Tugas
: Mata Kuliah Komunitas I
Dosen
: Dr. Yusran Haskas, SKM., S. Kep., Ns., M. Kes
“KONSEP TEORI KEPERAWATAN KOMUNITAS PENYAKIT KRONIS PJK”
Oleh Kelompok III: Alfikri Fara (NH0116013)
Anna Islamiah A (NH0116017)
Ashari Anggriani (NH0116021)
Arni Arsita Arifin (NH0116020)
Arieska Putri P (NH0116019)
Asmimar (NH0116023)
Dinda Cindy P (NH0116038)
Desy Alpionita Alepu (NH0116036)
Elza Pratiwi (NH0116044)
Ernawati (NH0116046)
Ebi Saiful (NH01160)
Fajriani Farid (NH0116048)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan hidayah serta karunia-Nya, sehingga kami masih diberi kesempatan untuk bekerja menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Konsep Teori Keperawatan Komunitas Penyakit Kronis PJK”, makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Komunitas I. Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar kami Bapak Dr. Yusran Haskas, SKM, S. Kep., Ns., M. Kes dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan.
Makassar, Maret 2019
Penulis
2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. A. Latar Belakang ............................................................................ B. Tujuan ......................................................................................... 1. Tujuan Umum ....................................................................... 2. Tujuan Khusus ...................................................................... BAB II LAPORAN PENDAHULUAN ........................................................ A. Definisi ........................................................................................ B. Etiologi ........................................................................................ C. Manifestasi Klinis ....................................................................... D. Patofisiologi ................................................................................ BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS ............................... A. Pengkajian ................................................................................... B. Analisa Data ................................................................................ C. Intervensi ..................................................................................... D. Implementasi ............................................................................... E. Evaluasi ....................................................................................... BAB IV PENUTUP ...................................................................................... A. Kesimpulan ................................................................................. B. Saran ............................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dewasa ini penyakit jantung, termasuk penyakit jantung koroner, telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Seperti dimaklumi penyebabnya adalah terjadinya hambatan aliran darah pada arteri koroner yang menyuplai darah ke otot jantung. (Soeharto Iman, 2004) Prevalensi angka kejadian PJK di Sulawesi Utara pada tahun 2014 berdasarkan hasil diagnose tenaga kesehatan dan gejala sebesar 1,7% dan berdasarkan hasil diagnose oleh tenaga kesehatan prevalensi angka kejadian PJK di Sulawesi Utara sebesar0,7% yang merupakan peringkat kedua setelah Sulawesi Tengah. (Tappi, Nelwan & Kandou, 2018)
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca khususnya bagi para perawat pemula yang sedang kiat-kiatnya dalam menambah wawasan untuk menuju perawat yang ahli, professional dan berwawasan luas dalan menangani kesehatan yang ada di masyarakat. 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat mengetahui laporan pendahuluan asuhan keperawatan pada pasien dengan PJK. b. Mahasiswa dapat mengetahui model asuhan keperawatan komunitas pada pasien dengan PJK
4
BAB II LAPORAN PENDAHULUAN “PENYAKIT JANTUNG KORONER”
A. Definisi Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh nadi koroner karena adanya endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan penyediaan darah ke jantung terganggu. (Lapau Buchari, 2013) Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang disebabkan penyempitan arteri koroner, mulai dari terjadinya aterosklerosis (kekakuan arteri) maupun yang sudah terjadi penimbunan lemak atau plak (plague) pada dinding arteri koroner, baik disertai gejala klinis atau tanpa gejala sekalipun. (Kabo Peter, 2008) Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit yang dapat di cegah dengan mengendalikan factor resiko yang sebagian besar merupakan prilaku gaya hidup. Penyakit Jantung Koroner disebabkan oleh aterosklerosis yang merupakan suatu kelainan degeneratif yang dipengaruhi oleh adanya faktor resiko (Judith.M, Wilkison dan Nancy, 2013).
