PPN IMPOR
Oleh : Kelas : 3D ( D4 Akuntansi Manajerial)
Luh Madya Sukma Irayani
(1715644016)
Kadek Olivia Puspitha Dewi
(1715644034)
Made Gita Savitri
(1715644118)
Ni Kadek Dian Damayanthi
(1715644124)
2019
–
Bea masuk Bea masuk yakni sejumlah pungutan yang wajib Anda bayarkan ke pemerintah, terhadap berbagai barang impor yang masuk kedalam negeri. Jumlah biaya yang harus Anda bayarkan sudah diatur dalam buku tarif kepabeanan Indonesia (BTKI)
–
Harga barang Harga sebuah barang ini bisa disebut dengan cost (C) didalam bidang kepabeanan.
–
Nilai asuransi Sejumlah biaya untuk pertanggungan asuransi yang dikenakan untuk sebuah barang yang masuk dalam negeri, nilai asuransi ini diberi istilah insurance (I).
–
Ongkos kirim Sejumlah biaya untuk pengiriman barang, yang dikenakan dari penyedia jasa pengiriman barang, terhadap barang yang akan dikirim ke dalam negeri. Ongkos kirim ini disebut dengan istilah freight (F).
–
Pajak dalam rangka impor (PDRI) Sejumlah bea yang sudah diterapkan oleh pemerintah pada barang yang akan masuk kedalam negeri atau impor. Bea tersebut terdiri dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pajak penghasilan (PPH Pasal 22 Impor, pajak penjualan barang mewah (PPnBM). Berikut ini perhitungan yang berhubungan dengan bea masuk, yang sudah ditetapkan oleh pemerintah atas barang impor.
–
Nilai Dasar Pengenaan Bea Masuk (NDPBM) Cost + Insurance + Freight = CIF
–
Penghitungan Bea Masuk tanpa melalui jasa ekspedisi CIF x Bea Masuk sesuai tarif BTKI
–
Penghitungan PPn CIF + Bea Masuk x 10%
–
Penghitungan PPh CIF + Bea Masuk x 7,5% Namun, dalam praktiknya barang yang memiliki harga kurang dari US$50, ini akan dibebaskan dari pajak impor. Lalu untuk barang yang memiliki harga lebih dari USD 50 ini akan dikenakan pembebasan pajak terhadap US$50 dari nilai barang tersebut. Berarti, hanya sisanya yang akan dikenakan pajak impor tersebut.
Contoh Kasus Sebuah restoran membeli coffe maker dari Amerika dengan nilai mencapai USD 101 dan untuk ongkos kirimnya sebesar USD 30, Kurs 1 USD = Rp 14.688 maka untuk perhitungan tersebut yakni : 1. Cara menghitung nilai pabean Nilai pabean = FOB + ongkos kirim +asuransi = USD 101 + USD 30 + 0,66 (0,5% x 131) = USD 131,66. Total nilai pabean ini dikonversikan ke rupiah menjadi Rp14.688 x USD 131,66 = Rp1.933.822. 2. Cara menghitung bea masuk –
Bea masuk = tarif BM 7,5% x Nilai Pabean
–
Bea masuk = 7,5% x Rp1.933.822 = Rp145.000 (pembulatan dalam rupiah).
3. Cara menghitung pajak dalam rangka impor Apabila memiliki NPWP Tarif pajak PPN 10% dan PPh 10% –
Nilai Impor = nilai pabean + bea masuk
–
Nilai impor = Rp1.933.822 + Rp145.000 = Rp2.078.822
–
PPN = tarif PPN x nilai impor = 10% x Rp2.078.822 = Rp279.000
–
PPh = tarif PPh x nilai impor = 10% x Rp2.078.822 = Rp279.000
–
Jadi, total pungutan impornya adalah Bea masuk + PPN + PPh = 145.000 + 279.000 + 279.000 = Rp703.000 (memiliki NPWP).
Apabila tidak memiliki NPWP Tarif pajak 20 % –
Nilai Impor = nilai pabean + bea masuk
–
Nilai impor = Rp1.933.822 + Rp145.000 = Rp2.078.822
–
PPN = tarif PPN x nilai impor = 10% x Rp2.078.822 = Rp279.000
–
PPh = tarif PPh (tidak memiliki NPWP) x nilai impor = 20% x Rp2.078.822 = Rp416.000
–
Jadi, total pungutan impornya adalah
Bea masuk + PPN + PPh = 145.000 + 279.000 + 416.000 = Rp840.000 (tidak memiliki NPWP).