Idk 2 Pertumbuhan Sel Serta Diferensiasi Normal Dan Abnormal.docx

  • Uploaded by: Saffin Aziza
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Idk 2 Pertumbuhan Sel Serta Diferensiasi Normal Dan Abnormal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 651
  • Pages: 3
PERTUMBUHAN SEL SERTA DIFERENSIASI NORMAL DAN ABNORMAL

A. Pertumbuhan Sel Pertumbuhan sel adalah suatu fenomena dimana jumlah komponen-komponen seluler di dalam tubuh makhluk hidup bertambah. Hal tersebut berkontribusi besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Makhluk hidup uniseluler mengalami pertumbuhan sampai dengan ukuran maksimal, kemudian ada dua kemungkinan yang ada yaitu mati karena pembelahan sel tidak sempurna atau bisa juga membelah menjadi sel-sel baru (proses reproduksi). Makhluk hidup multiseluler. Siklus sel dapat terhenti yang menyebabkan degenerasi setelah pertumbuhan dan kemudian mati. Sel yang mati akan digantikan dengan yang baru sehingga tidak mengganggu mekanisme kerja tubuh (Subagiartha, 2018). Menurut Juwono dan Juniarto (2003), pertumbuhan sel dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu: 1. Tahap G1 (First Gap Phase) Terjadi sintesis RNA yang kemudian menghasilkan banyak sitoplasma. Tahap ini dimulai dari sel muda yang baru membelah dan berlangsung paling lama dari fase-fase lainnya, hal ini dipengaruhi oleh jenis organisme yang mengalami pertumbuhan. 2. Tahap S (Synthetic Phase) Terjadi sintesis DNA sehingga molekul-molekul DNA dan molekul histon yang merupakan protein dasar dari kromosom akan terbentuk. Sintesis RNA tetap berjalan pada tahap ini walaupun tidak dominan. 3. Tahap G2 (Second Gap Phase) Merupakan tahap terakhir dari pertumbuhan sel yang kemudian akan dilanjut dengan pembelahan sel. Sintesis RNA masih terlaksana pada tahap ini namun akan terus berkurang dan pada akhirnya terhenti pada proses pembelahan sel.

B. Diferensiasi Normal dan Abnormal Diferensiasi sel adalah proses pengkhususan fungsi dari sel asal yang sedang membelah, bersifat irreversibel , mengalami perubahan struktur, komposisi ukuran, bentuk, potensial membran, aktivitas metabolis, dan ketanggapan sel terhadap sinyal serta fungsi yang lebih jelas. (Alfyana Nadya R) Perubahan itu diakibatkan oleh modifikasi ekspresi gen yang sangat terkontrol. Diferensiasi sel hampir tidak pernah mengubah urutan DNA-nya sendiri. Oleh karena itu, beberapa sel memiliki ciri fisik yang sangat khas dan berbeda meski memiliki genom yang sama. Perkembangan sel abnormal sering kali disebut sebagai penyimpangan deferensiasi (Alfyana Nadya R) . Hal itu disebabkan karena adanya rangsangan atau sinyal yang menyebabkan sel beradaptasi dan diferensiasi sel manjadi abnormal sehingga akan meninggalkan jejas akibat dari penyimpangan diferensiasi sel tersebut. Berikut adalah jenis-jenis gangguan diferensiasi 1. Metaplasia Suatu keadaan dimana sel yang membelah melakukan diferensiasi menjadi sel yang biasanya tidak terdapat pada daerah tertentu, sehingga sel yang dihasilkan tidak sesuai dengan sel daerahnya tapi justru menyerupai daerah lain (setiayudha, 2015). Contohnya pada sel epitel kolumnar yang berubah menjadi sel epitel skuamosa. Bila iritasi penyebab proses metaplasia tetap berlangsung, hal ini dapat memicu keganasan pertumbuhan sel metaplastik. Bentuk keganasan dari sel epitel

skuamosa disebut karsinoma. Selain itu juga sering terjadi Metaplasia di jaringan ikat yang terjadi pada sel mesenkim. Contoh pada selfibroblas yang memiliki kapasitas pluripoten dan dapat berubahmenjadi sel osteoblas atau kondroblas sehingga membentuk tulang atau kartilago di tempat yang tidak seharusnya. Metaplasia bersifat adaptif dan reversible

2. DISPLASIA Merupakan kelainan diferensiasi sel yang sedang berproliferasi sedemikian rupa sehingga penampilan, ukuran, dan bentuknya menjadi abnormal disertai gangguan pengaturan dalam sel. Contohnya pada proses peradangan (setiayudha, 2015). Ciri khas displasia adalah sel berubah bentuk dan ukurannya, hilangnya orientasi sel, dan ukuran serta bentuk inti berubah. Displasia ada yang reversible dan irreversiblehal itu karena rangsang yang menyebabkan dysplasia tidak ditemukan. Displasia tidak selalu berubah menjadi tumor ganas karena jika penyebab displasiadisingkirkan, sel epitel akan menjadi normal kembali, jadi displasia bersifattidak menetap (reversible)

Neoplasma Merupakan massa abnormal dari sel sel yang mengalami proliferasi. Sel neoplasma berasal dari sel yang awalnya normal, selama mengalami perubahan neoplastik sel tumbuh dengan kecepatan tidak terkoordinasi dengan kebutuhan dan fungsi tubuh. Pertumbuhan sel neoplastik bersifat progressif yaitu mengakibatkan penambahan massa sel. Ketika terbentuk, tumor ini membawa karakteristik dari jaringan asalnya dan dapat terbentuk sendiri atau berkelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Juwono. Juniarto, A. Z. (2003). Biologi Sel. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Subagiartha, I. M. (2018). Tinjauan Pustaka: Sel Struktur, Fungsi, dan Regulasi. Alfyana Nadya R, S. (n.d.). Gangguan Pertumbuhan, Proliferasi dan Diferensiasi Sel. Diakses pada 8 Maret 2019 dari Studylib. Setiayudha, F. (2015). Patologi Anatomi. Diakses pada 8 Maret 2019 dari academia.edu.

Related Documents


More Documents from "CEBABAH"