Infark Miokard.pptx

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Infark Miokard.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,457
  • Pages: 44
INFARK MIOKARD Kelompok 4 1. 2. 3. 4. 5.

Fitri Sri M. Maulida Nurul M. Sahid Iqbal M. Suci Annisa P. Uci Susan P.

Infark Miokard

Pengertian Penyakit Infark Miokard Akut yang termasuk Penyakit Jantung Koroner (PJK)/Acute coronary syndrome(ACS) merupakan penyakit yang disebabkan adanya penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri koroner baik sebagian atau total yang mengakibatkan suplai oksigen pada otot jantung tidak terpenuhi.

Prevalensi  Sebanyak 478.000 pasien di Indonesia terdiagnosis penyakit jantung koroner menurut Departemen Kesehatan pada tahun 2013.  Prevalensi infark miokard akut dengan ST-elevasi saat ini meningkat dari 25% ke 40% (Depkes, 2013).  Prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia tahun 2013 pada usia ≥ 15 tahun berdasar wawancara terdiagnosis dokter sebesar 0,5 %, berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5 %.

 Berdasarkan jenis kelamin, dari hasil diagnosa dokter lebih tinggi terjadi pada perempuan yaitu 0,5% dan 1,5%. Sedangkan pada laki-laki adalah 0,4% dan 1,3%.  Prevalensi infark miokard akut tertinggi berada di Nusa Tenggara Timur (4,4%), diikuti Sulawesi Tengah (3,8%),

(Riskesdas, 2013).

Etiologi 1.

Berkurangnya suplai oksigen ke miokard

a. b. c.

Faktor Pembuluh Darah Faktor Sirkulasi Faktor Darah

2.

Meningkatnya kebutuhan oksigen tubuh

Faktor Resiko

1. Modifiable 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)

Merokok Konsumsi alcohol Infeksi Hipertensi sistemik Obesitas Kurang olahraga Penyakit Diabetes

2. Non-Modifiable 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)

Usia Jenis Kelamin Riwayat Keluarga RAS Geografi Tipe Kepribadian Kelas Sosial

Patofisiologis Aterosklerosis plaque  penyempitan lumen pembuluh darah arteri  Rupture  thrombosis dan obstruksi(penyempitan) arteri koroner  mempengaruhi perfusi koroner  Suplai oksigen kurang hingga tidak ada  iskemia miokard.

1) Iskemia miokard  perubahan metabolisme menjadi bersifat anaerob sehingga asam laktat yang dihasilkan tertimbun di sel-sel miokard  menstimuli ujung saraf  rasa nyeri dada, asidosis.

2) Iskemia miokard > 35 – 45 menit  kerusakan sel-sel miokard yang irreversible dan nekrosis  :  Fungsi ventrikel terganggu  Kekuatan kontraksi berkurang  Penurunan stroke volume dan fraksi ejeksi  Gangguan irama jantung  mengubah hemodinamika, mekanisme kompensasi output cardial dan perfusi yang mungkin meliputi stimulasi simpatik berupa peningkatan heart rate, vasokontriksi, hipertrofi ventrikel.

Luas nya infark tergantung pada pembuluh darah arteri yang tersumbat. Miokard infark paling sering mengenai ventrikel kiri. Area yang terkena dapat seluruh otot jantung (infark transmural) atau hanya mengenai sebagian dalam lapisan miokard (infark sub endokardial)

Diagnosa 1. Pemeriksaan Fisik • Tampilan Umum Pasien tampak pucat, berkeringat, dan gelisah akibat aktivitas simpatis berlebihan. Pasien juga tapak sesak. Demam derajat sedang (< 38 C) bisa timbul setelah 12-24 jam pasca infark

Diagnosa Penegakan diagnosa serangan jantung berdasarkan gejala, riwayat kesehatan prbadi dan kelarga, serta hasil test diagnostic.

