Jurbel 6 Dele.docx

  • Uploaded by: Adelia Dwinta
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurbel 6 Dele.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,456
  • Pages: 10
JURNAL BELAJAR KEANEKARAGAMAN HEWAN (KH) Dosen Pengampu Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd

Hari, tanggal : Rabu-Kamis, 26-27 September 2018 Nama/ NIM

: Adelia Dwinta P. / 170341615071

Kelas

:A

Prodi

: Pendidikan Biologi

Topik

: Filum Echinodermata

Tujuan

: Untuk mengetahui dan memahami Filum Echinodermata

I.

Konsep belajar Kingdom Animalia

Avertebrata

Vertebrata

Filum Echinodermata Anatomi, Morfologi, Fisiologi

Peranan

Habitat

Klasifikasi

Pelmatozoa

Crinoidea

Eleutherozoa

Holothuroidea

Echinoidea

Asteroidea

Ophiuroidea

II.

Bukti Belajar

A. CIRI UMUM 

Habitat dijumpai di semua laut dari zona intertidal sampai laut yang sangat dalam.



Tubuh berbentuk radial simetri.



Tubuhnya trploblastis.



Coelomata dengan permukaan oral dan aboral yang jelas.



Tidak bersegmen.



Tanpa kepala.



Ukuran tubuhnya sedang sampai besar, tidak ada yang mikroskopis.



Memiliki tangan sederhana yang tersebar dari diskus sentral atau tangan bercabang seperti bulu muncul dari diskus sentral.



Permukaan tubuh sedikit halus tertutupi oleh 5 ruangan yang disebut ambulakral.



Dinding tubuh terdiri atas epidermis, dermis dan peritonium.



Endoskeleton tersusun dari lempengan-lempengan yang membentuk cangkang.



Mempunyai pembuluh air atau sistem ambulakral.



Saluran makanan biasanya berupa tabung melingkar dari mulut hingga anus.



Sistem sirkulasi spesifik.



Respirasi terjadi melalui struktur bervariasi.



Sistem sekresi tidak ada.



Sistem saraf primitif.



Organ sensorik kurang berkembang.



Alat kelamin terpisah.



Reproduksi seksual, aseksual atau regenerasi.



Fertilisasi eksternal.

B. STRUKTUR TUBUH Pada bintang laut, memiliki satu discus sentralis dan lima radii. Skeleton terdiri atas lamina yang tersusun rapat. Di antara ossikula terdapat

serabut otot dan pori dermal. Pada bagian aboral terdapat spina. Pada beberapa genus lengan lebih dari lima. Memiliki ukuran dan warna yang bervariasi. Tubuhnya memiliki 2 permukaan, bagian atas cembung dan lebih gelap yang disebut permukaan aboral dan permukaan bawah yang lebih cerah disebut permukaan oral. Permukaan oral dan aboral bukan permukaan ventral dan dorsal tetapi berhubungan dengan sisi kanan dan kiri dari larva yang simetri bilateral. Permukaan oral: bagian tubuh yang menghadap substrat terdiri atas mulut/lubang oral, celah ambulakral, podia, duri ambulakral, dan organ sensoris. 

Mulut: berada di tengah diskus sentral. Mulut dikelilingi oleh membran lunak yang disebut peristom dan dilindungi oleh papila mulut.



Celah ambulakral: berada di masing-masing sudut mulut.



Kaki tabung/podia: masing-masing celah ambulakral terdiri atas 4 baris podia yang berfungsi untuk pergerakan, penangkapan makanan, organ respirasi dan sensori. Podia bersifat lunak, berdinding tipis, berbentuk tabung, berstruktur retractile, dilengkapi batil pengisap yang berfungsi untuk melekat pada substrat.



Duri ambulakral: masing-masing celah ambulakral dilindungi oleh 2/3 baris duri ambulakral di bagian lateral yang dapat digerakkan dan dapat menutup celah.



Organ sensoris: ujung dari masing-masing lenga memiliki satu median kecil yang disebut tentakel terminal dan berfungsi sebagai olfaktori, organ tactile dan terdapat bintik mata di bagian dasar lengan.

Permukaan aboral: sisi tubuh yang menghadap ke atas dan berwarna orange sampai keunguan. Terdapat anus, madreporit, duri, papulae, pedicellaria. 

Anus: lubang kecil yang terletak di dekat pusat diskus sentral.



Madreporit: lempengan asimetri dan beratur. Permukaan madreporit ditandai dengan sejumlah alur menjari, sempit, berombak, ramping atau lurus.



Duri: seluruh permukaan aboral ditutupi oleh duri yang pendek, keras dan tumpul.