B. Etiologi Penyebab utama penyakit jantung koroner adalah adanya gangguan pada pembuluh darah akibat menumpuknya plak. (AgroMedia, 2009) Pria dan wanita dapat terkena penyakit jantung koroner.Penyakit janutng koroner dapat diturunkan secara turun menurun (krturunan). Mungkin juga merupakan perkembangan seperti pada usia lanjut dan pembentukan paque di dalam arteri yang berlangsung lama. Anda bisa terkena penyakit jantung koroner jika anda mempunyai berat badan yang berlebihan (overweight) atau seseorang dengan tekanan darah tinggi dan diabetes. Kolesterol tinggi bisa juga menjadi penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner bersumber dari aneka gaya hidup yang tidak sehat
5
seperti merokok, kebiasaan makan dengan tinggi lemak dan kurangnya olah raga (Yahya, Fauzy, 2010). Penyakit arteri koroner bisa menyerang semua ras, tetapi angka kejadia paling tinggi fitemukan pada orang kulit putih. Tetapi ras sendiri tampaknya bukan merupakan factor penting dalam gaya hidup seseorang. Secara spesifik. factor-faktor yang menigkatkan resiko terjadinya penyakit arteri koroner adalah diet kaya lemak, merokok, malas berolahraga. Resiko terjadinya penyakit arteri koroner meningkat pada peningkatan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Jika terjadi peningkatan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), maka resikio terjadinya penyakit arteri koroner akan menurun (Yahya, Fauzy, 2010). Makanan mempengaruhi kadar kolesterol total dan karena itu makanan juga mempengaruhi resiko terjadinya penyakit arteri koroner. Merubah pada pola makan (dan bila perlu mengonsumsi obat dari dokter) bisa menurunkan kadar kolesterol. Menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL bisa memperlambat atau mencegah berkembangnya penyakit arteri coroner (Yahya, Fauzy, 2010). Menurunkan kadar LDL sangat besar keuntungannya bagi seseorang yang memiliki factor resiko berikut: merokok sigaret, tekanan darah tinggi, kegemukan, malas berolahraga, kadar trigliserida tinggi, dan keturunan (Yahya, Fauzy, 2010).
C. Manifestasi Klinis
6
Menurut (Kaplan, Norman M.1991), manifestasi klinis PJK ialah sebagai berikut: 1. Sesak napas mulai dengan napas yang terasa pendek sewaktu melakukan aktivitas yang cukup berat, yang biasanya tak menimbulkan keluhan. Makin lama sesak makin bertambah, sekalipun melakukan aktivitas ringan. 2. Klaudikasio intermiten, suatu perasaan nyeri dan keram di ekstremitas bawah, terjadi selama atau setelah olah raga Peka terhadap rasa dingin 3. Perubahan warna kulit. 4. Nyeri dada kiri seperti ditusuk-tusuk atau diiris-iris menjalar ke lengan kiri. 5. Keringat dingindan berdebar-debar 6. Dada rasa tertekan seperti ditindih benda berat, leher rasa tercekik. 7. Denyut jantung lebih cepat 8. Mual dan muntah 9. Kelemahan yang luar biasa
D. Patofisiologi Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah kondisi pada arteri besar dan kecil yang ditandai dengan penimbunan endapan lemak, trombosit, neutrophil, monnosit dan makrofag di seluruh kedalaman tunika intima (lapisan sel endotel), dan akhirnya ke tunika media (lapisan otot polos).Arteri yang paling sering terkena adalah arteri koroner, aorta dan arteri-arteri serebral (Judith.M, Wilkison dan Nancy, 2013). Langkah pertama dalam pembentukan aterosklerosis dimulai dengan difungsi lapisan endotel lumen arteri, kondisi ini dapat terjadi setelah cedera pada sel endotel atau dari stimulus lain, cedera pada sel endotel meningkatkan permeabelitas terhadap berbagai komponen plasma, termasuk asam lemak dan triglesirida, sehingga zat ini dapat masuk kedalam arteri, oksidasi asam lemak menghasilkan oksigen radikal bebas yang
7
selanjutnya dapat merusak pembuluh darah (Judith.M, Wilkison dan Nancy, 2013). Cedera pada sel endotel dapat mencetuskan reaksi infalmasi dan imun, termasuk menarik sel darah putih, terutama neutrophil dan monosit, serta trombosit ke aorta cedera, sel darah putih melepaskan siitokin poinflamatori poten yang kemudian memperburuk situasi, menarik lebih banyak sel darah putih dan trombosit ke area lesi, menstimulasi proses pembekuan, mengaktifitasi sel T dan B, dan melepaskan senyawa kimia yang berperan sebagai cheomactreactan (penarik kimia) yang mengaktifkan siklus inflamasi, pembekuan dan fibrosis, pada saat ditarik ke area cedera, sel darah putih akan menempel disana oleh aktivasi factor adhesive endothelial yang bekerja seperti Velcro sehingga endotel lengket terutama terhadap sel darah putih, pada saat menempel di lapisan endothelial, monosit dan neutrophil mulai berimigrasi di antara sel-sel endotel ke ruang interstisial. Di ruang interstisial, monosit yang matang meneruskan siklus inflamasi. Sitokin proinflamatori juga merangsang, ploriferasi sel otot polos uang mengakibatkan sel otot polos tumbuh di tunika intima (Judith.M, Wilkison dan Nancy, 2013).
