Sel B Dan Sel T.docx

  • Uploaded by: Munss
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sel B Dan Sel T.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,639
  • Pages: 13
SEL B DAN SEL T : HASILKAN PERTAHANAN TERKUAT 10:12:00 AM ACHMAD RF NO COMMENTS

Pada artikel kali ini saya akan berbagi mengenai salah dua anggota sel darah putih. Dari atrikel sebelumnya tentang darah. Saya menyebutkan bahwa sel darah putih terdiri dari beberapa sel. Nah, saya menyedari mungkin sebagian dari anda masih belum mengetahui apa itu sel B dan sel T. maka dari itu saya hadir untuk berbagi menegenai kedua anggota sel darah putih tersebut. Yang mana keduanya merupakan pertahanan terakhir sekaligus terkuat yang dimiliki tubuh untuk melawan zat asing. Langsung saja yuk! Sel B Sel B dapat berdiferensisasi menjadi sel B memori dan sel B plasma. Sel B memori bertugas untuk menyimpan atau mengingat gen dari zat asing. Sementara sel B plasma bertugas menghasilkan antibodi. Sel B dilapisi pula oleh protein yang disebut immunoglobulin. Protein ini sangat spesifik terhadap antigen. Immunoglobulin disebut juga antibodi. Jenis anti bodi yang bekerja di tubuh meliputi : IgA, IgD, IgE, IgG, IgM. Mereka memiliki fungsi masing – masing yang berbeda reseptornya. Respon kekebalan yang diperantarai oleh sel B disebut Respon Humoral. Namun dalam respon ini sel B tidak bekerja sendiri. Sel B akan dibantu oleh sel T helper. Sel T helper akan memanggil sel B untuk datang dan berdiferensiasi membentuk sel B memori dan sel B plasma yang menghasilkan antibodi. Antibodi memiliki empat rantai polipeptida yang terdiri dari dua rantai panjang dan tebal serta dua rantai pendek dan tebal yang identik, dan dihubungkan oleh jembatan sulfida sehungga membentuk molekul seperti huruf Y. Struktur tersebut akan memudahan antibodi untuk menangkap zat asing dan mematikannya. Dalam mematikan zat asing, antibodi melakukan salah satu cara meliputi: membentuk kompleks antigen antibodi, netralisasi, opsonisasi, aglutinasi, presipitasi, fiksasi komplemen, umpan balik positif. Dalam netralisasi antibodi berikatan dan menghambat aktivitas zat asing. Dalam opsonisasi, antibodi yang terikat dengan antigen akan meningkatkan petautan makrofag ke mikroba yang juga meningkatkan fagositosis. Aglutinasi merupakan penggumpalan antigen yang dperantarai oleh antibodi yang secara efektif menetralkan dan mengopsonisasi antigen tersebut. Salah satu mekanisme terpenting yang diperantarai antibodi yang paling penting dalam pelumpuhan zat asing adalah fiksasi komplemen, yaitu aktivasi sistem komplemen oleh

kompleks antigen-antibodi. Sehingga terjadi pelisisan zat asing. Pelisisan tersebut dicapai melalui dua cara yaitu jalur klasik dan jalur alternatif. Menurut referansi yang saya baca, jalur klasik (disebut demikian karena ditemukan paling awal) dipicu oleh antibodi yang terikat ke antigen dan demikian penting peranannya dalam respons kekebalan humoral. Jalur alternatif dipicu oleh bahan – bahan yang secara alamiah ditemukan pada banyak bakteri, ragi, virus, dan parasit protozoa. Sel T Sel T dapat berdiferensiasi menjadi sel T helper dan sel T sitotoksik. Sel T helper masih bisa berdiferensiasi menjadi sel T memori dan sel T penekan. Sel T merupakan sel limfosit yang pertama kali berinteraksi dengan zat asing. Hal ini terjadi karena sel T memiliki protein permukaan yang disebut CD4 dan CD8. CD4 atau CD8 akan mendeteksi keberadaan antigen. Sebab dia akan mengenali sel yang memiliki reseptor MHC kelas 1 atau MHC kelas 2. Apabila dia berinteraksi dengan sel yang tidak memiliki MHC maka dia akan menganggap sel tersebut sebagai zat asing. Sehingga sel T akan berdifensiasi dan menyerang zat asing tersebut. Respon kekebalan spesifik yang hanya melibatkan sel T disebut kekebalan seluler. Dalam kekebalan ini sel T akan berdiferensiasi menjadi sel T helper dan sel T sitotoksik. Sementara sel T sitotoksik menyerang antigen, sel T helper akan berdiferensiasi menjadi sel T memori dan sel T penekan. Sel T sitoksik memiliki tugas untuk menyerang antigen. Sel T memori akan mengingat kode genetik antigen tersebut. Sel T penekan akan merespon sel T sitotoksik untuk menghentikan serangannya jika zat asing berhasil di matikan. Apabila serangan zat asing sangat kuat sehingga respon seluler tidak kuasa melawan, maka sel T helper akan memanggil sel B untuk meminta bantuan. Situasi ini merubah respon seluler menjadi respon humoral. Sehingga dibentuklah antibodi yang akan mematikan zat asing.

