DAFTAR IDENTIFIKASI RESIKO BAGI PEKERJA DI BAGIAN INSTALASI GIZI RSKB KARTIKA DOCTA NO FAKTOR RESIKO 1. FISIK / LINGKUNGAN ialah bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan atau bahanbahan yang ada di dapur.
PENYEBAB RESIKO a. Listrik Salah satu resiko bahaya yang bisa disebabkan oleh listrik yaitu kesentrum. Hampir semua peralatan di dapur menggunakan listrik, contoh peralatanya yaitu rice cooker, mixer, blender, oven, microwave, kulkas, bahkan kompor. Colokan listrik sebaiknya tidak berada dekat dengan sumber air, wastafel misalnya. Colokan listrik juga sebaiknya jangan banyak dicabang. Cipratan air bisa menyebabkan konrslet, bahkan kebakaran. b. Gas Gas sangat rentan dengan api. Kebocoran tabung gas ditandai dengan bau gas di dalam ruangan. Jika ini terjadi, maka segera matikan kompor, jangan nyalakan api, buka semua jendela atau ventilasi yang ada di dapur, dan sebisa mungkin segera bawa keluar tabung gas tersebut. Biarkan beberapa saat di ruang terbuka. Jika memungkinkan, ada cadangan tabung yang lain, sebaiknya segera diganti saja. Jika tidak ada, segeralah tukar tabung gas tersebut ke penjual tabung gas. Seringkali juga ketika memasang tabung gas, api di kompor tidak segera menyala. Coba ulangi lagi pemasangan regulatornya. Jika masih belum bisa, maka gantilah karet yang ada di mulut tabung gas dengan karet lain yang sejenis. Inilah fungsinya menyimpan karet tabung gas. Jika dengan cara ini masih belum bisa, tukarkan saja tabung gas tersebut. c. Benda tajam Benda-benda ini sebaiknya diletakkan di tempat khusus d. Minyak goreng Bahaya yang ditimbulkan oleh minyak goreng ini adalah menyebabkan lantai licin, yang bisa terjadi karena tumpahan minyak goreng maupun cipratannya ketika kita menggoreng. Selain itu minyak yang panas juga berbahaya. Resiko minyak panas mengenai tubuh kita sangat besar ketika kita menggoreng. Hal yang bisa dilakukan adalah menutup penggorengan. Jika tubuh kita terkena cipratan, segeralah cuci dengan air mengalir. e. Peralatan memasak
Peralatan memasak yang bermacam-macam perlu diletakkan dengan rapi pada tempatnya. Peralatan-peralatan ini bisa menimbulkan bahaya. Contoh bahayanya yaitu panci besar jatuh mengenai kepala, penggorengan jatuh menimpa makanan yang baru selesai dimasak, Solusinya adalah, letakkan dengan rapi. Jika digantung, perhitungkan kekuatan gantungan yang Anda buat. Peralatan dari kaca, misalnya piring dan gelas juga bisa menimbulkan bahaya jika jatuh dan pecah. Segera buang pecahan yang ada, dan bersihkan lantai dari serpihanserpihan kacanya. f. Penerangan yang kurang baik Penerangan yang kurang baik juga dapat menimbulkan resiko kecelakan kerja, contohnya kurang nampaknya lantai basah sehingga pekerja bisa terpeleset 2. KIMIAWI
a. Sabun pencuci piring Tempat cuci piring yang berdekatan dengan kompor beresiko cipratan dari sabun cuci piring tersebut mengenai makanan yang di masak b. Cairan pembersih dapur Potensi bahayanya muncul ketika sedang membersihkan dan cairan ini tersemprot ke makanan. Cara mencegah bahayanya adalah dengan meletakkan makanan di tempat yang lain atau menutupinya.
a. Serangga 3. BIOLOGIS Bahaya biologis adalah Serangga bisa semut, kecoa, dan lalat. Makanan yang sudah bahaya yang dihinggapi semut, sebenarnya berpotensi bahaya karena ditimbulkan oleh kaki semut yang tidak bersih dapat membawa keberadaan makhluk mikroorganisme berbahaya atau pembusuk dari berbagai hidup di dapur. tempat. Kecoa pun demikian. Contohnya adalah Selain itu kotoran maupun urin kecoa menimbulkan aroma serangga, tikus, cicak, yang tidak sedap. Lalat pun demikian. Dia merupakan dan mikroorganisme. sumber berbagai penyakit karena kebiasaannya hinggap di mana-mana, termasuk di tempat sampah. b. Tikus Untuk menghindari tikus ini, kita perlu menyimpan makanan kita di dalam lemari tertutup. c. Cicak Cicak hampir sama dengan semut. Dia bisa menjadi sumber mikroorganisme yang bisa mencemari makanan kita. Maka
sebaiknya makanan disimpan di dalam lemari d. Mikroorganisme Mikroorganisme di dapur sangat banyak. Mereka bisa berasal dari air, peralatan, serangga, tikus, cicak, udara, bahkan dari tangan kita. 4. FAKTOR MANUSIA
a. Keletihan dan kelemahan daya tubuh b. Bekerja terlalu tergesa – gesa ataupun ceroboh
1. Konstruksi bangunan Kondisi dapur dapat dikatakan ideal jika jarak antar sections serta penempatan peralatan kerja efisien, luas dapur yang disesuaikan dengan kapasitas jumlah tamu restoran, serta adanya alur kerja yang baik. 2. Lantai Lantai terbuat dari bahan yang tidak mudah licin 3. Dinding Dinding mudah dicuci, dibersihkan serta tidak ada celah atau retak.
4. Ventilasi Harus memiliki jendela, pintu dan lubang udara ataupun exhaust untuk sirkulasi udara segar dan menjaga lingkungan kerja agar sehat. 5. Pencahayaan Pencahayaan dan penerangan haruslah mencukupi ruang kerja. 6. Pembuangan Sistem pembuangan harus dibagi ke dalam 4 kategori yaitu : Sisa makanan, lemak, sampah anorganik, sampah organik. 7. Pembagian dapur Setiap dapur harus dibagi ke dalam 4 wilayah yaitu : persiapan ( mise enplace), pengolahan (cooking process), penyajian (serving), pembersihan (cleaning) 8. Perkakas memasak Perkakas memasak harus sesuai dengan kondisi dapur,berfungsi dengan baik, dan harus selalu dijaga dan dibersihkan. 9. Peralatan memasak Mudah dipindahkan,mudah dibersihkan, ditanamkan ke dinding apabila diperlukan. 10. Perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan untuk menjaga ketersediaan perlengkapan P3K. 11. Perlengkapan penanggulangan kebakaran Setiap dapur harus memiliki instruksi manual dan fire extinguisher