ASOSIASI AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4) INDONESIA
IDENTIFIKASI RISIKO DAN MITIGASI DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI Oleh : Ir. Lazuardi Nurdin DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (A2K4) INDONESIA website : www. A2k4-ina.net email:
[email protected]
25/08/2018
1
PERKENALAN NAMA TEMPAT/ TGL LAHIR STATUS ALAMAT
: : : :
PENGALAMAN KERJA :
SERTIFIKASI PERSONIL
IR. LAZUARDI NURDIN BANDA ACEH / 21 JUNI 1965 KAWIN VILA PAMULANG JL. SHINTA I BLOK DA 3 NO 11 PAMULANG 1993 s/d 2005 2005 s/d 2007 2008 s/d 2013 2013 s/d skrg 2013 s/d skrg
:
PT. RAKA UTAMA > SITE MANAGER PT. MEGAPOLITAN > MANAGER PROYEK PT. DELTA GROUP > MANAGER PROYEK PT. SEPRO INDOTAMA > KOMISARIS PT. ALKON INDO SEJAHTERA > MANAJEMEN REPRESENTATIF
AHLI UTAMA K3 KONSTRUKSI AUDITOR SENIOR SMK3 PP 50 AUDITOR ISO 9001 INVESTIGATOR KECELAKAAN
KETUA UMUM ASOSIASI AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4-INDONESIA) ANGGOTA KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
PENDAHULUAN Maksud
Maksud dan Tujuan Pembelajaran
Modul-slide Identifikasi Risiko dan Mitigasi dalam Pekerjaan Konstruksi untuk mengajarkan secara mandiri tentang Risiko K3 dan memberikan wawasan serta syaratsyarat penerapan K3 di tempat kerja, khususnya bagi tenaga kerja ataupun peserta pelatihan lainnya.
Tujuan 1.
2. 3.
Peserta Mampu Mengidentifikasi Sumber Potensi Bahaya (Hazard) Pada Umumnya Yang Berhubungan Dengan Proses Kerja Dan Equipment pada Pekerjaan Konstruksi. Peserta Mampu Menilai tingkat risiko K3. Peserta Mampu Menetapkan Tindakan Pengendalian Dan Evaluasi Keefektifan Dari Setiap Situasi Yang Tidak Diduga di tempat kerja. 25/08/2018
MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4
3
DASAR HUKUM 1. Undang - Undang No 1 Tahun 1970, Tentang Keselamatan kerja. 2. Undang - Undang No 13 Tahun 2003, Tentang Ketenagakerjaan. 3. Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012, Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 4. Peraturan Menteri tenaga Kerja No 26 tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 5. Peraturan Menteri PU No 05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Pekerjaan Umum. 6. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No 66 /SE/M/2015 Tentang Biaya penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. 25/08/2018
MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4
4
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROPERTIES K-3 LINGKUNGAN
FINANSIAL MANAJEMEN RISIKO
SOSIAL
REGULASI TEKNOLOGI
9/25/2018
BISNIS
BENCANA ALAM 5
MANAJEMEN RISIKO ADALAH
PENERAPAN
SECARA SIS-TEMATIS DARI
KEBIJAKAN
MANAJE-MEN,
PROSEDUR
DAN
AKTIVITAS
KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA,
ANALISANYA, PENILAIANNYA, PENA-NGANANNYA,
DAN PEMANTAUANNYA, SERTA REVIEW RISIKONYA.
9/25/2018
6
SIAPA YANG MELAKSANAKAN ? KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO SEBAIKNYA OLEH SUATU TIM, KARENA: •
LEBIH BANYAK INFORMASI / DATA YANG TERKUMPUL;
• TERDAPAT SUDUT PANDANG YANG LEBIH • SOLUSI AKAN LEBIH MUDAH DAPAT SEMUA PIHAK. 9/25/2018
DILAKUKAN DAPAT BERAGAM;
DITERIMA
7
KAPAN MANAJEMEN RISIKO DAPAT DILAKUKAN? Kegiatan manajemen risiko dapat dilakukan pada saat: • Tahap awal / perencanaan; • Pengembangan suatu prosedur / instruksi kerja baru; • Perubahan / modifikasi suatu proses atau kegiatan; • Ditemukannya bahaya yang baru dari suatu kegiatan.
9/25/2018
8
DEFINISI 1.HAZARD (BAHAYA): adalah potensi yg dpt menye-babkan kerusakan
atau kerugian. Hazard dpt berupa: bahan kimia, bagian-2 mesin, bentuk energi, metoda / situasi kerja.
2.DANGER (BAHAYA): adlh merupakan tingkat baha-ya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan kata dari safe (aman atau selamat).
3.SAFE (SELAMAT / AMAN): adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ketingkat yang memadai (dpt diterima), dan ini adalah lawan kata dari bahaya (danger).
9/25/2018
9
4. RISIKO (RISK): adalah kesempatan untuk terjadinya cedera / kerugian dari suatu bahaya, atau kombinasi dari kemungkinan / peluang (probability) dan tingkat keparahan (severity) dari akibat (cosequences) suatu risiko.