• Denyut Nadi dan Tekanan Darah  Sinus takikardi (100-120 x/mnt) terjadi pada sepertiga pasien.  Denyut jantung yang rendah mengindikasi adanya sinus bradikardi atau blok jantung sebagai komplikasi dari infark.  Peningkatan TD moderat merupakan akibat dari pelepasan kotekolamin Sedangkan jika terjadi hipotensi maka hal tersebut merupakan akibat dari aktivitas vagus berlebih, dehidrasi, infark ventrikel kanan, atau tanda dari syok kardiogenik

• Pemeriksaan jantung Terdangar bunyi jantung S4 dan S3 , atau mur-mur. Namun bunyi gesekan perikard jarang terdengar hingga hari ke dua atau ketiga atau lebih lama lagi (hingga 6 minggu) sebagai gambatan dari sindrom Dressler • Pemeriksaan paru Ronkhi akhir pernafasan bisa terdengar, walaupun mungkin tidak terdapat gambaran edema paru pada radiografi. Jika terdapat edema paru, maka hal itu merupakan komplikasi infark luas, biasanya anterior

2. Pemeriksaan Penunjang a. EKG (Electrocardiogram) b. Tes Darah c. Coronary Angiography

Terapi Farmakologi 1. Beta Blocker • Obat-obatan ini menurunkan beban kerja jantung. Bisa juga digunakan untuk mengurangi nyeri dada atau ketidaknyamanan dan juga mencegah serangan jantung tambahan. Beta bloker juga bisa digunakan untuk memperbaiki aritmia. • Obat : Propanolol, metaprolol, limolol

2. Calcium channel blockers (CCBs) CCB, terutama golongan dihidropiridin merupakan obat pilihan untuk mengatasi angina vasospastik. Studi menggunakan CCB pada UAP dan NSTEMI umumnya memperlihatkan hasil yang seimbang dengan penyekat beta dalam mengatasi keluhan angina.

3. Obat-obatan trombolitik • Obat ini ditujukan untuk memperbaiki kembali aliran darah pembuluh darah koroner, sehingga referfusi dapat mencegah kerusakan miokard lebih lanjut. • Obat-obatan ini digunakan untuk melarutkan bekuan darah yang menyumbat arteri koroner. • Obat : Asetosal dan Ibuprofen

4. Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) Inhibitors • Obat-obatan ini menurunkan tekanan darah dan mengurangi cedera pada otot jantung. Obat ini juga dapat digunakan untuk memperlambat kelemahan pada otot jantung. • Obat : captropil

5. Obat-obatan antikoagulan Obat- obatan ini mengencerkan darah dan mencegah pembentukan bekuan darah pada arteri. Obat : Heparin, Warfarin, asenokumarol, penghambat trombin ximelagatran

6. Obat-obatan Antiplatelet Obat-obatan ini menghentikan platelet untuk membentuk bekuan yang tidak diinginkan. Obat : Aspirin dan Clopidogrel 7. Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) Inhibitors 8. Statin

Terapi Non-Farmakologi 1. PTCA ( Angioplasti koroner transluminal perkutan) 2. CABG (Coronary Artery Bypass Grafting) 3. Berhenti merokok 4. Menurunkan berat badan 5. Menghindari alkohol

Guideline Terapi Penurunan Konsumsi Oksigen 1. Beta Blocker • Beta Bloker bekerja dengan menghambat reseptor beta-1 yang mengakibatkan turunnya konsumsi oksigen miokardium. • Penyekat beta oral diberikan dalam 24 jam pertama. Terutama jika terdapat hipertensi dan/atau takikardia, dan selama tidak terdapat indikasi kontra.

Obat yang sering digunakan

2. Nitrat Nitrat bekerja dengan memberikan efek dilatasi vena yang mengakibatkan berkurangnya preload dan volume akhir diastolik ventrikel kiri sehingga konsumsi oksigen miokardium berkurang. • Nitrat oral atau intravena efektif menghilangkan keluhan dalam fase akut dari episode angina. • Nitrat sublingual diberikan setiap 5 menit sampai maksimal 3 kali pemberian • Nitrat intravena diberikan pada iskemia yang persisten, gagal jantung, atau hipertensi dalam 48 jam pertama UAP/NSTEMI

Obat yang sering digunakan

Namun penggunaan Beta Blocker lebih baik sebagai pilihan pertama dari pada Nitrat, Karena Nitrat: 1. Terbukti menurunkan mortalitas seperti penyekat beta atau angiotensin converting enzymes inhibitor (ACE-I). 2. Nitrat tidak boleh diberikan pada pasien dengan tekanan darah sistolik <90 mmHg, bradikardia berat (<50 kali permenit), takikardia tanpa gejala gagal jantung, atau infark ventrikel kanan

3.Penyekat Kanal : Calcium channel blockers (CCBs) • CCBs bekerja dengan penyekatan kanal kalsium terutama kanal tipe L yang dominan bekerja pada otot jantung dan otot polos. CCBs menyebabkan penurunan kontraktilitas otot(miokard) jantung. CCBs menjadi obat yang dipilih apabila : 1. CCB dihidropiridin direkomendasikan untuk mengurangi gejala bagi pasien yang telah mendapatkan nitrat dan penyekat beta. 2. CCB non-dihidropiridin direkomendasikan untuk pasien NSTEMI dengan indikasi kontra terhadap penyekat beta. 3. CCB nondihidropiridin (long-acting) dapat dipertimbangkan sebagai pengganti terapi penyekat beta.

