Praktikum ke
: 1 ( satu )
Judul
: pengambilan sampel tanah dan profil tanah
Hari/tanggal
: sabtu, 23 september 2018
Tempat
: kebun percobaan fakultas pertanian, mendalo
Nama/nim
: Ismi junita arabia / D1A017023
Kelompok/ kelas
: 4/ R-001 ( A )
Asisten praktikum
:
A. Prinsip teori Sumber daya tanah senantiasa membutuhkan pengenalan dan pengamatan karakternya. Karakteristik tanah, baik fisik, kimia maupun biologi, pengenalannya diawali dengan pengamatan lapang. Untuk dapat melakukannya dibutuhkanlatar belakang pengetahuan yang cukup.
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.
Profil tanah adalah irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke batuan induk tanah. Tanah yang telah mengalami perkembangan lanjut akan memiliki horisonisasi yang lengkap, yaitu terdiri dari horison O, horison A, horison Eluviasi, horison B, lapisan C, dan bahan induk tanah (R). Solum tanah adalah bagian dari profil tanah yang terbentuk akibat proses pembentukan tanah.
Tanah dikenal sebagai tiga dimensi, yaitu dimensi kedalam, dimensi kesamping, dan dimensi permukaan. Dimensi tersebut mengalami perubahan bukan hanya pengaruh “in site” tapi juga karena factor-faktor alam lainnya. Bekerjanya pengaruh tersebut menimbulkan perbedaan kenampakan pada setiap jenis tanah. Kenampakan yang diamati dilapang terutama sifat-sifat fisik, sebagian sifat kimia dan aktifitas mikroorganisme tanah.
A. Pengertian Tanah
Tanah merupakan media tumbuh bagi tanaman. Tanah terbentuk melalui proses pelapukan bahan baku tanah, dalam hal ini batuan sebagai bahan induk tanah mineral dan bahan organic sebagai bahan induk tanah organic. Batuan induk yang berbeda mempunyai komposisi mineral yang berbeda dan penting dalam proses pembentukan tanah (Syamsu, dkk., 2012).
3.2
Pengertian Profil Tanah
Dalam profil tanah, beberapa bahan kimia terutama yang bermuatan positif, dapat terabsopsi atau mungkin menguap sebelum memasuki air tanah (ground water).komponen organic secara umum akan menghilang melalui air dalam profil bagian atas yang mengandungbahan organic yang tinggi (Sumbangan, 2012).
Bahan Induk
Bahan induk adalah bahan pemula tanah, yang tersusun dari bahan organik dan atau mineral. Bahan induk dapat berasal dari bahan tanah yang diendapkan dari tempat lain sebagai akibat proses transportasi oleh angin dan angin (Heni, 2011).
Bahan induk dianggap sebagai faktor pembentuk tanah yang sangat penting oleh para perintis pedologi (Dokuchav, 1883), sehingga Jenny (1941) mengemukakan bahwa bahan induk adalah keadaan tanah pada waktu nol dari proses pembentukan tanah. Bahan induk berpengaruh dalam sifat-sifat tanah yakni: 1) tekstur tanah; 2) permeabilitas; 3) kecepatan pelapukan; 4) kandungan basa-basa; dan 5) cadangan mineral (Haumahu, 2009).
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu untuk dilakukan praktikum ini agar lebih memahami dan mengetahui tentang profil tanah
A. Tujuan dan Manfaat 1. Profil tanah Tujuan pada praktikum ini yaitu agar praktikan dapat melakukan pengamatan profil tanah terutama sifat-sifat fisik tanah seperti sifat-sifat fisik, sebagian sifat kimia dan aktifitas mikroorganisme tanah meliputi warna, tekstur, pH, ketebalan horizon, dan kedalaman tanah, sifat perakaran, konsistensi, struktur meliputi bentuk agregat, ukuran agregat dan stabilitas atau kemantapan agregat, adanya karatan.
III. METODELOGI PRAKTIKUM
A. Tempat dan Waktu Praktikum ini dilaksanakan di alang-alang, pada hari Sabtu, pukul 07:30 sampai selesai di kebun percobaan fakultas pertanian, mendalo. B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan
Papan ujian, cangkul, gps, buku munsel, abney level, pisau lapang, meteran, kartu profil tanah, tali rafia, air, kamera, ring tanah, tutup galon, alat tulis, plastik 2 kg, kertas lebel, karet, koran,
C. Prosedur Kerja 1. Pengamatan Profil Tanah
Prosedur kerja pada praktikum profil tanah yaitu sebagai berikut:
1. Ditentukan lokasi pengalian profil tanah 2. Diukur lokasi yang akan dibuat lubang yaitu lebar 1m dan panjang 3. Dibersihkan dan diratakan penampang yang akan diamati 4. Di buat lubang penampang 5.
