Ilham Khoirul Kp111 (117).docx

  • Uploaded by: Satya Adhi
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ilham Khoirul Kp111 (117).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 10,222
  • Pages: 66
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES PRODUKSI PEMBUATAN KERTAS PADA UNIT PAPER MILLS 5 DI PT. PURA BARUTAMA (PURA GROUP)

Disusun oleh :

ILHAM KHOIRUL ULUM NIM. 31601601293

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2019

i

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES PRODUKSI PEMBUATAN KERTAS PADA UNIT PAPER MILLS 5 DI PT. PURA BARUTAMA (PURA GROUP) Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang HALAMAN PENGESAHAN

ILHAM KHOIRUL ULUM NIM. 31601601293

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2019

ii

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTEK DI PT PURA BARUTAMA KUDUS UNIT PAPER MILLS 5 DI PT. PURA BARUTAMA (PURA GROUP) (Pelaksanaan 1 Februari - 28 Februari 2019)

Disusun Oleh Nama

: Ilham Khoirul Ulum

NIM

: 31601601293

Kudus, Februari 2019 Menyetujui, Pembimbing Lapangan

B. Hendra Setyawan., ST Kepala Bidang Additive PM 5/6/9

Mengetahui,

M. Arifin Dalimunthe.,ST Manager Produksi PM 5/6/9

iii

LEMBAR PENGESAHAN UNIVERSITAS LAPORAN PRAKTEK DI PT PURA BARUTAMA KUDUS UNIT PAPER MILLS 5 DI PT. PURA BARUTAMA (PURA GROUP) Dengan judul : PROSES PRODUKSI PEMBUATAN KERTAS PADA UNIT PAPER MILLS 5 DI PT. PURA BARUTAMA (PURA GROUP) Telah diseminarkan dan disahkan. Disahkan pada tanggal :…………….

Dosen Pembimbing,

Andre Sugiono, ST, MM, Ph.D

Mengetahui Ketua Jurusan Teknik Industri,

Nurwidiana, ST. MT

iv

PERSETUJUAN LAPORAN KERJA PRAKTEK Nama Pelaksana Kerja Praktek

: Ilham Khoirul Ulum

Nomor Induk Mahasiswa

: 31601601293

Jurusan

: Teknik Industri

Program Studi

: Fakultas Teknologi Industri

Judul Kerja Praktek

: Proses Produksi Pembuatan Kertas Pada Unit Paper Mills 5 Di PT. Pura Barutama (Pura Group)

Dosen pembimbing

: Andre Sugiono, ST, MM, Ph.D

Telah disetujui untuk dipublikasikan

Semarang,

2019

Menyetujui,

Pembimbing Lapangan

B Hendra Setyawan., ST

Dosen Pembimbing

Andre Sugiono, ST, MM, Ph.D

v

ABSTRAKSI PT Pura Barutama unit PM V, VI, dan IX merupakan anak perusahaan PT Pura Group bergerak di bidang usaha pembuatan kertas. PT Pura Barutama Kudus berawal dari sebuah perusahaan percetakan PT Pusaka Raya yang berdiri pada tahun 1908. PT Pura Barutama unit PM V, VI, dan IX memproduksi produkproduk yang dipasarkan dalam bentuk roll dan potongan sesuai permintaan konsumen. Adapun produk-produk yang diproduksi adalah Test Liner (TL), White Top Liner Board (WTLB), Samson Kraft (SK), Qur’an Paper (QPP), Greaseproof Paper, White Briefcard Carton (BC White), Color Briefcard Carton (BC Color), White HVS, Color HVS, Sack Kraft Paper (SKPR), dan Brown Sack. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi PT Pura Barutama PM V, VI, dan IX adalah kertas bekas (afval) dan pulp. Selain bahan baku, bahan pendukung juga diperlukan dalam proses produksi kertas, seperti sizing agent, retention aid, biocide, dyes, filler, antifoam, dan strengthener. Jenis kertas yang diproduksi di PM V, VI, dan IX ada 2 jenis, yaitu kertas single layer dan multi layer. Pada kertas multi layer terdapat beberapa lapisan, yaitu top, undertop, middle, dan back. Secara keseluruhan, proses produksi kertas di PT Pura Barutama PM V, VI, dan IX terdiri dari stock preparation, approach flow, dan paper machine. Pengolahan limbah di PT Pura Barutama PM V, VI, dan IX terdiri dari pengolahan limbah padat, cair, dan gas. Limbah padat yang dihasilkan berupa limbah B3 dan pengotor dari bahan baku, untuk menangani limbah padat tersebut ada pihak ketiga yang akan menangani. Pada pengolahan limbah gas, gas akan dialirkan menuju multi cyclone dan kemudian akan masuk ke proses shower dimana gas dapat dibuang ke lingkungan langsung setelah melalui tahapan ini. Penulis memilih Proses Produksi sebagai topik pembasan kerja praktek di PT. Pura PM 5/6/9 untuk mengetahui bagaimana proses produksi pada proses pemintalan kertas di PT. Pura PM 5/6/9 dan mesin apa saja yang nantinya dibutuhkan untuk memproduksi kertas PT. Pura PM 5/6/9. Kata kunci: PT. Pura PM 5, memproduksi kertas dalam bentuk roll dan potongan sesuai permintaan konsumen

vi

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah– NYA kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan kerja praktek dan sekaligus laporan kerja praktek dengan judul “PROSES PRODUKSI PEMBUATAN KERTAS PADA UNIT PAPER MILLS 5 DI PT. PURA BARUTAMA (PURA GROUP) “. Pelaksanaan kerja praktek merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk meraih gelar sarjana (S1) di Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Kerja praktek yang dilaksanakan oleh penulis dimulai pada tanggal 1 Januari 2019 sampai dengan 28 Februari 2019 tidak lepas dari dukungan dari banyak pihak. Dengan hati yang tulus pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada : 1.

Ibu Dr. H. Sri Artini Dwi Prasetyowati, selaku Dekan di Fakultas Teknologi Industri beserta jajarannya.

2.

Ibu Nurwidiana, ST. MT selaku Ketua Jurusan Teknik Industri.

3.

Bapak Andre Sugiono, ST, MM, Ph.D sebagai dosen pembimbing yang memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

4.

Bapak M. Arifin Dalimunthe, ST selaku Manager Produksi Unit Paper Mills 5/6/9 PT Pura Barutama (Pura Group)

5.

Bapak B. Hendra Setyawan, ST selaku pembimbing lapangan kerja praktik di PT Pura Barutama (Pura Group) yang telah memberikan bimbingan selama kerja praktik serta bersedia membantu penulis dalam hal konsultasi, pengambilan data dan lain sebagainya.

6.

Seluruh staff dan non staff PT Pura Barutama (Pura Group) yang telah memberikan informasi dan penjelasan dengan ramah.

7.

Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan, sehingga penulis masih dapat menuntut ilmu sampai sekarang. vii

8.

Teman–teman Teknik Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang angkatan 2016 yang telah memberikan motivasi dan semangat selama pelaksanaan dan penyusunan laporan akhir. Penulis menyadari bahwa didalam penulisan laporan ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk mencapai hasil yang lebih baik.Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk semua. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang,

Februari 2019

Penyusun

viii

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii PERSETUJUAN LAPORAN KERJA PRAKTEK ................................................ v ABSTRAKSI …………………………………………………………………v KATA PENGANTAR ………………………………………………………vi DAFTAR ISI ........................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………xiii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Tujuan Kerja Praktik ......................................................................2 1.3 Tujuan Penulisan Laporan ..............................................................2 1.4 Pembatasan Masalah ......................................................................2 1.5 Sistematika Penulisan.....................................................................3 BAB II PROFIL PERUSAHAAN .......................................................................... 3 2.1 Visi, Misi dan Budaya PT. Pura Group ..........................................3 2.1.1 Visi dan Misi PT. Pura Group ............................................3 2.1.2 Budaya perusahaan .............................................................3 2.2 Sejarah Perusahaan .........................................................................3 2.3 Lokasi dan Tata Letak PT.Pura GroupError!

Bookmark

not

defined. 2.4 Profil Divisi Engineering ............. Error! Bookmark not defined. 2.5 Struktur Organisasi Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. 2.6 Produk PT. Pura Barutama Divisi EngineeringError! Bookmark not defined. BAB III SISTEM PERUSAHAAN ....................... Error! Bookmark not defined. 3.1 Proses Bisnis ................................ Error! Bookmark not defined. ix

3.2 Departemen Produksi ................... Error! Bookmark not defined. 3.3 DepartemenGeneralAffair (GA) ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi ( PPIC ) Error! Bookmark not defined. 3.5 DepartemenPengendalian Kualitas (Quality Control) ......... Error! Bookmark not defined. 3.6 DepartemenPenelitian dan Pengembangan Produk (RND) .. Error! Bookmark not defined. 3.7 DepartemenPurchasing(Pembelian dan Pengadaan) ........... Error! Bookmark not defined. 3.8 DepartemenMaintenace ............... Error! Bookmark not defined. BAB IVPROSES MAINTENANCEMESIN PRODUKSIDI PT. PURA BARUTAMA DIVISI ENGINEERINGError! Bookmark not defined. 4.1 Pendahuluan .................................................................................26 4.1.1 Latar Belakang ................. Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Rumusan Masalah ............ Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Batasan Masalah ............... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Tujuan ............................... Error! Bookmark not defined. 4.2 Sistem Maintenance ..................... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Pelaksanaan Maintenance di PT. Pura Barutama Divisi Engineering ...................... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Preventive Maintenance ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Proses Preventive maintenanceError!

Bookmark

not

defined. 4.2.4 Proses Kerja corrective maintenance (CM). ............ Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 47 5.1 Kesimpulan...................................................................................51 5.2 Saran .............................................................................................51 DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.

x

DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 logo Perusahaan Pura Group ...... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 2 Gambar Layout PT. Pura BarutamaError!

Bookmark

not

Bookmark

not

defined. Gambar 2. 3 Gambar Layout PT. Pura BarutamaError! defined. Gambar 2. 4 Struktur Orgaisasi PT. Pura Barutama Divisi Engineering Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 1 Proses Bisnis PT. Pura BarutamaError!