8
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS “PENYAKIT JANTUNG KORONER”
SKENARIO KASUS Di Kec. Tanralili Kota Maros RT 1 RW 2 terdapat penduduk yang menderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) berjumlah 300 orang, 60 % wanita yaitu sebanyak 180 orang dan 40 % laki-laki sebanyak 120 orang. Dari jumlah penduduk yang menderita PJK tersbut, sebanyak 80 orang (20%) usia dewasa dan 30% usia lansia sebanyak 150 orang, serta 25% faktor genetik sebanyak 50 orang dan 25% sebanyak 30 orang pengkonsumsi rokok. Dari penduduk yang menderita penyakit jantung koroner sangat sedikit sekali penderita penyakit jantung koroner yang rutin memeriksakan kesehatannya. Dari Data tersebut perekonomian warga setempat juga tidak memadai sehingga itu yang menjadi alasan utama mereka tidak rutin memeriksakan kesehatannya.
9
A. Pengkajian Pengkajian menggunakan pendekatan community as partner meliputi: data inti dan data sub sistem. 1. Data Inti Komunitas Meliputi ; a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas Lokasi
:
Propinsi daerah tingkat 1
: Sulawesi Selatan
Kabupaten/ Kotamadya
: Maros
Kecamatan
: Tanralili
RW
:2
RT
:1
Luas wilayah
: 10.000 m2
Batas wilayah/wilayah 1) Utara
: Kec. Moncongloe
2) Selatan
: RT 06 /RW 04
3) Barat
: RT 07
4) Timur
: RT 18/ RW 03
b. Keadaan tanah menurut pemanfaatannya Pemukiman
: 7510 m2
c. Keadaan tanah menurut pemanfaatannya Pemukiman
: 7510 m2
d. Data demografi sebaran penyakit 1.
Jumlah penderita hipertensi
: 100 orang
2.
Jumlah penderita gagal ginjal
: 50 orang
3.
Jumlah penderita DM
: 150 orang
e. Berdasarkan jenis kelamin 1.
Laki-laki
: 120 orang (40 %)
2.
Perempuan
: 180 orang (60 %)
10
f. Berdasarkan kelompok penderita PJK 1. Dewasa
: 25 orang (5%)
2. Lansia
: 100 orang (30 %)
3. Faktor Genetik
: 50 orang (15%)
4. Pengkonsumsi Rokok
: 125 orang (50 %)
:-
g. Berdasarkan agama 1. Islam
: 230 orang (88 %)
2. Kristen
: 15 orang (9 %)
3. Hindu
: 5 orang (3 %)
4. Budha
:-
5. Katolik
:-
h. Berdasarakan suku bangsa 1. Bugis
: 162 orang (77%)
2. Makassar
: 78 orang (23%)
i. Suku bangsa 1. Jawa
: 210 orang (70%)
2. Madura
: 75 orang (25%)
3. Sunda
: 9 orang (3%)
4. WNI keturunan
: 6 orang (2%)
i. Status perkawinan 1. Kawin
: 154 orang (65%)
2. Tidak kawin
: 56 orang (20%)
3. Duda
: 15 orang (10%)
4. Janda
: 25 orang (5%)
11
Data Sub Sistem A. Data Lingkungan Fisik 1.
