VIRUS
MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi Yang Dibina Oleh Agung Witjoro, S.pd, M.Kes
Kelompok 7 Offering A 2017 Adelia Dwinta Pramashela (170341615071) Muhammad Nur Wais Al Qorni (170341615109) Wachidah Hayuana (170341615105)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI Februari 2019
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Gibbs & Harrison (1976) menyatakan bahwa virus merupakan sebuah parasit yang dapat menular mempunyai genom dengan bobot molekul lebih kecil dari 3 x 108 dalton dan membutuhkan komponen lain dari sel inang untuk memperbanyak diri. Kemudian pada tahun 1992 ada sebuah definisi yang lebih lengkap mengenai virus yang diajukan oleh Mattews yaitu virus adalah satu set dari satu atau lebih molekul genom berupa molekul DNA dan RNA, biasanya dibungkus oleh selubung pengaman berupa protein selubung (coat protein) atau lipoprotein dan hanya dapat memperbanyak diri dalam sel inang yang sesuai dengan memanfaatkan, metabolisme, materi, dan energy dalam sel inang. (Volk,dkk.1990) Kata virus di ambil dari latin Virulae yang artinya menular atau Virion yang berarti racun. Kedua kata ini sama-sama merujuk pada sifat dasar virus yang mudah menular dari satu sel ke sel yang lain serta bersifat racun karena dapat menghancurkan sel yang di tularinya. Sebagai organisme aseluler, struktur virus lebih sederhana dari mikroorganisme bersel satu lainnya. (Volk,dkk.1990) B. Rumusan Masalah 1. Apa saja sifat-sifat virus? 2. Apa saja yang menjadi gejala-gejala dari suatu penyakit yang disebabkan oleh virus? 3. Bagaimanakh daur hidup dari virus? C. Tujuan 1. Mengetahui apa saja sifat-sifat dari virus 2. Mengetahui apa saja yang menjadi gejala-gejala dari suatu penyakit yang disebabkan oleh virus 3. Mengetahui bagaimana daur hidup dari virus
BAB II PEMBAHASAN A. Sifat-Sifat Virus Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya secara utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotics. (Bambang,dkk. 2005) Virus merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup Aseluler (bukan merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus menunjukkan ciri makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan makhluk hidup. Bentuk virus berbeda beda ada yang bula, batang, polihidris dan seperti huruf T. Virus sendiri memiliki beberapa sifat, yang diantaranya adalah: 1. Bahan genetik virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam deoksiribonukleat (DNA), akan tetapi tidak terdiri dari kedua jenis asam nukleat sekaligus. (Triwibowo,dkk. 2010) 2.
Stuktur virus secara relatif sangat sederhana, yaitu terdiri dari
pembungkus yang mengelilingi/melindungi asam nukleat. (Triwibowo,dkk. 2010) 3. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup,yaitu di dalam kedua-duanya dan tidak mengadakan kegiatan metabolisme jika berada di luar sel hidup. (Triwibowo,dkk. 2010) 4. Virus tidak mempunyai informasi genetik sistem Lipman untuk sintesis energi berpotensi tinggi. (Triwibowo,dkk. 2010) 5.
Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner (binary
fission). Partikel virus baru dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai dengan pemecahan suatu partikel virus infektif
menjadi lapisan protein perlindungan dan komponen asam nukleat infektif. (Triwibowo,dkk. 2010) 6. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasaan dan pengawasan sistem enzim sel hospesnya, sehingga selera dengan proses sintesis asam nukleat dan protein virus. (Triwibowo,dkk. 2010) 7. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk keperluan metabolismenya. (Triwibowo,dkk. 2010) 8. Komponen-komponen utama virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di dalam sel hospes tidak lama sebelum disebabkan. (Triwibowo,dkk. 2010) 9. Selama berlangsungnya proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung luar yang menagndung lipid protein dan bahan-bahan lain yang sebagian berasal dari sel hospes. (Triwibowo,dkk. 2010) 10. Partikel virus lengkap disebut virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenik yang disebut kapsid dengan atau tanpa selubung diluar kapsid. (Triwibowo,dkk,. 2010)
B. Gejala-Gejala Penyakit Karena Virus 1. Influenza Penyakit influenza seringkali diabaikan oleh banyak orng.Padahal bila penyakit ini diderita oleh pekerja akan mengakibatkan banyaknya waktu kerja yang hilang. Influenza merupakan salah satu gangguan kesehatan yang dirasakan paling mengganggu saat musim hujan tiba. Influenza disebabkan oleh berbagai factor ,antara lain, hujan yang membuat turunya suhu udara. Terlebih lagi bila kondisi tubuh tidak terawatt baik,maka dengan mudahnya tubuh terjangkit vurus dan bakteri. Bersaman dengan hujan, sejumlah bakteri dan virus terhempas bersamaan dengan air hujan. Selanjutnya udara yang tercemar bakteri dan virus akan terhisap dan masuk ke dalam saluran pernapasan. Biasanya, bila musim penghujan banyak oaring berkumpul dalam satu ruangan, terlebih bila ruangan itu pengap sehingga dengan mudah bakteri dan virus
influenza yang diderita seseorang akan tersebar kepada orang lain di sekitarnya (Anies, 2005). Gejala-gejala yang menandai influenza antara lain suhu tubuh naik secara mendadak, tubuh terasa pegal, sakit kepala, suara parau, keluar lendir dari hidung, demam dan menggigil, batuk, otot terasa sakit, tubuh lemas dan tidak bertenaga serta sering bersin (Anies, 2005). Seringkali serangan influenza diikuti oleh peradangan paru-paru.Serangan itu dapat berbahaya karena dapat mendatngkan kematian bagi penderita influenza yang menganggap remeh dan sepele penyakitnya. Virus influenza sangat mudah tertular melalui bersin ,batuk,maupun penggunaan wadah makanan dan minuman yang tercemar oleh virus influenza. Pencegahan penyakit influenza ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: -
Menjaga kondisi tubuh dengan baik
-
Memberi ventilasi yang cukup agar udara dalam ruangan tidak pengap
-
Menjaga kebersihan diri
-
Usahakan hindari hujan
-
Bagi penderita Influenza dianjurkan istirahtatyang cukup untuk memulihkan tubuh agar bisa melawan virus influenza
2. Demam Q Demam Q disebabkan oleh bakteri coxelia burnetti ,bakteri ini memiliki masa inkubasi 2-3 minggu dengan gejala akut , serangan mendadak diikuti dengan menggigil,nyeri belakang mata, sakit kepala, tubuh lemah dan sering mengeluarkan keringat, Demam Q endemis di daerah dimana banyak binatang reservoir dan biasanya menyerang dokter hewan, penjual daging, peternak domba, peternak sapi,p etani dan kadang pekerja pengolahan susu.Coxiela Burneti ini di sebarkan oleh binatang reservoir diantaranya domba,sapi,kambing,kucing,anjing,dan berbagai spesies tikus liar. Binatang yang terinfeksi biasanya tidak menampakkan gejala ,namun binatang ini mengeluarkan organisme dalam jumlah besar pada jaringan plasenta ketika melahirkan ( Strauss, dkk., 2008)
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada masarakat yang bekerja pada pekerjaan yang berisiko tinggi seperti (peternak domba,peternak sapi, pemerah susu, peneliti hewan, pekerja di pemotongan hewan) pengetahuan tentang sumber infeksi dan pentingnya desinfeksi yang cukup.