Bookmark

not

defined. Gambar 3. 2 Alur Produksi PT. Pura Barutama Engineering Division .. Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 3 Alur Proses Penanganan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Divisi Engineering ..................... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 4 Alur Proses Pelaksanaan PPIC pada Divisi Engineering... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 5 Alur Proses Penelitian dan Pengembangan produk pada Divisi Engineering ................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 1 Checklist perawatan ................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 2 Tabel daftar mesin ..................... Error! Bookmark not defined.

xi

Gambar 4. 3Checklist Preventive maintenanceError!

Bookmark

not

defined.

xii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Permohonan Kerja Prtaktek ........................................................................ 2. Surat Balasan Kerja Praktek................................................................................. 3. Daftar Hadir ......................................................................................................... 4. Makalah ................................................................................................................ 5. Undangan ............................................................................................................. 6. Nilai ...................................................................................................................... 7. Revisi....................................................................................................................

xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mestinya sangat berdampak pada penerapannya dalam berbagai aspek termasuk dalam dunia industri global, Mau tidak mau, perusahaan-perusahaan jasa maupun manufaktur harus menerapkan teknologi baru yang berkembang demi menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Teknik industri sebagai salah satu bidang ilmu yang pembelajarannya berkonsentrasi dalam dunia peridustrian harus mampu menyesuaikan diri dengan mengembangkan teori dan proses pembelajarannya. Itulah yang coba diterapkan oleh Program Studi Teknik Industri Universitas Islam Sultan Agung (Unissula).Untuk

meningkatkan

kemampuan

mahasiswanya

dalam

mengaplikasikan teori-teori yang telah didapatkan dalam bangku perkuliahan, diberlakukan satu mata kuliah yang dinamakan Kerja Praktik, dimana mahasiswa harus terjun langsung dalam dunia industri (melakukan observasi dan beraktivitas dalam perusahaan).Selain itu, mahasiswa juga dapat menambah wawasan dengan mengetahui metode-metode baru yang diterapkan perusahaan yang selama ini tidak didapatkan saat perkuliahan. Penyusun dalam melaksanakan kerja praktek fokus pada Proses Produksi dilaksanakan oleh PT. Pura Barutama Kudus Unit PM 5/6/9. Penyusun juga memperhatikan teori yang didapatkan dalam perkuliahan dengan proses produksi yang dilaksanakan oleh PT. Pura Barutama Kudus Unit PM 5/6/9, penyusun juga akan menjelaskan mengenai Proses Produksi yang di terapkan. 1.2 Tujuan Kerja Praktik Adapun tujuan pembuatan laporan kerja praktik adalah: 1.

Untuk membekali diri dengan wawasan dan pengetahuan secara langsung dalam menghadapi dunia kerja

1

2.

Mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman mengenai keilmuan Teknik Industri serta melihat relevansinya pada sistem yang ada di sektor industri secara langsung.

3.

Menambah pengetahuan tentang proses produksi secara langsung yang ada di perusahaan secara berurutan

1.3 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam Kerja Praktik ini adalah sebagai berikut: BAB I

PEDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan kerja praktik, serta sistematika penulisan.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN Pada bab ini menerangkan tentang Visi, Misi dan Tujuan, Tinjauan Umum dan Sejarah Perusahaan, serta Struktur Organisasi.

BAB III SISTEM PERUSAHAAN Pada bab ini menjelaskan tentang proses bisnis perusahaan dan analisis teoritis sistem perusahaan BAB IV PROSES PRODUKSI Pada bab ini berisi informasi mengenai proses dilakukannya proses produksi di PT Pura Barutama, serta melakukkan peramalan jumlah produksi yang akan datang BAB V

PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan serta saran-saran yang dapat diberikan bagi pihak perusahaan.

2

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Visi, Misi dan Budaya PT. Pura Group 2.1.1 Visi dan Misi PT. Pura Group Memenuhi permintaan dan kebutuhan akan produk-produk percetakan dan pengepakan di pasar domestik dan pasar luar negeri, dengan menawarkan solusi yang inovatif, berkualitas, dan berbasis teknologi pengamanan anti pemalsuan dengan bahan baku lokal. Menjadi pemain utama dibidang industri percetakan dan produk security dengan memanfaatkan inovasi produk, continual improvement. 2.1.2 Budaya perusahaan Inovasi atau gerakan dan pembelajaran yang berkesinambungan adalah kunci untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.Sumber daya manusia adalah kunci dari inovasi.Membangun karakter adalah langkah pertama untuk melahirkan sumber daya manusia yang kompeten. 2.2 Sejarah Perusahaan PT. Pusaka Raya atau selanjutnya lebih dikenal dengan Pura Group terdiri dari dua perusahaan, diantaranya adalah PT. Pura Barutama dan PT. Pura Nusa Persada, yang bergerak dalam bidang pembuatan kertas khusus berkualitas tinggi. Pertama kali berdiri di kota Kudus sejak 1908 yang pada awalnya bernama percetakan “Ong Djing Jong Electrische Drukkerij” atau disingkat dengan ODTED. Tahun 1964 ODTED mulai membuka cabang di kota-kota Jakarta dan Surabaya. ODTED secara resmi menjadi badan hukum pada tanggal 14 Juni 1971 dengan nama PT. Percetakan Pusaka Raya disingkat PT. Pura. PT. Pura berkembang pesat ditandai dengan pembelian mesin-mesin dari Jerman, hingga berhasil membentuk Perseroan terbatas, yaitu PT. Pura Box yang berdiri tanggal 15 Oktober 1971 yang menghasilkan corrugated box yaitu berupa kertas bergelombang. Kemudian diikuti pendirian PT. Pura Roto pada tanggal 29 Desember 1972 yang menghasilkan cetakan dalam bentuk rol, baik kertas, plastik,

3

aluminium foil atau gabungan dari beberapa lapisan tersebut. Selanjutnya pada tahun 1974 berdiri Pura Kertas (kini disebut Paper mills 1/2/3 dan memproduksi kertas sekuriti dan non sekuriti). Perkembangan Pura terus berlanjut hingga awal 1980-an, yang kemudian terbagi menjadi empat Perseoran terbatas (PT) yaitu PT. Pusaka Raya, PT. Pura Box, PT. Pura Roto, dan PT. Pura Barutama berdiri pada tanggal 28 februari 1983 (nama inilah yang sekarang dipakai, sedangkan lainnya disebut divisi/unit produksi). Selanjutnya menyusul Unit PM 5/6, Unit Workshop, dan Unit R&D. Tradisi untuk menjadi pelopor dan terus berkembang dalam inovasi ini berlanjut dengan berdirinya Unit Coating dan Converting pada tahun 1980-an. Selanjutnya untuk mengurangi ketergantungan dari pihak luar dan meningkatkan kemandirian, dibangunlah Unit Micro Capsule yang merupakan produsen bahan baku NCR pada tahun 1992 (sebelumnya masih impor). Pada tanggal 7 Oktober 1997 didirikan PT. Manika Stone Art yang memproduksi batu-batu mulia untuk diproses menjadi aksesoris rumah tangga eksklusif seperti meja, hiasan dinding, dll. Sedangkan PT. Pura Nusa Persada berdiri pada tanggal 24 April 1993 yang terdiri dari unit holografi dan unit Paper mills 7/8 yang menangani order pemerintah (materai, pita cukai, dll). Selanjutnya pada n25 Oktober 1997 berdiri unit Dekorindo yang memproduksi Phenolic Saturating Kraft yaitu bahan pembuatan formica, melamine, PCB, dll. Pada tahun 1999 Pura menambah unit PM 9 dan mendirikan Total Security System (TSS) yaitu suatu sistem terpadu dari unit-unit dalam menangani semua kebutuhan produk sekuriti, mulai dari desain (hulu), unsur-unsur pengaman produksi, percetakan dan aplikasinya diproses (hilir), yang dilakukan Puradalam satu atap dengan fasilitas yang lengkap. Selanjutnya PM 10 dibangun pada tahun 2009 untuk memproduksi kertas khusus.

Perkembangan Perusahaan PT. Pura Barutama adalah sebuah perusahaan keluarga yang didirikan pada tahun 1908 dan mempunyai karyawan sebanyak 8 orang. Padatahun 1970 pada saat PT. Pura Barutama masih merupakan perusahaan percetakan dengan pegawai ±35

4

orang, kepemimpinan dan kepemilikan perusahaan diserahkan kepada penerus ke3 “Jacobus Busono” sampai sekarang. Sejak itu PT. Pura Barutama mengalami perkembangan pesat, diantaranya Security Hologram dan Hot Stamping Foil, Security Paper yang akhirnya mengarah ke pembuatan Bank Note. Dewasa ini PT. Pura Barutama telah berkembang menjadi sebuah group yang mempunyai pegawai sekitar ±7.109 orang yang tersebar di 6 kawasan (data tahun 2012). Pura Group teah meraih Iso 9001 yang merupakan pengakuan bahwa kualitas produk Pura memenuhi standar internasional, yaitu tanggal 16 Oktober 1998 untuk PT. Nusa Persada Unit Holografi , 1 Februari 1997 untuk PT. Pura Nusa Persaada (Unit PM 7/8), PT. Pura Barutama Unit Paper mills pada tanggal 15 September 1998, dan kemudian diikuti hampir semua unit produksi di Pura Group. Hingga kini produk-produk PT. Pura telah diterima lebih dari 25 negara di Timur Tengah, Asia Tenggara, Asia Timur, RRC, Australia, dan juga Benua Eropa. Saat ini hampir semua unit sudah menerapkan ISO 9001, ISO 14001, dan SMK3 yang selanjutnya juga mengimplementasikan Occupational Health and Safety Assesment Series (OHSAS) 18001 sejak tahun 2010. Perkembangan terakhir PT. Pura Group saat ini adalah terdiri dari 4 perusahaan, yaitu : 1. PT. Pura Barutama Terletak di Kawasan I (Manika Stone Art & Pura Green Energy), Kawasan II (meliputi Unit Roto Gravure, Unit Mesin PM 1/2/3), Kawasan III (meliputi Unit Offset, Unit Coating, Group, Metalizing), Kawasan IV (meliputi Unit Kertas PM 5/6/9, Total Security System, Power Plant, Indostamping, Pura Smart Technology, Roto), Kawasan VI (meliputi Unit Transportasi, Unit Decorindo, Unit Tinta, Pura Bahan Baku, Unit Bangunan). 2. PT. Pura Nusa Persada Terletak di kawasan I (Unit Holografi) dan Kawasan V (Unit PM 7/8). 3. PT. Pura Wisata Baruna Bidang usahanya adalah bergerak di bidang konservasi laut dan terumbu karang di Jepara.

