Inlay Cholifai.rtf.doc

  • Uploaded by: Ika Puspita
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Inlay Cholifai.rtf.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,919
  • Pages: 12
LAPORAN KEPANITERAAN MODUL JARINGAN KERAS GIGI ONLAY

Nama Operator

: Ika Puspita Sari

Nim

: 20070340061

MODUL JARINGAN KERAS GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016



Identitas Pasien Nama

: Cholifa Filiandri

No. RM

: 034997

Jenis Kelamin

: Perempuan

Usia

: 25 tahun

Alamat

: Ngawi

Kunjungan 1 tanggal 26 Agustus 2016: Pemeriksaan Subjektif: Pasien datang dengan keluhan gigi yang berlubang cukup besar pada gigi bawah sebelah kiri. Pasien sebelumnya pernah melakukan perawatan gigi karena adanya keluhan ngilu pada saat makan atau minum minuman yang dingin. Pemeriksaan Objektif: Gigi 38 : Terdapat kavitas pada bagian oklusal dengan melibatkan 1/3 tonjol oklusal dengan kedalaman dentin dan meluas hingga bukalsehingga kondisinya tidak memungkinkan untuk ditumpat secara langsung. Perkusi

:-

Palpasi

:-

CE

:+(dingin)

Diagnosis

: karies media disertai pulp capping

Treatment

: pulp capping dengan tumpatan akhir inlay indiret

Dental History: Gigi yang akan dilakukan perawatan inlay adalah gigi vital paska perawatan pulp capping dan tanpa keluhan. Gambaran Klinis gigi 38:

Foto rontgen periapikal gigi 38

Interpretasi rontgen : Gigi 38 : tampak gambaran radiolusen pada bagian oklusal mendekati kamar pulpa bagian mesial, ligament periodontal dan laminadura baik.



Inlay Tumpatan yang dibentuk di luar mulut dengan cara membuat model malam terlebih dahulu, kemudian restorasi dibuat dari logam maupun bukan logam dan disemenkan pada kavitas yang telah dipreparasi. Indikasi Inlay : 

Karies luas tidak mungkin direstorasi direct composit, kavitas kurang dari 1/3-1/2 antar tonjol gigi





Resistensi tonjol gigi yang masih kuat



Prosedur restorasi tidak merubah oklusi



Bukan merupakan abutment fixed/removable partial denture

Onlay Restorasi tumpatan tuang yang terdiri dari sebagian intra koronal dan sebagian ekstra koronal dengan tujuan untuk melindungi tonjol gigi. Indikasi Onlay : 

Lebar kavitas lebih dari 1/3 - ½ jarak antar tonjol gigi dan perlindungan tonjol diperlukan.

 Pengganti restorasi amalgam yang rusak  Bila restorasi dibutuhkan sebagai penghubung tonjol bukal dan lingual.  Restorasi karies interproksimal gigi posterior.  Restorasi gigi posterior yang menerima tekanan oklusal yang kuat. 

Tahap Pembuatan Inlay dan Onlay 

Preparasi Preparasi kavitas sesuai bahan restorasi yang akan dilakukan. Inlay dan onlay emas dan logam menggunakan bevel chamfer, sedangkan inlay atau onlay porselin dan komposit menggunakan bevel selain chamfer dengan inner bevel dan aouter bevel.



Pencetakan Ada dua macam pencetakan, direct dan indirect. Direct dilakukan memakai malam yang dipanaskan (kavitas diolesi vaselin dan varnish terlebih dahulu) atau menggunakan self cured resin akrilik. Untuk indirect menggunakan double impression.



Tumpatan sementara Lebih baik menggunakan seng oksid eugenol, untuk pembuatan direct komposit tidak dilakukan penumpatan sementara.



Insersi dan sementasi Sebelum dilakukan sementasi, dilakukan try in terlebih dahulu. Kemudian dilakukan insersi atau sementasi dengan semen polikarboksilat atau semen seng fosfat untuk bahan emas atau logam. Sedangkan SIK tipe 1 untuk porselin dan semen resin untuk komposit (Rely X).