3. Flu Burung Flu Burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang ditularkan oleh unggas.Virus influenza ini terdiri dari beberapa tipe , antara lain tipe A, B dan tipe C. Influensa tipe A terdiri dari beberapa strain, antara lain H1N1, H3N2, H5N1, dll. Saat ini strain yang paling virulen penyebab flu burung adalah strain H5N1. Unggas yang sakit (oleh virus H5N1) dapat mengeluarkan virus dalam jumlah besar dalam kotorannyaVirus ini dapat bertahan hidup dalam air sampai empat hari pada suhu 22 derajat celcius dan lebih dari 30 hari pada suhu 0 derajat celcius.Didalam tubuh unggas yang sakit virus dapat bertahan lebih lama ,tapi mati pada pemanasan 600 derajat celcius selama 30 menit.Virus ini mempunyai masa inkubasi selama 21-3 hari. Flu Burung bisa menular pada manusia bila bersinggungan langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung. Unggas yang terinfeksi dapat pula mengeluarkan virus ini melalui tinja,yang kemudian mongering dan hancur semacam bubuk.Bubuk inilah yang yang dihirup oleh manusia.Virus flu burung lebih mudah menular dari unggas ke manusia disbanding dari manusia ke manusia..satu-satunya cara virus flu burung dapat menyebar dengan mudah dari manusia ke manusia jika virus flu burung tersebut bermutasi dengan virus flu manusia (Sulianti, 2005). Gejala flu burung dapat di bedakan pada unggas dan manusia . Gejala pada unggas - jengger berwarna biru - borok di kaki - kematian mendadak Gejala pada manusia - demam (suhu badan diatas 38 derajat celcius) - batuk dan nyeri tenggorokan
- radang saluran pernapasan atas - pneumonia - infeksi mata 4. Bakteri Coli Bakteri koli dapat menyebabkan keracunan makanan. Biasanya bakteri ini masuk pada makanan yang sudah busuk atau makanan yang mengandung pengawet. Makanan tersebut umumnya telah kedaluarsa dan tercemar karena proses pengolahan atau pemasakan yang tidak bersih. Bakteri yang masuk ke dalam makanan itu tidak langsung bereaksi setelah habis dimakan biasanya bereaksi setelah beberapa jam, tergantung kondisi tubuh.Bakteri ini menyerang saluran pencernaan. Apabila korban tidak segera mendapatkan pertolongan bisa menyebabkan kematian (Strauss, dkk.,2008) Gejala yang ditimbulkan seperti mual, muntah-muntah dan buang air besar terus menerus. Untuk mengantisipasi penyakit ini bisa dilakukan dengan memberikan pembinaan meliputi tata cara pengolahan makanan yang benar kepada pengusaha catering khususnya yang melayani pesanan sejumlah perusahaan (Strauss, dkk.,2008). 5
Leptospira Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang dapat menyerang manusia
maupun hewan ,dan di golongkan sebagai zoonis(penyakit hewan yang berjangkit pada manusia). Penularan leptospirosis pada manusia ditularkan oleh hewan yang terinfeksi kuman leptospira. Hewan penjamu kuman leptospira adalah hewan peliharaan seperti lembu, kambing, kucing, anjing, serta beberapa hewan liar seperti tikus, bajing dan ular. Penjamu reservoir utama adalah rodent (tikus). Kuman leptospira hidup didalam ginjal penjamu reservoir dan dikeluarkan melalui urin saat berkemih (Zubairi,2005). Penularan secara tidak langsung terjadi melalui genangan air, sungai danau , selokan, dan lumpur yang tercemar urin hewan yang terinfeksi. Mereka yang bekerja di perkebunan harus mewaspadai penyakit ini, juga petani yang tanpa alas kaki, pembersih selokan, pekerja tambang, pekerja tambak, tentara serta pekerjaan – pekerjaan yang terpapar dengan air, karena goresan luka pada kulit dapat menjadi pintu masuknya kuman leptospira. Gejala-gejala yang ditimbulkan dari infeksi ini adalah:
Gejala klinis: 1 Stadium pertama -demam menggigil - sakit kepala - muntah -konjungtivitis -rasa nyeri pada otot betis dan punggung -gejala tersebut akan tampak antara4-9 hari 2.Stadium kedua -terbentuk antibody didalam tubuh penderita - demam dan kemungkinan akan terjadi meningitis(radang selaput otak) -stadium ini terjadi antara minggu ke 2 dan ke-4 Komplikasi leptospira -pada hati:kekuningan yang terjadi pada hari keempat dan keenam -gagal ginjal -gagal jantung -perdarahan pada saluran pernapasan, pencernaan, saluran genitalia karena adanya kerusakan pada pembuluh darah. (Zubairi,2005). 6. Antrak Antrak adalah penyakit pada binatang yang dapat berjangkit pada manusia(zoonis)P. enyebabnya adalah bakteri Baccilus Antrakis. Penyakit ini umumnya menyerang ternak pemamahbiak seperti sapi, kambing, kerbau, kuda dll. Sehingga sangat memungkinkan orang yang bekerja di peternakan dapat tertular oleh penyakit ini (Anies,2005). Gejala penyakit yang ditimbulkan diantaranya: -
Bila penularan melalui kulit atau selaput lender,timbul bercak kemerahan pada daerah kulit yang cepat berubah menjadi bintil atau benjolan yang berair dengan warna ungu kehitaman di bagian tengahnya.kulit di sekitar membengkak dan
muncul
bintil-bintil
baru,kelenjar
getah
bening
di
sekitarnya
membesar.penderita mengalami lesu demam,sakit kepala,mual dan muntah -
Bila melalui pernapasan pendrita akan menalami demam,sakit kepala , lemah dan sesak napas, serta terjadi pneumonia (radang paru-paru).