5

4. PT. Pura Baruna Lestari Bidang usahanya sejenis dengan PT. Pura Wisata Baruna, berlokasi di Jepara.

2.3

Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penentu sukses atau tidaknya

suatu organisasi perusahaan. Dalam struktur organisasi ini tercermin hubungan antara karyawan, tugas, dan wewenang serta tanggung jawab terhadap perusahaan. Stuktur organisasi perusahaan selalu disesuaikan dengan pengembangan dan kebutuhan perusahaan. Bentuk struktur organisasi PT. Pura Barutama Kudus Unit PM V-VI adalah garis staf. Setiap pimpinan mempunyai staf yang menerima perintah dari atasannya serta harus mempertanggung jawabkan pelaksanaan kerjanya.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. PURA BARUTAMA PM 5/6/9

6

2.4

Job Description Pendelegasian tugas dari pimpinan ke bawahan dan pertanggung jawaban

kepada pemimpin berjalan secara vertical sesuai dengan wewenangnya. Struktur organisasi berbentuk garis, berikut adalah tugas dan wewenangnya: a.

Direktur Direktur bertugas memimpin dan mengurus perusahaan, khususnya Unit Paper Mills. Direktur berwenang dalam mengatur pendelegasian wewenang kepada bagian dibawahnya sesuai ketentuan yang berlaku. Direktur bertanggung jawab atas kelancaran operasional perusahaan.

b.

Plant Manager Plant Manager bertugas mengatur, merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengawasi pelaksanaan seluruh produksi, keuangan, pemasaran, pengembangan produk, dan pengembangan SDM. Plant Manager memiliki wewenang yaitu: 1.

Mengambil untuk semua hak yang berkaitan dengan pengendalian manajemen baik operasional maupun non operasional perusahaan.

2.

Memberikan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya dan bertanggung jawab memberikan gaji atau premi, perhatian, bimbingan, dan sanksi yang semestinya kepada karyawan.

3. c.

Manajer Produksi

Manajer Produksi Manajer Produksi bertugas untuk merencanakan, mengatur, mengkoordinasi, mengarahkan dan mngawasi pelaksanaan produksi dari mesin kertas sehingga dpaat menghasilkan kertas yang berkualitas baik dengan produktivitas dan efisiensi yang tinggi. Manajer Produksi berwenang mengambil keputusan untuk semua hal yang berkiatan dengan kelancaran kegiatan produksi seperti masalah pada stock preparation, paper machine, pengaturan tugas dan lainlain yang berkaitan dengan tujuannya.

d.

Manajer Teknik Manajer teknik bertugas merencanakan, mengatur, mengkoordinasi, mengarahkan, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan departemen teknik yang

7

bertujuan menjamin kelancaran kerja mesin-mesin, perawatan, perbaikan, dan modifikasi mesin-mesin yang ada di unitnya sehingga dapatdihasilkan suatu mesin yang berkemampuan tinggi dan produktivitas dan efisiensi yang tinggo. Manajer Teknis berwenang mengambil keputusan untuk semua hal yang berkaitan dengan teknik, baik masalah yang berhubungan dengan boiler, maintenance, modification, limbah dan lain-lain yang berkaitan dengan tugasnya. e.

Manajer PPC (Production Planning Control) Manajer PPC bertugas menerima semua order, mengatur jadwal produksi, dan mengontrol semua bagian produksi untuk menjamin produksi berjalan tepat waktu sesuai dengan rencana serta mengatur pengiriman barang kepada customer sesuai dengan order waktu yang disepakati. Manajer PPC berwenang mengambil keputusan untuk semua yang berkaitan dengan jadwal produksi, pengiriman, dan pengaturan gudang dan hal-hal yang berkaitan dengan tugasnya.

f.

Manajer Pembelian Manajer

pembelian

bertugas

untuk

merencanakan,

mengatur,

mengkoordinasikan, dan mengawasi kegiatan pembelian bahan baku dan spare part, mengatur budget pembelian serta kegiatan lain yang berkaitan dengan pembelian, dan menjaga kelancaran produksi perusahaan. Manajer Pengadaan berwenang mengambil keputusan untuk semua hal yang berkaitan dengan masalah pembelian, seperti harga beli, jadwal pembelian, sistem penerimaan barang, sistem pengeluaran barang, dan lain-lain yang berkaitan dengan tugasnya. g.

Manajer FA Cost Control Manajer Cost Control bertugas mengatur, merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan, dan mengawasi pelaksanaan administrasi, penggunaan kekayaan perusahaan, sistem, pembukuan, penyusunan laporan keuangan perusahaan secara sistematis dan informative untuk membantu pengendalian intern dan pengambilan keputusan manajemen. Manajer Cost Control

8

berwenang untuk mengambil keputusan untuk smeua hal yang berkaitan dengan masalah sistem administrasi keuangan, seperti perhitungan produk, pencatatan efisiensi, sistem akuntasi, electronic data processing, dan lain-lain yang berkaitan dengan tugasnya. h.

Manajer Pengadaan Manajer

Pengadaan

bertugas

untuk

merencanakan,

mengatur,

mengkoordinasikan, dan mengawasi kegiatan pembelian bahan baku dan spare part, mengatur budget pembelian serta kegiatan lain yang berkaitan dengan pembelian, dan menjaga kelancaran produksi perusahaan. Manajer Pengadaan berwenang mengambil keputusan untuk semua hal yang berkaitan dengan masalah pembelian, seperti harga beli, jadwal pembelian, sistem penerimaan barang, sistem pengeluaran barang, dan lain-lain yang berkaitan dengan tugasnya. i.

Manajer Research and Development Paper Mills, Laboratorium dan Quality Control Bagian Laboratorium dan Quality Control bertugas untuk merencanakan, mengatur,

mengkoordinasikan,

dan

mengawasi

kegiatan

QC

dan

laboratorium dengan tujuan menjamin kualitas produk yang dihasilkan. Manajer Laboratorium dan Quality Control berwenang mengambil keputusan untuk semua hal yang berkaitan dengan kualitas produk. Bagian

Research

untukmerencanakan,

and

Development

mengatur,

Paper

mengkoordinasikan,

Mills dan

bertugas mengawasi

kegiatan offset dan pengembangan dalam skala laboratorium dan mengembangkan formulasi yang efisien. Manajer Research and Development Paper Mills berwenang mengambil keputusan untuk semua hal yang berhubungan dengan kelancaran kegiatan R&D, dengan berkoordinasi dengan departemen terkait j.

Manajer Marketing Manajer Marketing bertugas sesuai sebagai wakil unit dalam menjamin hubungan kerja yang baik dengan tujuan membantu meningkatkan performansi perusahaan. Manajer Marketing berwenang mengambil

9

keputusan untuk semua hal yang berkaitan dengan pemasaran unit produksi, seperti koordinasi harga dan hal-hal yang berkaitan dengan tugasnya. k.

Manajer UPL Manajer Unit Pengolahan Limbah bertugas untuk merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, dan mengawasi kelancaran pengolahan limbah dan pengaturan tugas UPL. Manajer Unit Pengolahan Limbah berwenang mengambil keutusan untuk semua hal yang berkaitan dengan kelancaran proses pengolahan limbah dan pengaturan tugas UPL.

l.

Manajer HR-GA Manajer HR-GA bertugas untuk recruitment karyawan baru di PT. Pura Barutama berdasarkan kebutuhan departemen masing-masing unit yang diusulkan kepada HR unit, dari HR unit lalu diteruskan kepada HR-GA, jika dari HR-GA menyetujui maka akan dibuka recruitment karyawan baru. Untuk proses recruitment dimulai dengan diumumkannya lowongan pekerjaan melalui website resmi perusahaan, pamflet, maupun jobfair.

10

BAB III SISTEM PERUSAHAAN

3.1

Proses Bisnis Perusahaan Berikut adalah proses bisnis perusahaan di PT.Pura Barutama Unit PM 5/6//9:

Gambar 3.1 proses bisnis PT.Pura Barutama Unit PM 5/6//9

Tahapan-tahapan proses bisnis : 1. Order pesanan : order pesanan di lakuakan oleh customer yang ingin memesan kertas

11

2. Lalu departemen marketing menerima PO dari customer atau menerima PO dari sales. Dan PO disertai KKP (Ketentuan-ketentuan pesanan) atau tidak 3. Departemen PPC yaitu melakukan pengecekan apakah produk yang dipesan bisa terpenuhi tidak jika bisa akan berlajut ke departemen QC dan jika tidak akan kembali lagi ke departemen marketing untuk penyampaian bahwa akan di produksi hari bulan selanjutnya 4.