Papulae/insang: pelekukan dari dinding tubuh, dibatasi oleh epithelium coelemic yang berfungsi untuk repiratori dan ekskretori.



Pedicellaria: duri berwarna keputihan.

C. FISIOLOGI Sistem ambulakral: ring canal, radial canal, stone canal, ampulla dan podia. Organ repiratoris adalah insang dan kaki tabung. Pertukaran oksingen dan karbondioksida terjadi di antara air dan cairan tubuh dari insangnya. Tractus digestivus dimulai dari mulut, esofagus, ventrikulus, intetinum, berakhir di anus. Sistem sirkulasi terdiri atas sistem perihermalis dan hermalis. sistem saraf terdiri atas jaringan seperti jala di dalam tali saraf ganglion. Alat kelamin terpisah, kelenjar kelamin jantan adalah testis dan kelenjar kelamin betina adalah ovarium, fertilisasi secara eksternal. D. KLASIFIKASI Sub filum. Pelmatozoa. Sebagian besar telah punah. Tubuh mengikat diri pada substrat. 

Kelas Crinoidea: lili laut. Tubuh terdiri dari mangkuk aboral disebut calyx dan penutup oral. Lengan dapat digerakkan, umunya bercabang biasanya berjumlah 5/10 tanpa pinula. Letak ambulakral terbuka dan memanjang sepanjang lengan. Mempunyai madreporit, spina dan pedicellaria. Kelamin terpisah, larva disebut doliolaria.

Gambar 1. Antedon (kelas Crinoidea)

Sub Filum. Eleuthorozoa. 

Kelas Holothuroidea: tubung memanjang. Mulut terletak pada satu ujung dan anus di ujung lainnya. Permukaan tubuh kesat. Endoskeleton tereduksi berupa spikula. Mulut dikelilingi sekumpulan tentakel. Podia untuk pergerakkan. Saluran pencernaan berbentuk panjang dan berliku. Memiliki pohon respirasi. Kelamin terpisah.

Gambar 2. Sclerodactyla briareus (kelas Holothuroidea)



Kelas Echinooidea: bulu babi. Tubuh berbentuk bola, oval atau jantung. Tubuh tertutup oleh cangkang endoskeleton dari lempeng kakreus yang rapat, tertutup spina yang dapat digerakkan. Terdapat 5 daerah ambulakral dan inter ambulakral. Mulut terletak di permukaan oral yang dikelilingi oleh peristom. Tidak memiliki lekuk ambulakral. Pedicellaria bertangkai dan memiliki 3 japit. Kelamin terpisah. Larva disebut echino-pluteus.

Gambar 3. Echinus sp. (kelas Echinoidea)



Kelas Asteroidea: bintang laut. Tubuh pipih, pentagonal atau berbentuk bintang. Permukaan oral menghadap ke bawah dan aboral menghadap ke atas. Lengan tersebar secara simetri dari diskus sentral. Mulut berada di bagian sentral dari permukaan oral dan dikelilingi oleh peristom. Anus kecil yang berada di permukaan aboral. Ambulakral membentuk lekuk yang mencolok yang dilengkapi dengan

podia.

Endoskeleton

fleksibel,

terbentuk

ossikula.

Pedicellarianya kecil. Respirasi dengan papula. Kelamin terpisah. Perkembangan larva bipinnaria.

Gambar 4. Choriaster granulatus (kelas Asteroidea)



Kelas Ophiuroidea: tubuh pipih dengan diskus sentral bersegi lima atau bulat. Permukaan oral dan aboral jelas terlihat. Lengan biasanya lima, ramping, panjang. Tidak memiliki lekuk ambulakral. Tidak mempunyai anus. Madreporit terletak pada oral. Kelamin terpisah. Perkembangan larva pluteus.

Gambar 5. Ophiura lutkeni (kelas Ophiuroidea)

III.

Relevansi

Berikut merupakan relevansi saya dalam mengikuti perkuliahan No Sebelum

Sesudah

1.

Saya belum memahami ciri

Saya telah memahami ciri umum tubuh

umum tubuh Echinodermata.

Echinodermata. Pada filum echinodermata memiliki tubuh simetri radial. Triploblastis. Mempunyai 2 permukaan, permukaan oral dan aboral. Endoskeleton tersusun dari lempengan yang membentuk cangkang. Mempunyai sistem ambulakral.

2.

Saya

belum

mengetahui Saya telah mengetahui klasifikasi filum

klasifikasi

filum Echinodermata. Terdapat 2 sub filum:

Echinodermata.

