Laporan Fistum 1 - Copy

  • Uploaded by: Fhenny Rama Shenthaury
  • 0
  • 0
  • September 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Fistum 1 - Copy as PDF for free.

More details

  • Words: 1,821
  • Pages: 11
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN “JARINGAN PENGANGKUT AIR”

DISUSUN OLEH: NAMA

: FHENNY RAMA SHENTHAURY

NIM

: D1A017012

KELAS

: A (R-001)

DOSEN PENGAMPU : 1. Dr. Ir. IRIANTO, M.P. 2. Dr. Ir. BUDIYATI ICHWAN, M.S.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2019

PRINSIP TEORI Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Pertumbuhan sesungguhnya adalah suatu konsep yang universal dalam bidang biologi dan merupakan hasil dari integrasi berbagai reaksi biokimia, peristiwa biofisik dan proses fisiologis yang berinteraksi dalam tubuh tanaman bersama dengan faktor luar. Titik awalnya adalah sel tunggal, yaitu zigot yang tumbuh dan berkembang menjadi organisme multisel. Selama pertumbuhan tidak saja terjadi perubahan bentuk, tetapi juga perubahan aktivitas fisiologi, susunan biokimia serta struktur dalamnya yang disebut diferensiasi. Pertumbuhan serta diferensiasi sel menjadi jaringan, organ, dan organisme disebut perkembangan atau morfogenesis, karena melalui perkembangan tumbuhan berubah bentuk dari zigot menjadi pohon (Hasnunidah, 2011: 85). Pada perkembangan tidak hanya perubahan kuantitatif, tetapi juga menyangkut perubahan kualitatif di antara sel, jaringan dan organ yang disebut diferensiasi. Diferensiasi menyangkut perubahan aktivitas fisiologi, susunan biokimia serta struktur dalamnya. Contoh perkembangan pada tumbuhan diantaranya, yaitu terbentuknya daun dan terbentuknya bunga sebagai alat reproduksi (Hasnunidah, 2011: 90-92). Masuknya air kedalam akar kita anggap sebagai gerakan horizontal, maka bagian-bagian akar (dikotil) yang dilewatinya ialah bulu akar, sel-sel korteks, sel-sel endodermis, sel perisikel dan akhirnya air itu sampai dipembuluh kayu (xilem). Didalam xilem ini, air tidak lagi bergerak secara horizontal, melainkan secara vertikal menuju kedaun (Dwidjeseputro, 1978). Air yang diserap bulu akar dan sel epidermis yang berdekatan dengan bulu akar itu akan diteruskan ke sel-sel korteks akar, endodermis, perisikel sampai k xylem akar. Jalur ini dinamakan transport extravaskuler karena tidak melalui jaringan pengangkut. Air dapat melewati plasma sel satu dan diteruskan ke plasma sel berikutnya dinamakan arus simplas atau melalui dinding sel dan ruang antar sel, dinamakan arus apoplas. Arus apoplas ini hanya sampai endodermis karena dinding sel endodermis mempunyai penebalan lignin yang tidak tembus air (pita caspari atau penebalan lebih lanjut), dan harus melewati plasma. Karena xylem akar

berkesinambungan dengan xylem batang maka air diteruskan keatas lewat jaringan pengangkut (ini disebut dengan transport intra vascular). Dalam perjalanannya ke atas mungkina air juga meninggalkan xylem untuk bergerak menurut arah radial batang, lewat parenkim xylem atau jari-jari empulur menuju korteks batang (Harso, 2010). Xilem sekunder dibentuk dari kambium kambium vaskuler. Setelah diameter stele bertambah besar, korteks dan epidermis akan pecah kemudian lepas. Kambium gabus akan terbentuk dari perisikel stele dan menghasilkan periderm, yang menjadi jaringan dermal sekunder. Berbeda dari epidermis primer suatu akar yang lebih muda, periderm tidak permeabel terhadap air. Dengan demikian, hanya akar yang paling muda, yaitu yang mewakili tubuh primer tumbuhan, yang menyerap air dan mineral dari tanah (Cambpbell, 2008: 314). Menurut biologipedia.com (2015) xilem adalah jaringan dewasa yang kompleks dan tersusun dari berbagai macam sel. Ciri ciri jaringan xilem pada umumnya tersusun oleh sel-sel yang telah mati dengan dinding sel yang tebal dan mengandung lignin. Xilem terdiri atas beberapa unsur atau sel-sel yaitu unsur trakeal (trakea dan trakeida), serat xilem, dan parenkim xilem. Xilem berperan sebagai jalur bersambung-sambung bagi transportasi air dan zat-zat terlarut, terutama kearah atas. Dua jenis sel yang diasosiasikan dengan xilem adalah sel-sel pembuluh (vessel) dan trakeid. Sel-sel tersebut tersusun dalam berkas, dan saat dewasa, sel-sel itu kehilangan material hidupnya. Dinding-dinding sel pun berperan sebagai wadah-wadah berbentuk tabung untuk transportasi cairan dan juga menyediakan sokongan struktural bagi tumbuhan ( Fried dan Hademenos, 2005 : 41). Garam-garam mineral akan masuk melalui akar dan akan melalui xilem untuk menuju kedaun. Pada daun, garam-garam mineral ini sebagian akan digunakan dalam proses yang membutuhkan senyawa organik dan sebagian lagi akan meninggalkan daun dan kembali ke batang melalui floem (Dwijoseputro,1978:78). Pergerakan dalam xilem biasanya melawan gravitasi dan ada dua cara yang dapat bekerja untuk melawan gravitasi tersebut. Diujung akar, sel rambut yang hiper osmotik terhadap tanah menarik air masuk, hal tersebut dapat meningkatkan tekanan