Departemen Quality Control yaitu memberi saran apa saja bahan baku yang di perlukan untuk memproduksi kertas sesuai permintaan customer berdasarkan data spesifikasi produk yang di pesan oleh customer

5. Selanjutnya depatemen quality control kembali lagi ke PPC untuk melaporkan hasil riset atau rekomendasi bahan-bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat kertas pesanan konsumen jika sesuai akan lanjut ke departemen pengadaan dan jika tidak sesuai akan kembali lagi ke pengecekan pesanan yang akan di sampakan oleh customer 6. Proses selanjutnya yaitu pada departemen pengadaan yang bertugas membeli bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi pesanan sesuai permintaan customer 7. Kemudian kembali lagi ke departemen PPC guna deartemen membuat surat perintah produksi (PP) yang akan disampaikan departemen produksi 8. Departemen produksi yaitu melakukan tahapan stock preparation dan approach flow. Stock preparation yaitu proses ini merupakan tahapan proses pembuatan bubur kertas sedangkan approach flow merupakan tahapan untuk mempersiapkan bubur kertas sebelum masuk ke proses pencetakan lembaran kertas. 9. Kembali lagi kedepartemen QC unttuk dilakukan riset lab basah yang bertujuan untuk pengecekan apakan bubur sudah sesuai standart jika sudah sesuai standart akan dilanjutkan ke paper machine dan jika belum akan kembali lagi ke stock preparation dan approach flow 10. Selanjutnya menuju ke departemen produksi pada tahapan ini yaitu tahap paper machine tahapan ini merupakan tahapan pembentukan lembaran kertas dari bubur kertas

12

11. Lalu kembali lagi kedepartemen QC unttuk dilakukan riset lab kering. Riset dilakukan dengan tujuan untuk menggetahui kertas yang sudah kering sesuai permintaaan customer jika sudah sesuai akan lanjut ke departemen pergudangan dan jika tidak sesuai akan kembali lagi ke departemen PPC untuk di jual dengan harga murah atau di daur ulang kembali 12. Departemen pergudangan yaitu tempat penyimpanan kertas yang sudah jadi dan siap dikirim ke customer. 3.1.1 Sistem dan Manajemen Produksi Sistem produksi merupakan komponen dan elemen yang saling berkaitan untuk dapat memberikan nilai maupun menambah nilai kegunaan dari suatu barang agar dapat mencapai tujuan dari suatu perusahaan atau organisasi (Widyarto, 2012). PT. Pura Barutama (Pura Group) dalam menerapkan sistem produksinya menggunakan sistem make to order untuk memenuhi kebutuhan dari konsumen. Sistem produksi make to order merupakan salah satu cara dalam melakukan proses produksi apabila produk sudah pernah dibuat sebelumnya, kemudian pembeli membuat spesifikasi tentang produk yang diinginkan, biasanya produsen membantu pembeli untuk

menyediakan

spesifikasi

tersebut

dan

kemudian

produsen

menentukan harga produk, jumlah pesanan dan waktu pengiriman disesuaikan dengan permintaan pembeli (Aris, Bakhtiar, & Suliantoro, 2016). 3.1.2

Penjadwalan Penjadwalan adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi

mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan, ataupun tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Penjadwalan produksi dilakukan oleh Departemen Produksi dengan memperhatikan target bulanan yang diberikan oleh Departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC).

13

3.1.3 Tata Letak Berikut adalah tata letak Unit Paper Mills 5/6/9 PT Pura Barutama (Pura Group):

Gambar 3.2 Denah Paper Mills 5/6/9

3.1.4 Manajemen Kualitas PT. Pura Barutama Unit Paper mills dalam menentukan batas dan aplikasi sistem manajemen mutu mempertimbangkan berikut ini : a.

Isu internal dan eksternal yang diacu pada konteks yang telah ditentukan oleh PT. Pura Barutama.

b.

Persyaratan pihak berkepentingan yang relevan diacu pada kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan

c.

Produk dan jasa PT. Pura Barutama Unit Paper mills.

d.

Batasan fungsi PT. Pura Barutama Unit Paper mills.

e.

Aktivitas, produk dan jasa.

f.

Kewenangan dan kemampuan PT. Pura Barutama Unit Paper mills untuk melakukan control. PT. Pura Barutama Unit Paper mills menerapkan seluruh persyaratan

dan Standar ini bila dapat diterapkan dalam lingkup yang ditentukan pada sistem manajemen mutu. Lingkup sistem manajemen mutu PT. Pura Barutama Unit Paper Mills harus tersedia dan dipelihara sebagai informasi terdokumen. Lingkup ini harus menyatakan jenis produk dan jasa yang dicakup, dan memberikan pembenaran untuk hal apapun jika persyaratan Standar ini tidak dapat diterapkan pada lingkup dari sistem manajemen

14

mutu. Kesesuaian terhadap standar ini hanya boleh diklaim jika persyaratan yang ditentukan tidak dapat diterapkan, tidak perpengaruh pada kemampuan atau tanggung jawab PT. Pura Barutama Unit Paper Mills untuk memastikan kesesuaian produk dan jasa untuk meningkatkan kepuasan pelanggan 3.1.5

Procurement PT. Pura Barutama Kudus (Pura Group) dalam melakukan prosedur

pengadaan barang melalui beberapa tahapan. Tahapan yang pertama, departemen PPIC mengeluarkan SIP (Surat Ijin Pembelian) yang sudah ditandatangani oleh bagian keuangan, pimpinan, dan departemen yang mengajukan. Pembelian tersebut dibeli sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu disimpan di masing-masing gudang sesuai dengan tembusan yang ada. Dari pihak pergudangan, setelah menerima barang kemudian mempersiapkan tempat saat barang akan datang. Saat barang datang, gudang bahan baku membuat rekapan supaya pihak yang diberikan tembusan tidak mengirim barang berlebihan. Apabila barang sudah diterima oleh gudang bahan baku, kemudian akan muncul outsanding. Selanjutnya, barang siap diantar ke bagian produksi untuk diolah menjadi suatu produk. 3.1.6 Manajemen Perawatan Mesin/Fasilitas PT Pura Barutama Kudus (Pura Group) adalah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan, oleh karena itu perusahaan ini memiliki berbagai jenis mesin pada lantai produksinya. Sehingga sangat membutuhkan adanya pemeliharaan secara rutin guna untuk kelancaran proses produksinya. Pemeliharaan atau perawatan mesin dilakukan secara rutin sesuai dengan rencana kerja dan jadwal pemeliharaan mesin yang disebut dengan pemeliharaan terencana (Planned Maintenance). Akan tetapi saat jadwal pemeliharaan mesin telah dijadwalkan pada tanggal tertentu disetiap bulannya, namun kondisi mesin masih memungkinkan untuk melakukan proses produksi pihak perusahaan tidak melakukan pemeliharaan hingga mesin mengalami kerusakan dan membutuhkan perbaikan.

15

3.1.7 Pergudangan Pergudangan adalah kesatuan komponen di dalam Supply Chain Product dan bagian dari gudang. Gudang adalah tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan dalam produksi, sampai barang tersebut diminta sesuai jadwal produksi. Fungsi penyimpanan ini sering disebut ruang persediaan, gudang bahan baku, atau nama khusus setempat, bergantung pada jenis barang yang di simpan. PT Pura Barutama PM 5/6/9 memiliki empat gudang, antara lain : 1.

Gudang Sparepart Gudang ini menyimpan material-material yang berhubungan dengan sparepart untuk mesin-mesin produksi dan kebutuhan maintenance

2.

Gudang Bahan Baku Gudang ini menyimpan bahan baku pembuatan kertas yang berguna untuk kegiatan produksi

3.

Gudang Produk Jadi Gudang ini menyimpan produk jadi berupa kertas komoditi yang siap untuk didistribusikan.

4.

Gudang Chemical Gudang ini menyimpan bahan kimia yang nantinya ditambahkan dalam pembuatan kertas di PM5/6/9.

3.1.8 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dalam

mengutamakan

Kesehatan

dan

Keselamatan

Kerja

karyawannya, perusahaan ini membentuk P2K3 yang merupakan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja guna untuk memberi saran, pertimbangan dan membantu terciptanya : a.

Keadaan yang dapat mencegah dan atau mengurangi kecelakaan, kebakaran, peledakan dan penyakit kerja.

b.

Keamanan mesin, instalasi, pesawat, alat kerja, bahan baku dan hasil produksi.

c.

Kondisi lingkungan dan tempat kerja yang aman, nyaman dan sehat.

16

Tidak hanya itu, PT. Pura Barutama mengirimkan karyawan setidaknya setahun sekali untuk setiap orangnya untuk mengikuti pelatihanpelatihan seperti Pelatihan K3 dan Pelatihan Penanganan Kebakaran yang diadakan oleh pihak eksternal. Dengan begitu, karyawan-karyawan PT. Pura Barutama memiliki kemampuan yang kompeten terkait masalah K3. Potensi bahaya yang teridentifikasi pada PT. Pura Barutama khususnya Bagian Produksi Unit Paper mills 5/6/9 antara lain : a.

Debu

b.

Bahan Kimia

c.

Lantai Licin

d.

Kebisingan

e.

Getaran

f.

Radiasi

g.

Panas/Uap Air

h.

Alat Berat Untuk mengurangi risiko-risiko terkena potensi bahaya tersebut,

perusahaan menerapkan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) bagi karyawan-karyawannya berupa masker, sepatu, earplug, dan hard hat. Penggunaan APD ini bertujuan untuk mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh karyawan sehingga dapat menurunkan risiko terkena potensi bahaya di tempat kerja. Selain itu, standar K3 yang ada pada PT. Pura Barutama juga sudah membuat jalur evakuasi terutama pada Unit Paper mills 5/6/9. Berikut ini adalah jalur evakuasi yang terdapat dalam Unit Paper mills 5/6/9.

17

Gambar 3.3 Jalur Evakuasi PT. Pura Barutama Unit Paper Mills 5/6/9

Jalur evakuasi digunakan untuk mengevakuasi orang-orang yang bekerja pada Unit Paper Mills 5/6/9 ke tempat aman apabila terjadi suatu bencana. 3.1.10 Pemasaran dan Distribusi Pemasaran strategi merupakan bagaimana sebuah perusahaan harus memahami konsumen, sehingga dapat menyusun strategi pemasarannya untuk mencapai tujuantujuan perusahaan guna meningkatkan kinerja perusahaan dan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham. Produk yang dibuat oleh PT. Pura Barutama Kudus (Pura Group) menganut standar 4P yaitu product, price, place dan promotion. 3.1.11 Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan agar kinerja setiap elemen perusahaan tersebut dapat teratur, efektif dan efisien. Sistem informasi manajemen yang baik pada suatu perusahaan akan berdampak pada kinerja produksi yang baik pula, karena setiap aktivitas produksi telah memiliki arahan yang disusun didalam sebuah sistem perencanaan dan penjadwalan (planning and scheduling) yang matang. Sistem informasi yang diterapkan pada departemen-departemen PT Pura Barutama Kudus (Pura Group) belum sepenuhnya menggunakan komputer, sebagian dalam perusahaan masih menggunakan media konvensional seperti buku dan juga papan tulis. Dalam setiap bagian departemen belum ada penyaluran informasi secara elektronik, sehingga

18

apabila ingin mengetahui kapasitas bahan baku ataupun produksi dilakukan dengan cara melakukan panggilan telephone ke departemen yang bersangkutan dan apabila ada informasi perubahan kapasitas produksi dilakukan dengan memberikan surat memo perintah dengan pihak yang terkait.

