekitar setengah meter terhadap sambungan yang satunya. Langkah ini bertujuan supaya sambungan terhindar dari pertemuan atau korsleting, sehingga rangkaian listrik di lingkungan kerja pun aman. Bekerja berhadapan dengan listrik memanglah memerlukan dasar terhadap listrik yang baik, hal ini bertujuan karena bekerja dengan sesuatu yang tak nampak namun keberadaannya sudah jelas ada. Oleh sebab itu selalu perhatikan keselamatan kerja listrik sewaktu bekerja yang berhubungan dengan listrik ataupun pekerjaan lainnya. 2.5 CARA MENCEGAH KEBAKARAN KARENA LISTRIK

1. Percayakan pemasangan instalasi rumah/bangunan anda pada instalatir yang terdaftar sebagai anggota AKLI (Assosiasi Kontraktor Listrik Indonesia) dan terdaftar di PLN. Secara legal instalatir mempunyai tanggung jawab terhadap keamanan instalasi. 2. Jangan menumpuk steker atau colokan listrik terlalu banyak pada satu tempat karena sambungan seperti itu akan terus menerus menumpuk panas yang akhirnya dapat mengakibatkan korsleting listrik. 3. Jangan menggunakan material listrik sembarangan yang tidak standar walaupun harganya murah. Tetapi memiliki sertifikat Sistim Pengawasan Mutu (SPM) yang berlabel tulisan atau, 4. Jika sering putus jangan menyambungnya dengan serabut kawat yang bukan fungsinya karena setiap sekring telah diukur kemampuan menerima beban tertentu. 5. Lakukan pemeriksaan secara rutin terhadap kondisi isolasi pembungkus kabel, bila ada isolasi yang terkupas atau telah menipis agar segera dilakukan penggantian. Gantilah instalasi rumah/bangunan anda secara menyeluruh minimal lima tahun sekali. pekerjaan pemeriksaan dan penggantian sebaiknya dilakukan oleh instalatir anggota AKLI dan terdaftar di PLN. 6. Gunakan jenis dan ukuran kabel sesuai peruntukan dan kapasitas hantar arusnya.

7. Bila terjadi kebakaran akibat korsleting listrik akibat pengaman Mini Circuit breaker (MCB) tidak berfungsi dengan baik, matikan segera listrik dari kWh meter. Jangan menyiram sumber kebakaran dengan air bila masih ada arus listrik. 8. Hindari pemakaian listrik secara illegal karena disamping membahayakan keselamatan jiwa, tindakan itu juga tergolong tindak kejahatan yang dipidanakan. 9. Jadi sebelum hal-hal yang tak diinginkan terjadi seperti musibah kebakaran menimpa Anda, sebaiknya kita melakukan tindak pencegahan. Bukankah mencegah itu lebih baik daripada mengobati!

BAB 3. PENUTUP 3.1 SIMPULAN Listrik merupakan salah satu sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena sebagian besar aktivitas manusia menggunakan sumber daya listrik. Akan tetapi, listrik juga dapat menghasilkan dampak negatif akibat kesalahan dalam menggunakannya, listrik juga dapat menyebabkan kematian pada manusia jika manusia lalai dan tak memperhatikan bahaya yang ditimbulkan oleh akibat listrik tersebut. Oleh karena itu, diciptakanlah/ditemukan pedoman, dalam hal ini K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Selain adanya panduan tentang K3 maka kita akan terhindar dari bahaya kecelakaan saat bekerja.

3.2 SARAN Dalam penulisan makalah ini, penulis menemukan beberapa kendala dalam pengumpulan data atau perampungan data yang dibahas oleh makalah K3 ini. Akan tetapi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu, dan berkat teman-teman yang ikut andil dalam penyusunan makalah ini serta penulisan makalah ini masih jauh dari kata “sempurna”. Untuk pembaca, resiko terjadinya pada saat bekerja instalasi listrik atau sedang bekerja dibidang kelistrikan kerap kali terjadi akibat menyepelehkan beberapa hal tentang bagaimana cara melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, penulis lebih menekankan kehati-hatian dalam bekerja pada kelistrikan

3.3 DAFTAR PUSTAKA http://primakencana.blogspot.co.id/2012/07/mengenal-bahaya-listrik-bagi-manusia.html http://lets-sekolah.blogspot.co.id/2015/11/penyebab-kebakaran-akibat-listrik-dan.html https://news.ralali.com/keselamatan-kerja-listrik-mencegah-kecelakaan-kerja-listrik/

Related Documents

K3
October 2019 44
K3
October 2019 44
K3
June 2020 24
K3
November 2019 42
K3
October 2019 40
K3-1.-pengantar-k3.pdf
June 2020 26

More Documents from ""

K3 Makalah.docx
May 2020 6
1.docx
May 2020 6
Fikih Ekologi.docx
April 2020 18