pada sel akar dan selanjutnya tekanan tersebut mendorong zat cair keatas saluran xilem (george,2006:164) Pengangkutan melalui berkas pengangkutan atau pengangkutan intravaskuler : Setelah melewati sel – sel akar, air dan mineral akan masuk ke pembuluh kayu atau xilem dan selanjutnya akan terjadi pengangkutan secara vertikal yang terjadi dari akar menuju ke batang hingga sampai juga kedaun. Pembuluh kayu atau xilem tersebut disusun oleh beberapa jenis sel, namun terdapat bagian yang sangat berperan penting dalam proses pengangkutan air dan mineral, yaitu adalah sel – sel trakea. Bagian ujung sel trakea yang terbuka tersebut membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xilem yang berbentuk seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel – sel penyusun jaringan yang mengalamipenggabungan. Selanjutnya, Air bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang lainnya atau di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea xilem (Kimball, 1992). Pada teori tekanan akar, air bergerak kebagian atas tanaman karena adanya tekanan pada akar dan naiknya air ke batang yaitu melalui berkas pengangkut xilem yang terdapat di akar tumbuhan. Hal ini juga dipengaruhi oleh adanya tenaga hidrasi dinding pembuluh xilem yang mampu mempertahankan molekul air terhadap gravitasi dan juga dipengaruhi adanya gaya kohesi antara molekul air yang menjaga keutuhan kolom air dala pembuluh xilem (lakitan,2010:47) TUJUAN PRAKTIKUM 

Tujuan pratikum yang dilakukan adalah untuk mengamati jaringan pengangkut air pada tumbuhan tingkat tinggi.

ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah : 1. Alat

:

 Pisau potong

 Spidol permanen

 Botol (bening)

 Tissu

 Gelas ukur

 Serbet atau lap tangan

2. Bahan :  Cabang tanaman Allamanda catartica bagian ujung denan diameter, jumlah ruas, jumlah daun dan umur yang sama.  Vaselin  Gabus penutup botol  Air  Label CARA KERJA 1. Siapkan alat dan bahan yang ingin di gunakan dalam penelitian ini 2. Isilah botol dengan air hingga ¾ dari volume botol tersebut 3. Lalu, siapkan lah tanaman Allamanda catartica, pililah ujung tangkai tanaman yang sama, panjangnya, diameternya, jumlah ruasnya, jumlah daun dan umur yang sama. 4. Setelah itu, kupaslah kulit batang dan kambiumnya kira-kira ukurannya 1 cm daari pangkal batang 5. Siapkanlah gabus penutup botol dan lubangi tengahnya untuk memasukkan tanaman Allamanda catartica tadi, dan perkirakanlah pangkal tanaman tersebut masuk ke dalam botol kira-kira 1 cm dari dasar botol 6. Selanjutnya, tanaman yang telah di kupas kulit batang dan kambiumnya tadi dimasukkan ke lubang gabus untuk perlakuan pertama bagian xilem ditutup dengan vaselin dan bagian floemnya di biarkan terbuka lalu setelah di masukkan ke dalam botol, beri label sesuai dengan perlakuannya. 7. Untuk botol yang kedua, diberikan perlakuan yang kedua yaitu xilem di biarkan terbuka dan floem ditutup dengan menggunakan vaselin, lalu beri label sesuai perlakuannya seperti tadi

8. Setelah itu, oleskan lubang gabus yang menjadi tutup botol menggunakan vaselin yang bertujuan agar tidak terjadinya kebocoran atau penguapan air melalui celah botol tersebut. 9. Tandai lah tinggi permukaan air pada botol itu dengan menggunakan spidol permanent agar tidak terhapus. 10. Bila airnya berkurang, tambahkanlah air dengan menggunakan gelas ukur sampai ketinggian semula, amati dan catatlah jumlah air yang ditambahkan, selain itu juga telitilah keadaan morfologi tanaman pada setiap pengamatan (misalnya, terbentuknya akar, layu dan lain sebagainya) 11. Amati dan paparkan pada pembahasan dan hasil. HASIL 1. Floem ditutup dan xilem terbuka mendapatkan hasil jumlah air yang terserap sebesar 8,5 ml dengan kondisi layu hanya ujung batang yang masih segar. 2. Floem terbuka dan xilem tertutup mendapatkan hasil jumlah air yang terserap sebesar 4,5 ml dengan kondisi hampir semuanya layu.

