Jurnal Reading Case Report.docx

  • Uploaded by: blaze ricz
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Reading Case Report.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 750
  • Pages: 3
Laporan Kasus Lichen striatus following scarlet fever in a 3-year-old female patient Nina A. Richarz1, MD, Xavier Fusta-Novell1, MD, Vanessa Fatsini-Blanch1, MD, Claudia Fortuny2, MD, Maria Antona Gonzales-Ensenat1, MD, and Asuncion Vincente1, MD 1

Depaterment of Dermatology, Hospital Sant Joan de Deu, Barcelona, spain, and 2 Depaterment of Pediatrics, Hospital Sant Joan de Deu, Barcelona, Spain Correspondence Asuncion Vicente,MD Depaterment of Dermatology, Hospital Sant Joan de Deu, Passeig de Sant Joan de Deu 2, Esplugues de Liobregat, Barcelona, 08950, Spain E-mail: [email protected] Funding source: None Conflict of interest: None doi: 10.1111/ijd.13995

Pendahuluan Lichen Striatus (LS) adalah kasus inflamasi linear yang jarang, bersifat jinak terutama muncul pada anak-anak. Dengan manifestasi berupa papul dengan permukaan rata yang sedikit berisisik (single blaschiko line). Lesi muncul tiba tiba dan hilang selama 12 – 24 bulan. Meskipun patogenesis belum diketahui, hal ini lebih sering terjadi pada pasien dengan riwayat atopik dan dengan variasi faktor pencetus yang telah di laporkan. Disini kami melaporkan kasus seoarang anak kecil dengan LS yang muncul setelah 2 minggu demam scarlet.

Laporan kasus Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dengan riwayat penyakit celiac datang ke instalasi gawat darurat dengan keluhan badan lemas dan demam tinggi (38.5oC) tanpa gejala tonsilits. Pasien memiliki lidah stroberi dan bercak merah di selangkangan dan aksila. Dengan dugaan penyakit scarlet fever dan diberikan antibiotik amoksilin dan asam klavulanat selama 10 hari. Namun dengan membaiknya gejala klinis pasien tidak melanjutkan pengobatan setelah 7 hari. 9 hari setelah penghentian pengobatan pasien datang ke departmen kulit dengan keluhan lesi kulit linear dengan pruritus yang muncul dua hari sebelumnya, pada pemeriksaan fisik kulit didapatkan sekelompok papul eritema berskuama dengan distribusi linear yang berasal dari bokong kiri ke posterior kaki dan telapak kaki. Hasil temuan ini sesuai dengan gambaran klinis LS. RADT merupakan uji imunokromografi kualitatif yang menunjukan hasil positif pada kelompok A streotococus faringitis. Terapi antibiotik menggunakan amoksilin selama 10 hari dengan hasil kontrol RADT negatif. Pengobatan diawali dengan pemberian 0.1%

metilprednison krim satu kali sehari, keluhan gatal berkurang, namun tidak ada perubahan pada lesi selama pengobatan 3 bulan.

Pembahasan Dermatosis inflamasi multiple yang didapat dengan gambaran klinis lesi blascho linear pada kulit. BL yang didapat dikarenakan genetik mosaikisme yang mendasari terjadinya peristiwa postzgotic pada prekursor keratinocytic. Perubahan genetik awalnya ditoleransi oleh tubuh dan klon tetapi secara klinis tidak jelas. Faktor pemicu menyebabkan perubahan secara genetik, menyebabkan lesi muncul dalam distribusi linear. Dalam kasus LS berbagai kemungkinan faktor pemicu yang paling sering dilaporkan yaitu infeksi virus (varicella, influenza), dan vaksin (bacillus Calmette-Guerin, campak, gondok, dan rubella, hepatitis B, yellow fever). Dalam kasus terdapat hubungan dengan diagnosa klinis tonsilitis namun dalam studi mikrobiologi tidak dilakukan.

Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya dalam kasus lain, kami percaya bahwa faktor lingkungan dapat menjadi faktor pemicu pada sebagian besar kasus LS. Scarlet fever, umumnya terjadi pada anak anak dan mungkin sebagai pemicu LS pada anak anak. Dengan demikian kami menyarankan untuk melakukan RADT untuk mendeteksi streptococus grup A apabila terdapat gejala infeksi orofaringeal pada anak anak dengan onset LS baru, untuk memulai pengobatan antibiotik segera.

Gambar 1. Lidah stroberi (a) dan eritema pada kulit (b) pada demam skarlet

Gambar 2. Lesi kulit linear yang terdiri dari papula bersisik erimatosa yang mengikuti garis blaschko yang membentang dari posterior paha (a) ke bagian dalam kaki bawah (b) dan telapak kaki (c) Ucapan Terima Kasih Tidak ada. Daftar Pustaka 1 Patrizi A, Neri I, Fiorentini C, et al. Lichen striatus: clinical and laboratory features of 115 children. Pediatr Dermatol 2004; 21: 197–204. 2 Hafner C, Landthaler M, Vogt T. Lichen striatus (blaschkitis) following varicella infection. J Eur Acad Dermatol Venereol 2006; 20: 1345–1347. 3 Ishikawa M, Ohashi T, Yamamoto T. Lichen striatus following influenza infection. J Dermatol 2014; 41: 1133– 1134. 4 Hwang SM, Ahn SK, Lee SH, et al. Lichen striatus following BCG vaccination. Clin Exp Dermatol 1996; 21: 393–394. 5 Dragos V., Mervic L., Zgavec B. Lichen striatus in a child after immunization. A case report. Acta Dermatovenerol Alp Pannonica Adriat. 2006; 15: 178–180. 6 Karakas_ M, Durdu M, Uzun S, et al. Lichen striatus following HBV vaccination. J Dermatol 2005; 32: 506– 508. 7 Karouni M, Kurban M, Abbas O. Lichen striatus following yellow fever vaccination in an adult woman. Clin Exp Dermatol 2017; 42: 823–824. 8 Keegan BR, Kamino H, Fangman W, et al. ‘Pediatric blaschkitis’: expanding the spectrum of childhood acquired Blaschko-linear dermatoses. Pediatr Dermatol 2007; 24: 621–627. 9 Verma P, Singal A, Yadav P, et al. Concurrence of lichen striatus and localised pityriasis rosea: cutaneous mosaicism. Austr J of Dermatol. 2013; 54: 41–42.

Related Documents


More Documents from ""

Material E Inmaterial.docx
December 2019 14
December 2019 7
Economia.docx
December 2019 19
December 2019 11