Makalah Mekanisme Pertahanan Tubuh Must MustafaJune 05, 2016 A+A- Print Email Makalah Mekanisme Pertahanan Tubuh

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang saling mendukung. Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik, dibantu oleh airmata, sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung unsur pertahanan kimiawi. Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh melawan serangan dengan reaksi radang (inflamasi) atau reaksi imun yang spesifik.

Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup.

B.

Rumusan Masalah

1.

Apakah yang dimaksud dengan sistem kekebalan tubuh?

2.

Apa saja jenis-jenis kekebalan tubuh pada manusia?

3.

Gangguan apa saja yang dapat terjadi pada sistem kekebalan tubuh ?

4.

Upaya apa yang dapat mempertahankan kekebalan tubuh?

C.

Tujuan Penulisan

1.

Mengetahui pengertian sistem kekebalan tubuh.

2.

Memahami jenis-jenis kekebalan tubuh pada manusia.

3.

Mengetahui gangguan yang dapat terjadi sistem kekebalan tubuh.

4.

Memahami upaya mempertahankan system kekebalan tubuh.

BAB II PEMBAHASAN

A.

Pengertian Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme sehingga tidak mudah terkena penyakit. Jika sistem imun bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Sebaliknya, jika sistem imun melemah, maka kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus penyebab demam dan flu,dapat berkembang dalam tubuh. Sistem imun juga memberikan pengawasan terhadap pertumbuhan sel tumor. Terhambatnya mekanisme kerja sistem imun telah dilaporkan dapat meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.

B.

Fungsi Kekebalan Tubuh

1.

Melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

2.

Menghilangkan jaringan sel yang mati atau rusak (debris cell) untuk perbaikan jaringan.

3.

Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.

4.

Menjaga keseimbangan homeostatis dalam tubuh.

C.

Penggolongan Sistem Kekebalan Tubuh

1.

Berdasarkan cara mempertahankan diri dari penyakit

a.

Sistem Pertahanan Tubuh Non Spesifik Sistem Pertahanan Tubuh Non Spesifik merupakan pertahanan tubuh yang tidak membedakan mikrobia patogen satu dengan yang lainnya. Sistem pertahanan ini diperoleh melalui beberapa cara, yaitu :

-

Pertahanan yang Terdapat di Permukaan Tubuh

-

Respons Peradangan (Inflamasi)

-

Fagositosis

-

Protein Antimikrobia

b.

Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik merupakan pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu yang masuk ke dalam tubuh. Sistem ini bekerja apabila patogen telah berhasil melewati sistem pertahanan tubuh non spesifik. Sistem pertahanan tubuh spesifik terdiri atas beberapa komponen, yaitu:

-

Limfosit

-

Antibodi (Immunoglobulin/Ig)

2. a.

Berdasarkan cara mekanisme kerja Kekebalan Humoral Kekebalan humoral melibatkan aktivitas sel B dan antibodi yang beredar dalam cairan darah dan limfe. Ketika antigen masuk ke dalam tubuh untuk pertama kali, sel B pembelah akan

membentuk sel B pengingat dan sel B plasma. Sel B plasma akan menghasilkan antibodi yang mengikat antigen sehingga makrofag akan mudah menangkap dan menghancurkan patogen. Setelah infeksi berakhir, sel B pengingat akan tetap hidup dalam waktu lama. Serangkaian respons ini disebut respons kekebalan primer. b.