Keuntungan Metode Indirect 

Inlay dan onlay dapat dibuat pada die sehingga semua margin diselesaikan dengan baik sebelum disemenkan pada gigi. Biasanya tidak mungkin untuk membetulkan bagian margin pada metode direct.



Mengurangi ketegangan pasien dan operator.



Dapat melihat model malam karena inlay/onlay dibuat di lab. dengan model dan articulator, mudah mengukir malam.



Pengepasan dan pemolesan inlay/onlay dikerjakan di lab, sehingga pada pasien hanya dilakukan pemasangannya.



Inlay/onlay indirect lebih mudah dipasang pada kavitas dibandingkan inlay/onlay direct. Menghilangkan bahaya pada waktu pengepasan inlay/onlay secara direk, dengan kekuatan pada gigi yang rapuh. Bila inlay hasilnya gagal, pasien tidak perlu dipanggil kembali karena masih ada die.



Kerugian Teknik Indirect 

Jika mengambil afdruk tidak baik, maka baru diketahui setelah inlay selesai dan dicobakan pada pasien.



Proses pembuatan lebih lama.



Macam-macam Bevel dan Kegunaan 

Kegunaan bevel : Untuk kekuatan tepi, melindungi prisma email dan mendapatkan hubungan tepi yang baik.



Macam bevel : 

Slight bevel : pengurangan sedikit pada email biasanya untuk restorasi resin komposit.



Short bevel : pengurangan pada email dengan sudut 45˚ untuk restorasi onlay.



Long bevel : pengurangan sampai dentoenamel junction sudut kurang dari 45˚ untuk inlay logam.



Full bevel : pengurangan sampai dentin pada dasar kavitas untuk inlay akrilik dan porselin.



Letak bevel: 

Inner bevel : bevel yang dibuat pada daerah dalam cavitas. Berfungsi sebagai resistensi.



Outer bevel : bevel yang dibuat pada daerah luar kavitas, berfungsi sebagai resistensi terhadap tekanan mastikasi gigi antagonis.



Bahan Restorasi 

Amalgam Merupakan campuran beberapa logam dengan merkuri. Biasanya disebut tambalan perak karena warnanya menyerupai perak. Umumnya digunakan pada gigi belakang. Amalgam berbahaya untuk kesehatan, ini karena kandungan merkuri pada tambalan yang sifatnya terikat dengan logam meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Paling murah diantara bahan tumpat yang lain. Membutuhkan banyak pengambilan jaringan gigi yang sehat sehingga cenderung melemahkan struktur gigi yang tersisa. Dapat ditambal pada keadaan lembab, sehingga cocok digunakan pada anak-anak dan pasien dengan kebutuhan khusus. Perbaikan tambalan membutuhkan perlakuan khusus untuk menghindari bahaya merkuri yang mungkin terlepas pada saat pembongkaran tumpatan. 

Kelebihan : Kuat, tahan lama dan tahan terhadap tekanan kunyah

 

Kekurangan : Menyebabkan perubahan warna pada gigi karena bersifat korosi

Resin komposit Merupakan campuran resin akrilik dengan partikel kaca yang menghasilkan warna serupa gigi. Proses pengerasan tambalan biasanya diaktivasi oleh sinar biru. Bahan ini menggunakan sistem adhesive untuk melekat pada gigi. Sekarang bisa juga digunakan sebagai tumpatan tidak langsung, dalam bentuk veneer, inlay, dan onlay. Tidak korosi. Paling sulit pengaplikasiannya dibanding tambalan lain. Kuat, tahan lama dan tahan terhadap tekanan kunyah yang tidak terlalu besar. Lebih mahal dibanding amalgam. Dapat digunakan untuk gigi anterior dan posterior. Lebih mudah terjadi kebocoran dan dapat menyebabkan sensitivitas gigi akibat penambalan dengan prosedur yang tidak tepat. Membutuhkan lebih sedikit pengambilan jaringan gigi yang sehat dan mudah diperbaiki 

Kelebihan

: Warna sangat mirip dengan gigi



Kekurangan

: Lebih mudah pecah dan dapat terjadi abrasi dibandingkan dengan

amalgam 

Porselen Digunakan dalam bentuk tambalan veneer, inlay, onlay, crown dan bridge. Terdiri dari dua macam bahan yaitu all porselen dan metal porselen untuk menambah kekuatan Tidak mudah abrasi namun dapat menyebabkan abrasi pada gigi lawan. Cukup mahal. Tidak menyebabkan alergi. Membutuhkan banyak pengambilan jaringan gigi. 

