Jenis-jenis Wacana Dan Contohnya.docx

  • Uploaded by: Najla Ulayya Nur Fadhiilah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jenis-jenis Wacana Dan Contohnya.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,633
  • Pages: 7
Nama

: Najla Ulayya Nur Fadhiilah

NIM

: 41032121161008

Prodi / Kelas : PBS. Indonesia / A6

JENIS-JENIS WACANA 1. Wacana Narasi Wacana Narasi adalah salah satu jenis wacana yang menceritakan atau mengisahkan suatu peristiwa secara berurutan sesuai dengan urutan kejadiannya. Dengan demikian wacana jenis ini tidak bermaksud untuk mempengaruhi seseorang melainkan hanya menceritakan sesuatu kejadian yang telah disaksikan, dialami dan didengar oleh pengarang (penulisnya). Narasi dapat bersifat fakta atau fiksi (cerita rekaan). Ada beberapa unsur penting dalam sebuah narasi yaitu kejadian, tokoh, konflik, alur atau plot, juga latar yang terdiri atas latar waktu, tempat, dan suasana. Contoh 1 : Kutipan Novel “Siti Nurbaya” Karya Marah Rusli Kira-kira pukul satu siang, kelihatan dua orang anak muda, bernaung di bawah pohon ketapang yang rindang, di muka sekolah Belanda Pasar Ambacang di Padang, seolah-olah mereka hendak memperlindungkan dirinya dari panas yang memancar dari atas dan timbul dari tanah, bagaikan uap air yang mendidih. Seorang dari anak muda ini, ialah laki-laki, yang umurnya kira-kira 18 tahun. Pakaiannya baju jas tutup putih dan celananya pendek hitam, yang berkancing di ujungnya. Sepatunya sepatu hitam tinggi, yang disambung ke atas dengan kaus sutera hitam pula dan diikatkan dengan ikatan kaus getah pada betisnya. Topinya topi rumput putih, yang biasa dipakai bangsa Belanda. Di tangan kirinya ada beberapa kitab dengan sebuah peta bumi dan dengan tangan kanannya dipegangnya sebuah belebas yang dipukul-pukulkannya ke betisnya. Jika dipandang dari jauh, tentulah akan disangka anak muda ini seorang anak Belanda, yang hendak pulang sekolah. Tetapi jika dilihat dari dekat nyatalah ia bukan bangsa Eropah; karena kulitnya kuning sebagai kulit langsat, rambut dan matanya hitam sebagai dawat. Di bawah dahinya yang lebar dan tinggi, nyata kelihatan alis matanya yang tebal dan hitam pula. Hidungnya mancung dan mulutnya halus. Badannya sedang, tak gemuk dan tak kurus, tetapi tegap.

Pada wajah mukanya yang jernih dan tenang, terbayang bahwa ia seorang yang lurus, tetapi keras hati, tak mudah dibantah, barang sesuatu maksudnya. Menilik pakaian dan rumah sekolahnya, nyata ia anak seorang yang mampu dan tertib sopannya menyatukan ia anak seorang yang berbangsa tinggi. Teman anak muda ini, ialah seorang anak perempuan yang umurnya kira-kira 15 tahun. Pakaian gadis ini pun sebagai pakaian anak Belanda juga. Rambutnya yang hitam dan tebal itu, dijalinnya dan diikatnya dengan benang sutera, dan diberinya pula berpita hitam di ujungnya. Gaunnya (baju nona-nona) terbuat dari kain batis, yang berkembang merah jambu. Sepatu dan kausnya, cokelat warnanya. Dengan tangan kirinya dipegangnya sebuah batu tulis dan sebuah kotak yang berisi anak batu, pensil, pena, dan lain-lain sebagainya; dan di tangan kanannya adalah sebuah payung sutera kuning muda, yang berbunga dan berpinggir hijau.

Contoh 2 :

Ulang Tahun Angelo Hari ini menjadi hari yang tak terlupakan untuk Angelo, karena ia mendapat kejutan dari temanteman sekelasnya. Sebelumnya ia sudah mulai curiga akan tingkah laku yang aneh dari temanateman sekelasnya kepadanya. Benar saja, saat pulang sekolah tiba, teman teman Angelo memberikan kejutan berupa kue ulang tahun dan taburan tepung di badannya. Selain kue yang didapat dari teman temanya Angelo pun mendapat beberap hadia dan kartu ucapan dari sahabat sahabat yang ia sayangi. 2. Wacana Deskripsi Wacana deskripsi adalah wacana yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Wacana deskripsi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca atau merasakan hal yang dideskripsikan. Oleh sebab itu deskripsi yang baik adalah deskripsi yang dilengkapi dengan hal-hal yang dapat merangsang panca indra. Wacana deskripsi juga berdasarkan hasil pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulisnya.