Sumber air dan air minum a. Penyediaan Air bersih 1) PAM
: 130 orang (60%)
2) Sumur
: 120 orang (40%)
3) Sungai
:-
b. Penyediaan air minum 1) PAM
: 130 orang (50%)
2) Sumur
: 120 orang (30%)
3) Sungai
:-
4) Lain-lain/air mineral
:-
c. Pengolahan air minum 0) Masak 1) Tidak dimasak
: 219 orang (81%) : 31 orang (19 %)
d. Saluran pembuangan air/sampah 1. Kebiasaan membuang sampah a) Diangkut petugas
: 30%
b) Dibuang sembarangan
: 70%
e. Pembuangan air limbah 1.
Got/parit
: 100%
2.
Sungai
:-
f. Keadaan pembuangan air limbah 1.
Baik/lancar
: 25%
2.
Kotor
: 75%
12
g. Jamban 1. Kepemilikan jamban a) Memiliki jamban
: 80%
b) Tidak memiliki jamban
: 20%
2. Macam jamban yang dimiliki a) Septitank
: 75%
b) Disungai
: 25%
3. Keadaan jamban a) Bersih
: 45%
b) Kotor
: 55%
h. Keadaan rumah 1. Tipe rumah a) Tipe A/permanen
: 225 orang (70%)
b) Tipe B/semipermanen
: 75 orang (25%)
c) Tipe C/tidak permanen
: 15 orang (5%)
2. Status rumah a) Milik rumah sendiri
: 180 orang (60%)
b) Kontrak
: 70 orang (40%)
3. Lantai rumah Lantai rumah menggunakan keramik dan tehel 4. Ventilasi Rumah memiliki ventilasi (jendela) 5. Luas kamar tidur Memiliki 3 kamar dengan luas 3x3 6. Penerangan rumah oleh matahari Penerangan menggunakan lampu 7. Kepemilikan pekarangan Warga memiliki pekarangan yang cukup luas
13
Fasilitas Umum dan Kesehatan A. Fasilitas umum 1. Sarana Kegiatan Kelompok a. Karang taruna
: tidak ada
b. Pengajian
: ada
c. Ceramah agama
: tidak ada
d. PKK
: ada
2. Tempat perkumpulan umum a. Balai desa
: tempat bersosialisasi
b. Dukuh
:-
c. RW
:-
d. RT
:-
e. Masjid/Mushola
:-
B. Fasilitas Kesehatan 1. Pemanfaatan fasilitas kesehatan a. Puskesmas
: ada
b. Rumah Sakit
: tidak ada
c. Para Dokter Swasta
: tidak ada
d. Praktek Kesehatan Lain
: tidak ada
2. Kebiasaan check up kesehatan a. Rutin tiap bulan
: tidak
b. Jarang
: ya
Ekonomi 1. Karekteristik Pekerjaan a. PNS/ABRI
: tidak ada
b. Pegawai swasta
: ada
14
c. Wiraswasta
: ada
d. Buruh tani/pabrik
: ada
2. Penghasilan Rata-Rata Perbulan Pendapatan per bulan Rp. 2.000.000,00 3. Pengeluaran Rata-Rata Perbulan Pengeluaran
perbulan
melebihi
dari
pendapatan
atau
penghasilan. 4. Kepemilikan usaha Tidak mempunyai usaha sama sekali
15
Keamanan dan Transportasi A. Keamanan 1. Diet makan a. Kebiasaan makan makanan manis
: 81% ( 210 org )
b. Kebiasaan makan makanan berlemak
: 29% ( 60 org )
c. Lain-lain
: 10% ( 30 org )
d. Kepatuhan terhadap diet 1) Patuh
: 25% ( 75 org )
2) Kadang-kadang
: 30% ( 90 org )
3) Tidak patuh
: 45% ( 135 org )
e. Kebiasaan berolah raga 1) Sering
: 15% ( 45 org )
2) Kadang-kadang
: 40% ( 120 org )
3) Tidak pernah
: 45% ( 135 org )
i. Kebiasaan sehari-hari 1) Memakai alas kaki a) Setiap saat
: 30% ( 90 org )
b) Saat di luar rumah
: 60% ( 180 org )
c) Jarang memakai
: 10% ( 30 org )
2) Kebiasaan mencuci kaki sebelum tidur a) Sering
: 10%
( 30 org )
b) Kadang-kadang
: 15%
( 40 org )
c) Tidak pernah
: 75%
( 225 org )
j. Transportasi 1. Fasilitas transportasi
:Jalan
Raya,
Angkutan
Umum, Ambulans 2. Alat transportasi yang dimiliki a. Sepeda
: orang (30%)
b. Motor
: 230 orang (40%)
c. Mobil
: 15 orang (2%)
16
d. Lain-lain/ becak
: 2 orang (28%)
k. Penggunaan Sarana Transportasi Oleh Masyarakat 1. Angkutan umum
: 45 orang (15%)
2. Kendaraan pribadi
: 245 orang (85%)
Politik dan pemerintahan A. Struktur organisasi