Kelebihan

: Mirip sekali dengan warna gigi, dengan bentuk anatomi

menyerupai gigi  

Kekurangan

: Rapuh, getas dan mudah retak

Campuran Logam Emas Merupakan campuran emas, tembaga dan logam lainnya. Digunakan dalam bentuk inlay, onlay, crown dan bridge. Tahan korosi, resiko kebocoran minimal karena bentuk dapat dengan mudah dimanipulasiDapat menyebabkan reaksi alergi walaupun jarang.  Kelebihan

: Kekuatan dan ketahan paling baik dibandingkan dengan tambalan lain

Paling mahal dibandingkan dengan tambalan lain

 Kekurangan : Lebih sedikit pengambilan jaringan gigi dibandingkan porselen. Tidak sewarna dengan gigi 

PFM (Porcelain Fused to Metal) Terdiri dari beberapa lapisan yang difusikan secara kimiawi pada dasar kerangka metal. Substruktur metal mengandung keramik dan membuatnya tahan lama terhadap beban dari kekuatan tekanan pengunyahan. Kekuatan tinggi, dapat digunakan untuk pasien dengan tekanan kunyah yang besar. Dapat sebabkan reaksi alergi dan korosi. Ketahanan terhadap abrasi atau keausan dan tahan lama. Tensile strength rendah sehingga menyebabkan kerapuhan, retak dan bunyi kliking saat berkontak dengan gigi antagonisnya.  Kelebihan : Restorasi yang mengutamakan estetik  Kekurangan : Harga relatif mahal

Inlay Resin Komposit 

Indikasi 

Lebar kavitas kurang dari 1/3 - ½ jarak antar tonjol gigi dan perlindungan tonjol tidak diperlukan.





Pengganti restorasi amalgam yang luas dan rusak



Resistensi tonjol gigi yang masih kuat



Prosedur restorasi tidak merubah oklusi

Kontra Indikasi 

Daerah operasi yang tidak mudah untuk dikeringkan (dalam kondisi kering) atau hipersalivasi



Keuntungan Inlay Resin Komposit 

Estetik bagus



Area kontak dengan gigi anatgonisnya lebih mudah dikontrol



Proses adaptasinya bagus/cepat



Bisa diperbaiki di luar mulut



Karena tidak berikatan langsung dengan gigi sehingga mudah dlepas jika perlu pergantian bahan atau tumpatan.



Dengan penyinaran di luar mulut, resiko pengkerutan akibat polimerisasi dapat terkomposensasi.



Kekuatan resin komposit lebih besar jika dilakukan dengan perebusan.

Alat dan Bahan yang Digunakan Alat : 

Alat diagnostik



Sendok cetak



Bur preparasi (bur bulat, bur fisur ujung datar, bur flame), bur finishing, enhance



Rubber bowl dan spatula



Glassplate dan spatula agate



Plastis instrument



LC



Mikrobrush

Bahan : 

Cavity cleanser



Alginat, gips stone, glass stone, exaflek, cavit



CMS



Cavity cleanser



Etsa + Bonding Gen. V (contoh : XP)



Primer+ Rely X



RK (contoh : Solarx)



Articulating paper



Prosedur Kerja Inley Indirect Komposit 

Pemilihan warna Inlay



Outline form meliputi seluruh bagian yang mengalami kerusakan.



Melakukan rewalling pada dinding gigi yang tipis, yaitu pada bagian bukal.



Resistence form didapat dengan pulpa wall yang datar dan cavosurface angle di bevel dengan bur torpedo. Bevel yang digunakan adalah inner bevel berupa short bevel dengan pengurangan setebal 1,5 mm- 2 mm pada seluruh permukaan cavosurvace.



Retention form didapat dengan dinding kavitas yang sejajar pada bagian bukal dan lingual.



