Jawban Lo Dapus.docx

  • Uploaded by: ui isal
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jawban Lo Dapus.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 660
  • Pages: 8
LEARNING OBJECTIVE 1. Apa yang termasuk kelumpuhan dari bagian upper motor neuron dan lowere motor neuron? 2. Apa saja yang termasuk penyakit dari kelumpuhan UMN dan LMN 3. Gambarkan perjalanan sistem saraf motorik mulai dari kortex cerebri sampai ke otot 4. Gambarkan dermatom dermatom berdasarkan daerahnya? 5. Kriteria diagnosis? 6. Penatalaksanaan pada kasus ini?

JAWAB :

1.

Tanda-tanda kelumpuhan UMN : 1. Tonus otot meninggi atau hypertonia Akibat hilangnya pengaruh inhibisi korteks motoric tambahan terhadap inti-inti intrinsic medulla spinalis. 2. Hiperefleksia Merupakan keadaan setelah impuls inhibisi dari susunan pyramidal dan ekstrapirimidal tidak dapatdisampaikan kepada motoneuron. 3. Klonus Hiperefleksia sering diiringi oleh klonus. Tanda ini adalah gerak otot reflektorik, yang bangkit secara berulang-ulang selama perangsangan masih berlangsung. 4. Reflex patologik 5. Tidak ada atrofi pada otot-otot yang lumpuh 6. Reflex automatisme spinal Tanda-tanda kelumpuhan LMN : 1. Seluruh gerakan, baik yang voluntary maupun yang reflektotik tidak dapat dibangkitkan. Ini berarti bahwa kelumpuhan disertai oleh : a. Hilangnya reflex tendon b. Takadanyareflakspatologik

2. Karenalesi LMN ini, maka bagian eferen lengkung reflex, berikut gamma loop tidak berfungsi lagi, sehingga: a. Tonus otot hilang 3. Musnahnya motoneuron berikut dengan aksonnya berarti pula bahwa kesatuan motoric runtuh, sehingga: a. Atrofiototcepatterjadi 2.

Motor Neuron Disease (MND) adalah suatu penyakit mematikan yang

sudah dikenal sejak abad ke-19. Penyakit ini unik karena ditemukannya tandatanda Upper Motor Neuron (UMN) dan Lower Motor Neuron (LMN) secara bersamaan pada seorang penderita. Karena relatif jarang ditemukan , sering seorang dokter luput mendeteksi gejala-gejala penyakit ini bahkan banyak yang mendiagnosanya sebagai stroke. Pada MND dijumpai adanya degenerasi progresif yang khas dari medulla spinalis, batang otak dan 1korteks serebri. Gejala klinisnya bervariasi dengan gambaran khas berupa disfungsi safar tipe UMN maupun LMN. Penyebab pastinya belum diketahui. Berbagai macam obat telah dicoba dan diteliti, tetapi sampai saat ini tidak ada satupun yang efektif. 3. •Saraf keluar dari otak menuju organ-organ tubuh seperti mata, telinga, wajah, hidung, dan medulla spinalis •Dari medulla spinalis saraf diteruskan menuju bagian tubuh yang lebih rendah seperti tangan dan kaki •Neuron sensoris menerima rangsangan dari lingkungan diteruskan ke medulla spinalis dan secara cepat diteruskan ke otak •Otak mengolah pesan dan memberikan respon •Respon diteruskan oleh neuron motoris ke bagian tubuh yang lain

4.

5.Kriteria diagnosis Algoritma Gajah Mada dan Skor Siriraj Untuk membedakan jenis atau penyebab stroke bisa menggunakan algoritma stroke Gadjah Mada (ASGM) dan penilaian skor Siriraj. Pada ASGM hal yang dinilai adalah penurunan kesadaran, nyeri kepala dan reflek babinski. Menurut ASGM, jika terdapat 2 atau 3 dari ketiga kriteria tersebut, maka dapat ditegakkan diagnosis stroke perdarahan. Jika ditemukan 1 kriteria yaitu penurunan kesadaran atau nyeri kepala saja, maka dapat ditegakkan diagnosis stroke perdarahan. Jika hanya didapatkan uji babinski positif atau dari ketiga kriteria tidak ada yang terpenuhi, maka dapat ditegakkan diagnosis stroke iskemik. Jadi pada pasien stroke jika terjadi penurunan kesadaran atau nyeri kepala, maka dapat ditegakkan stroke perdarahan. Jika tidak didapatkan kedua gejala tesebut dan hanya terdapat reflek babinski yang positif ataupun negatif, maka diagnosisnya adalah stroke iskemik. Berdasarkan ASGM, maka pasien diatas dapat ditegakkan diagnosis stroke perdarahan. Sedangkan Siriraj stroke score dapat dihitung menggunakan rumus berikut:(2.5 x tingkat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x pusing) + (0.1 x tekanan darah diastolik) - (3 x atheroma markers) - 12. Keterangan: • Derajat kesadaran: Sadar penuh = 0, Somnolen = 1, Koma = 2 • Nyeri kepala: Tidak ada = 0, Ada = 1 • Vomitus: Tidak ada = 0, Ada = 1 • Ateroma : Tidak ada penyakit jantung, DM = 0, Ada = 1 Dengan hasil sebagai berikut: • SS > 1 = Stroke Hemoragik • -1 > SS > 1 = Perlu pemeriksaan penunjang (Ct- Scan) • SS < -1 = Stroke Non Hemoragik

6.

Daftar Pustaka

1. Panduan Belajar Ilmu Penyakit Saraf dikutip pada 7/02/2019 dari http://gamel.fk.ugm.ac.id/pluginfile.php/23822/mod_resource/content/1/B ab%205%20Kelumpuhan%20dan%20Gangguan%20Berjalan.pdf 2. ALDY S. RAMBE, Motor Neuron Disease, Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran USU/RSUP. H.Adam Malik Medan, dikutip tanggal 7/02/2019 dari http://library.usu.ac.id/download/fk/penysaraf-aldy3.pdf 3. dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St Materi Kuliat Neurologii dikutip tanggal 7/02/2019 dari http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326899/pendidikan/materi+kuliah+ne urologi+2013.pdf

Related Documents

Jawban Lo Dapus.docx
June 2020 12
Lo Lo Lo Lo
December 2019 84
Lo
November 2019 59
Lo
October 2019 93
Lo
April 2020 36
Lo Lo 1
April 2020 28

More Documents from "StephaneV"