Sebagaimana menulis wacana-wacana lain dalam menulis wacana deskripsi ada langkahlangkahnya, yaitu : a) Menentukan topik karangan deskripsi. b) Merumuskan tujuan mengarang desskripsi. c) Mencari, mengumpulkan ataupun memilih bahan. d) Membuat kerangka karangan. e) Mengembangkan karangan. Contoh 1 : BOBO SI KUCING Aku memiliki satu ekor kucing yang bernama Bobo. Bobo adalah kucing jantan yang sangat lucu. Ia memiliki bulu yang panjang berwarna belang. Bulu Bobo ada tiga warna, yakni putih, hitam, dan jingga. Biasanya, kucing tiga warna ini disebut kucing telon. Kabarnya, kucing jantan telon sangat langka. Aku sangat senang memiliki Bobo. Ia adalah kucing yang lincah. Ia memiliki ekor yang sangat panjang. Ia seringkali memainkan ekornya sendiri. Ekor Bobo tampak sangat cantik dengan bulunya yang panjang. Apalagi, bulu Bobo selalu tampak bersih. Contoh 2 : LEMARI BELAJAR Aku memiliki sebuah lemari belajar baru. Lemari belajar ini baru saja dibelikan oleh Ayah sebagai kado ulang tahunku. Lemari belajarku memiliki warna hijau muda. Ada juga garis-garis berwarna kuning yang menghiasi lemari belajarku. Di bagian depan, ada gambar hewan -hewan yang lucu. Aku memang senang dengan aneka hewan. Lemariku memiliki satu pintu besar di bagian Kanan. Lalu di samping kiri, ada meja yang bisa ditarik dan dilipat dengan mudah. Di bagian bawah meja, ada rak lagi yang bisa diisi dengan buku -buku. Di bagian atas meja juga terdapat lubang -lubang kecil yang bisa digunakan sebagai tempat alat tulis.

Lemari belajar baruku memang sangat cantik. Apalagi, ada bonus dua buah kursi. Kursi ini juga memiliki tema yang sama dengan lemari belajar. Kursinya berbentuk bulat dengan warna hijau dan ornamen warna kuning. Ada juga gambar hewan -hewan di bagian bawahnya. 3. Wacana Argumentasi Wacana argumentasi adalah wacana yang bertujuan mempengaruhi pembaca agar dapat menerima ide, pendapat, atau pernyataan yang dikemukakan penulisnya. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya, penulis wacana argumentasi menyertakan data-data pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis.

Dalam wacana argumentasi, biasanya ditemukan beberapa ciri yang mudah dikenal. Cirri-ciri tersebut misalnya : a) Ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya b) Ada alasan, data, atau fakta yang mendukung c) Pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan. Contoh 1 : Agama Islam adalah salah satu agama yang tersebar di Indonesia sejak masa penjajahan Indonesia. Pada jaman ini Agama Islam adalah agama yang mendominasi warga Negara Indonesia ini. Yang memiliki pengikut lebih dari 80 persen penduduk yang ada di Indonesia. Agama islam masuk di Indonesia melalui para pedagang dari timur tengah. Sambil berdagang mereka menyebarkan agama islam, karena keramahan mereka. Tidak sedikit bangsa Indonesia yang tertarik untuk belajar tentang agama islam. Selain keramahan yang diberikan para pedagang kepada bangsa Indonesia, agama islam juga terbukti sebagai agama yang benar. Hal itu dapat dibuktikan, oleh kitab panutan umat islam yaitu Al-quran dan Sunnah. Karena sejak ratusan tahun lalu, kedua pedoman umat islam ini mampu menggambarkan kehidupan masa depan. Dan itu hanyalah salah satu bukti bahwa agama islam adalah agama yang benar. Contoh 2 : Moral remaja pada jaman sekarang sangat mengenaskan, mereka tidak lagi memperdulikan tentang moral. Mereka melakukan sesuatu dengan kemauan mereka sendiri, tidak lagi