Convenience form didapat tanpa adanya undercut



Pengecekan hasil preparasi.



Pencetakan dengan cara : 

Pencetakan rahang atas menggunakan alginat seperti biasa



Pencetakan rahang bawah menggunakan exaflek regular dan injek.



Exaflek reguler base dan catalyst dimanipulasi dengan tangan sampai homogen lalu di ratakan pada sendok cetak rahang bawah dan manipulasi exaflek injek base dan catalyst dengan spatula stainless steel dengan alas glass plate, di aduk selama <30 detik lalu dimasukkan ke dalam spuit.



Exaflek injek diinjekkan ke dalam kavitas yang akan diinlay sampai menutupi gigi tersebut, sisanya diberi diatas exaflek regular yang akan mencetak bagian gigi tersebut.



Lalu masukkan sendok cetak rahang bawah dan di cetakkan, tunggu sampai setting.



Setelah setting di keluarkan dari mulut pelan-pelan.

 Tutup kavitas dengan tumpatan sementara (Cavit). 

Pengisian cetakan, cetakan RB regio gigi yang akan di inlay diisi dengan glass stone merah, cetakan RA diisi dengan gips stone biru



Pembuatan Inlay. Setelah cetakan positif dilepas, aplikasikan separating medium (CMS) pada regio RB yg akan diinlay, lalu aplikasikan bahan inlay Resin Komposit layer per layer sambil di sinar 20 detik. Layer terakhir di bentuk menurut anatomi gigi lalu oklusikan dengan cetakan RA, bersihkan sisa komposit kemudian disinar. Perhatikan oklusi dengan gigi antagonisnya.



Try in. Bongkar tumpatan sementara , bersihkan menggunakan cavity cleanser. Try in dan cek oklusi menggunakan artikulating paper. Kurangi

tumpatan bila ada

traumatik oklusi menggunakan bur finishing. Lakukan hingga tidak ada traumatik oklusi. Cek bagian marginal step adakah step, jika ada dikurangi hingga rata.



Sementasi dengan Rely X ARC : o Permukaan kavitas yang akan disementasi dietsa terlebih dahulu selama 15 detik dan dibilas 20 detik dan diangin-anginkan dengan 3way syringe sampai moist. o Aplikasikan bonding generasi 5 dengan microbrush lalu di angin-anginkan selama 10 detik dan disinari dengan lightcure selama 20 detik. o Oleskan primer pada inlay komposit yang rata pada dinding – dinding inlay yang akan menempel dengan dinding kavitas dan angin-anginkan dengan 3way syringe selama 5 detik. o Keluarkan RelyX ARC, kemudian di aduk dengan spatula agats selama 10 detik sampai homogen. o Aplikasi RelyX ARC pada permukaan dasar kavitas tipis-tipis. o Insersikan inlay. o Bersihkan sisa-sisa semen lalu disinari dengan lightcure selama 40 detik.



Kontrol o Cek dengan sonde adanya step marginal atau tidak o Adanya perubahan warna atau tidak. Adanya traumatic oklusi atau tidak

o 

Kesimpulan Setelah mempertimbangkan indikasi, kontraindikasi, preparasi, bahan dan sementasi, maka restorasi yang akan digunakan adalah Inlay indirect resin komposit dan sementasi menggunakan semen resin.



Daftar Pustaka 

Restorasi Rigid Resin Komposit Pada Gigi Posterior, 2006, FKG USU, Skripsi.



Kedokteran Gigi Klinis



Modul Profesi Penyakit Jaringan Keras Gigi

Yogyakarta, Operator

Ika Puspita Sari, S.KG

Agustus 2016

Pembimbing

drg. Sartika Puspita, MDSc

Related Documents

Inlay
May 2020 4
Inlay
August 2019 17
Inlay
November 2019 9
Inlay Cholifai.rtf.doc
August 2019 22
95969pvd Inlay
November 2019 10
Ceramic Inlay
May 2020 9

More Documents from ""

Inlay Cholifai.rtf.doc
August 2019 22
Bab I.docx
November 2019 52
Bab Ii.docx
December 2019 61
Aturan Etika Profesi.docx
December 2019 60