Digali hingga tampak warna perbedaan warnanya
6. Diidentifikasi berapa horizon yang tedapat didalamnya 7. Di deskrifsikan karakteristik tanah profil dalam 8. Dideskrifsikan karakteristik tanah profil luar 9. Amati data apa saja yang dibutuhkan pada kertas profil tanah
IV. Hasil dan Pembahasan
1. Pembahasan
a. Kedalaman lapisan
Lapisan I memiliki kedalaman 0-21 cm, lapisan II 23-52 cm, lapisan III 53-83 cm, dan lapisan IV 3 > 84 cm. perbedaan lapisan ini merupakan salah satu sifat fisik tanah yang terdiri dari lapisan-lapisan atau horizon. Batas suatu horizon dengan horizon lainnya dalam suatu profil tanah dapat terlihat jelas atau baur.
b. Batas-batas lapisan
Lapisan I hingga lapisan IV memiliki beberapa batasan lapisan yang berangsur dan memiliki kejelasan perbedaan lapisan yang sangat jelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Hardjowigeno (2007) bahwa dalam pengamatan tanah di lapangan ketajaman peralihan hrizon dibedakan kedalam tiga tingkatan yaitu nyata, jelas berangsur dan baur.
c. Topografi batas lapisan
Topografi batas lapisan I hingga lapisan IV memiliki topografi yang berombak, berbentuk kantong dan lebar. Adanya batasan dan topografi lapisanlapisan ini sesuai dengan pendapat Kartasaputra dan Mulyani (1987) yang menyatakan bahwa lapisan-lapisan yang terbentuk pada profil dapat dikatakan tidak selamanya tegas dan nyata tetapi kerap kali batasannya agak kabur atau berombak.
d. Warna (Munsell)
Warna pada lapisan I pada kertas munsel menunjukkan 10 YR 5/2 yaitu grayish brown, pada lapisan II menunjukkan 10 YR 4/6 yaitu yellowish brown, pada lapisan III menunjukkan 10 YR 6/8 yaitu brownish yellow, dan pada lapisan IV menunjukkan 10 YR 7/8 yaitu yellow.
d. Tekstur
Tekstur pada lapisan I liat pasir, Lapisan II ialah liat berpasir, lapisan III ialah liat berpasir dan lapisan IV liat. Penentuan tekstur tanah ini didapatkan dari hasil uji feeling di lapangan dengan memijit tanah basah diantara jari-jari. Hal ini sesuai dengan pendapat Hardjowigeno (1987) yang menyatakan bahwa di lapangan, tekstur tanah dapat ditentukan dengan memijit tanah diantara jari-jari, sambil dirasakan halus dan kasarnya yang dirasakan adanya butir-butir pasir, debu dan liat.
e. Struktur
Dalam praktek di lapangan di peroleh struktur tanah tiap lapisan agak berbeda. Pada lapisan I struktur tanah remah dengan ukuran 1-2 mm sedangkan lapisan II keping dengan ukuran >10 mm dan lapisan III gumpal dengan ukuran 10-20 mm serta lapisan IV sudut dengan ukuran >50 mm. Menurut Hardjowigeno (1987) gumpalangumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan yng berbeda-beda.
f. Konsistensi
Konsisitensi tanah pada setiap lapian berbeda. Pada lapisan I konsisitensi tanah sangat gembur, lapisan II konsistensi tanah teguh, konsistensi tanah pada lapisan III sangat teguh dan konsistensi tanah pada lapisan IV sangat teguh sekali ini pada kondisi tanah lembab. Sedangkan pada kondisi tanah basah pada lapisan I yaitu
agak lekat, lapisan II yaitu lekat, lapisan III sangat lekat, dan pada lapisan IV sangat plastis.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa:
a.
Lapisan I mempunyai kedalam 0-21 cm, memilki batasan lapisan jelas, topografi berombak, warna grayish brown, tekstur pasir, struktur remah dan konsistensi keadaan basah lekat dan keadaan lembab sangat gembur.
b.
Lapisan II mempunyai kedalam 22-52 cm, memilki batasan lapisan jelas, topografi berombak,warna yellowish brown, tekstur liat berpasir, struktur keping dan konsistensi keadaan basah lekat dan keadaan lembab teguh
c.
Lapisan III mempunyai kedalam 53-83 cm, memilki batasan lapisan jelas, topografi berombak,warna brownish yellow, tekstur liat berpasir, struktur keping dan konsistensi keadaan basah sangat lekat dan keadaan lembab sangat teguh
d.
Lapisan IV mempunyai kedalam >84 cm, memilki batas lapisan jelas, topografi berombak, warna yellow, tekstur liat, strukutur sudut dan konsistensi keadaan lembab sangat teguh sekali dan basah sangat plastis.