Pelmatozoa dan Eleuthorozoa. Pada sub filum Pelmatozoa terdapat kelas Crionoidea. Sedangkan pada sub filum Eleuthorozoa terdapat kelas Holothuroidea, Asteroidea, Echinoidea, dan Ophiuroidea.

IV.

Identifikasi Masalah 1. Pertanyaan

: Fadilah

Mengapa kelas Crinoidea termasuk dalam bentuk tubuh yang simetri bilateral? Jawaban

: Izja

Itu terdapat kesalahan dalam penulisannya. 2. Pertanyaan

: Arief Baskara

Apakah perbedaan dari sistem amburakral dengan kaki tabung? Jawaban

: Wais

Sistem sirkulasi air membantu proses penyaluran air. 3. Pertanyaan

: Mileni

Bagaimana habitat dan cara hidup pada kelas Ophiuroidea?

Jawaban

: Aulia

Ophiuroidea bersifat fototaksis negative sehingga cenderung menjauhi cahaya. Memungkinkan dia hidup di arus yang deras karena pada daerah tersebut minim cahaya. 4. Pertanyaan

: Aulia Renais

Sistem sirkulasi tereduksi maksudnya seperti apa? Lalu bagaimana sirkulasinya? Jawaban

: Prianka dan Ratna

Maksud sirkulasi di sini bukan sirkulasi darah, tetapi sirkulasi air. Memiliki sirkulasi yang sederhana, dan merupakan sisa dari evolusinya. 5. Pertanyaan

:Galuh Fahmi

Apakah pada Holothuroida memiliki lubang kelamin? Jawaban

: Ike

Iya, berupa kloaka karena fertilisasinya eksternal sehingga dikeluarkan melalui saluran tersebut.

V.

Elemen yang menarik Pada pertemuan kali ini, kami memulai praktikum dengan topik filum Echinodermata.

Ketika

kami

akan

praktikum

asisten

dosen

menyediakan awetan basah. Pembelajaran kita diberi lkm yang berisi tabel pembanding setiap kelas. Dari metode tersebut kita bisa lebih memahami tentang materi yang sedang pelajari. Dan table tersebut bias digunakan sebagai bahan acuan saat membuat kunci dikotom. Yang menarik adalah pada saat ditengah pembelajran terdapat ice breaking sehingga mahasiswa tidak terlalu jenuh dalam proses pembelajaran. Ice breaking kali ini tidak seperti biasanya, karena ice breaking yang dilakukan adalah pemecahan masalah yang menggunakan pikiran juga.

VI.

Refleksi Diri (Umum) dan Pengalaman Belajar Saya telah memahami ciri umum dan khusus yang dimiliki setiap kelas pada filum Echinodermata. Saya telah memahami struktur anatomi, fisiologi dan morfologi dari filum Echinodermata.

Pembelajaran serta praktikum menurut saya sudah baik, karena sebelum praktikum kami ditugaskan mencari referensi dan membuat ciri khusus dan umum dari setiap kelas di filum Echinodermata. Penugasan tersebut agar kami memiliki pandangan dan tidak bingung saat praktikum. Selain itu dosen model juga menayangkan beberapa video terkait filum yang akan dipelajari sehingga mahasiswa dapat lebih memahami materi. Akan tetapi yang membuat saya terkejut adalah terdapat tes. Seperti yang kita ketahui materi dalam mata kuliah ini banyak sekali, saya pikir tidak akan ada tes karena selain materi yang banyak tetapi juga tugas yang banyak.

VII. Refleksi Diri (khusus) Saya harus benar benar memahami filum Arthropoda dengan baik. Saya harus memahami ciri umum dan khusus yang dimiliki setiap filum agar tidak lupa ketika memasuki bab atau filum baru. Saya juga harus lebih memfokuskan diri saat pembelajaran, karena pembelajaran dilakukan pada malam hari dan sudah Lelah jadi terkadang saya kehilangan focus untuk menangkap pembelajaran pada hari itu.

DAFTAR RUJUKAN Indriwati, Sri E. 2016. Keanekaragaman Hewan. Malang:UM. Kastawi, Y., Indriwati, Sri E., Ibrohim, Masjhudi, Rahayu, Sofya E. 2003. Zoologi Avertebrata. Malang: JICA FMIPA UM Radiopoetro. 1986. Zoologi. Yogyakarta. Erlangga.

Related Documents

Jurbel 6 Dele.docx
December 2019 9
Jurbel Pisces.docx
June 2020 5
Jurbel 9 Dele.docx
December 2019 8
Jurbel Windhi 24.docx
December 2019 16
0 ( 6 6 $ * ( 6
June 2020 63

More Documents from ""