Kekebalan Seluler Kekebalan seluler melibatkan sel T yang bertugas menyerang sel asing atau jaringan tubuh yang terifeksi secara langsung. Ketika sel T pembunuh terkena antigen pada permukaan sel asing, sel T pembunuh akan menyerang dan menghancurkan sel tersebut dengan cara merusak membran sel asing. Apabila infeksi berhasil ditangani, sel T supresor akan mengehentikan respons kekebalan dengan cara menghambat aktivitas sel T pembunuh dan membatasi produksi antibodi.

3. a.

Berdasarkan cara memperolehnya Kekebalan Aktif Kekebalan aktif merupakan kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri. Kekebalan aktif dapat diperoleh secara alami maupun buatan. Kekebalan aktif alami diperoleh seseorang setelah mengalami sakit akibat infeksi suatu kuman penyakit. Setelah sembuh, orang tersebut akan menjadi kebal terhadap penyakit itu. Kekebalan aktif buatan diperoleh melalui vaksinasi atau imunisasi. Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin ke dalam tubuh. Vaksin merupakan siapan antigen yang dierikan secara oral (melalui mulut) atau melalui suntikan untuk merangsang mekanisme pertahanan tubuh terhadap patogen.

b.

Kekebalan Pasif Kekebalan pasif merupakan kebalikan dari kekebalan aktif. Kekebalan pasif diperoleh setelah menerima antibodi dari luar tubuh, baik secara alami maupun buatan.

D.

Gangguan pada Sistem Kekebalan Tubuh

1.

Alergi

Alergi atau hipersensivitas adalah respons imun yang berlebihan terhadap senyawa yang masuk ke dalam tubuh. Senyawa tersebut dinamakan alergen. Alergen dapat berupa debu, serbuk sari, gigitan serangga, rambut kucing, dan jenis makanan tertentu, misalnya udang.

2.

Automunitas Autoimunitas merupakan gangguan pada sistem kekebalan tubuh saat antibodi yang diproduksi justru menyerang sel-sel tubuh sendiri karena tidak mampu membedakan sel tubuh sendiri dengan sel asing. Autoimunitas dapat disebabkan oleh gagalnya proses pematangan sel T di kelenjar timus. Autoimunitas menyebabkan beberapa kelainan, yaitu : Diabetes mellitus, Myasthenia gravis, Addison’s disease, Lupus, Radang sendi (artritis reumatoid).

3.

AIDS AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan berbagai penyakit yang disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sel T pembantu yang berfungsi menstimulasi pembentukan sel B plasma dan jenis sel T lainnya. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan tubuh dalam melawan berbagai kuman penyakit.

E.

Cara mempertahankan Sistem Kekebalan Tubuh

1.

Nutrisi yang sempurna Setiap makanan yang kita makan harus mencakup berbagai nutrisi untuk tubuh kita karena nutrisi dan sistem imun saling berkaitan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memakan makanan yang mengandung : Protein, Vitamin dan mineral, Teh hijau, Aloevera.

2.

Olahraga yang sesuai Olahraga minimal 15 menit setiap hari secara berkelanjutan dapat meningkatkan ketahanan tubuh. Olahraga seperti jogging, berenang, berjalan, dan yoga dapat meningkatkan peredaran darah, menguatkan jantung, dan meningkatkan sistem imun dalam tubuh.

3.

Senantiasa bergembira dan bijak menangani tekanan

Tekanan psikologi yang berkepanjangan dapat mengganggu mekanisme sistem imun dalam tubuh. Apabila otak merasa tertekan, otak akan menghasilkan hormon kortisol yang jika berlebihan akan berdampak negatif bagi sistem kekebalan tubuh kita.

F.

Bentuk Pertahanan Ego

1.

Pengertian Rasionalisasi Rasionalisasi yaitu memberikan alasan atau penjelasan yang masuk akal agar perilaku, pikiran atau perasaan yang tidak dapat diterima atau dibenarkan oleh orang lain. Contohnya: Putu mengalami kesukaran dalam mengikuti salah satu mata ajaran ia mengatakan mata ajaran itu tidak jelas tujuannya dan penyempaiannya menonton.