5. RISK ASSESSMENT (PENILAIAN RISIKO): adalah penilaian suatu risiko dgn cara memban-dingkannya terhadap tingkat atau kriteria risiko yang telah ditetapkan.
9/25/2018
10
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO (ANALYSIS AND RISK ASSESSMENT) Analisa dan penilaian risiko adalah merupakan bagian dari Manajemen Risiko (Risk Management), yang tahapannya sbb: KOMITMEN PERSIAPAN IDENTIFIKASI BAHAYA MONITOR & REVIEW
ANALISA RISIKO AKIBAT
PELUANG
PENILAIAN RISIKO 9/25/2018
PENANGANAN RISIKO
11
IDENTIFIKASI BAHAYA TAHAP PERTAMA DLM KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO ADALAH KETIKA KITA MELAKUKAN IDEN-TIFIKASI BAHAYA YG TERDAPAT DALAM SUATU KEGIATAN ATAU PROSES. ADA TIGA PERTANYAAN YANG DAPAT DIPAKAI SEBAGAI PANDUAN: APAKAH ADA SUMBER YANG DAPAT MENIMBULCEDERA?
SIAPA YANG TERPAPAR DENGAN SUMBER
9/25/2018
KAN
TERSEBUT?
BAGAIMANA CEDERA DAPAT TERJADI / TIMBUL?
12
TINDAKAN TIDAK AMAN
13 13
TINDAKAN TIDAK AMAN
14 14
KONDISI TIDAK AMAN
15 15
KONDISI TIDAK AMAN
16 16
a. APAKAH ADA SUMBER YANG DAPAT MENIM-BULKAN CEDERA? -
BAHAN / MATERIAL ORANG / PEKERJA CARA / METODE KERJA ALAT / MESIN LINGKUNGAN KERJA
(B) (O) (C) (A) (L)
b. SIAPA YANG TERPAPAR DENGAN SUMBER TERSEBUT? 9/25/2018
PEKERJA USIA MUDA / LANJUT; PRIA / WANITA; WANITA HAMIL; PIHAK KETIGA (KONTRAKTOR, TAMU, DLL). 17
c. BAGAIMANA CEDERA DPT TERJADI / TIMBUL? APAKAH SESEORANG DAPAT…………………………?
JATUH DARI (ELEVASI SAMA ATAU BERBEDA) TERTIMPA / TERKENA BENDA JATUH TERBENTUR / TERTABRAK TERJEBAK / TERJEPIT MENGELUARKAN TENAGA BERLEBIHAN TERPAPAR / KONTAK DENGAN SUHU BERLEBIHAN TERPAPAR / KONTAK DENGAN ARUS LISTRIK TERPAPAR / KONTAK DENGAN B-3
9/25/2018
18
TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA: BANYAK ALAT BANTU YG DAPAT DIGUNAKAN UTK MENGIDENTIFIKASI BAHAYA DI TEMPAT KERJA. BEBERAPA METODE / TEKNIK TERSEBUT AL: INSPEKSI PEMANTAUAN AUDIT
KUESIONER DATA STATISTIK HAZOPS, FTA, EVENT TREES, DLL. 9/25/2018
19
ANALISA RISIKO ADALAH KEGIATAN ANALISA SUATU RISIKO DGN CARA MENENTUKAN BESARNYA KEMUNG-KINAN / PROBABILITY DAN TINGKAT KEPARAH-AN DARI AKIBAT ATAU KONSEKUENSI SUATU RISIKO.
PENILAIAN RISIKO / RISK ASSESSMENT ADALAH PENILAIAN SUATU RISIKO DGN CARA MEMBANDINGKANNYA THDP TINGKAT ATAU KRITERIA RISIKO YANG TELAH DITETAPKAN. 9/25/2018
20
Analisa & Penilaian Risiko dilakukan dgn meng-gunakan prameter seperti peluang, akibat & paparan. PELUANG (PROBABILITY): adalah kemungkinan terjadinya
kecelakaan/ kerugian ketika
terpapar dengan suatu bahaya.
suatu
BEBERAPA JENIS PELUANG: • • • •
Peluang org jatuh ketika melewati lantai licin; Peluang pekerja terhisap uap B3; Peluang terpukul jarinya ketika menggunakan palu; Peluang tersengat listrik ketika pegang terkelupas isolasinya; • Peluang sopir tabrakan ketika mengendarai mobil.
9/25/2018
kabel
yg
21
AKIBAT (CONSEQUENCES): adalah tingkat keparahan / kerugian yg mungkin terjadi dari suatu kecelakaan / loss akibat bahaya yg ada. Hal ini dapat terkait dgn manusia, properties, lingkungan dll. Contoh tingkat keparahan / kerugian pada
manusia:
- Fatality atau kematian; - Cacat;
- Perawatan medis; - First aid.