Obat yang sering digunakan

4. Anti Platelet • Obat-obatan ini menghentikan platelet untuk membentuk bekuan yang tidak diinginkan. Obat yang digunakan : 1. Aspirin harus diberikan kepada semua pasien tanda indikasi kontra 2. Ticagrelor direkomendasikan untuk semua pasien dengan risiko kejadian iskemik sedang hingga tinggi (misalnya peningkatan troponin). 3. Clopidogrel direkomendasikan untuk pasien yang tidak bisa menggunakan ticagrelor

Obat yang sering digunakan

E. Antikogulan. • Terapi antikoagulan harus ditambahkan pada terapi antiplatelet secepat mungkin. • Pemberian antikoagulan disarankan untuk semua pasien yang mendapatkan terapi antiplatelet.

Obat yang sering digunakan

Kombinasi Antiplatelet dan Antikoagulan •





Penggunaan warfarin bersama aspirin dan/atau clopidogrel meningkatkan risiko perdarahan dan oleh karena itu harus dipantau ketat. Kombinasi aspirin, clopidogrel dan antagonis vitamin K jika terdapat indikasi dapat diberikan bersama-sama dalam waktu sesingkat mungkin dan dipilih targen INR terendah yang masih efektif. Jika antikoagulan diberikan bersama aspirin dan clopidogrel, terutama pada penderita tua atau yang risiko tinggi perdarahan, target INR 2- 2,5 lebih terpilih

F. Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) Inhibitors

Inhibitor angiotensin converting enzyme (ACE) berguna dalam mengurangi remodeling dan menurunkan angka kematian penderita pascainfark-miokard yang disertai gangguan fungsi sistolik jantung, dengan atau tanpa gagal jantung klinis

G. Statin Obat yang digunakan untuk menurunkan kadar kolestrol. Obat yang digunakan Atorvastatin, fluvastatin, lovastatin, simvastatin.

Obat Yang sering digunakan

STUDI KASUS A. Identitas • Nama : Tn. M. Ali Irfan • Umur : 40 tahun • Tgl MRS : 04 Mei 2016 B. Diagnosa : IMA anterior hari ke-2 dengan hemodinamik stabil

• C. Riwayat Sosial : Kegiatan

Keterangan

Pola makan/diet - Vegetarian

tidak

Merokok

tidak

Meminum Alkohol

tidak

Meminum Obat herbal

tidak

• D. Keluhan / Tanda umum 1. Subjektif Tanggal

Data Subyektif

Saat Masuk RS

Nyeri dada dan sesak mendadak dari jam 11.00 siang setelah berolahraga

• 2. objektif a. Tanda vital Tanggal

Parameter

4 Mei

5 Mei

6 Mei

7 Mei

TD (mm/Hg)

141/91

111/80

110/80

98/69

Suhu (0C)

36

37

37

37

Denyut Nadi (/menit) 118

98

84

88

RR(/menit)

33

32

32

40

b. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Parameter

Normal

4 Mei

5 Mei

7 Mei

Ket

GDA

76-110 mg/dL

116

Tinggi

BUN

10-24 mg/dL

14

Normal

Creatinin

0,5-1,5 mg/dL

0,82

Normal

WBC

4-10.103 U/L

17,1. 103

Cholesterol

8,7

Normal

< 200 mg/dL

190

Normal

Trigliserida

50-200 mg/dL

192

Normal

HDL

30-70 mg/dL

38

Normal

LDL

65-175 mg/dL

138

Normal

c. Lab Penunjang • ECG : ST↑ V1-V5 + PVC (Premature Ventriculer Contraction) • Troponin : +

F. Terapi yang diberikan kepada pasien

Related Documents

Miokardium Infark
October 2019 54
Infark Cerebri.docx
December 2019 30
Infark Miokard.pptx
November 2019 31
Infark Miokard Fera.docx
November 2019 30