7.Demam Berdarah Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular berbahaya yang di sebabkan oleh virus,menyebabkan gangguan pembuluh daran kapiler dan sistem pembekuan darah sehinga mengakibatkan perdarahan,dapat menimbulkan kematian (Strauss,2008). Gejala penyakit DBD adalah: -Mendadak panas tingi selama 2-7 hari,lemah lesu suhu badan antara 38-40 Derajat celcius -Tampak bintik bintik merah pada kulit -Kadang perdarahan melalui hidung -Terjadi muntah darah dan berak darah (Strauss,2008). 8. HIV/AIDS AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh. Berkaitan denga kerja, jenis pekerjaan yang dapat memungkinkan pekerja tersebut dapat tertularoleh HIV/AIDSyaitu pekerja medisdan petugas pembersih limbah medis (Strauss,2008). Penyakit ini memiliki gejala mayor, berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan, diare kronis lebih dari satu bulan, demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan, penurunan kesadaran dan gangguan neurologist. Sedangkan gejala minor batuk menetap lebih dari 1 bulan, dan terjadi pembesaran kelenjar linpa (Strauss,2008). Untuk mencegah penularan HIV pada pekerja medis dan pekerja pembersih sampah medis sebaiknya memakai APD yang sesuai untuk menghindari terjadinya goresan benda-benda atau sampah medis yang terinfeksi. Selain itu sampah–sampah medis harus ditata laksana dengan baik (Strauss,2008).
C. Daur Hidup Virus 1. Virus bereproduksi dengan cara proliferasi atau replikasi. 2. Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. 3. Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi. 4. Pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi/menempel dengan DNA sel bakteri dan jika bakteri membelah atau berkembangbiak virus pun ikut membelah. (Galih, dkk.,2011) Reproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu : 1.
Daur litik (litic cycle) Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus. Fase Injeksi (memasukkan asam inti) Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi. Fase Sintesis (pembentukan) DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus. Fase Asemblin (perakitan) Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100200 buah dalam satu daur litik. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru. (Galih, dkk.,2011)
(Tortora,dkk., 2013)
2.
Daur lisogenik (lisogenic cycle) Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus. Fase Pembelahan Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan. Fase Sintesis DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus. Fase Perakitan Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru. (Galih, dkk.,2011)
(Tortora,dkk., 2013)
DAFTAR RUJUKAN Anies.2005.Mewaspadai Penyakit Lingkungan.Jakarta:Gramedia. Djoerban Zubairi.2005.”Waspadai Leptospirosis”.Dalam Kompas.21 Februari. Gerrard J.Tortora.2013.Microbiology: An Introduction. Boston: Pearson Purnomo, Bambang. 2005. Bahan Bacaan Kuliah : Dasar-dasar Mikrobiologi. file.upi.edu/.../JUR.../BAb_V_I__R_U_S.OK.pdf. Diakses 2 februari 2019. Saroso
Sulianti.2005.Prosedur
Tetap
Penanganan
Penderita
Flu
Burung.http//ww.ppmplp .depkes.go.id Strauss, JH.; Strauss, EG. (2008). Viruses and Human Disease. London: Elsevier, ISBN 978-0-12-375145-1 (lihat di Penelusuran Buku Google) Utomo,
Galih.
2011.
Ciri-ciri
dan
Cara
Reproduksi
Virus.
http://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/11/virus.html. Diakses 2 Februari Desember 2019. Volk.Wesley, Wheler.Margaret.1990.Mikrobiologi Dasar Edisi kelima jilid 2.Jakarta :Erlangga. Yuwono, Triwibowo. 2010. Biologi Molekuler. Jakarta; Erlangga.