Identifikasi Faktor.docx

  • Uploaded by: yulitasa
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Identifikasi Faktor.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 781
  • Pages: 3
I.

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

A. IDENTIFIKASI FAKTOR PERILAKU DAN NON PERILAKU KELUARGA 1. Faktor Perilaku Perilaku keluarga ini kurang menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. Seperti menumpuk barang bekas di halaman rumah serta membiarkan wadah plastik kosong terbuka yang apabila hujan maka terisi genangan air sehingga beresiko tinggi menjadi sarang nyamuk. Pasien dan anggota keluarga juga masih suka menggantung beberapa baju bekas dipakai di tembok. Pasien merupakan individu dengan moblisasi tinggi karena setiap minggunya ia pergi ke luar kota seperti Semarang dan Purwokerto, kedua kota tersebut merupakan salah satu endemis DBD. Saat menginap di asrama Semarang, pasien mengatakan selalu tidur dengan jendela terbuka karena merasa kepanasan. Pasien tidak suka menggunakan obat nyamuk maupun lotion anti nyamuk. Di rumah pasien juga tidak pernah menggunaka obat nyamuk. Pasien juga mengaku tidak memasang kelambu anti nyamuk di kamar yang terdapat anaknya yang masih bayi maupun anggota keluarga yang lain. Perilaku kebersihan keluarga pasien kurang baik. Hal ini dapdat dilihat dari kondisi rumah yang berantakan terutama di dapur, garasi dan ruang budidaya jamur. 2. Faktor Non Perilaku Rumah Tn. F memiliki ventilasi dan pencahayaan yang kurang pada pada beberapa ruangan untuk menerangi ruangan. Sehingga hanya ruangan yang berada di depan yang mendapatkan cukup cahaya matahari. Sementara untuk ruangan tengah hingga belakang tampak gelap dan lembab pada siang hari. Di kamar juga masih tergantung beberapa baju bekas dipakai. Di sekitar rumah juga banyak barang-barang yang menumpuk seperti karung berisi sekam padi dalam kondisi setengah basah, tumpukan kayu, ban bekas, wadah plastik, sampah plastik, dan beberapa pot kosong yang dapat terisi genangan air setelah hujan. Di atap teras juga terdapat penampungan air, namun ada pipa yang bocor sehingga terdapat genangan air di atap teras hingga merembes ke bawah, menyebabkan atap menjadi lembab dan berlumut. Di dalam garasi juga terdapat ruangan budidaya jamur yang sudah beberapa bulan tidak dipakai. Ruangan ini gelap dan lembab. Di dalam kamar mandi terdapat tumpukan baju cucian. Bak kamar mandi pasien dalam kondisi kosong, karena tidak digunakan akibat bocor. Sehingga pasien menggunakan beberapa ember untuk

menampung air. Dinding kamar mandi tampak berlumut. Sumur di rumah ini dalam kondisi terbuka, hanya ditutupi oleh kassa yang berfungsi mencegah kotoran masuk ke dalam sumur. Namun lubang kassanya tidak cukup kecil untuk mencegah nyamuk masuk. Letak rumah pasien juga dekat dengan sawah, yang mana merupakan tempat dengan genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk. Di sekitar rumah pasien banyak terdapat pohon tinggi sehingga menghalangi cahaya matahari masuk ke rumah dan menambah kelembapan di rumah pasien. . -

Perilaku: Menumpuk barang bekas Membiarkan wadah plastic kosong terbuka Menggantung pakaian bekas pakai Sering bepergian keluar kota (kota endemis DBD) Tidur dengan jendela terbuka Tidak memakai obat nyamu maupun lotion anti nyamuk Tidak memasang kassa/kelambu anti nyamuk Kurang menjaga kerapihan rumah Tidak meperbaiki pipa air yang bocor

Lingkungan: - Kondisi rumah dan lingkungan rumah yang gelap dan lembab - Lokasi rumah dekat sawah - Banyak pohon tinggi menghalangi cahaya masuk rumah

Tn. F Demam Dengue

Gambar 4.1. Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluarga Keterangan: = Faktor Perilaku = Faktor Non-Perilaku

B. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH 1. Gambaran Lingkungan

Pasien tinggal di Desa Gumelar Kidul RT/RW 3/1, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas. Pasien tinggal disebuah rumah dengan jumlah penghuni 5 orang. Pasien tinggal di rumah dengan ventilasi dan pencahayaan yang kurang sehingga terasa lembab. Dinding rumah terbuat dari tembok, sertai lantai rumah telah dikeramik. Dalam rumah terdapat 4 kamar tidur, 3 kamar tidur berukuran 3x4 meter, 1 kamar tidur berukuran 3x2 meter, 1 ruang keluarga yang digabung dengan ruang makan, 2 kamar mandi dan 1 dapur. Dalam kamar mandi sudah memiliki jamban, sehingga untuk BAB pasien tidak perlu ke luar rumah. Bak kamar mandi dalam kondisi bocor sehingga tidak terpakai. Tempat penampungan air di dalam kamar mandi menggunakan beberapa ember. Kamar mandi dan ember tampung dibersihkan atau dikuras setiap 2-3 minggu sekali. Di dapur dan garasi banyak terdapat tumpukan barang bekas yang tidak terpakai. Keluarga memasak menggunakan kompor gas. Terdapat ruangan budidaya jamur yang sempit, gelap dan lembab. Lingkungan tempat tinggal Tn. F merupakan lingkungan pemukiman, jarak antar rumah sekitar 4-5 meter. Beberapa tetangga pasien memiliki kandang ayam. Terdapat banyak barang bekas, kayu, ban bekas, wadah plastik, pot kosong dan sampah di halaman rumah pasien, yang beresiko tinggi menjadi sarang nyamuk. Rumah pasien dikelilingi pohon dan terletak dekat sawah. Sumber air bersih yang digunakan pasien untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari sumur. Sumur dalam kondisi hanya ditutupi oleh kassa untuk mencegah kotoran masuk ke dalam, namun lubang kassa tidak cukupp kecil untuk mencegah nyamuk masuk. Jarak septic tank dari sumber air sekitar 30 meter, sudah sesuai dengan syarat minimal jarak yang ditentukan. Sumur merupakan sumber air yang sering digunakan di masyarakat secara luas di desa tersebut. Kesan: kebersihan rumah dan lingkungannya belum adekuat

Related Documents

Identifikasi Pasien.docx
October 2019 40
Identifikasi Risiko.pdf
April 2020 36
Identifikasi Program.docx
December 2019 20
Identifikasi Gigi
August 2019 28
Identifikasi Statistik.docx
December 2019 24

More Documents from "Yesua Lafu"