Jurnal Spi.docx

  • Uploaded by: Niesa Wahidiyani
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Spi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,431
  • Pages: 4
ABSTRAK Umat Islam di Indonesia merupakan umat terbesar di dunia. Islam masuk ke negeri ini dengan jalan damai sesuai dengan misi Islam sebagai Agama rahmatan li al-alamin. Ada lima teori masuknya islam ke Nusantara terutama jika dilihat dari aspek tempat asal pembawaanya ,yaitu teori arab, teori china ,teori persi, teori india, dan teori turki.adapun strategi penyebaran islam dinusantara dilakukan melalui jalur perdagangan ,dakwah, perkawinan ,pendidikan ,dan islam cultural. Tokoh yang merupakan sentra penyebaran islam di nusantara ialah para ulama dan raja atau sultan. Ditanah jawa ,ulama penyebar islam tergabung dalam wadah wali songo. Kebanyakan orang jawa mengetahui bahwa wali sanga merupakan ulama berjumlah Sembilan yang giat menyebarkan agama islam yaitu : Sunan gresik , sunan ampel, sunan drajat , sunan bonang, sunan giri , sunan kalijaga , sunan kudus , sunan gunung jati dan sunan muria . para wali songo menyebarkan ajaran islam ditanah jawa juga dibantu oleh pra murid atau santrinya misal sunan muria yang menyuruh santrinya yang bernama Syech Baihaqi Kusuma untuk menyebarkan dan mengenalkan ajaran islam di daerah jekulo khususnya di desa Hadipolo. LATAR BELAKANG Islam masuk ke nusantara sekitar abad ke 7 masehi dan sebelum islam masuk dinusantara, sudah banyak agama dan kepercayaan yang berkembang seperti animism, dinamismme hindu dan budha islam masuk dinusantara melalui berbagai macam cara yaitu : perdagangan, cultural, pendidikan, perkawinan, dan kesenian.setelah islam masuk dinusantara islam langsung berkembang dengan sangat pesat dan semakin banyak orang yang masuk islam karena cara penyebaran islam sangat bagus dan tanpa paksaan. Islam masuk ke nusantara dengan cara damai bukan dengan peperanga atau penjajahan .islam berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan cara damai dan persuasive berkat kegigihan para ulama. Karena memang para ulama berpegang teguh pada prinsip yaitu “ tidak ada paksaan dalam agama” hal ini terkandung dalam alquran surah albaqarah : 256 Islam berkembang di Nusantara karena adanya persebaran yang dilakukan oleh berbagai pihak . dimana dalam persebaranya agama islam juga disebarkan oleh para ulama ,mereka adalah para wali yang menyiarkan islam keseluruh nusantara ,pada umumnya mereka adalah utusan dari para khalifah kaum muslimin untuk menyebarkan islam di nusantara misal sunan muria menyebarkan ajaran agama islam di daerah jawa dan sekitarnya dan mengutus seorang santri atau muridnya yang bernama Syech Baihaqi Kusuma untuk menyebarkan ajaran islam kedaerah-daerah terpencil dijawa seperti di daerah desa hadipolo kecamatan jekulo . beliau menyebarkan ajarannya ke daerah tersebut karena masih banyak orang yang tinggal disana yang awam tentang agama islam. RUMUSAN MASALAH