3.2

Analisis Teoritis Sistem Perusahaan Pada analisa sistem ini, PT Pura Barutama unit PM 5,6,9 sudah menerapkan

sistem manajemen kualitas berupa ISO, Penerapan K3 dan jenis-jenis produksinya sebagai berikut 3.2.1 Macam Standar ISO ISO adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. Berikut standar ISO yang diterapkan pada PT Pra Barutama Uit PM 5,6,9 Tabel 3.1 Perbandingan analisa standaar ISO pada perusahaan dan teoritis

Kondisi real PT. Pura Barutama merupakan perusahaan percetakan yang dalam perusahaan

menggunakan sertifikasi ISO berupa 1. OHSAS 18001 OHSAS 18001 adalah Standar Keselamatan dan Kesehatan. Penerapan OHSAS 18001

untuk mendorong penerapan

keselamatan dan kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur dan mengendalikan resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan di unit PM 5,6,9 2.

ISO 14001 Dalam Meningkatkan kinerja lingkungan pada unit 5,6,9 perusahaan sudah menerapkan ISO 14001 berupa standar lingkungan. Standaar tersebut berotensi perbaikan bersifat bertahap, dengan sistematis dan berkelanjutan, serta efisien.

19

Teori yang ada

1. OHSAS 18001 OHSAS 18001 adalah suatu standard internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

di

tempat

kerja/perusahaan.

OHSAS

18001

diakomodasikan untuk pengendalian operasional proses yang aman bagi pekerja. 2. ISO 14001 ISO 14001 merupakan standar yang berisi persyaratanpersyaratan sistem manajemen lingkungan. Konsep yang dipakai dalam ISO 14001 yaitu perbaikan berkesinambungan hanya dalam ISO 14001 adalah dalam mengelola lingkungan. Dalam hal ini bukan hanya pengelolaan terhadap limbah atau polusi, namun juga termasuk upaya-upaya kreatif untuk menghemat pemakaian energi, air dan bahan bakar.

3.2.2

Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3 bertujuan untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas

dari pencemaran lingkungan dengan memelihara dan melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan tenaga kerja sehingga dapat mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan sistem efisiensi dan produktivitas kerja APD merupakan perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja dan orang disekitarnya. Tabel 3.2 Perbandingan analisa K3 pada perusahaan dan teoritis

Kondisi

Untuk mengurangi risiko-risiko terkena potensi bahaya tersebut,

real

perusahaan menerapkan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) bagi

perusahaan karyawan-karyawannya berupa masker, sepatu, earplug, dan hard hat, Safety Helmet, Safety Gloves. Penggunaan APD ini bertujuan untuk mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh karyawan sehingga dapat menurunkan risiko terkena potensi bahaya di tempat kerja

20

Teori yang Beberapa alat macam pelindung diri saat kerja atau APD meliputi ada

1. Alat Pelindung Kepala 1.

Safety Helmet atau helm pelindung untuk melindungi kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala

2.

Safety Goggles atau kacamata pengamanan untuk melindungi mata dari paparan partikel yang melayang di udara, percikan benda kecil, benda panas ataupun uap panas.

3.

Hearing Protection atau penutup telinga untuk melindungi dari kebisingan ataupun tekanan.

2. Alat Pelindung Anggota Tubuh 1.

Safety Gloves atau sarung tangan yang berfungsi melindungi jari-jari dan tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, bahan kimia, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, dan goresan benda tajam.

2.

Safety Belt atau sabuk pengaman yang dipakai saat menggunakan alat transportasi serta untuk membatasi ruang gerak pekerja agar tidak terjatuh.

3.

Safety Boot/Shoes adalah sepatu boot atau sepatu pelindung untuk melindungi kaki dari benturan, tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin.

3.2.3

Strategi dalam Proses Produksi PT. Pura Barutama terdapat 2 Perencanaan yang meliputi Perencanaan

Tahunan dan Perencanaan Bulanan. Pada Perencanaan Tahunan departemen PPIC menentukan target produksi berdasarkan kapasitas mesin sebagai acuan untuk jumlah produk yang akan dibuat. Strategi Proses produksi pada PT Pura Barutama Unit PM 5,6,9 terdidri dari :

21

Tabel 3.3 Perbandingan analisa stratgi dalam proses produksi perusahaan dan teoritis

Kondisi

Dalam perencanaan bulanan, dasar dalam merencanakan produksi

real

adalah PO (Pesanan Order). Perencanaan ini dibuat satu minggu

perusahaan sebelum bulan berikutnya. Setelah itu, diuraikan lagi menjadi Perencanaan Harian yang mana dalam perencanaan ini digunakan sebagai acuan departemen produksi untuk menentukan jumlah produk yang akan dibuat. Untuk perencanaan harian, departemen PPC melakukan satu hari sebelum barang diproduksi supaya dapat memudahkan saat pengambilan bahan baku dan kebutuhan lainnya. Karena menggunakan sistem make to order maka perusahaan ini setiap hari terdapat target yang harus dicapai. Apabila dalam sehari tidak mencapai target, deaprtemen Sales and Marketing mencari konsumen agar dapat menutupi kekurangan target tersebut dikemudian hari. Jika departemen Sales and Marketing tidak mendapatkan konsumen untuk menutup target, maka produk diserahkan ke bagian pergudangan Teori yang Make to order mempunyai persediaan tetapi hanya dalam bentuk ada

desain produk dan beberapa bahan baku standar, sesuai dengan produk yang telah dibuat sebelumnya. Aktivitas proses berdasarkan order konsumen. Aktivitas proses dimulai pada saat konsumen menyerahkan spesifikasi produk yang dibutuhkan dan perusahaan akan membantu konsumen menyiapkan spesifikasi produk, beserta harga dan waktu penyerahan. Apabila telah dicapai kesepakatan, maka perusahaan akan mulai membuat komponen dan merakitnya menjadi produk dan kemudian menyerahkan kepada konsumen. Pada strategi ini, resiko terhadap investasi persediaan kecil, operasionalnya lebih fokus pada keinginan konsumennya

3.2.4 Strategi pemasaran dan distribusi Pengertian strategi pemasaran dan distribusi dapat diartikan sebagai rangkaian upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, karena potensi untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang yang 22

mengetahui hal tersebut. Strategi Pemasaran punya peranan penting dalam sebuah perusahaan atau bisnis karena berfungsi untuk menentukan nilai ekonomi perusahaan, baik itu harga barang maupun jasa. Berikut strategi pemasaran dan distribusi pada PT Pura Barutama Unit PM 5,6,9 Tabel 3.4 Perbandingan analisa strategi pemasaran dan distribusi perusahaan dan teoritis

Kondisi real perusahaan

Standart 4P tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.

Product (Strategi Produk)

PT. Pura Barutama yang merupakan perusahaan dibidang percetakan menghasilkan produk seperti kertas yang digunakan untuk bahan dasar kardus dan kertas-kertas lainnya. 2.

Price (Strategi Harga)

PT. Pura Barutama dalam menentukan strategi harga produk berdasarkan dari tinjauan harga pasar, harga produk pesaing, dan juga harga material. Dari tinjauan tersebut kemudian PT. Pura Barutama membuat harga yang sesuai dengan biaya produksi perusahaan tetapi tidak kalah saing dengan perusahaan lainnya. 3.

Promotion (Strategi Promosi)

PT. Pura Barutama dalam menentukan strategi promosi melalui kantor cabang yang terdapat dikota-kota lain seperti kota Jakarta dan kota Semarang. Melalui kantor cabang tersebut terdapat salessales yang akan menawarkan ke perusahaan-perusahaan lain untuk bekerjasama. 4.

Place (Jaringan Distribusi dan Transportasi)

PT. Pura Barutama Kudus (Pura Group) berlokasi dijalan AKBP Agil Kusumadya 203, Kudus yang merupakan jalan utama pintu gerbang dari kota Kudus. Hal ini mempermudah transportasi bahan baku dan distribusi atau pemasaran produk, karena disamping

23

mudah dijangkau, juga memiliki tempat yang terbuka, sehingga orang akan mudah untuk mengidentifikasi.

Teori yang ada

Strategi 4P pada sistem pemasaran dan distribusi meliputi 1. Product Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik semacam makanan dan buku maupun yang bersifat digital berupa aplikasi dan sebagainya). Produk ini juga termasuk bjasa maupun layanan yang dapat ditawarkan oleh perusahaan. Intinya produk adalah segala bentuk penawaran kepada klien atau customer, yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan 2.

Price

Harga yang dimaksud adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh customer untuk mendapatkan produk yang. Dengan kata lain, seseorang akan membeli barang 3. Promotion Promosi yang dimaksud adalah sebuah upaya persuasi (bujukan atau dorongan) untuk mengajak para konsumen maupun calon konsumen untuk membeli (atau menggunakan) produk maupun jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. 4. Place aluran distribusi yang tepat juga menentukan berhasil tidaknya strategi marketing. Oleh karena itu, saluran distribusi menempati posisi yang krusial dalam marketing mix. Adapun definisi dari saluran distribusi ini sendiri adalah berbagai kegiatan atau upaya apapun yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produk

24

atau jasanya mudah diperoleh atau tersedia di tangan konsumen maupun pelanggannya.

25

BAB IV PROSES PRODUKSI PEMBUATAN KERTAS PADA UNIT PAPER MILLS 5 DI PT. PURA BARUTAMA (PURA GROUP) 4.1

Bahan Baku Proses Produksi Pada PT. Pura Barutama menggunakan bahan baku kertas bekas (Afval). Afval

adalalah kertas bekas hasil dipercetakan maupun kertas rusak dari mesin proses. Berikut adalah bahan baku proses produksi kertas pada unit PM 5: 1) Jenis afval lokal a.

Kategori selective Merupakan afval yang digunakan sebagai bahan campuran atau 100% digunakan untuk membuat kertas single layer. Kategori ini terbagi menjadi beberapa bagian antara lain: 1.