Gambar 1. Tumbuhan Allamanda catartica yang baru di letakan di dalam botol dan yang telah selang 1 minggu di letakan di botol di suhu ruangan/kamar

PEMBAHASAN Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan tanaman

Allamanda

catartica selama kurang lebih 7 hari yang bertujuan untuk melihat respon pengangkutan air dari akar ke daun yang terjadi melalui batang tanaman tersebut dan dihomogenkan dimasukkan kedalam botol yang telah diisi air sebanyak ¾ botol, disini kami melakukan 2 perlakuan untuk masing-masing botol, untuk perlakuan pada botol pertama dilakukan penutupan pada jaringan floem dan jaringan xilem di buka sedangkan pada perlakuan pada botol ke dua kami melakukan penutupan pada jaringan xilem dan jaringan floem terbuka. Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan di dapatkan hasil bahwa perlakuan pada botol pertama mendapatkan hasil penyerapan air yang lebih besar yaitu sebesar 8,5 ml diserap oleh tanaman tersebut sedangkan perlakuan pada botol 2 mendapatkan hasil yang lebih kecil yaitu sebesar 4,5 ml. Jadi hasil air yang diserap lebih banyak yaitu pada botol yang jaringan xilem nya terbuka karena dari sumber yang didapatkan bahwa pada dasarnya air yang berada didalam tanah masuk kedalam tanaman melalui akar yang masuk melalui jaringan xilem. Seperti yang telah dikemukakan oleh E. Munch dari jerman pada tahun 1930 beliau mengatakan bahwa dinding sel dari keseluruhan tanaman dan pembuluh xilem dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang disebut sebagai apoplas. Air dapat diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur hara yang terlarut didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman, terutama daun, melului pembuluh xylem. Pembuluh xylem pada akar, batang dan daun merupakan suatu system yang kontinu, berhubungan satu sama lain (Lakitan, 2004). Sedangkan menurut Hidayat (1995) menyatakan bahwa tumbuhan memiliki dua jaringan pengangkut, yakni xilem dan floem, dimana keduanya memiliki peranan yang sangat penting. Xilem merupakan jaringan pembuluh yang berfungsi mengangkut air dan unsur hara yang berada didalam tanah untuk diangkut ke daun. Didalam daun terjadi proses fotosintesis. Hasil fotosistesis selanjutnya akan diedarkan melalui jaringan floem ke seluruh bagian tumbuhan. Dan berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan didapatkan juga hasil berupa kondisi daun yang

semakin hari semakin layu dan warna yang berubah dari warna hijau berubah menjadi warna kuning bahkan ada beberapa daun yang gugur. Pada botol pertama kondisi tanamanya sudah layu tetapi pada ujung batang masih ada daun-daun segar sedikit sedangkan pada botol ke 2 didapatkan hasil bahwa tanamannya yang mempunyai kondisi hampir semuanya layu tidak ada lagi daun yang segar dan diketahui bahwa banyak nya air yang diserap juga mempengaruhi kesegaran suatu tanaman, karena pada pratikum ini terbukti bahwa saat jaringan xilem terbuka maka air yang di serap lebih banyak dari pada saat jaringan xilem di tutup, maka dari itu tumbuhan pada botol pertama pun lumayan masih segar walapun hanya ujungnya berbeda dengan botol dua yang hampir semuanya layu. KESIMPULAN Kesimpulan yang didapatkan pada pratkum ini adalah diketahui bahwa Xilem merupakan jaringan pembuluh yang berfungsi mengangkut air dan unsur hara yang berada didalam tanah untuk diangkut ke daun. Didalam daun terjadi proses fotosintesis. Hasil fotosistesis selanjutnya akan diedarkan melalui jaringan floem ke seluruh bagian tumbuhan. Jadi jika jaringan xilem terbuka maka air yang di serap lebih banyak dari pada saat jaringan xilem di tutup, maka dari itu tumbuhan pada botol pertama pun lumayan masih segar walapun hanya ujungnya berbeda dengan botol dua yang hampir semuanya layu. DAFTAR PUSTAKA Kusumaningrum.Rachma. 2017. Peranan. Xilem. Dan. Floem.Dalam. Pertumbuhan. Dan. Perkembangan.Tumbuhan. Diunduh Dari http://seminar.uny.ac.id/ sembiouny2017/sites/seminar.uny.ac.id.sembiouny2017/files/B%2016a.pdf (Di akses pada tanggal 10 April 2019 pukul 19.27) Jurnal. Jaringan. Pengangkut. Atau. Jaringan. Pembuluh. 2011 Diunduh dari http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196607161991 011-AMPRASTO/bahan_kuliah/elearningantum/Jaringan_Pengangkut_%288 %29.pdf (Di akses pada tanggal 10 April 2019 pukul 19.34)

Mohammad. Ihsan. Rosyadi1. 2014. Vegetalika. Vol.3 No.2, 2014 : 59 - 71. Diunduh dari https://journal.ugm.ac.id/jbp/article/download/5152/4228 (Di akses pada tanggal 10 April 2019 pukul 19.48)

LAMPIRAN

Related Documents


More Documents from "Mellya Rizki"

Laporan Enzim.docx
October 2019 30
Ismi.docx
May 2020 26
Laporan Fistum 1 - Copy
September 2019 38
Archagam_4
October 2019 53