: ada
1. Terdapat kepala desa dan perangkatnya 2. Ada organisasi karang taruna B. Kelompok layanan kepada masyarakat (pkk, karang taruna, panti, posyandu) a. Kebijakan pemerintah dalam pelayanan kesehatan
:
ada
yaitu puskesmas b. Kebijakan pemerintah khusus untuk penyakit DM
: belum
ada c. Peran serta partai dalam pelayanan kesehatan
: belum ada
C. Sistem Komunikasi 1. Fasilitas komunikasi yang ada a) Radio
: 5 orang (75 %)
b) TV
: 245 orang (55 %)
c) Telepon/handphone
: 220 orang (40 %)
d) Majalah/koran
: 25 orang (45%)
2. Fasilitas komunikasi yang menunjang untuk kelompok PJK a) Pamflet tentang penanganan PJK
: ada
b) Leaflet tentang penanganan PJK
: ada
3. Kegiatan yang menunjang kegiatan DM a) Penyuluhan oleh kader dari masyarakat dan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas
: ada tapi jarang
17
Pendidikan 1. Distribusi pendudukan berdasarkan tingkat pendidikan formal a) SD
: 105 orang (45%)
b) SLTP
: 45 orang (30%)
c) SLTA
: 70 orang (20%)
d) Perguruan tinggi
: 30 orang (5%)
Rekreasi Tempat wisata yang biasanya dikunjungi Anjungan Panti Losari
18
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Dewasa ini penyakit jantung, termasuk penyakit jantung koroner, telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Seperti dimaklumi penyebabnya adalah terjadinya hambatan aliran darah pada arteri koroner yang menyuplai darah ke otot jantung. (Soeharto Iman, 2004) Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit yang dapat di cegah dengan mengendalikan factor resiko yang sebagian besar merupakan prilaku gaya hidup. Penyakit Jantung Koroner disebabkan oleh aterosklerosis yang merupakan suatu kelainan degeneratif yang dipengaruhi oleh adanya faktor resiko (Judith.M, Wilkison dan Nancy, 2013).
B. Saran Dengan adanya pembuatan makalah ini yang berjudul, “Konsep Teori Keperawatan Komunitas Penyakit Kronis PJK” ini, kelompok mengharapkan dapat menambah wawasan pembaca khususnya bagi para perawat pemula yang sedang kiat-kiatnya dalam menambah wawasan untuk menuju perawat yang ahli, professional dan berwawasan luas dalan menangani kesehatan yang ada di masyarakat.
19
DAFTAR PUSTAKA AgroMedia, 2009. Solusi Sehat Mengatasi Penyakit Jantung Koroner. Jakarta; AgroMedia Pustaka. Judith.M, Wilkison dan Nancy.R, 2013. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Ed 9.Jakarta: EGC Kabo Peter, 2008. Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung Koroner: Kesaksian Seorang Ahli Jantung & Ahli Obat. Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama. Kaplan, Norman M,1991. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner. EGC; Jakarta. Lapau Buchari, 2013. Metode Penelitian Kesehatan: Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis, & Disertasi. Jakarta; Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Soeharto Iman, 2004. Penyakit Jantung Koroner & Serangan Jantung. Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama. Tappi, Nelwan & Kandou, 2018. Hubungan Antara Aktivitas Fisik & Riwayat Keluarga dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner di Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. DR. R. Kandou Manado. Jurnal Kesmas; Volume 7, Nomor 4. Yahya, Fauzy, 2010. Penaklukan No.1: Mencegah dan Mengatasi Penyakit Jantung Koroner. Bandung.
20