Selective super Jenis afval yang berasal dari kertas yang dibuat oleh Needle Bleach Kraft Pulp (NBKP) yang berwarna putih polos bebas dari lem, streples dan cetakan.

2.

Selective biasa Merupakan jenis afval yang sama seperti Selective super, tetapi tidak polos, terkadang terdapat garis-garis seperti buku tulis.

3.

Art paper Merupakan jenis afval yang sama seperti Selective super, tetapi ada coatingnya atau lapisan pada salah satu sisi.

b.

Kategori non selective 1.

Ivory Yaitu afval kertas yang terbuat dari bahan pulp putih bersih dan yang ada coatingnya tetapi tengahnya berwarna kekuningan

2.

Buku tulis Yaitu afval kertas buku tulis yang sudah ada tulisannya

26

3.

SWL (Short White Ledger) Yaitu avals kertas HVS yang sudah ada cetakannya, seperti kertas bekas fotocopy

c.

Kategori Marga Merupakan jenis afval yang dipakai sebagai bahan campuran dan sebagai alternative bahan baku yang lebih murah, biasanya untuk kertas medium linier yang termasuk kertas marga adalah: 1.

Dupleks percetakan Jenis afval kertas bekas dari percetakan berupa lembaran atau potongan yang berasal dari sisa-sisa percetakan yang bersih dan belum terpakai

2.

Dupleks toko Jenis afval kertas yang diperoleh dari toko atau supermarket yang berupa karton bersih baik ada cetakan atau polos.

3.

Warna percetakan Merupakan jenis afval yang terdiri dari kertas atau koran berwarna.

d. Kategori Box Kategori ini terbagi menjadi 1.

Afval Sack Kraft/sak kertas Afval kertas bekas kertas sak semen

2.

Box Bungkus Merupakan afval yang telah digunakan utuk membungkus barang tetapi masih dalam keadaan bersih.

2) Jenis afval Import a.

b.

Kategori selektif 1.

HWS (Hard White Shaving)

2.

SWS (Soft White Shavings)

Kategori Marga 1. Supermixed Yaitu campuran kertas yang berasal dari luar negeri

27

2. BBC (Old Board Carton) Sisa duplex dari luar negeri c.

Kategori Box 1. OCC (Old Corrugated Container) Sama seperti box yang masih lembaran yang berasal dari luar negeri 2. NDLK (New Double Lined Kraft) Sisa box dari pabrik. 3. Multiwall Kertas sack kraft dari luar negeri

4.2

Bahan Pembantu Bahan aditif yang digunakan atau ditambahkan dalam kertas dimaksudkan

untuk menghasilkan dan meningkatkan sifat kertas yang diinginkan. Bahan-bahan yang digunakan antara lain: a. Sizing agent Adalah suatu bahan additive yang meningkatkan daya tahan kertas terhadap penetrasi cairan. Proses sizing dilakukan dengan dua cara yaitu: 1.

Internal sizing Yaitu penambahan additive yang bertujuan meningatkan daya jebol atau kekakuan. Proses ini dilakukan pada saat kertas masih dalam bentuk bubur. Biasanya yang ditambahkan adalah rosin sebagai pengganti alum dan kosin, yang diletakkan di chest IV

2.

Eksternal Sizing Penambahan bahan additive pada permukaan lembaran yang telah terbentuk, berfungsi meningkatkan kekuatan kertas serta meningkatkan kehalusan kertas. Proses ini biasanya terjadi di size press. Bahan yang dipakai adalah larutan kanji

b. Retention Berfungsi mengikat serta mengangkat serat agar tidak terbawa oleh white water dan juga menambah retensi additive pada fiber,

28

mengatur pH. Bahan baku yang digunakan adalah flokulan dan koagulan yang berfungsi untuk membentuk flok-flok kecil sehingga terbetuk makroflok. Penambahan

flokulan biasanya setelah

horizontal screen, dan koagulan pada pipa yang menuju fun pump c. Water glass Berfungsi untuk meningkatkan kekuatan kertas dan memberi ketahahan pada saat kertas dalam penimbangan. Penambahan water glass pada chest VI 4.3

Proses Produksi PT. Pura Barutama unit PM V memproduksi kertas multi layer, dimana terdapat bagian top layer, undertop layer, middle layer, dan back layer. Adapun produk kertas dibuat dengan 3 tahapan, yaitu :

Gambar 4.0 Flowchart PM 5

1. Stock preparation Proses ini merupakan tahapan proses pembuatan bubur kertas, dimana untuk kertas multi layer bubur kertas terdiri dari bubur kertas untuk top layer, undertop layer, middle layer, dan back layer. Oleh karena itu, terdapat tiga aliran stock preparation untuk top layer, undertop layer, dan middle/back layer. Untuk midlle dan back layer terdapat pada satu aliran stock preparation saja. Untuk setiap aliran memiliki tahapan yang sedikit berbeda. Proses thickening hanya terdapat pada aliran middle/back layer, sedangkan untuk top dan undertop layer tidak menggunakan proses ini. Selain itu, bubur untuk middle layer dan back 29

layer dipisahkan di chest khusus middle dan back setelah proses refining. Adapaun tahapan proses yang ada pada tahapan stock preparation adalah sebagai berikut: a. Repulping Proses ini merupakan proses pembuatan bubur kertas dari bahan baku air yang dicampurkan dalam alat hydra pulper. Bubur kertas yang dihasilkan akan memiliki konsistensi 5%. Bahan baku yang digunakan akan dipindahkan dengan apron conveyor menuju hydra pulper, sedangkan air akan ditambahkan melalui pipa aliran air masuk hydra pulper. Proses repulping ini berjalan secara batch, dimana setiap batch menghasilkan 30 m3 bubur kertas dan membutuhkan waktu proses selama 15-20 menit. Pada proses ini bahan baku masuk akan dihancurkan oleh pengaduk berjenis blade agitator dan bercampur dengan air menjadi bubur kertas. Air yang digunakan disini dapat berupa white water (air sisa produksi), air dari pengolahan dissolve air floatation (DAF), atau fresh water. Penggunaan air disesuaikan dengan jenis kertas yang akan diproduksi. Penggunaan fresh water disini diminimalkan dengan penggunaan white water dan air dari pengolahan DAF. Hydra pulper sendiri selain dilengkapi dengan pengaduk juga dilengkapi dengan baffle dan penyaring. Baffle disini digunakan untuk memecah aliran bubur yang timbul karena pengadukan, sehingga tidak terjadi vortex. Terjadinya vortex akan menyebabkan kertas tidak dapat hancur sempurna menjadi fiber karena tidak semua bagian dapat mengenai bagian pengaduk. Sedangkan penyaring disini digunakan untuk menahan kertas yang belum hancur dan barang yang terikat saat bahan baku masuk seperti potongan kayu dan kawat saat bubur kertas dialirkan menuju chest 1 (bak penampungan). Penyaring yang digunakan memiliki ukuran 2 mesh.

30

Gambar 4.1 hydra pulper

b. Cleaning Proses cleaning digunakan untuk memisahkan kotoran-kotoran yang memiliki densitas tinggi, seperti pasir. Cleaning ini menggunakan high density cleaner (HDC) dimana bubur yang masuk akan mengalami vortex. Bahan dengan densitas tinggi (pasir) akan turun ke bawah HDC sebagai reject dan bahan dengan densitas rendah (bubur) akan naik ke atas HDC ke proses selanjutnya. Prinsip dari HDC adalah adanya gaya sentrifugal yang menyebabkan bahan dengan densitas lebih tinggi akan terlempar ke dinding HDC dan turun sebagai reject.

Gambar 4.2 high

density cleaner (HDC)

31

c. Screening Bubur yang telah melalui proses cleaning akan masuk ke screener untuk memisahkan kotoran-kotoran ringan yang masih terikut dalam bubur kertas. Kotoran-kotoran yang dapat dipisahkan dalam proses ini adalah seperti potongan raffia, plastic, lilin, atau, lem. Pada proses ini, terdapat dua jenis screener yang digunakan yaitu turbo separator atau MR. turbo separator memiliki pori penyaring sebesar 3 mm, sedangkan MR sebesar 2 mm. Dari proses screening ini digunakan dua aliran keluar, yaitu aliran bubur kertas dan aliran pengotor. Aliran pengotor akan masuk ke vibrating screen untuk mengambil kembali fiber yang terikut. Aliran bubur kertas akan masuk pada thickener untuk pengaturan konsistensi bubur kertas. Vibrating screen disini digunakan untuk menangkap/mendapatkan kembali fiber-fiber yang ikut dalam aliran kotoran dari screening. Vibrating screen ini memiliki pori penyaring sebesar 4 mm sehingga fiber-fiber dapat lolos dan kotoran tetap tertahan. Fiber-fiber kembali bercampur dengan bubur kertas dari hydra pulper.

Gambar 4.3 Turbo Separator

32

Gambar 4.4 Vibrating screen

d. Thickening Pada proses ini, kondisinya masih encer, proses ini akan memisahkan sebagian air dari bubur kertas sehingga bubur kertas yang dihasilkan semakin kental. Air akan dialirkan ke bak WWC , sedangkan bubur kertas akan dialirkan ke dalam chest 2. e. Refining Pada proses ini, fiber-fiber dalam bubur kertas akan mengalami fibrillating, cutting, swelling, dan curling. Fibrillating akan membuat fiber-fiber kertas menjadi bercabang. Cutting akan menghaluskan formasi kertas yang dihasilkan. Swelling akan memipihkan formasi kertas, sedangkan curling akan menyebabkan cabang-cabang fiber menjadi berikatan satu sama lain. Proses ini dilaukan di dalam alat double disk refiner (DDR) yang memiliki sepasang pisau disk di dalamnya. DDR menggunakan tekanan 1 bar untuk menjaga jarak antar pisau disk. Bubur kertas hasil dari proses ini akan masuk ke dalam chest 3.