2.

Pengertian Penglihatan Penglihatan adalah kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari indra. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat adalah mata. Banyak binatang yang indra penglihatannya tidak terlalu tajam dan menggunakan indra lain untuk mengenali lingkungannya, misalnya pendengaran untukkelelawar. Manusia yang daya penglihatannya menurun dapat menggunakan alat bantu atau menjalani operasi lasikuntuk memperbaiki penglihatannya.

3.

Pengertian Kompensasi Kompensasi yaitu proses dimana individu memperbaiki penurunan citra diri berupaya menggantinya dengan menonjoilkan kelebihan lain yang dimiliki. Contohmya: Nn. Wayan mahasiswa Keperawatan Abulyatama di Banda Aceh, prestasi lulus rata-rata (pas-pasan) tapi sangat aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan sosial.

4.

Pengertian Identifikasi

Identifikasi yaitu suatu proses dimana seseorang berusaha seperti orang yang dikagumi dengan meniru cara berfikir dan perilakunya. Contohnya: Jubir, mahasiswa Keperawatan Abulyatama di Banda Aceh menata rambutnya seperti dosennya yang ia kagumi.

5.

Pengertian Represi Represi yaitu pengesampingan secara tidak sadar tentang pikiran atau memori yang menyatkan atau bertentangan dengan kesadaran. Contohnya: Wayan tidak mengingat peristiwa kekerasan yang ia lakukan pada istrinya.

6.

Pengertian Supresi Supresi adalah Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi yang disadari, pengesampingan yang disengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang, kadang-kadang dapat mengarah pada represi yang berikutnya.

7.

Pengertian Penyangkalan Penyangkalan adalah suatau yang Menyatakan tidak setuju terhadap realitas dengan mengingkari realitas tersebut. Bila individu menyangkal kenyataan, maka dia menganggap tidak ada atau menolak pengalaman yang tidak menyenangkan (sebenarnya mereka sadari sepenuhnya) dengan maksud melindungi diri.

BAB III PENUTUP

A.

Kesimpulan Sistem kekebalan tubuh (imunitas) adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen.

Sistem kekebalan tubuh dapat diklasifikasikan berdasarkan : 1.

Cara mempertahankan diri dari penyakit

a.

Sistem pertahanan tubuh non spesifik, tidak membedakan mikrobia patogen yang satu dengan yang lainnya.

b.

Sistem pertahanan tubuh spesifik, pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu yang masuk dalam tubuh

2.

Cara memperoleh

a.

Kekebalan aktif, yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri.

b.

Kekebalan pasif, yang diperoleh setelah menerima antibodi dari luar tubuh.

3.

Mekanisme kerja

a.

Kekebalan humoral, melibatkan aktivitas sel B dan antibodi yang beredar dalam aliran darah.

b.

Kekebalan seluler, melibatkan sel T yang berfungsi menyerang sel- sel asing atau jaringan tubuh yang terinfeksi secara langsung.

Sistem kekebalan tubuh kita dapat mengalami gangguan, antara lain : 1.

Alergi, respons imun yang berlebihan terhadap suatu senyawa yang masuk ke dalam tubuh.

2.

Autoimunitas, antibodi yang diproduksi menyerang sel-sel tubuh sendiri karena tidak mampu membedakan antara sel tubuh sendiri dengan sel asing yang masuk ke dalam tubuh.

3.

AIDS, kumpulan berbagai penyakit yang disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan tubuh karena infeksi virus HIV. Untuk mempertahankan sistem kekebalan tubuh, kita harus menjaga kesehatan tubuh kita dengan cara :

1.

Memakan makanan yang bernutrisi.

2.

Berolahraga yang teratur.

3.

Senantiasa gembira dan bijak dalam menghadapi tekanan.

B.

Saran Supaya makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembaca, maka penulis menyarankan :

1.

Jagalah pola hidup yang sehat agar tidak mudah terserang penyakit.

2.

Perhatikanlah setiap makanan yang akan dikonsumsi.

3.

Jagalah kebersihan lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Fadli, Alif. 2014. “Sistem Imunitas Pada Tubuh Manusia”. https://www.academia.edu/7537645/MAKALAH_BIOLOGI_SISTEM_I MUNITAS_PADA_TUBUH_MANUSIA, diakses tanggal 27 November2014.