1 Perkembangan agama islam di pantura 2 Peranan syech Baihaqi kusuma dalam penyebaran agama islam di kudus

PEMBAHASAN 1. Perkembangan Agama Islam di Pantura Wilayah pantura timur dari Demak-Kudus hingga kearah jawa timur dikenal sebagai daerah yang pernah disinggahi para Walisongo untuk penyebaran agama islam. Pantura juga dikenal sebagai kota kyai dan kota santri seperti Cirebon, pekalongan, batang,Kendal,demak,kudus,lasem,gresik,Surabaya,dan kota-kota lainya banyaknya pondok pesantren dan masjid yang megah sepanjang jalur pantura merupakan symbol kehidupan masyarakat muslim ditanah jawa.sebagai jalur dakwah dimasa penyebaran agama islam di Nusantara, peran dari wali songo juga berpengaruh terhadap perkembangan agama islam di Pantura khususnya didaerah kudus terdapat dua tokoh sunan yang membantu perkembangan agama islam di kawasan kudus beliau adalah sunan kudus dan sunan muria Sunan kudus atau yang bernama Sayyid ja’far shodiq, berasal dari Palestina beliau datang kejawa pada tahun 1436 masehi. Daerah penyebaran islam dipesisir jawa tengah ,beliau seorang pujangga yang pandai mengarang dan pencipta gending maskumambang hdan gending mijil beliau pernah menjadi senopati kerajaan islam demak, sunan kudus wafat pada tahun 1550 beliau dimakamkan di kudus jawa tengah . Sunan muria ,nama aslinya adalah Raden Umar said atau Raden said sedangkan nama kecilnya adalah Raden Parawoto namun ,ialebih dikenal dengan sebutan sunan muria karena pusat kegiatan dakwahnya dan makamnya terletak di gunung Muria, 18 km sebelah utara kota kudus.sunan muria adalah putra sunan kalijaga. Ia sangat berjasa dalam penyebaran agama islam di desadesa terpencil di daerah gunung muria. Ia tekun mendidik rakyat agar menjalankan ajaran islam sunan muria juga menyebarkan agama islam ke seluruh pelosok desa dengan bantuan santri- santri nya yang beliau utus untuk menyebar dan turun gunung . Dalam rangka dakwahnya beliau menciptakan tembang sinom dan kinanti yang bernafaskan islam Sunan muria wafat pada abad ke-16 dan dimakamkan dibukit jepara atau di puncak gunung muria. 2.peranan Syech baihaqi kusuma dalam menyebarkan agama di kudus Hadipolo adalah desa di kecamatan jekulo , kudus ,jawa tengah Indonesia. Hadipolo adalah suatu desa penghasil alat-alat pertukangan dan pertanian . dimana disini terdapat banyak tukang pandai besi yang menghasilkan alat-alat pertanian seperti pisau, cangkul, sabit dan lain-lain .desa ini sering disebut dengan sebutan BARENG ,di desa ini lah terdapat seorang tokoh ulama yang menyebarkan agama islam dan mengenalkan

terhadap masyarakat di daerah tersebut tentang agama islam ,beliau adalah Syech Baihaqi Kusumo atau yang lebih dikenal dengan nama Mbah Gondo Kusumo beliau adalah putra dari Kanjeng Raden Mas Abdul Baihaqi dengan ibu Raden Ayu Mas Putri Sujaningrum .sedangkan kakek beliau adalah seorang Tumenggung di keraaan Demak Bintaro yang bernama Raden Simanjutak yang nama aslinya Raden Sudoyono , yang jika diurutkan dari garis keturunan masih bertalian darah dengan Joko tingkir atau Sultan Hadi wijaya dan masih memiliki hubungan dengan keturunan kasultanan Mataram. Ketika masih kecil Syech Baihaqi Kusumo bernama kecil Raden mas kyai , kemudian oleh ayahnya beliau di pondokan disebuah pesantren yang mana di pondok pesantren tersebut tidak diperbolehkan memakai pakaian bagus dan tidak diperbolehkan memotong rambut dan tidak memperdulikan penampilan Setelah menimba ilmu di pondok pesantren kemudian Raden Mas Baihaqi Kusumo melanjutkan menimba ilmu pada Kanjeng Sunan Muria . beliau menimba ilmu dengan Sunan Muria selama tujuh tahun. Setelah ia mendalami ajaran agama oleh Sunan Muria beliau diutus untuk melanjutkan lagi menyebarkan agama islam dan menyiarkan agama islam di pelosok-pelosok desa terpencil ,beliau diutus untuk turun dari gunung muria dan akhirnya sampai disebuah desa yang penduduknya masih awam akan agama islam di desa hadipolo inilah cikal bakal agama islam disyiarkan oleh Raden Mas Baihaqi . Pada awalnya Raden Mas Baihaqi Kusumo menyebarkan ajarana agama islam di daerah tersebut mengalami banyak penolakan dan hinaan karena cara penampilan dari beliau yang terlihat seperti orang gila, namun beliau tetap sabar dan ikhlas untuk menyebarkan ajaran agama di daerah tersebut , beliau menyebarkan ajaran agama di sebuah gubuk kecil yang terletak dipinggiran desa. Setiap hari beliau selalu berkeliling desa untuk mengajak orang-orang di daerah tersebut untuk memeluk agama islam dan menyebarkan agama islam. Dari usahanya ini lah mulai ada seorang masyarakat tersebut mengikuti ajaran beliau yaitu Syech Ahmad Dzazuli atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Buyut Tingal beliau adalah satusatunya orang yang pertama kali mempercayai ajaran dari Raden Mas Baihaqi Kusumo Ajaran yang di tekankan oleh Raden Mas Baihaqi adalah tentang Islam, Iman , Ihsan dan akidah akhlak ,dan yang selalu beliau ucapkan adalah kalimah dzikir yaa hayyu yaa qoyyum. Dan setiap kali Raden Mas Baihaqi Kusumo mengajarkan agama islam beliau selalu berkata “ allah adalah satu ,sifat wajibnya ada dua puluh ,sifat mukhal nya ada dua puluh , utusanya ada dua puluh lima dari nabi Adam sampai Rasulullah ,allah adalah maha adil dan bijaksana” beliau mengucapkan kalimat tersebut sambil berkeliling dari rumah Sunan Muria yang diutus untuk menyampaikan tentang agama islam. Suatu malam ketika Raden Mas Baihaqi Kusumo melantunkan ayat-ayat alquran yaitu surah al-kafirun. Tiba-tiba desa tergoncang semua masyarakat