Gambar 4.5 double disk refiner (DDR)

33

f. Mixing Proses mixing disini digunakan untuk mencampurkan bubur kertas dengan bahan additive yang telah ditakar untuk menghasilkan produk kertas dengan sifat tertentu. Proses mixing ini terjadi pada mixing chest, dimana bahan additive yang ditambahkan berupa filler (CaCO3), strengthener (starch), biocide, dan lain-lain. Bubur kertas yang telah ditambahi bahan additive ini akan masuk dalam chest 4 (final chest) dengan konsistensi sebesar 3%. Dari chest 4, bubur kertas akan dialurkan ke dalam distributor. Distributor berguna untuk menjaga aliran masuk ke dalam approach flow dan paper machine tetap agar grammature kertas yang dihasilkan sama di semua bagian. Hal ini diperlukan karena proses selanjutnya merupakan proses penampungan didalam distributor. Pada distributor memiliki tiga bagian penampungan dimana bagian pertama menjadi tempat masuk bubur dari chest 4. Overflow dari bagian pertama akan mengalir ke bagian kedua dan dialirkan ke proses selanjutnya. Apabila aliran ke fan pump pada tahap approach flow lebih kecil dari overflow maka bubur pada bagian kedua akan overflow ke bagian ketiga, bubur kan dialirkan kembali ke chest 4. 2. Approach flow Tahapan proses ini merupakan tahapan untuk mempersiapkan bubur kertas sebelum masuk ke proses pencetakan lembaran kertas. Adapun tahapan proses dalam tahapan ini adalah sebagai berikut: a. Pengenceran Proses pengenceran terjadi pada fan pump, dimana bubur kertas akan mengalami pengenceran dengan adanya penambahan white water dari tahap paper machine. Pada fan pump, bubur kertas akan memiliki konsistensi sebesar 0,4%. Fan pump akan mengalirkan bubur ke centri cleaner.

34

b. Cleaning Pada proses cleaning, bubur kertas dipisahkan dari kotoran-kotoran sisa yang masih terikut dalam aliran ini. Proses ini menggunakan alat centri cleaner dengan tiga tahapan cleaning. Dari fan pump, bubur encer akan mengalami penyarigan ulang supaya kotoran-kotoran yang masih terbawa dapat terbuang keluar. Alat yang digunakan untuk penyaringan ini adalah Centri Cleaner yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal sehingga prinsip kerjanya seperti dengan HDC. Pada Centri Cleaner terdiri dari 3 tahap yaitu: 1. CC Tahap I Hasil penyaringan bubur kertas dari CC tahap I akan diteruskan ke horizontal Screen. Kotoran CC tahap I yang masih mengandung serat dialirkan ke CC tahap II 2. CC Tahap II Kotoran CC tahap I mengalami penyaringan ulang pada tahap ini. Hsilnya akan dialirkan ke fan pump, dan rejectnya dialirkan ke CC tahap III 3. CC Tahap III Dalam CC tahap III dilakukan penyaringan ukang reject CC tahap II supaya benar-benar tidak ada serat yang terbuang. Hasil penyaringannya dialirkan ulang ke CC tahap I dan rejcet-nya dibuang ke unit pengolahan limbah, sedangkan bubur kertas akan dilanjutkan ke proses screening.

Gambar 4.6 centri

cleaner

35

c. Screening Pada proses ini, bubur kertas kembali disaring agar benar-benar bersih sehingga produk kertas memiliki kualitas yang baik. Proses screening ini menggunakan horizontal screen yang dimiliki pori 0,10,5 mm. Hasil dari proses screening akan dialirkan ke head box untuk mengatur aliran masuk ke dalam fourdiner. 3. Paper machine Tahapan ini merupakan tahapan pembentukan lembaran kertas dari bubur kertas, dimana tahapan prosesnya adalah sebagai berikut: a. Pengaturan aliran Pengaturan aliran diperlukan untuk mengatur kecepatan alir bubur masuk ke dalam wire, sehingga dapat terbentuk lembaran kertas yang memenuhi semua bidang wire. Dengan begitu, lembaran kertas yang terbentuk menjadi lebih sama rata di semua bagian lembaran. Pengaturan aliran ini menggunakan alat head box, dimana memiliki dua bagian yaitu header untuk mengatur kecepatan alir dan slicer untuk mengatur pengeluaran bubur ke mesin wire.

Gambar 4.7 head

box

b. Pembentukan lembaran kertas Proses pembentukan lembaran kertas terjadi pada fourdriner, dimana fiber-fiber pada bubur kertas akan menempel pada wire dan

36

membentuk

formasi

lembaran

kertas.

Bubur

kertas

akan

disemprotkan diatas wire, lalu wire akan melalui tahap pressing dan suctioning. Proses pressing akan membuat fiber-fiber menempel pada wire dan membentuk formasi lembaran kertas. Sedangkan suctioning akan mengeluarkan air yang ada pada lembaran kertas yang terbentuk dengan bantuan vakum hingga kadar air 70-90%. Pada proses ini, terjadi penyatuan layer untuk membentuk kertas multi layer. Bubur kertas untuk masing-masing layer akan dibentuk menjadi lembaran kertas pada masing-masing silinder dari fourdriner ini. Urutan pembentukan lembaran kertas dimulai dari back layer, middle layer, undertop layer, dan kemudian top layer. Silinder pertama akan menekan bubur kertas untuk menjadi lembaran kertas bagian back layer. Kemudian silinder berikutnya akan menekan bubur kertas untuk layer selanjutnya sehingga terbentuk lembaran kertas multi layer. Pada proses ini terdapat jet cutter yang merupakan aliran air dengan tekanan tinggi yang digunakan untuk memotong bagian pinggir lembaran kertas agar presisi dengan cetakan. Selain itu, jet cutter berguna pada saat proses penyambungan lembaran kertas dari mesin fourdiner menuju mesin presser. Lebar lembaran kertas harus dikecilkan terlebih dahulu supaya dapat disambungkan ke mesin presser. Sisa air dan fiber dari bubur kertas yang tidak menempel pada wire disebut sebagai white water. White water akan digunakan kembali, namun melalui beberapa tipe pengolahan terlebih dahulu. Pertama, white water dapat digunakan langsung sebagai suplai air pada pemasakan di hydra pulper. Kedua, white water dicampurkan dengan bubur kertas pada thickener untuk proses pengentalan. Hasil pengentalan dimasukkan kembali ke dalam chest, sedangkan air digunakan untuk pemasakan di hydra pulper. Ketiga, white water akan diolah melalui proportional filter (PF), dimana air akan terpisah dari bubur kertas yang kental. Bubur kertas akan dikembalikan ke dalam chest, sedangkan air juga dipakai kembali

37

untuk pemasakan di hydra pulper. Keempat, apabila bagian produksi memiliki kelebihan white water maka akan dialirkan menuju dissolve floatation (DAF). Hasil dari pengolahan di DAF akan dikembalikan ke produksi, dimana bubur kertas akan kembali masuk ke hydra pulper dan air akan digunakan untuk pemasakan dan kebutuhan pembersihan area produksi termasuk mesin-mesinnya. Selain white water, ada juga air yang didapatkan dari proses suctioning karena disitu terjadi proses penyedotan air dari lembaran kertas. Air hasil suctioning ini digunakan untuk pemasakan bubur kertas di hydra pulper, namun hanya diperuntukkan untuk bubut kertas putih (top layer).

Gambar 4.8 Mesin Fourdiner Wire

c. Pressing Tahapan pressing ini digunakan untuk mengurangi kadar air pada lembaran kertas hingga 50-60%, sehingga kerja dryer lebih ringan. Proses pressing disini digunakan tiga pasang silinder yang dilengkapu dengan felt yang akan menyerap air untuk masing-masing silinder. Setiap pasangan silinder disusun horizontal dengan arah putar yang berlawanan dan lembaran kertas akan lewat dan ditekan diantara silinder.

38

Gambar 4.9 Roll

Press

d. Pengeringan I Proses pengeringan tahap 1 digunakan untuk mengeringkan lembaran kertas hingga kadar air 6-8%. Proses pengeringan ini menggunakan rangkaian silinder yang dibagian dalam dialiri saturated steam. Suhu dari pengeringan ini disesuaikan dengan produk kertas yang akan dihasilkan. Sifat dan formasi dari kertas juga dipengaruhi dari pola suhu yang digunakan pada pengeringan. Lembaran kertas akan melewati setiap permukaan silinder sehingga panas dari steam akan menguapkan air pada lembaran kertas.

Gambar 4.10 dryer

e. Size pressing Pada tahapan ini ditambahkan eksternal sizing agent sehingga kertas terlapisi dengan bahan yang dapat meningkatkan daya tahan kertas terhadap air. Dengan adanya bahan ini maka air tidak akan mudah 39

terserap ke dalam kertas yang melewati silinder-silinder yang terdapat pada size press. Penambahan sizing agent disini juga menyebabkan meningkatnya kadar air pada lembaran kertas hingga 10-15%.

Gambar 4.11 Mesin Size Press

Gambar 4.12 size press

f. Pengeringan II Pengeringan tahap II digunakan untuk mengeringkan kembali lembaran kertas dari sizing press. Pengeringan tahap II memiliki kondisi dan alat yang sama dengan pengeringan tahap I. Pada

40

lembaran kertas di tahap pengeringan kedua ini memiliki kadar air sekitar 7-8%. g. Calendaring Proses calendaring digunakan untuk menghaluskan permukaan kertas dan meratakan ketebalan kertas. Alat yang digunakan terdiri dari dua pasang silinder yang ditumpuk secara horizontal yang dimana nantinya lembaran kertas akan melalui silinder-silinder tersebut.

Gambar 4.13 Calendaring

h. Scanning Proses scanning digunakan untuk mendeteksi grammature kertas secara merata pada bagian lembaran kertas. Alat ini akan menunjukkan nilai hasil deteksi grammature pada kertas yang nantinya akan tertera pada monitor. Selain itu, alat ini juga akan mendeteksi moisture content pada produk lembaran kertas yang dihasilkan. i. Winding Proses ini merupakan proses penggulungan kertas dengan menggunakan pope rell. Pope rell merupakan alat yang didalamnya terdapat air untuk menurunkan suhu lembaran kertas agar sesuai dengan suhu ruang. Dengan proses ini kertas akan tergulung rapi pada rewinder.