Tipe Limfosit

Limfosit B ( sel B )

Jenis Limfosit

Fungsi

Sel B plasma

Membentuk antibodi.

Sel B pengingat

Mengingat antigen yang pernah masuk kedalam tubuh.

Sel B pembelah

Membentuk sel B plasma dan sel B pengingat.

Mekanisme Pertahanan Tubuh Sistem pertahanan tubuh berfungsi untuk melindungi tubuh dari serangan patogen. Sistem pertahanan tubuh menjadi 2 yaitu sistem imunitas nonspesifik dan sistem spesifik.Serangan patogen tersebut menyerupai virus, bakteri, jamur, dan Protozoa bersel satu. Peranan dari sistem imun :

  

Penangkal dari antigen Pendeteksi dan penghancur sel-sel abnormal, sel ganas, dan yang termutasi Menjaga keseimbangan fungsi tubuh

1. Jenis Sistem Pertahanan Tubuh a. Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik Sistem permukaan tubuh nonspesifik merupakan pertahanan tubuh yang tidak memberdakan mikroorganisme patogen satu dengan lainnya 1). Pertahanan tubuh yang terdapat di permukaan tubuh : 

Pertahanan fisik yang dilakukan oleh kulit dan membran mukosa  Pertahanan mekanik, pada rambut hidung dan silia sebagai filter udara  Pertahanan kimia, pada asam hidro klorik (HCl) lambung, lizozim untuk bakteri  Pertahanan biologis, yaitu adanya populasi bakteri non-patogen pada kulit, membran mukosa dan kolon 2). Respon peradangan (Inflamasi) Inflamasi atau disebut juga reaksi peradangan. Proses ini merupakan respons tubuh terhadap kerusakan jaringan, misal akibat tergores atau benturan keras. Inflamasi dilakukan oleh histamisme yang terdapat dala darah. 3). Fagositosis Fagositosis adalah suatu mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel fagosit, dengan jalan mencerna (memakan) mikroorganisme/partikel asing yang masuk ke tubuh. Makrofag akan memakan patogen yang terdapat dalam aliran darah. 4). Protein Antimikrobia Jenis protein yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh nonspesifik yaitu protein komplemen dan interferon. Protein berfungsi mempertahankan tubuh dari patogen dengan cara membuat lubang pada dinding sel sehingga patogen menjadi lisis. Sementara itu, interferon akan menghasilkan zat yang dapat mencegah virus bereplikasi. b. Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik Sistem ini bekerja apabila patogen telah berhasil melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik. Sistem kekebalan tuuh ini melibatkan peran limfosit dan antibodi. 1. Jenis-jenis limfosit beserta fungsinya 1). Limfosit B (sel B) : a. Sel B plasma : Membentuk antibodi b. Sel B pengingat : Mengingat antigen yang pernah masuk ke tubuh c. Sel B Pembelah : Membentuk sel B plasma dan sel B pengingat

2). Limfosit T (sel T) : a. Sel T pembunuh : menyerang patogen yang masuk ke tubuh, sel tubuh yang terinfeksi, serta sel kanker secara langsung b. Sel T pembantu : menstimulasi pembentukan jenis Sel T lainnya dan sel B plasma serta mengaktivasi makrofag untuk melakukan fagositosis. c. Sel T supresor : Menurunkan dan menghentikan respons imun dengan cara menentukan produksi antibodi serta mengurangi aktivitas sel T pembunuh. d. Sel T sitoksik : menyerang sel tubuh yang terinfeksi patogen. e. Sel T penolong/helper : mengatur sistem imun dan mengontrol kualitas sistem imun.

Related Documents

Sel B Dan Sel T.docx
December 2019 37
Sel
June 2020 44
Sel
November 2019 55
Sel
April 2020 51
Sel
December 2019 61
Sel
November 2019 64

More Documents from "anggraeni"

Muns.docx
November 2019 33
Rahmawati(nh0417076).docx
December 2019 26
Rahma Jurnal.docx
April 2020 23
Kata Pengantar.doc
November 2019 28
Seminar Pnc Benar.docx
April 2020 24