Sandi Nayowan, 2017
LAPORAN PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN
PENYAKIT HIPERTENSI, HIPERGLIKEMIA DAN VERTIGO DI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH Sandi Nayowan Prodi Fakultas Farmasi (Apoteker) Abstrak
Pada kasus ini pasien didiagnosa menderita Hipertensi emergensi, hipergikemia dan vertigo. Tujuan pemantauaan terapi obat ini dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi DRP dari penggunaan obat secara rasional. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan rekam medis dengan melihat riwayat, data laboratorium dan terapi pengobatan pasien selama perawatan. Terdapat DRP dari penggunaan obat yaitu adanya interaksi obat, aspilet dan insulin lantus dengan kategori monitor, aspilet dan insulin novorapid dengan kategori monitor, aspilet dan furosemid dengan kategori monitor. Kata Kunci : Pamantauan Terapi Obat, Hipertensi emergensi, DRP Abstract In this case the patient is diagnosed with diagnosed with emergency hypertension, hyperglycaemia and vertigo. The purpose of monitoring drug therapy is to identify and identify DRP from rational drug use. Data collection was performed on the basis of medical records by looking at history, laboratory data and patient treatment therapies during treatment. There is a DRP from the use of drugs that is the interaction of drugs, aspilet and insulin lantus with the category monitor, aspilet and insulin novorapid with monitor category, aspilet and furosemid with monitor category. Keywords: Monitoring of Drug Therapy, Emergency Hypertension, DRP
Pemanatauan Terapi Obat Pada Pasien Hipertensi Emergensi, Hiperglikemia dan Vertigo
1
Sandi Nayowan, 2017
hiperglikemia dan vertigo.
PENDAHULUAN
Pada Menurut American Heart Association (AHA)
hampir
sekitar
90-95%
kasus
hipertensi.
saat
pemeriksaan
masuk
umum
dilakukan
dan
pemeriksaan
laboratorium dengan hasil yaitu tekanan darah 190/120 mmHg, suhu tubuh 36,4 0C,
Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC 7
nadi 80 x/menit, RR 20x/menit. Dari hasil laboratorium menunjukkan kadar glukosa darah
sewaktu
Berdasarkan Hipertensi
emergensi
merupakan
peningkatan tekanan darah dimana tekanan sistolik > 180mmHg atau tekanan diastolik
hasil
pasien
420
mg/dL.
pengukuran
tekanan
darah dan hasil pemeriksaan guloksa darah pasien di indikasikan mengalami hipertensi emergency, hiperglikemia.
120 mmHg secara mendadak dan disertai adanya
kerusakan
hipertensi
pada
emergensi
organ
harus
target.
DISKUSI
ditangani
Selama menjalani perawatan di ruang
sesegeramungkin dalam waktu satu jam
Arafah atas pasien mendapatkan terapi
dengan memberikan obat antihipertensi
pengobatan Amlodipine 5 mg, Aspilet 80
intravena
mg, Gabapentin 300 mg, Lansoprazole 30 mg, Alprazolam 0,5 mg, Betahistine 12 mg,
DESKRIPSI KASUS
Rantin 25mg/ml (Injeksi), Ondancentron 8
Ny. L masuk ke Rumah sakit islam Jakarta Cempaka Putih melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada tanggal 29 Oktober 2017. Pasien mendaftar dengan Jaminan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Pasien datang dengan keluhan lemas sudah 3 hari, pusing berputar, telinga berdengung,
mual
dan
muntah.
Dari
keluhan yang dialami pasien Ny. L dokter mendiagnosa
Hipertensi
emergency,
mg (Injeksi), Lasix 50mg/2ml, Insulin lantus 30 IU, Insulin Novorapid Selama pasien mendapatkan terapi obat, terapi yang diberikan sudah sesuai dengan kondisi pasien. Dari hasil pemantauan terapi obat terdapat DRP interaksi obat yaitu iteraksiobat aspilet dan insulin lantus, aspilet dapat meningkatkan efek insulin lantus. Interaksi obat antara aspilet dan insulin
novorapid,
aspilet
dapat
Pemanatauan Terapi Obat Pada Pasien Hipertensi Emergensi, Hiperglikemia dan Vertigo
2
Sandi Nayowan, 2017
meningkatkan
efek
insulin
novorapid.
Interaksi obat antara aspilet dn furosemid, efek aspilet meningkat, dan furosemide menurunkan serum potasium Berdasarkan interaksi obat yang di peroleh, monitoring kadar
glukosa darah
pasien dan serum potasium pasien.
Pemanatauan Terapi Obat Pada Pasien Hipertensi Emergensi, Hiperglikemia dan Vertigo
3
Sandi Nayowan, 2017
MIMS. 2017. Referensi Obat. Informasi
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan yang
Ringkasan Produk Obat (Online).
dilakukan dapat disimpulkan bahwa Ny. L
(http://www.mims.com/indonesia/dr
dengan keluhan lemas sudah 3 hari, pusing
ug/search), diakses tanggal 24 April
berputar, telinga berdengung, mual dan
2017.
muntah, Diagnosa: Hipertensi emergensi, hiperglikemia
dan
vertigo.
Riwayat
Nafrialdi et al. 2007. Farmakologi dan terapi.Edisi 5. Jakarta: Departemen
penyakit : Hipertensi dan Diabetes melitus.
Sukandar,
Ditemukan adanya DRP, yaitu interaksi
Farmakoterapi
obat: Aspilet dengan insulin lantus lantus,
Penerbitan.
aspilet
dengan
insulin
novorapid
Y.E.,
et.
Buku
al. I.
2008.
ISO
Jakarta:
ISFI
dan
Aspilet dengan furosemide. Rekomendasi terhadap DRP pasien yaitu pemantauan kadar glukosa darah dan serum potasium.
DAFTAR PUSTAKA Devicaesaria, A. 2014. Hipertensi krisis. Dalam Medicinus, Vol.27, No.3. Jakarta:
Departemen
Neurologi
RSUPN Cipto mangunkusumo. Dewar,
H.
A.
1959.
Epistaxis
in
Hypertension. British Medical Journal 1959. Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI. Herkner, H, et. al. 2000. Annals of Emergency Medicine. Kemenkes RI. 2014. Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Pemanatauan Terapi Obat Pada Pasien Hipertensi Emergensi, Hiperglikemia dan Vertigo
4