mendengar beliau mengaji kemudian mencari sumber suara yang menyebabkan desa terguncang ,Raden Baihaqi Kusumo terus mengaji sampai surah al-dzazalah,keadaan desa semakin terguncang bagai diterpa gempa. Akhirnya masyarakat dapat menemukan suara yang berasal dari sebuah gubuk sederhana dipinggir sungai dan mengetahui bahwa suara tersebut berasal dari suara Raden Mas Baihaqi Kusumo, karena kejadian itulah masyarakat mulai tersadar dan percaya terhadap ajaran beliau dan percaya akan kehebatan allah dan masyarakat di desa tersebut mulai beriman , dank arena kuat mengahdapi ujian atas ridho allah bau yang tak sedap yang melekat pada tubuh Raden Mas Baihaqi Kusumo seketika menjadi harum Oleh karena itulah masyarakat member julukan Mbah Gondo Kusumo ,yang berarti Kusumaning Agama sebagai bentuk penghargaan atas jasa beliau menyebarkan agama islam . akhirnya beliau mudah menyampaikan fatwa-fatwa kepada masyarakat ,sehingga masyarakat mau melaksanakan ibadah sholat, masyarakatpun menjadi islam semua , iman semua, masyarakat yang dulunya berhati keras menjadi masyarakat berhati lembut, daerah yang dulunya gersang menjadi daerah yang makmur , subur, ge,ah ripah loh jinawi Setelah menyebarkan agama islam pada hari Senin Legi tanggal 15 Rajab 1108 H simbah gondo kusumo pulang kerahmatullah .dan pada tanggal 15 rajab masyarakat hadipolo selalu merayakan haul mbah gondo kusumo untuk mengenang jasa-jasa beliau dalam menyiarkan agama islam dan sebagai bentuk penghargaan nya di samping makam mbah gondo kusumo berdiri sebuah pondok pesantren putri yang dikhususkan untuk menghafal al-quran dan mendalami agama islam yang di beri nama Pondok Pesantre Hufadzil Quran Nur Gondo Kusumo.

Related Documents

Jurnal
December 2019 93
Jurnal
May 2020 64
Jurnal
August 2019 90
Jurnal
August 2019 117
Jurnal
June 2020 36
Jurnal
May 2020 28

More Documents from ""