memperdulikan baik atau buruknya hal tersebut. Bahkan bila mereka ditegur seseorang, mereka akan marah dan balas menegur orang tersebut. Mereka tidak lagi memperdulikan perkataan orang tua mereka, bahkan mereka membantah perkataan mereka. Parahnya ada seorang anak yang menjebloskan orang tuanya hanya karena mengambil sebatang kayu. Dan hal ini benar-benar terjadi di indonesia, yang merupakan satu akibat dari kerusakan moral. Penyebab terjadinya hal tersebut, karena pergaulan yang dilakukan oleh mereka. Pikiran mereka hanya untuk mencari kesenangan, menurut apa yang mereka pikirkan. Dan itu merupakan salah satu kerusakan yang ada di Indonesia. Yang harus segera dibenahi, apabila kita memiliki keinginan untuk memajukan negara ini. 4. Wacana Persuasi Wacana persuasi merupakan wacana yang berisi imbauan atau ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulisnya. Oleh karena itu biasanya disertai penjelasan dan fakta-fakta sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca. Pendekatan yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi. Contoh 1 : “Molen pisang isi misis, rasanya maknyus, harganya sangat terjangkau hanya 1000 saja! Beli sepuluh gratis dua biji.” Dijamin bakalan ketagihan dengan rasanya, untuk pemesanan bisa hubungi nomor yang tertera.

Contoh 2 : Teh hijau menyehatkan, mampu menetralkan racun-racun jahat yang bersarang di usus anda. Dengan rutin meminum teh hijau ini, maka usus anda bisa terbebas dari racun-racun akibat konsumsi bahan kimia yang bersarang di usus anda.

5.Wacana Eksposisi Wacana eksposisi adalah karangan yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci (memaparkan) sesuatu dengan tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepada pembacanya. Karangan eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel ilmiah, makalah-makalah untuk seminar, simposium, atau penataran. Tahapan menulis karangan eksposisi, yaitu menentukan objek pengamatan, menentukan tujuan dan pola penyajian eksposisi, mengumpulkan data atau bahan, menyusun kerangka karangan, dan mengembangkan kerangka menjadi karangan. Pengembangan kerangka karangan berbentuk eksposisi dapat berpola penyajian urutan topik yang ada dan urutan klimaks dan antiklimaks. Contoh 1 : “Kuda laut adalah hewan yang berkembang biak dengan cara kehamilan pada si jantan. Dari situ, kuda laut jantang memiliki kantung pengeraman yang disebut dengan brood pouch yang terdapat pada perutnya. Pasangan kuda laut adalah pasangan sehidup semati. Apabila pada hewan lain terjadi transfer sperma dari jantan ke betina, maka pada kuda laut malah sebaliknya. Kuda laut betina akan mentransfer sel telurnya ke kantong pengeraman kuda laut jantan hingga telur tersebut menetas. Kuda laut biasanya bisa mencapai tingkat dewasa pada usia 7 bulan.” Contoh 2 : Manusia yang hidup di dunia ini pasti mengetahui tentang mie instan, tidak sedikit dari mereka yang menjadi penggemar makanan ini. Salah satu penyebab populernya makanan ini karena mudahnya membuat mie instan. Kurang lebih hanya membutuhkan waktu sekitar 3 menit saja. Untuk membuat satu bungkus mie instan kalian harus merebus air kira-kira sebanyak 500 ML. Kemudian tunggulah beberapa menit hingga air tersebut mendidih. Jika kalian ingin menambahkan bahan lain maka masukkanlah saat air sedang mendidih. Dengan catatan Bahan yang lain seperti sawi, telur sosis dan daging.

Kemudian tunggulah beberapa menit, sampai bahan yang anda masukkan tersebut benarbenar matang. Setelah bahan tambahan matang, barulah mie instan dapat dimasukkan kedalam air tersebut. Sambil menunggu mie instan direbus, bukalah bumbu yang telah tersedia dan siapkan ke dalam piring. Setelah kira-kira 3 menit, tiba waktunya untuk mengangkat mie yang telah kalian rebus. Setelah itu pisahkan antara air dan mie instan tersebut. Dan setelah itu campurkan mie tersebut dengan bumbu yang telah kalian siapkan pada sebuah piring. Setelah itu mie instan siap untuk dihidangkan.

Related Documents

Wacana
June 2020 30
Wacana
April 2020 45
Wacana
July 2020 52
Jenisjenis Tes.docx
May 2020 35

More Documents from "Najla Ulayya Nur Fadhiilah"