INITIAL ASSESSMENT (Penilaian Penderita Gawat Darurat)
Tim Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia T.A 2018-2019
Tujuan Mengidentifikasi secara cepat, tepat, dan cermat dalam mengambil tindakan terhadap setiap permasalahan yang mengancam jiwa
UGD (Single Patient) Triage Bencana
LABELISASI • High priority (Gawat darurat) • Intermediate priority (Darurat tidak gawat)
• Low priority (Tidak gawat darurat) • Lowest priority (Meninggal)
• Masalah C-A-B • Kesulitan Bernafas • Cedera kepala berat • Syok • Kejang • Nyeri dada • Trauma dada/abdomen terbuka • Kelainan persalinan • Perdarahan tdk terkontrol
•Spinal Injury/cedera tulang belakang •Diare dgn dehidrasi sedang •Appendicitis akut •Eye injuries
•Laserasi/robek •Sprains/keseleo •Strains/terkilir •Dislokasi •Masalah psikologis
•Meninggal Dunia
TRIASE SKENARIO Emergency
A
B
C
D
E
Prioritas Airway
Breathing
Circulation
Disability
Exposure
1.
+
+
+
+
+
1
2.
-
+
-
-
+
3
3.
+
+
+
-
-
2
4.
-
-
-
+
-
4
Kasus
5. Dst
Dst
PRINSIP SEBELUM MELAKUKAN SETIAP TINDAKAN DALAM KEGAWATAN DARURAT
D : Danger/
• Aman Penolong • Aman Pasien
Bahaya
R : Respon
• A : Alert/ sadar • V : Verbal/ Respon pada suara • P : Pain / Respon terhadap nyeri • U : Unresponsive/ Tidak sadar
Pengenalan & Aktivasi
Chest Compression (Komresi dada)
Exposure
Primery Survey/ Pemeriksaan Awal Airway (Pembukaan Jalan Napas)
Dsability
Circulation
Breathing (Pemberian napas bantuan)
PRIMARY SURVEY Memastika ada tidaknya denyut jantung Perhatikan cirkulasi dgn Kontrol perdarahan
Arteri karotis
Arteri brakhialis Arteri temporalis
< 10 Detik
CIRCULATION Nadi cepat & lemah Frekuensi nafas meningkat
Kesadaran menurun
CRT > 2 detik
Bila ada nadi cek : tanda2 syok
Soanosis di kuku, bibir, telinga
Akral dingin & lembab
Kulit pucat Turgor kulit menurun
PERKIRAAN KEHILANGAN DARAH
DERAJAT DEHIDRASI (KRITERIA PIERCE)
A : Airway dengan Kontrol Cervical
• Ada obstruksi/simbatan jalan napas/tidak • Ciri2’x (bicara jelas = tdak ada sumbatan >< ada sumbatan) • Tidak ada bunyi napas atau terdengat bunyo napas tabahan (Total or parsial)
Sumbatan Total
Sumbatan parsial
• Chocking (tersedak) • Tidak ada bunyi nafas • Pada pasien sadar (tdak mungkin berteriak, hanya memegangi leher, & tidak ada udara yg dapat masuk keluar paru)
• Terdapat suara nafas tambahan • Gurgling (bunyi berkumur0kumur) Cairan • Snoring (mengorok) Lidah • Stridor sumbatan anatomis • Mengeluh sesak (pasien sadar) • Peningkatan prekuensi pernafasan • Retraksi dinding dada
TABEL OBSTRUKSI JALAN NAFAS
B: Breathing dgn ventilasi
• Pastikan pasien bernafas atau tidak • Look : lihat pergerakan dada • Listen : Dengarkan suara nafas • Feel : rasahan hembusan nafas
Look/ lihat
Listen/ dengar
Feel/ rasakan + raba
Pemeriksaan tambahan
•Takhipnea •Perubahan status mental •Gerakan nafas •Sianosis •Distensi vena leher •Jejas di dada
•Keluhan (sesak jika pasien sadar) •Suara nafas (Normal, Menurun, Hilang) •Suara nafas tambahan
•Hawa ekspirasi •Emphysema sub cutis •Krepitasi/ nyeri tekan •Deviasi trakhea
•Pulse oksimeter •CO2 detector, capnograf •Analisa gas darah •Foto thorax
TANDA PERNAFASAN TIDAK ADEKUAT • • • • • • •
Pernafasan sangat cepat/ lambat Pergerakan dinding dada tidak adekuat Sianosis Penurunan kesadaran Usaha nafas berlebihan / sesak Suara nafas tambahan Denyut nadi lambat diikuti frekuensi nafas yang melambat
PENYEBAB GANGGUAN BREATHING Sentral (obat-obatan, radang otak tumor otak, trauma kepala, strok) Perifer (Airway, paru, rongga pleura, otot nafas, syaraf jantung)
Masalah Ventilasi Trauma Thorax • • • • •
Tension pneumothorax Open pneumothorax Flail chest Hematothorax Tamponade jantung
D: Disablity
• Bagaimana Kesadaran penderita : • AVPU (paling cepat) • Glasglow Coma Scale (EVM) • Sadar, Somnolent, Sopor, Coma • Tanda-Tanda Neurologis lain : • Lateralisasi pupil : isokor/ anisokor, refleks cahaya, dilatasi (Miosis/ midriasis) • Lateralisasi motorik : hemiplegia, paraplegia
Glasglow Coma Scale (E4V5M6)
Eye
Verbal Motorik
• 4 : membuka mata spontan • 3 : respon terhadap suara • 2 : respon terhadap nyeri • 1 : tidak ada respon
• 5 : terorientasi • 4 : tdak terorientasi • 3 : kata-kata tidak tepat • 2 : suara tdak khas • 1 : tidak ada respon
• 6 : mengikuti perintah • 5 : melokalisasi nyeri • 4 : menghindar karena nyeri (fleksi) • 3 : fleksi abnormal karena nyeri (dekortikasi) • 2 : ekstensi abnormal karena nyeri (deserenrasi) • 1 : tidak ada respon
PENYEBAB GANGGUAN KESADARAN • Hipoksemia • hipercarbia
GG Pernafasan
• Syok • Cardiac arrest • CVA (Perdarahan, trombo emboli)
GG Sirkulasi
• • • • •
Trauma Metabolik Infeksi Obat-obatan Tumor
Gangguan
E: Exposure
•Buka pakaian korban untuk mengecek semua bgian tubuh •Lakukan log roll untuk bagian tubuh belakang
Secondary Survey/ Pemeriksaan Lanjutan Observasi TTV Head to toe examination Pemeriksaan tubes and finger in every orifice (hidung, telinga, anus) Riwayat kejadian Pemeriksaan pemunjang
SECONDARY SURVEY • Pemeriksaan TTV (IPPA) • Head to toe examination: – – – –
B : Bentuk T : Tumor L : Luka S : Sakit
Pemeriksaan tubes & Pemeriksaan penunjang
BTLS KOMPAK
K : Keluhan O : Obat M : Makanan A : Alergi K : Kejadian
“Setiap waktu yang anda lewati dengan sia-sia hanya menjauhkan anda dan semakin jauh dari kata sukses”
[email protected]