Ilmu Kedokteran Forensik: Dr.i Made Maker, Spf

  • Uploaded by: Rachmat B Saputra
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ilmu Kedokteran Forensik: Dr.i Made Maker, Spf as PDF for free.

More details

  • Words: 456
  • Pages: 21
ILMU KEDOKTERAN FORENSIK dr.I Made Maker, SpF

Masalah di Masyarakat • Ekonomi • Politik Tindak Pidana -Penganiayaan -Pembunuhan

Sesuai UU perlu bukti untuk menangkap tersangka • Korban Hidup  Mati

• Benda/Alat yang dipakai • Bukti biologis/bahan lain • Saksi DOKTER korban dan bukti biologis

Ilmu Kedokteran Forensik • Menjelaskan/menerangkan apa yang terjadi pada korban berdasarkan ilmu kedokteran • Menerapkan ilmu kedokteran untuk kepentingan pelaksanaa hukum • Mempelajari aspek medis dari hukum

Tidak hanya orang mati tetapi juga korban yang masih hidup • Korban Mati  Identifikasi  Otopsi menentukan sebab kematian, cara kematian, dan waktu kematian

• Korban Hidup  Identifikasi  Penganiayaan  Perkosaan  Abortus  Kejiwaan

Dasar Hukum  KUHAP ps 133, 134, 179  KUHP ps 222, 224, 522

Visum et Repertum  Laporan yang dibuat setelah melakukan pemeriksaan  Dalam KUHAP ps 133 disebut keterangan ahli

Dilaporkan apa yang dilihat dan diketemukan berdasarkan pengetahuan yang sebaik-baiknya  Korban hidup • Menentukan luka-luka yang diderita • Menentukan jenis senjata yang dipakai • Menentukan berat ringan luka yang terjadi

Korban mati • Memeriksa tanda-tanda kekerasan yang didapat •Simpulkan penyebab kematian, cara kematian, waktu kematian

Sebagai pengganti barang bukti  Luka-luka sembuh, tanda-tanda kekerasan hilang, jenasah busuk, sehingga tidak dapat dibawa ke sidang seperti aslinya  Dalam visum semua tanda-tanda yang didapat pada barang bukti diuraikan dalam bentuk surat sehingga dapat dibawa ke ruang sidang pengadilan.

Persyaratan Pembuatan Visum  Ada permintaan tertulis dari polisi  Ada persetujuan tertulis (informed concent) dari korban/keluarga  Jika ada penolakan otopsi maka dapat diterapkan ps 134 KUHAP

Jenis Visum  Orang Hidup  Orang Mati

Visum Orang Hidup  Diberikan segera setelah pemeriksaan bila penderita tersebut tidak memerlukan perawatan  Diberikan setelah perawatan selesai supaya dapat disimpulkan akibat yang timbul pada korban (penentuan derajat luka)

Visum Orang Mati  Hanya dilakukan pemeriksaan luar • • • •

Identifikasi Perkiraan waktu kematian Perkiraan cara kematian Tidak dapat menentukan penyebab kematian

 Otopsi • Menentukan penyebab kematian

Format Visum  Projustitia  Pendahuluan  Pemberitaan  Kesimpulan  Penutup

Pro Justitia  Ditulis di pojok kiri atas  Sebagai pengganti materai

Pendahuluan    

Identitas peminta Identitas pemeriksa Identitas korban Tempat dan waktu pemeriksaan

Pemberitaan  Memuat apa yang dilihat dan ditemukan pada korban  Dilukiskan dengan kata-kata  Bersifat obyektif  Pengganti barang bukti

Kesimpulan  Dibuat oleh dokter pemeriksa  Bersifat subyektif sehingga tidak mengikat  Contoh : • Kasus penganiayaan  Tentukan jenis luka yang terjadi dengan akibat yang ditimbulkan apakah menyebabkan cacat atau tidak. • Kasus meninggal  Tentukan penyebab kematian yaitu apakah karena kekerasan atau karena menderita penyakit yang fatal.

Penutup • VER dibuat dengan mengingat sumpah pada waktu menerima jabatan

Visum et Repertum Diserahkan langsung kepada yang meminta

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from "Anonymous K4S0mFxuu7"