Identifikasi Permasalahan Bidang Keamanan Pangan NO. 1.
PERMASALAHAN Dalam mewujudkan terlaksananya keamanan pangan segar asal tumbuhan di Kabupaten Garut terkendala dengan rendahnya petani/pelaku usaha tani yang menerapkan teknologi budi daya yang baik (Good Agriculture Practise) yang melakukan registrasi lahan. Kedua hal tersebut merupakan syarat utama program sertifikasi prima sebagai bukti pengakuan terhadap petani bahwa produk pangan yang dihasilkannya benar benar aman bagi konsumen. Penyebab: - Kurangnya apresiasi masyarakat terhadap produk pangan segar bersertifikat - Kurangnya dukungan permodalan - Lemahnya jejaring usaha dalam pengembangan agribisnis pangan segar bersertifikat.
SOLUSI Jumlah Petani dan Pelaku Usaha tani yang menerapkan GAP dan registrasi lahan sebanyak 209 petani. Capaian Produk pangan yang bersertifikat s/d 2017 sebanyak 13,88 % (29 Sertifikat) Rencana Tahun 2018 sebesar 18,66 (sebanyak 5 Produk) Target Akhir RPJMD 2014-2019 sebanyak 23,92 % (50 produk)
KEGIATAN Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
ANGGARAN Rp. 497.701.000 (Empat Ratus Sembilan Puluh Juta Tujuh Ratus Satu Ribu Rupiah)
OUTPUT Terlaksananya Sertifikasi Prima Terlaksananya Bimbingan Teknis Sertifikasi Prima Terlaksananya bantuan sarana penanganan keamanan pangan
OUTCOME Meningkatnya produk pangan bersertifikat
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
LOKASI Cikajang Cigedug Cisurupan Bayongbong Pasirwangi Samarang Wanaraja Malangbong Cikelet Mekarmukti
NO. 2.
PERMASALAHAN Seksi Pengawasan Keamanan Pangan - Masih banyaknya pangan yang terindikasi tidak aman atau mengandung bahanbahan berbahaya - Masih rendahnya prosentase tingkat keamanan pangan berdasarkan hasil pengujian pangan - Kurangnya pemahaman dan pengetahuan produsen, pedagang dan konsumen/ masyarakat dalam memproduksi, memperdagangkan dan memilih pangan yang aman dan bermutu. Data Pendukung : - Tingkat Keamanan Pangan berdasarkan data hasil pengujian pangan Tahun 2017byaitu sebesar 71,43%
SOLUSI
KEGIATAN
ANGGARAN
OUTPUT
- Peningkatan pengawasan dan pengujian pangan dengan Rapid Test Kit - Efektivitas pengawasan keamanan pangan melalui kegiatan Inovasi “Darling Waspadalah” yaitu Kendaraan Keliling Pengawasan Keamanan Pangan dan Jajanan Anak Sekolah
Pemantauan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan
Rp. 1.000.000.000,-
- Tersedianya mobil laboratorium keliling pengawasan keamanan pangan - Tersedianya Rapit Test Kit untuk pengujian pangan - Tersedianya bahan dan perlengkapan pengujian pangan - Tersedianya sampel pangan untuk pengujian pangan
OUTCOME
Bertambahnya 1. prosentase tingkat 2. keamanan pangan 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
LOKASI
Tarogong Kidul Tarogong Kaler Garut Kota Karangpawitan Cikajang Cigedug Cisurupan Bayongbong Pasirwangi Samarang Wanaraja Cibiuk Malangbong Cikelet Mekarmukti