41

Gambar 4.14 Pope rell

j. Slitting dan rewinding Proses slitting merupakan proses pemotongan gulungan kertas agar sesuai dengan permintaan konsumen dan sebagai proses untuk merapikan tepi gulungan kertas. Sedangkan proses rewinding merupakan proses penggulungan kembali kertas hasil dari slitting pada paper tube agar sesuai dengan lebar gulungan kertas yang telah dipotong sebelumnya. k. Packaging Proses packaging memiliki dua tipe, yang pertama untuk kertas berwarna coklat dimana pembungkus hanya dari kertas itu sendiri yang dibalik kemudian dibungkuskan pada gulungan kertas. Sedangkan yang kedua, untuk kertas putih ataupun berwarna, gulungan kertas dibungkus menggunakan kertas lain seperti kertas coklat ataupun kertas putih. Untuk memperkuat pembungkus, digunakan lakban serta tali pengikat agar pembungkus tidak mudah lepas. Selain itu, packaging juga disesuaikan dengan permintaan konsumen yang telah disetujui untuk dilakukan pengirimanpengiriman khusus yang mana pada bagian luarnya diberikan label yang berisi tentang keterangan produksi

42

4.4

Produk Yang Dihasilkan Produk kertas yang ada di PM V beserta dengan spesifikasi dan penggunaannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Spesifikasi dan kegunaan

Nama Kertas Kraft Putih (KP)

4.5

Kegunaan  Kertas Kraft Putih digunakan untuk bagian luar box (kardus) putih digunakan sebagai kemasan sperti box sepatu, tas dan lainnya.  Kertas Kraft Putih memiliki beberapa pilihan gramatur, yaitu 140, 150, 180, dan 200 gsm

Flowcart Peramalan Berikut adalah Flowchart peramalan yang akan dilakukan penulis:

Gambar 4.15 Flowchart peramalan

43

4.6

Data Hasil Proses Produksi PM 5 Berikut adalah data hasil produksi dari PM 5: Tabel 4.2 data

hasil produksi dari PM 5 pada tahun 2018

NO

Bulan

Bruto

PIP

Netto

All grade

Baik

1

Januari

2354.107

78.560

2342.273

21.471

2263.713

2

Februari

2212.958

33.245

2201.664

26.992

2168.419

3

Maret

2448.885

54.226

2437.139

12.279

2382.913

4

April

2336.726

38.698

2323.024

26.369

2284.326

5

Mei

2195.566

61.211

2185.566

16.822

2124.355

6

Juni

1877.573

74.531

1887.855

8.415

1793.318

7

Juli

2158.502

77.332

2147.543

25.785

2070.211

8

Agustus

1988.387

95.909

1978.650

10.800

1882.741

9

September

2113.950

107.331

2103.901

14.427

1996.570

10

Oktober

2391.253

53.392

2380.512

2.748

2327.120

11

November

2331.843

55.058

2322.016

6.653

2266.958

12

Desember

2413.558

76.770

2403.171

31.585

2326.401

4.6.1 Pengolahan Data dengan Forecasting Peramalan adalah seni atau ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model sistematis. Atau bisa juga dengan menggunakan kombinasi model matematis (Render & Heizer, 2009). Peramalan yang akan dilakukan yaitu hanya menggunkan data produksi bruto (kotor), dengan mengabaikan faktor-faktor yang lainnya, karena dalam forecasting hanya data produksi keseluruhan yang digunakan. Disini yang akan di terapkan yaitu forecasting degan menggunkan moving average dan Exponential Smoothing. Peramalan yang akan dilakukan bertujuan untuk menghitung permintaan dimasa yang akan datang, Rata-rata bergerak (Moving Average) adalah suatu metode peramalan yang dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan, mencari

44

nilai rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang (Subagyo, 2008)

Mt = Ft+1

Dimana : N

= Periode moving average

Mt

= Moving average untuk perioode t

Ft+1

= Ramalan untuk periode t+1

Xt

= Nilai Rill periode t Simple Exponential Smoothing, metode ini digunakan untu peramalan

jangka pendek. Model mengasumsikan bahwa data berfluktuasi di sekitar nilai mean yang tetap, tanpa trend atau pola pertumbuhan konsisten. Tidak seperti Moving Average, Exponential Smoothing memberikan penekanan yang lebih besar kepada time series saat ini melalui penggunaan sebuah konstanta smoothing (penghalus). Konstanta smoothing berkisar dari 0 ke 1. Nilai yang dekat dengan 1 memberikan penekanan terbesar pada nilai saat ini sedangkan nilai yang dekat dengan 0 memberi penekanan pada titik data sebelumnya. Rumus untuk Simple exponential smoothing adalah sebagai berikut:

Ukuran akurasi peramalan bertujuan untuk memvalidasi Model-model peramalan menggunakan sejumlah indikator. Indikator-indikator yang umum digunakan adalah rata-rata penyimpangan absolut (Mean Absolute

45

Deviation), dan rata-rata kuadrat terkecil (Mean Square Error), sebagai ukuran akurasi peramalan. Mean absolute Deviation (MAD) adalah rata-rata nilai absolut dari kesalahan meramal, dengan tidak menghiraukan tanda positif serta negatifnya. Metode untuk mengevaluasi metode peramalan menggunakan jumlah

dari

kesalahan-kesalahan

Deviation (MAD) mengukur

ketepatan

yang

absolut. Mean

ramalan

dengan

Absolute merata-rata

kesalahan dugaan (nilai absolut masing-masing kesalahan). MAD berguna ketika mengukur kesalahan ramalan dalam unit yang sama sebagai deret asli. Nilai MAD dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebegai berikut.

𝑴𝑨𝑫 = Σ | 𝑨𝒕 – 𝑭𝒕 | Keterangan : Σ

= Jumlah

At

= Data pengamatan periode t

Ft

= Ramalan periode t Mean Squared Error (MSE) adalah metode lain untuk mengevaluasi

metode peramalan. Masing-masing kesalahan atau sisa dikuadratkan. Kemudian dijumlahkan dan ditambahkan dengan jumlah observasi. Pendekatan ini mengatur kesalahan peramalan yang besar karena kesalahankesalahan itu dikuadratkan. Metode itu menghasilkan kesalahan-kesalahan sedang yang kemungkinan lebih baik untuk kesalahan kecil, tetapi kadang menghasilkan perbedaan yang besar.

𝑴𝑺𝑬 = Σ ( 𝑨𝒕 – 𝑭𝒕 ) 𝟐 Keterangan : Σ

= Jumlah

At

= Data pengamatan periode t

Ft

= Ramalan periode t

46

Tabel 4.3 data hasil produksi dalam tahun 2018 NO

Bulan

Bruto

1

Januari

2.354

2

februari

2.213

3

Maret

2.449

4

April

2.337

5

Mei

2.196

6

Juni

1.878

7

Juli

2.159

8

Agustus

1.988

9

September

2.114

10

Oktober

2.391

11

November

2.332

12

Desember

2.414

Tabel 4.4 Hasil Forecasting dengan Moving Average 3 bulan kedepan pada tahun 2019 dan MAD. MSE

47

48

Tabel 4.5 Hasil Forecasting Ekponential Smoothing (α 0,1 – 1) pada tahun 2019 dan MAD. MSE

49

Tabel 4.6 Hasil Perbandingan MAD dan MSE

Hasil peramalan dengan 2 metode alternatif dan ditambah perhitungan kesalahan peramalan dapat diambil kesimpulan bahwa peramalan permintaan konsumen dengan menggunakan metode Eksponential Smoothing α = 0,6 yang dipilih karena mempunyai tingkat kesalahan peramalan MAD = 115 dan MSE = 33739 kerena memiliki MAD dan MSE yang terkecil dari semua perhitungan yang didapat

50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, dengan metode moving Average dan Exponential Smoothing. Menghasilkan jumlah peramalan pada metode moving Average sebesar 19751 dan Exponential Smoothing sebesar 27633, 27258, 27.035, 26905, 26833, 26796, 26777, 26769, 26766, 27730. 2. Dengan jumlah peramalan yang telah didapat diperoleh hasil perhitungan kesalahan peramalan dengan MAD dan MSE. Pada moving Average MAD = 157, MSE = 42128 dan Exponential Smoothing MAD = 166, 161, 151, 152, 154, 155, 156, 158, 167, 174. MSE = 39732, 37726, 36446, 35229, 34253, 33739, 33814, 34544, 35976, 43656 3. Dengan di ketahui jumlah hasil peramalan dan di ketahui kesalahan peramalan maka metode yang terpilih adalah metode Exponential Smoothing dengan α= 0,6 karena memiliki kesalahan peramalan yang lebih kecil yaitu sebesar MAD = 155 dan MSE = 33739 5.2 Saran Adapun saran yang dapat diberikan oleh penyusun kepada PT. Pura Barutama Divisi Engineering adalah sebagai berikut: 1.

Karena proses produksi Unit Paper Mills 5 di PT. Pura Barutama (Pura Group) menggunakan continuous process selama 24 jam maka perlu dilakukan pengecekan mesin secara ketat agar meminimalisi kesusakan mesin yang dapat mengganggu proses produksi.

2.

Karena proses produksi Unit Paper Mills 5 di PT. Pura Barutama (Pura Group) menggunakan mesin-mesin yang berkualitas tinggi maka operator perlu di training agar dapat lebih ahli dan mengerti tentang mesin yang digunakan dalam proses produksi.

51

DAFTAR PUSTAKA

Andini. (2016). Peramalan Jumlah Stok Alat Tulis Kantor di UD Achmad Jaya menggunakan Metode Double Exponential Smoothing. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informatika Asia (JITIKA). Vol. 10, No. 1, ISSN : 0852730X. Februari 2016. Widodo. (2014). Pendekatan Algoritma Cross Entropy-Genetic Algorithm untuk menurunkan Makespan pada Penjadwalan FlowSHop. Jurnal Jemis, Universitas Brawijaya, Vol. 2, No. 1, Tahun 2014. Yamit. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: Ekonesia Fakultas Ekonomi UII. Herjanto. (2009). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Nasution. (2008). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

52

Related Documents

Ilham Hatim
October 2019 14
Ta Ilham Fajar Sanius.docx
November 2019 16
Bab 5 (ilham).docx
October 2019 37
Tugas Ilham 2.docx
April 2020 26

More Documents from ""