9/25/2018
22
PAPARAN (EXPOSURE): adalah frekuensi atau terpapar dgn suatu sumber bahaya.
durasi
Parameter paparan ini biasanya dinyatakan dalam atau periode tertentu, misalnya: - Terus menerus / kontinyu (beberapa kali dalam
seseorang jangka
waktu
sehari);
- Seringkali (sekali dalam sehari);
9/25/2018
- Kadang-kadang (sekali seminggu / sekali dalam
sebulan);
- Jarang (sekali dalam setahun atau beberapa
tahun).
23
ACUAN DALAM PENILAIAN RISIKO Agar penilaian yg kita lakukan seobyektif mungkin, maka perlu mengumpulkan informasi sebelum menilai risiko dari suatu aktifitas. Informasi tsb adalah sbb:
Informasi tentang suatu aktifitas (durasi,frekuensi, melakukan?);
lokasi dan siapa yang
Tindakan pengendalian risiko yang telah ada;
Peralatan / mesin yg digunakan utk melakukan aktifitas; Bahan yg dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS); Data statistik kecelakaan / penyakit akibat kerja (internal
& ekternal);
Hasil studi, survey / pemantauan; Literatur / referensi; Benchmark pada industri sejenis;
Pengkajian oleh spesialis / tenaga ahli. 9/25/2018
24
PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko dengan cara membandingkan terhadap suatu deskripsi / uraian dari parameter (peluang dan akibat) yang digunakan.
Umumnya pada metode ini menggunakan bentuk matriks risiko dengan 2 parameter, yaitu: peluang dan akibat. Berikut ini adalah contoh sistem penilaian yang ada pada: Australian Standard 4360:1995, ttg Risk Management.
9/25/2018
25
MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360 : 1995 Tabel-1: Peluang / Kemungkinan TINGKATAN
KRITERIA
PENJELASAN
A
Almost certain / Hampir pasti
Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua kondisi / setiap kegiatan yang dilakukan.
B
Likely / Mungkin terjadi
Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua kondisi.
C
Moderate / Sedang
Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu.
D
Unlikely / Kecil kemungkinannya
Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi tertentu, namun kecil kemungkinan terjadinya.
E
Rare / Jarang sekali
Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada suatu kondisi yang khusus / luar biasa / setelah bertahun-tahun.
Tabel-2: Akibat TINGKATAN
KRITERIA
PENJELASAN
1
Insignificant / Tidak signifikan
Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil.
2
Minor / Minor
Memerlukan perawatan P3K, kerugian materi sedang.
3
Moderate / sedang
Memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan hilangnya hari kerja / hilangnya fungsi anggota tubuh utk sementara waktu, kerugian materi cukup besar.
4
Major / Mayor
Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya proses produksi, kerugian materi besar.
5
Catastrophe / Bencana
Menyebabkan kematian, kerugian materi sangat besar.
9/25/2018
26
MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360 : 1995 (lanjutan) Tabel-3: Matriks Penilaian Risiko AKIBAT Peluang
1
2
3
4
5
A
S
S
T
T
T
B
M
S
S
T
T
C
R
M
S
T
T
D
R
R
M
S
T
E
R
R
M
S
S
Keterangan: T : Tinggi, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak, dan penanganan dengan segera / kondisi darurat. S : Signifikan, memerlukan perhatian dari pihak manajemen dan melakukan tindakan perbaikan secepat mungkin. M : Moderat, tidak melibatkan manajemen puncak, namun sebaiknya segera diambil tindakan penanganan / kondisi bukan darurat. R : Rendah, risiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku. Perhatian !: Acuan di atas hanya berupa panduan / guidance dan dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing.
9/25/2018
27
PENILAIAN RISIKO METODE KUANTITATIF • Metode penilaian ini dilakukan dgn menen-tukan nilai dari masing-masing parameter yg didapat dari hasil analisa data yg repre-sentatif. • Analisa terhadap nilai peluang atau akibat dilakukan dgn beberapa metode, seperti: analisa statistik, model komputer, simulasi, Fault Tree Analysis (FTA), Failure Mode & Effects Analysis (FMEA), Hazard Operability Study (HAZOPS), dll.
9/25/2018
28
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO Eliminasi Substitusi Rekayasa/Engineering Pengendalian Administrasi Alat Pelindung Diri
9/25/2018
29
CONTOH Tabel 2.1: Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung Jawab K3
30
PENILAIAN RISIKO K3 KEMUNGKINAN nilai 1 = Jarang terjadi nilai 2 = Kadang-kadang terjadi nilai 3 = Sering terjadi
AKIBAT/KEPARAHAN (SEVERITY)
Tingkat Risiko Kegiatan adalah nilai rata-rata risiko
• nilai 1= luka ringan • nilai 2 = luka sedang • nilai 3 = luka berat, cacat, kematian TINGKAT RISIKO = FREKWENSI X AKIBAT
nilai 1 dan 2 = Risiko rendah nilai 3 dan 4 = Risiko sedang nilai 6 dan 9 = Risiko tinggi